Kajian Alokasi Bauran Pemasaran Manggis (Garcinia mangostana Linn) pada PT. Agroindo Usaha Jaya, Jakarta

(1)

KAJIAN ALOKASI BAURAN PEMASARAN

MANGGIS (

Garcinia mangostana

Linn

)

PADA PT. AGROINDO USAHA JAYA, JAKARTA

Oleh

IVAN

H24051771

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR


(2)

ABSTRAK

Ivan. H24051771.

Kajian Alokasi Bauran Pemasaran Manggis (

Garcinia

mangostana

Linn) pada PT. Agroindo Usaha Jaya, Jakarta. Di bawah bimbingan

Mimin Aminah

.

Manggis (

Garcinia mangostana

Linn) adalah salah satu komoditas buah

Indonesia yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi dan juga merupakan

primadona ekspor yang menjadi andalan Indonesia dalam meningkatkan

pendapatan devisa negara. Hal ini dikarenakan, buah manggis memiliki nilai dan

volume ekspor tertinggi dibandingkan dengan komoditas ekspor buah-buahan

lainnya. PT. Agroindo Usaha Jaya merupakan salah satu perusahaan yang

bergerak dalam industri ekspor buah-buahan dan rempah-rempah yang ada di

Indonesia. Persaingan usaha ekspor buah manggis yang semakin kompetitif

menuntut PT. Agroindo Usaha Jaya untuk meningkatkan strategi pemasaran

ekspornya melalui kajian terhadap alokasi bauran pemasaran sehingga mampu

mempertahankan pangsa pasar yang telah dikuasainya serta memperluas pangsa

pasar yang ada.

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mengidentifikasi faktor-faktor yang

mempengaruhi keputusan penyusunan alokasi bauran pemasaran manggis pada

PT. Agroindo Usaha Jaya, (2) Mencari alternatif alokasi bauran pemasaran yang

tepat guna meningkatkan pertumbuhan pada PT. Agroindo Usaha Jaya.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer

yang diperoleh dari wawancara, observasi, dan kuesioner, dan data sekunder

diperoleh dari data perusahaan, literatur, dan

internet.

Pemilihan tempat penelitian

dilakukan secara

purposive

, dengan pertimbangan PT. Agroindo Usaha Jaya

adalah perusahaan pengekspor buah manggis terbesar keempat di Indonesia.

Sedangkan untuk alat analisis yang digunakan adalah Analisis Hirarki Proses

(AHP) dengan bantuan alat pengolah data

Microsoft Excel 2003

dan

Expert

Choice 2000.

Berdasarkan hasil pembobotan dengan AHP maka diketahui bahwa

faktor yang paling berpengaruh dalam alokasi bauran pemasaran manggis pada

PT. Agroindo Usaha Jaya adalah perusahaan pesaing dengan bobot sebesar 0,429,

aktor yang memiliki tingkat kepentingan paling besar dalam kajian alokasi bauran

pemasaran manggis PT. Agroindo Usaha Jaya adalah manajer ekspor dengan

bobot 0,568, tujuan utama yang ingin dicapai dalam pelaksanaan kajian alokasi

bauran pemasaran manggis PT. Agroindo Usaha Jaya adalah mempertahankan

pelanggan dengan bobot 0,507, serta alternatif aktivitas dalam kajian alokasi

bauran pemasaran dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas produk melalui

pengawasan dan pengontrolan yang ketat merupakan prioritas utama dengan

bobot 0,447.


(3)

KAJIAN ALOKASI BAURAN PEMASARAN

MANGGIS (

Garcinia mangostana

Linn)

PADA PT. AGROINDO USAHA JAYA, JAKARTA

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

IVAN

H24051771

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR


(4)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

KAJIAN ALOKASI BAURAN PEMASARAN

MANGGIS (

Garcinia mangostana

Linn)

PADA PT. AGROINDO USAHA JAYA, JAKARTA

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

Ivan

H24051771

Menyetujui, September 2009

Ir. Mimin Aminah, MM

Dosen Pembimbing

Mengetahui,

Dr.Ir. Jono M. Munandar, M.Sc

Ketua Departemen


(5)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 10

Maret 1987. Penulis merupakan anak ketiga dari empat

bersaudara pasangan Bapak Andi Suwandi dan Ibu Lauw

Guk Tjun.

