Lingkungan Makro. .1 Faktor Demografi

sehingga keuntungan yang diperoleh dapat digunakan untuk pengembangan usaha. Kondisi keuangan perusahaan berada pada kondisi yang baik, hal ini diperlihatkan tidak terjadinya penundaan pembayaran gaji karyawan dan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dan jangka panjangnya.

6.1.2 Analisis Lingkungan Eksternal

Analisis lingkungan ekstemal perusahaan dilakukan untuk mengidentifikasi peluang yang dapat dimanfaatkan dan ancaman yang harus dihadapi perusahaan. Analisis lingkungan eksternal dilakukan terhadap faktor- faktor yang berada di luar lingkungan PT Agroindo Usaha Jaya yang tidak dapat dikontrol oleh pihak perusahaan sendiri namun mempengaruhi keberadaan perusahaan. Lingkungan ekstemal perusahaan terdiri dari : 6.1.2.1 Lingkungan Makro. 6.1.2.1.1 Faktor Demografi Bertambahnya jumlah penduduk dunia dan semakin tingginya tingkat pendidikan masyarakat dunia, secara langsung akan mempengaruhi pada peningkatan konsumsi buah sebagai makanan pelengkap. Sehingga hal ini merupakan peluang bagi pihak perusahaan untuk meningkatkan produksinya dan memperluas jangkauan pasar serta mengembangkan usahanya

6.1.2.1.2 Faktor Ekonomi

Saat ini pelaku agribisnis Indonesia dihadapkan pada perdagangan global yaitu AFTA Asean Free Trade Area yang merupakan wujud dari kesepakatan negara-negara ASEAN untuk membentuk suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia serta menciptakan pasar regional bagi 500 juta penduduknya. AFTA dapat menjadi peluang bagi perusahaan agribisnis Indonesia untuk memperluas pasarnya ke luar negeri, terbukanya pasar ekspor sebagai konsekuensi pemberlakuan sistem perdagangan bebas menyebabkan berbagai hambatan ekspor berkurang

6.1.2.1.3 Faktor Kondisi Alam

Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki kondisi agro-ekologi bervariasi, sehingga memungkinkan ketersediaan berbagai jenis lahan untuk dimanfaatkan sebagai pengembangan berbagai jenis tanaman hortikultura tropik maupun subtropik, dapat dilihat pada Tabel 14. Buah merupakan salah satu tanaman hortikutura yang dapat tumbuh secara baik di Indonesia. Tabel 14. Potensi lahan untuk pengembangan hortikultura No. Tahun Lahan Pekarangan Ha Lahan TegalanHuma Ha Lahan Sementara Tidak Diusahakan Ha Lahan Untuk Tanaman Kayu-kayuan Ha 1 1995 5.155.422 8.244.882 6.967.938 9.555.010 2 1996 5.291.375 8.383.599 7.335.586 9.446.070 3 1997 5.751.083 9.841.482 7.577.909 9.133.621 4 1998 5.516.440 8.568.675 7.720.257 9.072.416 5 1999 5.331.489 11.608.194 7.577.909 9.133.621 Sumber : Departemen Pertanian, 2001 Iklim tropis di Indonesia memungkinkan untuk usaha budidaya tanaman dapat berproduksi sepanjang tahun. Dengan produksi yang sepanjang tahun, dapat menjamin ketersediaan buah terjaga sepanjang tahun. Kondisi alam tidak berpengaruh langsung terhadap perusahaan, karena PT Agroindo Usaha Jaya sebagai eksportir tidak melakukan usaha budidaya. Tetapi kondisi alam akan berpengaruh terhadap ketersediaan dan kualitas buah yang akan dijual oleh perusahaan.

