tebing tidak ada atau jika pengelolaan tanah dilakukan sampai ke pinggir tebing sungai Arsyad 2010.
Longsor Landslide adalah suatu bentuk erosi yang pengangkutan atau pemindahan atau gerakan tanah terjadi pada saat bersamaan dalam volume besar.
Berbeda dari bentuk erosi lainnya, pada tanah longsor pengangkutan tanah dalam volume besar terjadi sekaligus. Longsor terjadi sebagai akibat meluncurnya suatu
volume tanah di atas suatu lapisan kedap air serta tanah yang jenuh. Erosi internal adalah terangkutnya butiran-butiran tanah ke bawah ke dalam celah-celah atau
pori-pori tanah, sehingga tanah menjadi kedap air dan udara. Erosi internal mungkin tidak menyebabkan kerusakan berarti karena sebenarnya bagian-bagian
tanah tidak terangkut keluar tempat tersebut, dan tanah akan baik kembali setelah dilakukan pengolahan tanah Arsyad 2010.
2.3. Dampak penggunaan lahan 2.3.1. Sawah
Sawah adalah suatu bentuk usaha tani di atas lahan yang digenangi air dan ditanami dengan padi. Sumber air dapat berasal dari irigasi atau air hujan
Arsyad 2010. Salah satu fungsi sawah adalah sebagai penyaring sedimen karena sebagian tanah yang terangkut tersebut akan terendapkan Sinukaban 1994 dalam
Kundarto 2005. Dalam proses erosi di lahan sawah, proses pelepasan tanah terutama terjadi saat pembajakan, dan proses pengangkutan pada pelumpuran
merupakan penyebab erosi terbesar. Proses pengendapan sedimen terutama terjadi pada petak-petak yang berada di bawah dan dekat dengan petak yang diolah
Kundarto 2005. Masalah erosi pada sawah telah dipecahkan dengan sempurna yaitu dengan dibangunnya teras bangku dan penghayutan lumpur keluar tertutup
oleh lumpur yang dibawa air masuk ke sawah Arsyad 2010
2.3.2. Ladang
Menurut Arsyad 2010, ladang adalah jenis usaha tani yang berpindah- pindah dari satu bidang lahan ke bidang lain dalam siklus tertentu yang
mengandalkan sumber air dari curah hujan. Ancaman terhadap kelestarian lingkungan masih cukup tinggi karena peladangan berpindah masih terjadi,
teknologi “bakar” masih dilakukan secara luas dan peranan ternak dalam kegiatan
usaha tani masih terbatas, sedangkan gangguan hewan ternak terhadap usaha tani masih cukup tinggi Kundarto 2005. Jika tanah bekas ladang tidak ditanami
tanaman tahunan akan tetapi dikembalikan kepada alam agar vegetasi alam tumbuh kembali maka setelah 15 atau 20 tahun baru tanah tersebut dibuka
kembali Arsyad 2010 Sistem ladang hanya dapat dipertahankan jika kepadatan penduduk masih
memungkinkan waktu yang cukup untuk pertumbuhan kembali hutan. Pencegahan erosi merupakan bagian utama dalam pengelolaan tanah perkebunan.
Usaha-usaha ditunjukan untuk mencegah erosi, memelihara kesuburan tanah dan tata air, yang diterapkan sejak mulai pembukaan tanah dan berlangsung selama
perkebunan berdiri Arsyad 2010.
2.3.3. Tumpang sari
Tumpang sari merupakan pola tanam antara tanaman pohon hutan dengan tanaman pertanian, mampu menutup tanah dengan sempurna sehingga
berpengaruh efektif terhadap pengendalian erosi dan peningkatan pasokan air tanah Wongso 2010. Keuntungan dari sistem ini didapat oleh kedua pihak, pihak
petani mendapat kesempatan berusaha tani dalam areal yang terbatas dan bahaya perusakan hutan dapat diatasi. Keuntungan Departemen Kehutanan atau perhutani
adalah penghematan biaya pembersihan tanah, penanaman dan pengamanan oleh karena dibebankan oleh petani Arsyad 2010. Tajuk tanaman dan pepohonan
yang relatif rapat sepanjang tahun pada pola tumpang sari menyebabkan sebagian besar air hujan yang jatuh tidak langsung ke permukaan tanah sehingga tanah
terlindungi dari pukulan air yang bisa memecahkan dan menghancurkan agregat menjadi partikel-partikel yang mudah hanyut oleh air selain itu kandungan bahan
organik di lapisan atas melaui pelapukan serasah yang jatuh ke permukaan tanah sepanjang tahun dapat memperbaiki struktur dan porositas tanah serta lebih lanjut
dapat meningkatkan laju infiltrasi dan kapasitas menahan air Ananda 2010. Seperti yang dilakukan Perhutani dalam rangka pelaksanaan program
pembangunan hutan, menerapkan pola agroforestry dengan melibatkan masyarakat sekitar hutan untuk ikut berpartisipasi, seperti program pembangunan
hutan bersama masyarakat PHBM. Selain itu, penghijauan di lahan petani pembangunan hutan rakyat sangat efektif dilakukan melalui pola agroforestry,
karena petani tertopang kebutuhan hidupnya dari usaha pertaniannya sekaligus sebagai upaya penghijauan Wongso 2010.
2.4. Dampak aliran dan erosi permukaan