Penulis menempuh pendidikan Taman

Kanak-kanak pada TK Dharma Bakti pada tahun 1992 sampai

dengan tahun 1993. Pada tahun 1999, Penulis

menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar Dharma Bakti. Penulis lalu

melanjutkan pendidikan di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertam Dharma Bakti dan

lulus pada tahun 2002. Pada Tahun yang sama melanjutakan pendidikan di

Sekolah Menengah Umum Negeri 98 Jakarta dan lulus pada tahun 2005. Akhirnya

penulis diterima pada program S1 di Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur

Ujian Seleksi Masuk IPB (USMI) di Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi

dan Manajemen (FEM), Institut Pertanian Bogor (IPB).

Selama menjalani perkuliahan, penulis berpartisipasi aktif menjadi

anggota himpunan mahasiswa manajemen yaitu

Center of Management

(COM@)

sebagai staf direktorat

Marketing

pada periode bulan Juli tahun 2007 hingga

Januari tahun 2008, Persekutuan Fakultas Ekonomi dan Manajemen serta

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam sebagai Ketua, Komisi Kesenian

Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK) IPB sebagai Sie Pembinaan

Ekstern

dan

penulis secara aktif menjadi panitia pada beberapa acara yang ada seperti acara

yang diadakan oleh organisasi kemahasiswaan COM@ di Departemen

Manajemen yaitu

trainning and compete your self

(Trademark) sebagai

koordinator dana usaha dan acara yang diadakan oleh PMK IPB diantaranya

Festival Seni PMK IPB tahun 2007 sebagai koordinator dana usaha dan Natal

Civitas Akademia IPB pada tahun 2007 sebagai Sie Konsumsi. Selain itu, penulis

aktif mengikuti kegiatan pelatihan-pelatihan dan seminar yang diadakan oleh

Departemen Manajemen.


(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus, atas Berkat

dan Anugerah-Nya yang senantiasa memberikan pertolongan dan penyertaan-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “

Kajian Alokasi

Bauran Pemasaran Manggis (

Garcinia mangostana

Linn) pada PT. Agroindo

Usaha Jaya, Jakarta. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan

Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini telah banyak

mendapatkan bantuan dari berbagai pihak dalam memberikan doa, bimbingan,

kritik, saran, dan dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung, sejak

awal penulisan hingga akhir skripsi ini terselesaikan. Oleh sebab itu, penulis ingin

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1.

Ir. Mimin Aminah, MM selaku dosen pembimbing yang telah banyak

meluangkan waktunya dan sabar dalam memberikan bimbingan, saran,

dorongan, informasi, pengarahan serta motivasi yang sangat berarti dalam

penyelesaian tugas akhir ini.

2.

Raden Dikky Indrawan, SP, MM dan Heti Mulyati, S.TP, MT selaku dosen

penguji yang telah memberikan kritik dan saran demi perbaikan skripsi ini.

3.

Mama, Papa, Ko Tian, Ci Yeni, dan Silvia tercinta yang telah memberikan

doa, nasihat, semangat, dan dukungan dengan sepenuh hati serta menjadi

inspirasi dan motivasi bagi penulis dalam menyelesaikan skripsinya.

4.

Engku Wa Liang atas kebaikannya dalam mendukung dan meminjamkan

sebuah laptop kepada penulis.

5.

Seluruh dosen, staf pengajar dan tata usaha Fakultas Ekonomi dan

Manajemen, khususnya Departemen Manajemen yang telah memberikan

bimbingan dan membantu penulis dalam menyelesaikan studi di Fakultas

Ekonomi dan Manajemen.

6.

Bapak Saleh Husein Baagil, Husin Abdullah, Yahya A Ssegar, dan Kurtubi

sebagai pimpinan PT. Agroindo Usaha Jaya yang telah memberikan banyak


(7)

kesempatan kepada penulis untuk dapat melaksanakan penelitian pada PT.

Agroindo Usaha Jaya.

7.

Nina Ivana Satmaka yang telah memberikan kasih sayang, perhatian, doa,

dukungan dan motivasi serta dengan tulus dan sabar selalu menemani penulis

dalam melakukan penyusunan skripsi ini.

8.

Garry, Mala, dan Inul sebagai sahabat-sahabat di SMA, terima kasih atas

kebersamaannya serta motivasi dan dukungannya.

9.

Cameners (Indri, Nina, dan Velma), terima kasih atas indahnya persahabatan

dan kenangan manis yang telah diberikan selama kita kuliah.

10.

Rekan-rekan satu bimbingan (Ira, Iswi, Linda, dan Wulan), terima kasih atas

kerja sama, semangat, bantuan, dan motivasinya.

11.

