Potensi Produksi Tanaman TPTII
                                                                                Persamaan  tersebut  mempunyai nilai koefesien  determinasi  R
2
sebesar  96,2 Lampiran 9.
Pada  Tabel 5. tertera nilai  rata-rata tinggi tanaman S.  leprosula pada berbagai umur. Secara berurutan tanaman S. leprosula pada umur 1, 2, 3, 4, dan 5
tahun mempunyai  nilai  rata-rata  tinggi  sebesar  0,90 m, 1,87 m,  2,86 m,  3,87 m dan  4,89 m. Pada  setiap pertambahan umur terjadi  peningkatan  nilai  rata-rata
tinggi tanaman,  maka tanaman tersebut terkatagori tumbuh normal. Nilai rata-rata tinggi dari tanaman S. leprosula pada penelitian ini cenderung
moderat,  berada  pada  kisaran  nilai  rata-rata  tinggi  hasil  penelitian  beberapa IUPHHK.    PT. BFI 2010  mencatatkan  nilai  rata-rata  tinggi  tanaman 5,71 m  ,
Litbang PT. SJM mencatatkan nilai rata-rata tingginya 5,6 m Sardiyanto 2010, PT. Erna Djuliawati 2010 mencatatkan nilai rata-rata tingginya 4,41 m, dan PT.
Sarpatim 2010  mencatatkan  nilai  rata-rata  tingginya  6,8  m,  semua  nilai pembanding tersebut secara umum berkisar hampir sama dengan hasil penelitian
ini. Pada  penelitian  ini  nilai rata-rata  pertumbuhan  tinggi  tanaman S.  leprosula
pada  umur  1,5  tahun  mencapai  1,4  m.    Pertumbuhan  tinggi  tersebut  lebih  cepat bila  dibandingkan  dengan  pertumbuhan  tanaman S.  leprosula yang  ditunjukkan
oleh Sagala 1994. Sagala 1994 menjelaskan bahwa S. leprosula mempunyai
pertumbuhan yang cepat dan lebih mampu tumbuh di tempat terbuka, S. leprosula dengan  umur  1.5  tahun  mempunyai  tinggi  1.2  m  sedangkan Shorea  parvifolia
pada umur  yang  sama  tingginya  1  m  di  daerah  yang  ternaungi. Suhardi  1996 mengemukakan S.  leprosula yang  tumbuh di daerah  terbuka  menunjukkan  per-
tumbuhan tinggi yang lebih baik yaitu 2.04 m daripada pada daerah ternaung 1.98 m.
Pertumbuhan  tinggi  yang  ideal  harus  diimbangi  dengan  pertumbuhan diameter.    Pertumbuhan  tinggi  yang  lebih  cepat  yang  tidak  sebanding  dengan
pertumbuhan  diameter  akan  menyebabkan  tanaman  mempunyai  penampakan lebih  kurus.    Kondisi  ini  dapat  dilihat  pada  tegakan  yang  mempunyai  kerapatan
yang  tinggi,  atau  jarak  tanam  yang  rapat. Pembebasan  tanaman  dari  gulma  dan tanaman non target serta jarak tanam yang optimal akan memmacu pertumbuhan
tanaman yang ideal.
                                            
                