Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Pupuk Urea

54 harga pupuk Urea, harga pupuk NPK, luas lahan, tenaga kerja, dan dummy benih mempunyai nilai probabilitas lebih kecil dari taraf nyata yang digunakan yaitu 0,10 10 persen yang berarti variabel-variabel independen tersebut berpengaruh nyata terhadap produksi padi. Sedangkan untuk variabel bibittidak berpengaruh nyata karena nilai probabilitasnya lebih besar dari taraf nyata yang digunakan yaitu 0,1 10 persen. Analisis regresi berganda harus memenuhi empat asumsi klasik.Uji normalitas dilakukan dengan metode grafik probability plot of residual menghasilkan p-value sebesar 0,150 atau lebih besar dari taraf nyata 10 .Hasil tersebut menunjukkan bahwa data residual menyebar normal lihat Lampiran 9. Pemeriksaan asumsi terkait masalah multikolinieritas dilihat dari nilai VIF, pada Tabel 6.8, masing-masing variabel bebas menunjukkan nilai VIF kurang dari 10, hasil tersebut mengindikasikan tidak adanya pelanggaran multikolinieritas dapat dilihat juga pada Lampiran 12. Asumsi selanjutnya regresi berganda adalah tidak adanya autokorelasi.Uji autokorelasi menggunakan Uji Durbin- Watson. Hasil menunjukkan bahwa nilai DW sebesar 2,43 lihat Lampiran 10. Firdaus 2004 menyatakan bahwa nilai DWberada di antara 1,55 dan 2,46 menunjukkan tidak adanya autokorelasi. Karena nilai DW diantara selang tersebut, maka menunjukkan tidak ada autokorelasi. Pemeriksaan asumsi homoskedastisitas pada model regresi di atas menggunakan uji glejserhasil p-value yang diperoleh yaitu 0,368 lihat Lampiran 11. Berarti nilai p-value 0.368 alpha 0.10 maka terima H0 yang artinya ragam homogen homoskedastisitas. Dari persamaan di atas dapat dilihat harga pupuk Urea dan NPK mempunyai hubungan yang positif sebesar 5,123 dan 3,159 terhadap produksi padi. Hal ini berarti bahwa setiap terjadi peningkatan 1 persen pada harga pupuk Urea dan NPK maka akan meningkatkan produksi padi sebesar 5,123 dan 3,159 persen dimana variabel lain dianggap tetap ceteris paribus. Hal ini dikarenakan kenaikan harga pupuk berpengaruh terhadap penggunaan pupuk yang di pakai sehingga akan berpengaruh pula pada produksi padinya. Pemakaian pupuk oleh petani di daerah penelitian rata-rata sebesar 455 kgha lebih dari dosis pupuk yang dianjurkan yaitu 400 –450kgha. Pemakaian pupuk yang kurang menyebabkan 55 produktivitas padi menjadi berkurang sehingga petani diharuskan menurunkan pemakaian pupuk sampai sesuai dengan yang dianjurkan. Luas lahan mempunyai pengaruh positif sebesar 0,824 terhadap produksi padi. Setiap terjadi peningkatan luas lahan sebesar 1 persen maka akan meningkatkan produksi padi sebesar 0,824 persen, dimana variabel lain dianggap tetap ceteris paribus. Hubungan luas lahan dengan produksi padi sesuai dengan hipotesis awal bahwa peningkatan luas lahan akan meningkatkan produksi padi. Variabel lain yang mempengaruhi produksi padi adalah variabel buruh atau tenaga kerja. Variabel tenaga kerja mempunyai pengaruh positif sebesar 0,439 terhadap produksi padi. Hal ini berarti setiap terjadi peningkatan 1 persen pada tenaga kerja akan meningkatkan 0.439persen produksi padi dimana variabel lain dianggap tetap ceteris paribus. Hasil ini sesuai dengan hipotesis awal bahwa setiap terjadi peningkatan tenaga kerja akan meningkatkan produksi padi. Variabel dummy yang dimasukkan dalam persamaan produksi padi adalah variabel dummy dari benih. Variabel dummy benih dimasukkan untuk mengetahui jenis benih yang mempunyai kualitas yang bagus untuk mempengaruhi produksi padi dan sering digunakan oleh responden. Dummy bernilai 1 untuk jenis benih ciherang, sedangkan dummy bernilai 0 untuk jenis benih selain ciherang. Pada hasil tersebut diperoleh nilai dummy benih sebesar 0.1062. Hasil nilai dummy ini berarti bahwa benih padi ciherang mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap peningkatan produksi padi dibandingkan dengan penggunaan benih padi dengan jenis selain ciherang. Jadi, apabila terdapat peningkatan penggunaan padi jenis ciherang sebesar 1 persen akan meningkatkan produksi padi sebesar 0.1062 persen. Namun variabel lainnya tidak berpengaruh nyata dalam model yaitu variabel bibit. Hasil dari regresi ini adalah variabel benih mempunyai pengaruhnegatif sebesar 0.002 terhadap produksi padi. Hal ini berarti bahwa setiap peningkatan jumlah benih sebesar 1 persen maka akan menurunkan produksi padi sebesar 0.052993persen. Variabel jumlah bibit pun memiliki nilai probabilitas diatas nilai taraf nyatanya yaitu sebesar 0,983. Hal ini dikarenakan pemakaian bibit oleh petani rata-rata sebesar 36,71 kgha yang memebihi batas yang dianjurkan yaitu sebesar 25 kgha. Oleh karena itu seharusnya petani mengurangi jumlah bibit yang 56 digunakan agar sesuai dengan yang dianjurkan dan hasil produksi padinya pun ikut meningkat. Faktor-faktor yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai hubungan yang positif dan signifikan terhadap peningkatan produksi padi. Apabila petani kesulitan dalam memperoleh faktor-faktor produksi tersebut yaitu harga pupuk urea yang dan pupuk NPK sesuai HET, tenaga kerja, luas lahan dan dummy bibit maka akan langsung berpengaruh terhadap produksi padi. Oleh karena itu, pemerintah harus membantu terpenuhinya kebutuhan faktor-faktor produksi para petani. Pada penelitian yang membahas tentang efektivitas kebijakan subsidi pupuk, kebijakan subsidi pupuk masih dikategorikan tidak efektif sehingga juga berpengaruh terhadap penggunaan pupuk dan produksi padi. Adanya hal ini maka diharapkan pemerintah melakukan evaluasi terhadap penyaluran subsidi pupuk di tingkat petani agar kebutuhan pupuk di tingkat petani terpenuhi sehingga produksi padi meningkat dan kesejahteraan petani juga meningkat. 57 VII SIMPULAN DAN SARAN