Geng Biang Kerok (Babe, Baba, Dial, Icus, Dika, Budi, Deni, Martin, Song,

Nikson, Goto, Ompong, Glenn, Suhe), terima kasih atas keceriaan, motivasi,

serta bantuannya selama ini.

12. Semua penghuni kos Puri Riveria, Ibu serta Bapak kos yang sudah menjadi

keluarga selama di Bogor ini.

13.

Seluruh rekan-rekan manajemen 42, terima kasih atas kebersamaan dan

kenangan yang telah diberikan.

14.

Semua pihak yang turut berkontribusi dalam penyusunan skripsi ini.

Dan pada akhirnya, penulis menyadari akan adanya kekurangan dalam

penulisan skripsi ini. Namun penulis berharap semoga informasi yang tersedia

dalam skripsi bermanfaat dan berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Bogor, September 2009


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK

RIWAYAT HIDUP

... iii

KATA PENGANTAR

... iv

DAFTAR TABEL

... ix

DAFTAR GAMBAR

... x

DAFTAR LAMPIRAN

... xi

I.

PENDAHULUAN

... 1

1.1 ... Latar

Belakang ... 1

1.2 ...

Perumusan Masalah ... 3

1.3

Tujuan Penelitian ... 5

1.4

Manfaat Penelitian ... 5

1.5 Batasan Penelitian ... 5

II.

TINJAUAN PUSTAKA

... 6

2.1

Karakteristik Buah Manggis ... 6

2.1.1 Kandungan Gizi Buah Manggis ... 8

2.1.2 Budidaya Buah Manggis ... 9

2.1.3 Penanaman Buah Manggis ... 10

2.1.4 Perbanyakan Tanaman ... 10

2.1.5 Pemeliharaan Tanaman ... 11

2.1.6 Hama dan Penyakit ... 11

2.1.7 Panen ... 13

2.1.8 Pasca Panen ... 14

2.2 Konsep Strategi Pemasaran ... 15

2.2.1 Pemasaran ... 15

2.2.2 Bauran Pemasaran ... 16

2.2.3 Segmentasi, Targeting, dan Positioning (STP) ... 19

2.3 Teori Perdagangan Internasional ... 21

2.3.1

Definisi Ekspor dan Pemasaran Ekspor ... 22

2.4 Proses Hirarki Analitik ... 22

2.4.1 Prinsip Kerja AHP ... 23

2.4.2 Kelebihan dan Kelemahan AHP ... 24

2.5 Penelitian Terdahulu ... 25


(9)

2.5.2 Studi Mengenai Pemasaran dan Ekspor Buah Manggis ... 26

III.

METODOLOGI PENELITIAN

... 28

3.1

Kerangka Penelitian ... 28

3.2

Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29

3.3

Metode Penelitian ... 30

3.3.1

Jenis dan Sumber Data ... 30

3.3.2

Metode Pengumpulan Data ... 30

3.3.3

Pengolahan dan Analisis Data ... 31

IV.

HASIL DAN PEMBAHASAN

... 39

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 39

4.1.1 Sejarah Singkat PT. Agroindo Usaha Jaya ... 39

4.1.2 Visi dan Misi PT. Agroindo Usaha Jaya ... 40

4.1.3 Stuktur dan Fungsi PT. Agroindo Usaha Jaya ... 41

4.1.4 Ketenagakerjaan PT. Agroindo Usaha Jaya ... 44

4.1.5 Fasilitas PT. Agroindo Usaha Jaya ... 44

4.1.6 Prosedur Pengiriman Barang PT. Agroindo Usaha Jaya ... 45

4.1.7 Kemitraan PT. Agroindo Usaha Jaya dengan Petani ... 45

4.1.8 Segmentasi, Targeting, dan Positioning (STP) PT.

Agroindo Usaha Jaya ... 46

4.1.9 Bauran Pemasaran PT. Agroindo Usaha Jaya ... 47

4.2 Analisis Alokasi Bauran Pemasaran Manggis PT. Agroindo Usaha

Jaya ... 50

4.2.1 Analisis Faktor-Faktor Penyusun Alokasi Bauran

Pemasaran Manggis PT. Agroindo Usaha Jaya ... 50

4.2.2 Aktor yang Berperan dalam Pengambilan Keputusan

Alokasi Bauran Pemasaran Manggis PT. Agroindo Usaha

Jaya ... 52

4.2.3 Tujuan Alokasi Bauran Pemasaran Manggis PT. Agroindo

Usaha Jaya ... 53

4.2.4 Alternatif Alokasi Bauran Pemasaran Manggis PT.

Agroindo Usaha Jaya ... 54

4.3 Analisis Pemilihan Alternatif Alokasi Bauran Pemasaran dengan

AHP ... 55

4.3.1 Hasil Pengolahan Data Horizontal dalam AHP ... 57

4.3.1.1 Elemen Faktor Pada Alokasi Bauran Pemasaran

Manggis PT. Agroindo Usaha Jaya... 57

4.3.1.2

Elemen Aktor Penyusun Alokasi Bauran

Pemasaran Manggis PT. Agroindo Usaha Jaya...

