Keanekaragaman jenis dalam  suatu komunitas sangat dipengaruhi oleh ke- sesuaian tempat tumbuh dari jenis-jenis yang membangunnya, karena hanya jenis
tersebut  yang  dapat  beradaptasi  dengan  lingkungan  dalam  komunitas  tersebut. Indeks  keanekaragaman  jenis dapat  menunjukkan  tingkat  keanekaragaman  vege-
tasi  pada  suatu  komunitas  hutan,  sehingga  makin  tinggi  nilai  H’  maka  semakin banyak jenis yang menyusun komunitas hutan.
Berdasarkan hasil analisis vegetasi tingkat semai diketahui bahwa keaneka- ragaman  jenis  pada  lokasi  penelitian,  berada  pada  tingkat  sedang  kecuali  pada
blok tebangan TPTII 2006 sebesar 0,37 yang tergolong rendah. Rendahnya nilai tersebut  disebabkan  karena  semai  pada  blok  tersebut  sudah  mencapai  tingkat
pancang.    Penyebab  lainnya  adalah  bertambahnya  luasan  tajuk  sejalan  dengan bertambahnya umur tegakan.  Peluang tumbuhnya semai yang baru semakin kecil
dengan semakin besarnya luasan tajuk. Keanekaragaman  jenis tingkat permudaan semai  pada virgin  forest dan
TPTI lebih  kecil  dibandingkan  dengan  blok  tebangan  TPTII  2007,  2008  dan
2009. Virgin  forest merupakan  hutan  dengan  komposisi  sebagian  besar
tegakannya  didominasi  oleh  tingkat  pohon.    Tegakan  tingkat  pohon  mempunyai karakteristik  tajuk  yang  rapat  sehingga  meminimalkan  tumbuhnya  semai  baru.
Hal  tersebut  menyebabkan  keragaman  jenis  tingkat  semai  menjadi  rendah. Mekanisme  ini  berlaku  pula  pada  tegakan  TPTI.    Hasil  penelitian  ini  sejalan
dengan  Pamoengkas  2006  yang  mencatatkan  indeks  keanekaragaman  jenis tingkat  semai  pada  hutan  primer  dengan  nilai  1,97  lebih  kecil  dari  tegakan  sisa
hutan  bekas  tebangan  TPTJ  yang  berumur  1  sampai  5  tahun  dengan  nilai bervariasi diatas 2,5.  Keanekaragaman jenis pada tingkat semai mempunyai nilai
yang bersifat fluktuatif , tetapi secara umum antara TPTII, TPTI dan Virgin Forest mempunyai  tingkat  keanekaragaman  jenis  yang  sama  yaitu  ada  pada  tingkat
sedang.
b. Kekayaan Jenis
Indeks kekayaan  jenis  R1  dapat  mempengaruhi  tingkat  keanekaragaman jenis. Nilai R1 dapat menunjukkan indeks kekayaan jenis pada suatu komunitas
hutan, yang keberadaannya dipengaruhi oleh banyaknya jenis dan jumlah individu yang terdapat dalam komunitas tersebut. Besaran R1 kurang dari 3,5 menunjuk-
kan  kekayaan  jenis  yang  tergolong  rendah, bila  nilai R1  berkisar  antara 3,5–5,0 menunjukkan  kekayaan  jenis  tergolong  sedang  dan  R1  tergolong  tinggi  jika
nilainya lebih dari 5,0 Magurran 1988 ; Soerianegara dan Indrawan 2005. Berdasarkan  hasil  analisis vegetasi  pada  lokasi  penelitian,  dapat  diketahui
bahwa nilai R1 tingkat semai tergolong rendah dan sedang. Nilai R1 terendah ter- dapat pada lokasi virgin forest yaitu sebesar 2,14 sedangkan nilai R1 tertinggi be-
rada  pada  lokasi  TPTII  2006. Hal  tersebut  berbanding  terbalik  dengan  nilai in- deks keanekaragaman jenisnya.
Hutan virgin forest mempunyai nilai Indeks kekayaan jenis sangat  rendah. Semai  yang  ada  pada virgin  forest jumlahnya  sangat  kurang.    Semai-semai  baru
susah  terbentuk karena  rapatnya  tutupan  tajuk  pada  hutan  tersebut.    Rapatnya tutupan  tajuk  akan  meminimalkan  peluang  tumbuhnya  semai  baru.    Pada  blok
TPTII 2005 juga diperoleh nilai indeks kakayaan jenis yang rendah.  Hal tersebut menandakan  bahwa  blok  TPTII  2005  telah  mengalami  perkembangan  hutan
tingkat  lanjut,  dimana  tajuknya  sudah  mulai  rapat  sehingga  meminimalkan pertumbuhan  semai  baru  yang  sebelumnya  tumbuh  melimpah  pada  awal
pembukaan  lahan.      Secara  umum  ada  kesamaan  antara  blok  tebangan  2005 dengan virgin  forest dalam  hal  komposisi  dan  struktur  permudaan pada  tingkat
semai. Tegakan  tinggal  pada  blok  TPTII  2006  mempunyai indeks kekayaan  jenis
tertinggi  dibandingkan  dengan  blok  lainnya.    Kondisi  ini  berbanding  terbalik dengan  nilai  keanekaragaman  jenis. Hal  tersebut menandakan  bahwa  pada  blok
2006  terjadi  penurunan  keragaman  jenis  akan  tetapi  tidak  disertai  dengan penurunan  kekayaan  jenis.    Pada  tingkat  semai  kuantitas  jenis  mengalami
penurunan  akan  tetapi  jenis-jenis  yang  masih  ada  mengalami  peningkatan  dari segi jumlah individu.
Permudaan  tingkat  semai  pada  Blok  tebangan  2007  dan  2008, ada  pada tingkat  kriteria  rendah,  hal  ini  menandakan  bahwa  pada  blok  tersebut  terjadi
penurunan jumlah individu jenis.  Penurunan jumlah individu tersebut disebabkan oleh aktivitas pembuatan jalur tanam dan penebangan.  Penurunan jumlah semai
pada  blok  ini  diakibatkan  adanya  dinamika  perpindahan  tingkat  permudaan  dari tingkat  semai  memasuki  tingkat  pancang.    Adapun  Blok  tebangan  2009  masih
2,2 4,09
3,07 3,38
3,78 3,13
2,14
0,5 1
1,5 2
2,5 3
3,5 4
4,5
TPTII 2005 TPTII 2006 TPTII 2007 TPTII 2008 TPTII 2009 TPTI
Virgin Forest
Kekayaan Jenis R1