Potensi Produksi Hutan Alam Pada Penerapan Sistem silvikultur TPTII dan TPTI
                                                                                pada  proses  fotosintesis.    Tanaman  menyerap  unsur  N  dari  tanah  dalam  bentuk kation amonium NH4
+
dan anion nitrat NO3
-
pada larutan tanah Mengel dan Kirby  1982;  Marsehner  1991. Keberadaan  N  dalam  tanah  bersifat  mobil  yaitu
mudah bergerak atau berpindah, seperti menguap ke udara, tercuci atau terangkat melalui erosi sehingga kadar N tanah bersifat fluktuatif Hutz dan Chandler 1951.
Kisaran Kadar N di lokasi Penelitian tertera pada tabel 13. Kadar N total dibawah tegakan pada Jalur Antara berkisar pada nilai 0,229
dan  Jalur  Tanam  berkisar  pada  nilai  0,199  .    Berdasrkan  uji  beda  Tukey, kadar  N  tanah  antara  Jalur  Antara  dan  Jalur  Tanam  tidak  berbeda.    Meskipun
demikian katagori hara N dari Jalur Antara ke Jalur Tanam mengalami penurunan dari katagori sedang menjadi rendah.
Pospor  P
Unsur  hara  P  tanah  merupakan  hara  makro  penting  kedua  setelah  N  bagi pertumbuhan  tanaman.    Unsur  ini  berperan  dalam  proses  pembentukan  protein.
Unsur  P  diserap  dalam  bentuk  anion-anion  H
2
PO
4 -
dan  atau  HPO
4 2-
serta  PO
4 3-
. Kandungan  hara  P  tersedia  tinggi  akan  menyebabkan  kecenderungan  tanah
menjadi  lebih  subur  sehingga  memungkinkan  bagi  pertumbuhan  tanaman. Mengel  dan  Kirby  1982;  Marscher  1991.    Jumlah  P  tersedia  dalam  tanah
ditentukan  oleh  jumlah  P  dalam  komplek  jerapan  P  total  yang  mekanisme ketersediaanya  diatur  oleh  pH.    Perbandingan  kadar  P  tersedia  tanah  di  lokasi
penelitian tertera pada tabel 13. Kadar P tersedia pada Jalur Antara sebesar 12,8 ppm, sedangkan pada Jalur
Tanam 6,97 ppm. Kadar P pada Jalur Tanam lebih rendah jika dibanding dengan Jalur Antara dan sangat berbeda nyata pada tarap 99 . Terjadi penurunan kadar
hara  P  setelah pembuatan  Jalur  Tanam sebesar 5,83  ppm. Katagori  hara  P  juga
mengalami  penurunan,  semula  berkatagori  rendah    pada  Jalur  Antara  menurun menjadi sangat rendah pada Jalur Tanam. Hal ini terjadi karena adanya kegiatan
pembersihan lahan land clearing pada Jalur Tanam. Persiapan Pembuatan Jalur Tanam  menyebabkan  bukaan  lahan  yang  lebih  besar  sehingga  unsur  hara  P
mengalami  pencucian  leaching.    Penurunan  nilai  pH  tanah  turut  berkontribusi terhadap  penurunan  kadar  unsur  hara  P  di  tanah.    Hal  tersebut  sejalan  dengan
pendapat  Hardjowigeno  2010, pH  tanah  jika meningkat  atau  ditingkatkan  dapat
menentukan  mudah  tidaknya  unsur  hara  diserap  tanaman dan  demikian  pula sebaliknya, terutama hara P yang terikat dapat menjadi tersedia dan dapat mempenga-
ruhi perkembangan mikroorganisme.
Kalium K
Unsur hara K merupakan unsur hara makro penting bagi pertumbuhan tanaman dan  berperan sebagai  katalisator  proses  enzimatik  dalam  jaringan  tanaman.  Hara  K
diserap  dalam  bentuk  ion-ion  positif  K
+
.  Penyerapan  unsur  hara  K
+
adalah  unik khas  sebab  tanaman  mengabsorpsi  K  melebihi  dari  jumlah  yang  diperlukan  Mar-
schner 1991. Di dalam jaringan tanaman unsur K bersifat mobil dan keberadaan un- sur  K  yang  cukup  pada tanah  dapat  menyeimbangkan  kesuburan  tanah.  Kadar  K  ta-
nah pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 13. Kadar  hara  K pada  Jalur  Antara  mencapai  0,2059  me100g  dan  menurun
pada  Jalur  Tanam  menjadi  sebesar    0,162  me100g.    Berdasarkan  hasil  uji  T penurunan tersebut tidak berbeda nyata.  Meskipun demikian pada kenyataannya
kadar  unsur  hara  K  mengalami  penurunan  katagori.    Pada  Jalur  Antara  awalnya berkatagori rendah berubah menjadi sangat rendah pada Jalur Tanam.  Penurunan
ini  sejalan  dengan  penurunan  kadar  unsur  hara  lainnya  yang  disebabkan  oleh adanya pencucian hara pada Jalur Tanam.
Kalsium Ca
Unsur  hara  Ca  merupakan  unsur  hara  makro  penting  lain  bagi  pertumbu- han  tanaman  dan diserap  dalam  bentuk  ion-ion  positif  kation-kation  basa  dapat
ditukar.  Keberadaan  unsur  Ca  dalam  tanah  yang  cukup  dapat  menyeimbangkan kesuburan tanah. Kadar Ca tanah di lokasi penelitian dapat dilihat pada Tabel 13.
Kadar  Ca pada  Jalur  Antara  sebesar  5,79  me100  g dan  pada Jalur  Tanam menurun menjadi sebesar 5,35 me100 g. Berdasarkan hasil uji T penurunan ka-
dar Ca antara Jalur Antara dan Jalur Tanam tidak berbeda nyata. Terjadi penuru- nan  kadar  Ca  tanah setelah  pembuatan  Jalur  Tanam sebesar 0,44  me100g.
Meskipun  tidak  berbeda  nyata  namun  katagori  hara  Ca  mengalami  penurunan, hara Ca pada Jalur Antara berkatagori sedang dan menurun menjadi status rendah
pada Jalur Tanam. Hal ini dikarenakan untuk pertumbuhan tanaman S. leprosula membutuhkan unsur hara Ca dalam jumlah cukup besar terutama untuk pemben-
tukan jaringan tanaman seperti batang, cabang, ranting dan akar. Hasil penelitian ini  mendukung  hasil  penelitian Spangenberg et  al.  1996,  Mindawati  2011
                                            
                