60

4.3.1.3 Elemen Tujuan Alokasi Bauran Pemasaran

Manggis PT. Agroindo Usaha Jaya... 63

4.3.1.4 Elemen Alternatif Alokasi Bauran Pemasaran

Manggis PT. Agroindo Usaha Jaya... 64

4.3.2 Hasil Pengolahan Data Vertikal dalam AHP ... 66

4.3.2.1 Elemen Faktor Terhadap Alokasi Bauran

Pemasaran Manggis PT. Agroindo Usaha Jaya ... 66


(10)

4.3.2.2 Elemen Aktor Terhadap Alokasi Bauran

Pemasaran Manggis PT. Agroindo Usaha Jaya ... 69

4.3.2.3 Elemen Tujuan Terhadap Alokasi Bauran

Pemasaran Manggis PT. Agroindo Usaha Jaya ... 70

4.3.2.4 Elemen Alternatif Terhadap Alokasi Bauran

Pemasaran Manggis PT. Agroindo Usaha Jaya ... 72

4.4 Implikasi Manajerial ... 73

KESIMPULAN DAN SARAN

... 76

1.

Kesimpulan ... 76

2.

Saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA

... 78


(11)

KAJIAN ALOKASI BAURAN PEMASARAN

MANGGIS (

Garcinia mangostana

Linn

)

PADA PT. AGROINDO USAHA JAYA, JAKARTA

Oleh

IVAN

H24051771

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR


(12)

ABSTRAK

Ivan. H24051771.

Kajian Alokasi Bauran Pemasaran Manggis (

Garcinia

mangostana

Linn) pada PT. Agroindo Usaha Jaya, Jakarta. Di bawah bimbingan

Mimin Aminah

.

Manggis (

Garcinia mangostana

Linn) adalah salah satu komoditas buah

Indonesia yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi dan juga merupakan

primadona ekspor yang menjadi andalan Indonesia dalam meningkatkan

pendapatan devisa negara. Hal ini dikarenakan, buah manggis memiliki nilai dan

volume ekspor tertinggi dibandingkan dengan komoditas ekspor buah-buahan

lainnya. PT. Agroindo Usaha Jaya merupakan salah satu perusahaan yang

bergerak dalam industri ekspor buah-buahan dan rempah-rempah yang ada di

Indonesia. Persaingan usaha ekspor buah manggis yang semakin kompetitif

menuntut PT. Agroindo Usaha Jaya untuk meningkatkan strategi pemasaran

ekspornya melalui kajian terhadap alokasi bauran pemasaran sehingga mampu

mempertahankan pangsa pasar yang telah dikuasainya serta memperluas pangsa

pasar yang ada.

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mengidentifikasi faktor-faktor yang

mempengaruhi keputusan penyusunan alokasi bauran pemasaran manggis pada

PT. Agroindo Usaha Jaya, (2) Mencari alternatif alokasi bauran pemasaran yang

tepat guna meningkatkan pertumbuhan pada PT. Agroindo Usaha Jaya.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer

yang diperoleh dari wawancara, observasi, dan kuesioner, dan data sekunder

diperoleh dari data perusahaan, literatur, dan

internet.

Pemilihan tempat penelitian

dilakukan secara

purposive

, dengan pertimbangan PT. Agroindo Usaha Jaya

adalah perusahaan pengekspor buah manggis terbesar keempat di Indonesia.

Sedangkan untuk alat analisis yang digunakan adalah Analisis Hirarki Proses

(AHP) dengan bantuan alat pengolah data

Microsoft Excel 2003

dan

Expert

Choice 2000.

