Ruang Lingkup Penelitian Analisis Efektivitas Subsidi Pupuk dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Padi (Studi Kasus Desa Hambaro, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor)

11 Data untuk variabel X independen pada regresi linier dapat berupa data pengamatan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh peneliti experimental of fixed data maupun data yang belum ditetapkan sebelumnya oleh peneliti observational data. Perbedaan pada kedua data ini adalah jika menggunaakan fixed data data yang telah ditetapkan maka informasi yang diperoleh lebih kuat dalam menjelaskan hubungan sebab akibat antara variabel X dan variabel Y. Namun, jika menggunakan observational data, informasi yang diperoleh belum tentu merupakan hubungan sebab akibat. Fixed data biasanya diperoleh melalui percobaan laboratorium dimana peneliti telah memilki beberapa nilai variabel X yang ingin diteliti. Pada observational data variabel X yang diamati tergantung keadaan di lapangan dimana biasanya data ini diperoleh dengan menggunakan kuisioner. Pada penelitian ini menggunakan data berupa observational data. Variabel-variabel ini akan dibentuk persamaan regresi untuk dapat merepresentasikan hubungan dari data-data yang diperoleh.

2.5 Penyaluran, Pengadaan, dan Pengawasan Pupuk Bersubsidi

Alokasi pupuk bersubsidi menurut Peraturan Bupati Bogor Nomor 13 Tahun 2010 dihitung berdasarkan rekomendasi pemupukan berimbang spesifik lokasi dan standar teknis dengan mempertimbangkan usulan kebutuhan yang diajukan Pemerintah Daerah, serta alokasi anggaran subsidi pupuk tahunan. Pemupukan berimbang adalah pemberian pupuk bagi tanaman sesuai dengan status hara tanah dan kebutuhan untuk mencapai produktivitas yang optimal dan berkelanjutan sebagaimana tertuang dalm Peraturan menteri Pertanian No: 40PermentanOT.14042007. Pengadaan pupuk adalah proses penyediaan pupuk bersubsidi yang dilakukan oleh produsen yang berasal dari produksi dalam negeri dan atau impor Peraturan Bupati Bogor Nomor 13 Tahun 2010. Penyaluran pupuk adalah proses pendistribusian pupuk bersubsidi dari produsen sampai dengan petani dan atau kelompok tani sebagai konsumen akhir Peraturan Bupati Bogor Nomor 13 Tahun 2010. Pelaksana pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi sampai ke penyaluran Lini IV pengecer resmi dilakukan sesuai ketentuan peraturan 12 perundang-undangan.Produsen, penyalur Lini III dan penyaluran pupuk bersubsidi sesuai prinsip empat tepat tepat jenis, jumlah, mutu, tempat, waktu, dan harga sesuai HET.Produsen wajib melaksanakan pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi dari Lini I sampai dengan Lini IV di wilayah tanggungjawabnya.Distributor wajib melaksanakan pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi dari Lini III sampai dengan Lini IV di wilayah tanggungjawabnya.Pengecer resmi melaksanakan penyediaan dan penyaluran pupuk bersubsidi kepada petani atau kelompok tani sesuai dengan peruntukannya di Lini IV wilayah tanggungjawabnya. Pengawasan terhadap pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi dilakukan oleh produsen, penyalur Lini III distributor, penyalur IV pengecer resmi dan Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida KP3 daerah berdasarkan prinsip enam tepat. Produsen pupuk bersubsidi wajib melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap penyediaan dan penyaluran pupuk bersubsidi dari Lini I sampai Lini IV di wilayah tanggungjawabnya. Penyalur Lini III distributor wajib melaksanakan pemantauan dan pengawasan terhadap penyediaan, penyimpangan, dan penyaluran pupuk bersubsidi dari Lini III sampai dengan Lini IV pengecer resmi setempat. Penyalur IV pengecer resmi wajib melaksanakan pemantauan dan pengawasan terhadap perkembangan dan keadaan pertanaman serta penyediaan, penyimpanan, dan penyaluran pupuk bersubsidi kepada petani atau kelompok tani setempat. KP3 daerah wajib melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap pelaksanaan pengadaan, penyaluran, dan penggunaan pupuk bersubsidi di daerah seta melaporkan kepada Bupati, dengan tembusan disampaikan kepada produsen selaku penanggungjawab wilayah. Pengawasan penyaluran pupuk bersubsidi dari Lini IV ke petani atau kelompok tani dilakukan oleh KP3 di daerah bersama Penyuluh Pertanian Lapangan PPL dan Tenaga Harian Lepas-Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian THL-TBPP serta Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan POPT, Tenaga Bantu Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan TB-POPT, dan Ketua Gabungan Kelompok Tani.