Latar Belakang Analisis Efektivitas Subsidi Pupuk dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Padi (Studi Kasus Desa Hambaro, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor)
5 pupuk bersubsidi yang ada, dikarenakan banyak pupuk bersubsidi yang tidak
sampai pada petani. Padahal pemberian subsidi pupuk di Indonesia mempunyai tujuan untuk mempertahankan harga eceran tinggi HET pupuk agar tidak
mengalami kenaikan, sehingga harga jual pupuk di pasaran masin terjangkau oleh petani. Adapun HET untuk pupuk bersubsidi dapat dilihat pada Tabel 1.4 berikut.
Tabel 1.4.Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi di Indonesia Tahun 2003- 2012.
Tahun Jenis Pupuk Bersubsidi
Urea SP36
ZA NPK
2003 1050
1400 950
1600 2004
1050 1400
950 1600
2005 1050
1400 950
1600 2006
1050 1400
950 1600
2007 1200
1550 1050
1750 2008
1200 1550
1050 1750
2009 1200
1550 1050
1750 2010
1200 1550
1050 1750
2011 1600
2000 1400
2300 2012
1800 2000
1400 2300
Sumber : Deptan 2012
Dapat dilihat pada Tabel 1.4 HET untuk pupuk bersubsidi setiap tahun meningkat. Kebijakan pemerintah untuk mengontrol harga pupuk bersubsidi dapat
dilihat dari kenaikan HET dari tahun ke tahun yang hanya berkisar dari Rp. 150- 200. Mengingat peranan subsidi pupuk, maka kebijakan penyediaan pupuk wajib
memenuhi prinsip enam tepat, yaitu: tepat jenis, tepat jumlah, tepat harga, tepat tempat, tepat waktu, dan tepat mutu.
1
Namun mengingat keterbatasan pemerintah dalam kemampuan keuangan, maka pupuk bersubsidi hanya diperuntukkan bagi
usaha pertanian yang meliputi Petani Tanaman Pangan, Peternakan, dan Perkebunan Rakyat.
2
Lebih lanjut subsidi pupuk diadakan dan disalurkan untuk kegiatan usaha budidaya tanaman oleh petani, pekebun, dan peternak, bukan
untuk perusahaan perkebunan, perusahaan tanaman pangan, perusahaan
1
Konsideran dari Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia No. 70MPPKep22003 tanggal 11 Pebruari 2003 tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk
Bersubsidi untu Sektor Pertanian.
2
Konsideran dari Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia No. 70MPPKep22003 tanggal 11 Pebruari 2003 tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk
Bersubsidi untu Sektor Pertanian.
6 holtikultura. Sedangkan pupuk yang diberi subsidi hanya pupuk Urea, ZA, NPK,
dan SP36 yang disediakan oleh produsen pupuk untuk pertanian yang meliputi tanaman pangan, holtikultura, perkebunan, dan hijauan pakan ternak.
Jawa Barat mmerupakan salah satu produsen padi dengan produksi yang terus meningkat. Hal tersebut bisa dilihat pada tabel 1.5.
Tabel 1.5. Luas Panen, Hasil Per Hektar, dan Produksi Padi Jawa Barat Tahun 2006
–2010.
Tahun Luas Panen Ha
Hasil Per Hektar KwHa
Produksi Ton 2006
1.798.260 52,38
9.418.572 2007
1.829.085 54,20
9.914.019 2008
1.803.628 56,06
10.111.064 2009
1.950.203 58,06
11.322.682 2010
2.037.657 57,60
11.737.071
Sumber : BPS, 2010
Dilihat dari data Tabel 1.5 di atas kebutuhan petani padi di Jawa Barat akan pupuk pun terus meningkat, karena petani padi di wilayah Jawa Barat pada
umumnya masih banyak menggunakan sistem pertanian anorganik. Petani padi anorganik yang masih sangat bergatung pada sarana produksi seperti penggunaan
benih yang tinggi, pupuk kimia pabrik, dan pestisida kimia. Desa Hambaro, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor merupakan salah
satu produsen padi yang menggunakan sistem anorganik. Dimana pada kondisi saat ini ketergantungan petani di kecamatan tersebut terhadap pupuk kimia yang
bersubsidi cukup besar. Namun pada kenyataan terkadang harga pupuk tersebut tidak sesuai dengan HET yang ditentukan pemerintah. Sehubungan dengan hal-
hal tersebut di atas, permasalahan yang akan dikaji adalah : 1.
Bagaimana efektivitas kebijakan subsidi pupuk terhadap empat indikator keberhasilan subsidi pupuk?
2. Apafaktor–faktor yang mempengaruhi permintaan pupuk Urea di Desa
Hambaro, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor? 3.
Apa faktor-faktor yang mempengaruhi produksi padi di Desa Hambaro, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor?
7