Penebaran Benih Pemeliharaan Tata Laksana Usaha Pembesaran Lele Dumbo di CV Jumbo Bintang Lestari

61 lele. Kapur yang digunakan oleh CV Jumbo Bintang Lestari adalah kapur Dolomit dengan dosis 10 kg setiap kolam yang digunakan hanya satu kali diawal persiapan kolam. Pemberian kapur dilakukan dengan cara disebar merata di dasar dan dinding kolam. Kemudian dilakukan pemupukan pada kolam dengan menggunakan pupuk buatan yaitu pupuk cair Super ACI dengan dosis 40 ml per kolam digunakan sekali diawal persiapan kolam, lalu setiap dua minggu sekali dengan dosis yang sama hingga panen. Pemupukan dilakukan dengan cara disiram secara merata ke permukaan kolam. Sebelumnya pupuk dicampur terlebih dahulu dengan air. Fungsi pemupukan dalam budidaya lele dumbo adalah sebagai berikut: 1 merangsang pertumbuhan pakan alami, 2 menstabilkan suhu air, 3 menghambat pertumbuhan jamur dan bakteri patogen. Pengisian air kolam dilakukan setelah kegiatan pemupukan selesai. Setelah proses pengisian air selesai, kolam dibiarkan dulu selama 2 hari. Hal ini bertujuan agar tumbuh pakan alami di kolam. Setelah itu baru dilakukan penebaran benih.

2. Penebaran Benih

Sistem penebaran benih di CV Jumbo Bintang Lestari dilakukan secara bergiliran dengan tujuan menciptakan waktu panen yang bervariasi. Penghitungan benih lele dumbo dilakukan dengan metode sampling dengan menggunakan baskom plastik berlubang. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan ukuran benih yang seragam. Penebaran benih dilakukan pada pagi atau sore hari atau pada saat cuaca tidak panas. Penebaran benih dilakukan perlahan-lahan dan sangat hati-hati agar benih tidak stres. Posisi orang yang akan menebarkan benih turun ke dalam 62 kolam, lalu wadah plastik yang berisi benih lele dumbo ditidurkan di atas permukaan air. Secara perlahan-lahan wadah benih lele dumbo dimiringkan sedikit dan biarkan benih lele dumbo keluar dengan sendirinya. Jumlah benih yang ditebar tergantung dari luas kolam dan ukuran benih namun rata-rata kepadatan benih yang ditebar adalah 174-433 ekorm 2 . Padat penebaran merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha pembesaran lele dumbo. Padat penebaran lele dumbo yang baik akan menghasilkan panen lele dumbo yang baik pula, sebaliknya jika padat penebaran tidak sesuai dengan kapasitas kolam maka akan menyebabkan tingkat kematian yang tinggi pada lele dumbo.

3. Pemeliharaan

Selama pemeliharaan lele dumbo diberi pakan pelet dan pakan tambahan. Pakan pelet merupakan pakan utama yang digunakan dalam usaha pembesaran lele dumbo. Pakan pelet yang diberikan merupakan pelet yang diproduksi sendiri oleh CV Jumbo Bintang Lestari dengan komposisi yaitu, protein kasar minimal 32 persen, kadar air maksimal 12 persen, lemak kasar minimal 5 persen, serat kasar maksimal 6 persen dan abu maksimal 8 persen. Menurut Mahyuddin 2008 komposisi pakan pelet yang baik adalah kandungan protein minimal 30 persen, lemak 4-16 persen, karbohidrat 15-20 persen, mineral fosfor 0,5-0,8 persen, dan air maksimal 12 persen. Terlihat bahwa komposisi pakan pelet yang diproduksi oleh CV Jumbo Bintang Lestari telah mencukupi syarat-syarat pakan pelet yang baik. Pemberian pakan pelet dilakukan pada pagi dan sore hari dengan rata-rata 25 kg pelet per hari pada masing-masing kolam. Pemberian pakan dilakukan 63 secara bertahap agar setiap ekor lele dumbo memperoleh pakan dalam jumlah yang cukup. Hal ini dilakukan agar ukuran lele dumbo yang dipanen sama rata. Pakan diberikan dengan sistem sampai kenyang, dapat dilihat jika lele dumbo sudah tidak mau makan lagi. Pakan pelet yang diberikan diusahakan dalam waktu maksimal 15 menit harus habis jangan sampai mengambang di permukaan kolam. Hal ini bertujuan agar tidak mencemari lingkungan dan kolam. Pakan tidak diberikan saat hujan sebab tingkat keasaman air sedang tinggi. Pakan tambahan merupakan pakan sampingan yang digunakan oleh CV Jumbo Bintang Lestari. Pakan tambahan berupa limbah dari peternakan bangkai ayam dan telur dan limbah dari pabrik makanan sisa sosis. Menurut Mahyuddin 2008 pemberian pakan tambahan alternatif selain pakan pelet merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan keuntungan bagi pembudidaya. Pakan tambahan yang dapat diberikan pada lele dumbo adalah ikan rucah, keong mas, bekicot, limbah peternakan ayam atau burung puyuh, belatung, limbah penetasan telur, dan limbah pemindangan ikan. Lele sangat membutuhkan protein hewani untuk pertumbuhannya. Kelebihan pakan tambahan adalah harganya murah dan mengandung protein yang cukup untuk kebutuhan lele. Sementara itu kelemahan pakan tambahan adalah kurang praktis jika dibandingkan dengan pakan buatan seperti pelet. Selain itu, pakan tambahan sebelum diberikan pada lele juga memerlukan perlakuan khusus. Selain pemberian pakan, pengontrolan dilakukan dengan pemberian probiotik merek Tiger Bac. Pemberian probiotik menurut Mahyuddin 2008 bertujuan untuk memperbaiki kualitas air kolam, meningkatkan nafsu makan lele dumbo, dan meminimalkan serangan penyakit. Tiger Bac diberikan sebanyak 20 64 gr per kolam setiap satu minggu sekali hingga panen. Lama pemeliharaan lele dumbo di kolam pembesaran adalah 1-2,5 bulan atau tergantung dari ukuran benih yang ditebar dan tergantung dari kebutuhan.

4. Pemanenan