6.1.2.1.4 Faktor Teknologi

Penerapan teknologi akan berganti setiap periode waktu sejalan dengan terus dikembangkannya penelitian-penelitian dalam mencari teknologi baru. Lingkungan teknologi terus mengalami perubahan, oleh karena itu pemasar harus lebih peka terhadap perubahan teknologi yang terjadi agar dapat bersaing dengan usaha sejenis. Kemajuan teknologi yang terus berkembang di masyarakat antara lain adalah teknologi komunikasi, transportasi, komputer, teknologi pengolahan produk dan teknologi pengemasan. Teknologi-teknologi tersebut sangat berpengaruh terhadap perkembangan perusahaan eksportir seperti PT Agroindo Usaha Jaya. Perkembangan teknologi komunikasi cukup pesat. Dengan kemajuan teknologi komunikasi yang ada sekarang memperlancar perusahaan dalam melakukan kegiatan pemasaran. Saat ini komunikasi tidak hanya bisa dilakukan lewat telepon kantor, tetapi sudah ada teknologi telepon selular, E-mail, dan faksimili dapat memperlancar dan mempercepat komunikasi dengan pelanggan dan pemasok. Alat transportasi merupakan faktor penting bagi perusahaan eksportir, karena kegiatan utama perusahaan sangat bergantung pada alat transportasi. Kemajuan teknologi transportasi yang terjadi memungkinkan kegiatan pemasaran dapat berjalan dengan cepat dan menjangkau pasar yang lebih luas, dengan menjangkau pelanggan dan pemasok yang jauh. PT Agroindo Usaha Jaya cukup peka terhadap kemajuan teknologi komunikasi, perusahaan telah menggunakan telepon kantor, telepon selular, dan faksimili sebagai alat komunikasi. Perusahaan telah melakukan proses pengemasan dengan menggunakan foam tray dan wrapping

6.1.2.1.5 Faktor Sosial Budaya

Meskipun buah-buahan bukan merupakan bahan pangan primer, tetapi buah banyak dibutuhkan oleh manusia. Dalam pola konsumsi pangan Indonesia, buah merupakan bahan pangan pelengkap dan dapat diolah menjadi minuman juice. Buah banyak mengandung vitamin dan zat-zat yang penting bagi kesehatan tubuh serta kelebihan berupa rasa dan aroma yang spesifik membuat komoditi ini selalu dibutuhkan oleh manusia. Standar yang ditetapkan oleh FAO Food and Agricultural Organization untuk konsumsi buah yaitu 65,75 kilogram per orang per tahun. Kehidupan modern di kota-kota besar dunia dipenuhi oleh orang-orang yang memiliki mobilitas yang tinggi. Hal ini berpengaruh pada pola makan mereka, dimana ada kecenderungan untuk mengkonsumsi makanan-makanan yang praktis instan, mudah dan cepat saji. Makanan-makanan tersebut memiliki kandungan gizi yang rendah dan tinggi kandungan lemaknya. Sehingga muncul berbagai penyakit seperti jantung, kanker, dan darah tinggi. Hal itu disebabkan pola makan yang tidak sehat, kurang serat, mineral dan terlalu banyak mengkonsumsi lemak. Dengan tingkat pendidikan yang semakin tinggi, maka perubahan dan kesadaran masyarakat akan gizi semakin meningkat. Keadaan tersebut menghasilkan perubahan pada pola makan yang selama ini kurang sehat. Perubahan pola makan yang kaya akan serat dan kesadaran masyarakat akan manfaat buah-buahan bagi kesehatan menyebabkan permintaan terhadap produk- produk pertanian seperti sayuran dan buah-buahan meningkat. Karena sumber serat, mineral dan zat-zat penting lainnya dapat diperoleh dari sayuran dan buah- buahan. Hal ini merupakan peluang bagi pelaku agribisnis untuk meningkatkan produksinya dan mengembangkan usahanya.

6.1.2.1.5 Faktor Politik dan Hukum

Kondisi politik di suatu negara sangat berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap jalannya suatu usaha. Kebijakan pemerintah dapat menjadi peluang sekaligus ancaman bagi sektor pertanian nasional. Kondisi politik Indonesia yang tidak menentu saat ini dapat menjadi ancaman bagi jalannya perusahaan. Kondisi politik yang baik dapat menciptakan stabilitas keamanan dan kelancaran perdagangan serta pengembangan dunia bisnis di Indonesia. Keadaan politik yang tidak stabil akan menyebabkan ancaman pada nilai tukar rupiah yang tidak stabil dan berdampak juga pada penurunan nilai investasi dan penanaman modal di dalam negeri. Politik yang tidak stabil merupakan satu penghambat dalam dunia industri, baik yang bergerak disektor produksi, jasa maupun sektor-sektor lainnya. Sehingga situasi ini mempunyai pengaruh dalam kegiatan aktifitas perusahaan PT Agroindo Usaha Jaya Kebijakan pemerintah sangat berpengaruh pada PT Agroindo Usaha Jaya sebagai perusahaan pengekspor buah-bauhan, hal ini dapat terlihat dengan diterapkannya kebijakan tarif ekspor oleh pemerintah yang memberatkan bagi perusahaan. Diberlakukannya kebijakan tarif ekspor akan meningkatkan biaya ekspor sehingga akan mempengaruhi pendapatan perusahaan.

6.1.2.2 Lingkungan Mikro Industri