03 Desember 2010 sampai 02 Februari 2011 menunjukkan bahwa CHp dan CHt pada waktu yang sama tidak berbeda nyata. Hasil pengujian selengkapnya
disajikan di Lampiran 12. Hal ini menunjukkan bahwa hujan menyebar merata di Kecamatan Pulung pada saat pengamatan, namun curah hujan selama
pengamatan tidak mewakili variasi hujan selama satu tahun, yang ditunjukkan oleh hujan rata-rata harian dan simpangan baku yang cukup berbeda.
5.1.2. Aliran dan erosi permukaan hasil pengukuran
Gambar 10 dan Gambar 11 merupakan kejadian hujan dan aliran permukaan dan kejadian hujan dengan erosi permukaan selama pengamatan.
Gambar 10. Kejadian hujan dan aliran permukaan selama pengamatan.
Gambar 11. Kejadian hujan dan erosi permukaan selama pengamatan
Dari Gambar 10 dan Gambar 11 dapat dilihat bahwa selama pengamatan, tidak semua hujan dapat menyebabkan aliran dan erosi permukaan. Ch minimum
yang dapat menyebabkan aliran dan erosi permukaan adalah 4,5 mmhari. Parameter statistik aliran dan erosi permukaan selama pengamatan disajikan
dalam Tabel 4. Tabel 4. Statist ik aliran dan erosi permukaan
Parameter Statistik
Plot 1 Plot 2
Plot 3 Plot 4
Ap M
3
ha Ep
Tonha Ap
M
3
ha Ep
Tonha Ap
M
3
ha Ep
Tonha Ap
M
3
ha Ep
Tonha Minimum
0,155 0,0005
0,077 0,0001
0,077 0,0003
0,077 0,0001
Maksimum 465,782
0,9582 353,994
0,5354 409,887
0,4526 453,361
1,6236 Rata-rata
86,158 0,1771
41,941 0,0389
82,341 0,0534
87,388 0,1834
Simpangan baku
144,123 0,2996
77,623 0,0170
129,142 0,1038
1339,926 0,3859
Jumlah 2929,378
6,0226 1384,071
1,2843 2799,582
1,8167 2971,221
6,2352 Keterangan : Ap = Aliran permukaan
Ep = Erosi permukaan
Hasil uji kesamaan dua nilai rata-rata uji t aliran dan erosi permukaan Lampiran 13 dan Lampiran 14 menunjukkan bahwa nilai tengah rata-rata aliran
permukaan lahan bertanaman kayu putih yang dicampur dengan tanaman kacang tanah dan kedelai plot 4 = lahan bertanaman kayu putih dengan menggunakan
teras bangku plot 1 = lahan bertanaman kayu putih yang dicampur dengan tanaman jagung dan kemlandingan plot 3 = lahan bertanaman kayu putih dan
tanaman jagung dengan menggunakan teras gulud plot 2, sedangkan nilai tengah rata-rata erosi permukaan plot 4 = plot 1 plot 3 = plot 2. Penggunaan lahan
bertanaman kayu putih yang dicampur dengan tanaman kacang tanah dan kedelai plot 4, memiliki laju aliran dan erosi permukaan terbesar yaitu sebesar 2971,221
m
3
ha dan 6,2352 tonha, sedangkan penggunaan lahan bertanaman kayu putih dan tanaman jagung dengan menggunakan teras gulud plot 2 merupakan plot
yang memiliki nilai aliran dan erosi permukaan terkecil yaitu 1384,071 m
3
ha dan 1,2843 tonha.
5.1.3. Analisis regresi hubungan hujan dengan aliran dan erosi permukaan