karena petani tertopang kebutuhan hidupnya dari usaha pertaniannya sekaligus sebagai upaya penghijauan Wongso 2010.
2.4. Dampak aliran dan erosi permukaan
Erosi dan sendimentasi menjadi penyebab utama berkurangnnya produktivitas suatu lahan pertaniaan dan berkurangnnya kapasitas saluran atau
sungai akibat pengendapan material hasil erosi Hardiyatmo 2006. Menurut Sihite 2001, banyak dampak yang terjadi dapat diamati pada badan-badan air
yang ada seperti sungai, danau, atau waduk sehingga dampak yang ditimbulkan disebut dampak instream. Sedangkan dampak yang lain dapat terjadi sebelum
partikel-partikel tanah tersebut mencapai badan-badan air atau sesudahnya seperti dijumpai pada kejadian banjir, penggunaan air untuk kebutuhan domestik, irigasi,
atau yang lain sehingga dampak yang ditimbulkan disebut sebagai dampak off- stream.
Dampak erosi tanah di tapak on site merupakan dampak yang dapat terlihat langsung kepada pengelola lahan yaitu berupa penurunan produktivitas.
Hal ini berdampak pada kehilangan produksi, peningkatan penggunaan pupuk dan kehilangan lapisan olah tanah yang akhirnya mengakibatkan timbulnya tanah
kritis. Dampak erosi tanah di luar penggunaan lahan off site merupakan dampak yang sangat besar pengaruhnya. Sendimen hasil erosi tanah dan kontaminan yang
terbawa bersama sendimen dapat menimbulkan kerugian dan biaya yang sangat besar dalam kehidupan. Bentuk dampak di luar penggunaan lahan antara lain
adalah : i pelumpuran dan pendangkalan waduk; ii tertimbunnya lahan pertanian dan bangunan; iii memburuknya kualitas air dan iv kerugian
ekosistem perairan Sihite 2001. Menurut Arsyad 2010, hilangnya satu atau beberapa unsur hara dari
daerah perakarannya menyebabkan merosotnya kesuburan tanah, sehingga tanah tidak mampu menyediakan unsur hara yang cukup dan seimbang untuk
mendukung pertumbuhan tanaman secara normal. Tanah yang dikatakan rusak kalau lapisan bagian atasnya atau top soil ketebalan 15 - 35 cm memang telah
banyak terkikis dan atau dihanyutkan oleh arus air hujan, sehingga lapisan tersebut menjadi tipis atau bahkan hilang Kartasapoetra 1986.
2.5. Metode pengukuran erosi