BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Aliran permukaan dan erosi
Bagian air hujan yang sampai ke permukaan tanah yang disebut suplai air permukaan tanah, akan mengalir dipermukaan tanah atau masuk kedalam tanah.
Air yang mengalir dipermukaan tanah disebut aliran permukaan run off, dan air yang masuk kedalam tanah disebut infiltrasi infiltration. Aliran permukaan run
off adalah air yang mengalir di atas permukaan tanah atau bumi. Bentuk aliran inilah yang paling penting sebagai penyebab erosi Arsyad 2010.
Aliran permukaan memiliki sifat yang dinyatakan dalam jumlah, kecepatan, laju, dan gejolak aliran permukaan. Sifat-sifat ini mempengaruhi
kemampuan untuk menimbulkan erosi. Jumlah aliran permukaan menyatakan jumlah air yang mengalir di permukaan tanah untuk suatu masa hujan atau masa
tertentu, dinyatakan dalam tinggi kolam air mm atau cm atau dalam volume air m³. Kecepatan aliran permukaan adalah waktu yang dilalui oleh suatu titik pada
aliran dalam menempuh jarak tertentu, dinyatakan dalam m per detik. Kecepatan aliran permukaan dipengaruhi oleh dalamnya aliran atau radius hidrolik,
kekerasan permukaan dan kecuraman lereng. Laju aliran permukaan adalah banyaknya atau volume air yang mengalir melalui suatu titik persatuan waktu,
dinyatakan dalam m³ per detik atau m³ per jam. Laju aliran permukaan juga dikenal dengan istilah debit air. Rasio debit maksimum Q
max
terhadap minimum Q
min
menunjukkan keadaan DAS yang dilalui sungai tersebut. Semakin kecil Q
max
Q
min
semakin baik keadaan vegetasi dan tata guna lahan suatu DAS, dan semakin besar rasio tersebut, maka semakin buruk keadaan vegetasi dan
penggunaan lahan tersebut. Gejolak atau turbulensi yang terjadi sewaktu air mengalir di permukaan tanah merupakan peristiwa yang sangat berpengaruh
sebagai penyebab erosi Arsyad 2010. Sedangkan menurut Rahim 2006, limpasan permukaan atau aliran
permukaan merupakan sebagian dari air hujan yang mengalir diatas permukaan tanah. Jumlah air yang menjadi limpasan sangat bergantung kepada jumlah air
hujan per satuan waktu, keadaan penutup tanah, topografi terutama kemiringan
lahan, jenis tanah, ada atau tidaknya hujan yang terjadi sebelumnya. Limpasan permukaan dengan jumlah dan kecepatan yang besar sering menyebabkan
pemindahan atau pengangkutan massa tanah secara besar-besaran. Aliran permukaan mengandung bahan yang terlarut, bahan padat yang
tersuspensi, dan bahan kasar yaitu pasir serta kerikil dan batuan yang terletak di dasar sungai bed load. Bahan terlarut dan tersuspensi dalam aliran permukaan
dapat diketahui dengan mengambil contoh air kemudian diuapkan sehingga seluruh bahan padat yang didapat dinamai jumlah bahan padat atau sendimen.
Banyaknya erosi dari suatu bidang tanah atau dari DAS dapat dihitung dengan mengalikan konsentrasi sedimen dengan jumlah aliran permukaan pada suatu
kejadian hujan atau suatu jangka tertentu Arsyad 2010. 2.2. Jenis - jenis erosi
Menurut Suripin 2002, erosi dibedakan dalam erosi lembar, erosi alur, erosi parit, erosi tebing sungai, longsor dan erosi internal. Erosi lembar sheet
erosion adalah pengangkutan lapisan tanah yang merata tebalnya dari suatu permukaan tanah. Kekuatan butir-butir hujan dan aliran permukaan yang merata
diatas permukaan tanah merupakan penyebab erosi. Erosi alur rill erosion adalah pengangkutan tanah dari alur-alur tertentu pada permukaan tanah yang merupakan
parit-parit kecil dan dangkal. Erosi alur terjadi karena air mengalir di permukaan tanah tidak merata tetapi berkonsentrasi pada alur tertentu sehingga pengangkutan
tanah terjadi pada tempat aliran permukaan terkonsentrasi. Kecenderungan terjadinya erosi alur lebih dipengaruhi oleh cara bertanam dan sifat fisik tanah dari
pada air hujan. Erosi parit gully erosion proses terjadinya sama dengan erosi alur, tetapi
alur yang terbentuk sudah demikian besarnya sehingga tidak dapat lagi dihilangkan dengan pengolahan tanah biasa. Erosi parit dapat berbentuk V atau U,
bergantung pada kepekaan erosi substratanya. Bentuk V adalah bentuk yang umum terdapat pada daerah-daerah yang substratanya mudah lepas dan umumnya
berasal dari batuan sendimen. Erosi tebing sungai River bank erosion terjadi sebagai akibat pengikisan tebing sungai oleh terjangan aliran sungai yang kuat
pada belokan sungai. Erosi tebing akan terjadi lebih hebat, jika vegetasi penutup
tebing tidak ada atau jika pengelolaan tanah dilakukan sampai ke pinggir tebing sungai Arsyad 2010.
Longsor Landslide adalah suatu bentuk erosi yang pengangkutan atau pemindahan atau gerakan tanah terjadi pada saat bersamaan dalam volume besar.
Berbeda dari bentuk erosi lainnya, pada tanah longsor pengangkutan tanah dalam volume besar terjadi sekaligus. Longsor terjadi sebagai akibat meluncurnya suatu
volume tanah di atas suatu lapisan kedap air serta tanah yang jenuh. Erosi internal adalah terangkutnya butiran-butiran tanah ke bawah ke dalam celah-celah atau
pori-pori tanah, sehingga tanah menjadi kedap air dan udara. Erosi internal mungkin tidak menyebabkan kerusakan berarti karena sebenarnya bagian-bagian
tanah tidak terangkut keluar tempat tersebut, dan tanah akan baik kembali setelah dilakukan pengolahan tanah Arsyad 2010.
2.3. Dampak penggunaan lahan 2.3.1. Sawah