Kotak penampung tanah tererosi Petak percobaan lapangan Pengukuran kandungan sendimen sungai aliran permukaan

2.5. Metode pengukuran erosi

Berbagai cara dapat digunakan untuk mengukur besarnya tingkat erosi. Beberapa metode digunakan mengukur perubahan permukaan tanah dan yang lainnya mengukur banyaknya tanah yang terbawa oleh air dari suatu areal tererosi. Adapun perhitungan erosi adalah sebagai berikut :

2.5.1. Kotak penampung tanah tererosi

Menurut Ellison 1949 dan Osborn 1953 dalam Arsyad 2010 kotak penampung adalah kotak kecil untuk menampung tanah tererosi dapat berupa alat yang dinamakan vertical splash board papan penampung vertical. Metode ini digunakan untuk erosi yang terjadi pada setiap kejadian hujan, namun dapat juga digunakan untuk menampung erosi jangka waktu yang lebih lama Arsyad 2010.

2.5.2. Petak percobaan lapangan

Ukuran petak yang standar mempunyai panjang 22 m dan lebar 1,8 m namun tetap dimungkinkan untuk membuat petak dengan ukuran yang berbeda. Pembatas petak dapat terbuat dari logam, kayu, atau material lain yang tidak merembes air dan tidak berkarat. Pembatas tersebut minimal mempunyai ketinggian 15 – 20 cm diatas permukaan tanah. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari adanya percikan air maupun partikel tanah keluarmasuk ke dalam petak. Bagian awal pembatas ditanam ke dalam tanah dengan kedalaman yang cukup sehingga stabil dan kemungkinan terjadinya rembesan air dari danatau keluar petak yang diminimalkan. Di ujung bawah petak dipasang talang untuk mengalirkan air dari petak ke bak penampung. Bak penampung harus tertutup untuk menghindari masuknya air hujan maupun percikan tanah langsung Suripin 2002. Pengukuran erosi menggunakan petak percobaan demikian ini ditujukan untuk mengukur erosi setiap kejadian hujan, yang kemudian dijumlahkan untuk waktu atau tahun sehingga didapat data erosi tahunan Arsyad 2010.

2.5.3. Pengukuran kandungan sendimen sungai aliran permukaan

Pengukuran erosi dan aliran permukaan dari DAS kecil yang berukuran antara 2 sampai 5 ha digunakan untuk mempelajari pengaruh berbagai tindakan konservasi tanah dan jenis tanaman terhadap aliran dan erosi permukaan Arsyad 2010. Pengukuran aliran permukaan dilakukan dengan memasang Parshall flume dan pengukur tinggi air otomatis untuk DAS yang agak datar atau menggunakan H flume dan pengukur tinggi air otomatis untuk DAS yang berlereng lebih curam sedangkan pengukuran hasil sendimen dilakukan dengan mengambil contoh air dalam interval tertentu. Pengukuran sedimen suspensi dilakukan dengan cara mengambil sampelcontoh air dan membawa ke laboratorium untuk dapat diketahui konsentrasi sedimen dalam satuan mgliter atau ppm part per million, selain itu dalam analisa laboratorium dapat diketahui Berat Jenis BJ dan besaran ukuran butir. Data yang didapat dari pengukuran konsentrasi sendimen air sungai dikalikan dengan debit sungai sesuai dengan waktu pengukuran akan memberikan gambaran hasil sendimen dalam suatu waktu yang panjang, seperti sebulan atau setahun Arsyad 2010.

2.5.4. Tongkat pengukur

Dokumen yang terkait

Potensi Ekowisata pada Kegiatan Pemuliaan Pohon di Perum Perhutani Unit II Jawa Timur KPH Madiun

0 35 67

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN MINYAK KAYU PUTIH (Melaleuca leucadendron.L) SUKUN DI KPH MADIUN PERUM PERHUTANI UNIT II JAWA TIMUR

5 77 18

Keanekaragaman Binatang Tanah Pada Berbagai Macam Tegakan Hutan (Studi kasus di RPH Cibatu,BKPH Cibatu, KPH Garut, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat

1 10 81

Laju Infiltrasi pada Berbagai Jenis Penutupan Laban Hutan Di RPH Tenjowaringin, BKPH Singaparna, KPH Tasikmalaya Perum Perhutani Unit III Jawa Barat

0 12 73

Pengaruh Berbagai Penutupan Lahan Terhadap Tingkat Erosi dan Aliran Permukaan (Studi Kasus di RPH Tanggulun, BKPH Kalijati, KPH Purwakarta)

1 9 76

Efektivitas kolaborasi antara perum perhutani dengan masyarakat dalam pengelolaan hutan kasus PHBM di KPH Madiun dan KPH Nganjuk, Perum Perhutani Unit II Jawa Timur

0 32 102

Studi laju degradasi hutan jati (Tectona grandis) KPH Bojonegoro perum perhutani unit II Jawa Timur

0 10 100

Laju aliran dan erosi permukaan di lahan hutan tanaman jati (tectona grandis, l.f) dengan berbagai tindakan konservasi tanah dan air (studi kasus : rph getas, bkph monggot, kph gundih, perum perhutani unit I Jawa Tengah)

2 18 143

Peran Perempuan dalam Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (Studi Kasus di Desa Bareng, RPH Alasgung, BKPH Bareng, KPH Bojonegoro Perum Perhutani Unit II Jawa Timur)

0 4 135

Kuantifikasi Kayu Sisa Penebangan Habis Jati di RPH Panggung BKPH Dagangan KPH Madiun Perum Perhutani Unit II Jawa Timur

1 10 106