7.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai kebijakan subsidi pupuk dapat disimpulkan bahwa: 1. Berdasarkan keempat indicator tersebut maka kebijakan subsidi pupuk belum dapat dikategorikan efektif dikarenakan masih adanya masalah pada mekanisme distribusi pupuk pada Lini IV kios resmi. Dimana tidak adanya pengecer resmi di Desa Hambaro, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor. 2. Hasil regresi permintaan pupuk urea dapat diperoleh bahwa variabel harga urea berpengaruh negatif dan sifnifikan terhadap permintaan urea sehingga apabila terjadi peningkatan pada harga urea maka akan terjadi penurunan terhadap permintaan pupuk urea. Variabel harga padi, dan luas lahan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap permintaan pupuk urea. 3. Berdasarkan hasil regresi produksi padi dapat diperoleh bahwa variable harga pupuk urea, harga pupuk NPK, luas lahan, tenaga kerja, dummy benih mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap produksi padi. Pengaruh positif setiap variabel terhadap produksi padi ini berarti bahwa apabila terdapat kenaikan setiap variabel sebesar 1 persen maka akan meningkatkan produksi padi dengan persentase sebesar koefisien masing- masing variabel dalam persamaan regresi. Hal ini berarti bahwa semakin efektif kebijakan subsidi pupuk maka produksi padi juga akan semakin meningkat.

9.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, beberapa hal yang dapat menjadi saran: 1. Harus memperbaiki mekanisme penyaluran subsidi pupuk karena subsidi pupuk masih belum dikategorikan efektif. Perbaikan ini terutama dalam kaitannya dengan tepat harga, jumlah, dan tempat dimana sebaiknya pemberian subsidi pupuk lebih dekat kepada sasaran atau target penerima subsidi pupuk. Perbaikan mekanisme penyaluran penting terkait adanya harga yang tidak sesuai dengan HET dikarenakan masih adanya masalah pada Lini IV kios resmi dimana masih berada di luar desa sehingga membutuhkan biaya