Berdasarkan hasil pembobotan dengan AHP maka diketahui bahwa

faktor yang paling berpengaruh dalam alokasi bauran pemasaran manggis pada

PT. Agroindo Usaha Jaya adalah perusahaan pesaing dengan bobot sebesar 0,429,

aktor yang memiliki tingkat kepentingan paling besar dalam kajian alokasi bauran

pemasaran manggis PT. Agroindo Usaha Jaya adalah manajer ekspor dengan

bobot 0,568, tujuan utama yang ingin dicapai dalam pelaksanaan kajian alokasi

bauran pemasaran manggis PT. Agroindo Usaha Jaya adalah mempertahankan

pelanggan dengan bobot 0,507, serta alternatif aktivitas dalam kajian alokasi

bauran pemasaran dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas produk melalui

pengawasan dan pengontrolan yang ketat merupakan prioritas utama dengan

bobot 0,447.


(13)

KAJIAN ALOKASI BAURAN PEMASARAN

MANGGIS (

Garcinia mangostana

Linn)

PADA PT. AGROINDO USAHA JAYA, JAKARTA

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

IVAN

H24051771

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR


(14)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

KAJIAN ALOKASI BAURAN PEMASARAN

MANGGIS (

Garcinia mangostana

Linn)

PADA PT. AGROINDO USAHA JAYA, JAKARTA

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

Ivan

H24051771

Menyetujui, September 2009

Ir. Mimin Aminah, MM

Dosen Pembimbing

Mengetahui,

Dr.Ir. Jono M. Munandar, M.Sc

Ketua Departemen


(15)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 10

Maret 1987. Penulis merupakan anak ketiga dari empat

bersaudara pasangan Bapak Andi Suwandi dan Ibu Lauw

Guk Tjun.

Penulis menempuh pendidikan Taman

Kanak-kanak pada TK Dharma Bakti pada tahun 1992 sampai

dengan tahun 1993. Pada tahun 1999, Penulis

menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar Dharma Bakti. Penulis lalu

melanjutkan pendidikan di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertam Dharma Bakti dan

lulus pada tahun 2002. Pada Tahun yang sama melanjutakan pendidikan di

Sekolah Menengah Umum Negeri 98 Jakarta dan lulus pada tahun 2005. Akhirnya

penulis diterima pada program S1 di Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur

Ujian Seleksi Masuk IPB (USMI) di Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi

dan Manajemen (FEM), Institut Pertanian Bogor (IPB).

Selama menjalani perkuliahan, penulis berpartisipasi aktif menjadi

anggota himpunan mahasiswa manajemen yaitu

Center of Management

(COM@)

sebagai staf direktorat

Marketing

pada periode bulan Juli tahun 2007 hingga

Januari tahun 2008, Persekutuan Fakultas Ekonomi dan Manajemen serta

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam sebagai Ketua, Komisi Kesenian

Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK) IPB sebagai Sie Pembinaan

Ekstern

dan

penulis secara aktif menjadi panitia pada beberapa acara yang ada seperti acara

yang diadakan oleh organisasi kemahasiswaan COM@ di Departemen

Manajemen yaitu

trainning and compete your self

(Trademark) sebagai

koordinator dana usaha dan acara yang diadakan oleh PMK IPB diantaranya

Festival Seni PMK IPB tahun 2007 sebagai koordinator dana usaha dan Natal

Civitas Akademia IPB pada tahun 2007 sebagai Sie Konsumsi. Selain itu, penulis

aktif mengikuti kegiatan pelatihan-pelatihan dan seminar yang diadakan oleh

Departemen Manajemen.


(16)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus, atas Berkat

dan Anugerah-Nya yang senantiasa memberikan pertolongan dan penyertaan-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “

Kajian Alokasi

Bauran Pemasaran Manggis (

Garcinia mangostana

Linn) pada PT. Agroindo

Usaha Jaya, Jakarta. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan

Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini telah banyak

mendapatkan bantuan dari berbagai pihak dalam memberikan doa, bimbingan,

kritik, saran, dan dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung, sejak

awal penulisan hingga akhir skripsi ini terselesaikan. Oleh sebab itu, penulis ingin

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1.

Ir. Mimin Aminah, MM selaku dosen pembimbing yang telah banyak

meluangkan waktunya dan sabar dalam memberikan bimbingan, saran,

dorongan, informasi, pengarahan serta motivasi yang sangat berarti dalam

penyelesaian tugas akhir ini.

2.

Raden Dikky Indrawan, SP, MM dan Heti Mulyati, S.TP, MT selaku dosen

penguji yang telah memberikan kritik dan saran demi perbaikan skripsi ini.

3.

Mama, Papa, Ko Tian, Ci Yeni, dan Silvia tercinta yang telah memberikan

doa, nasihat, semangat, dan dukungan dengan sepenuh hati serta menjadi

inspirasi dan motivasi bagi penulis dalam menyelesaikan skripsinya.

4.

Engku Wa Liang atas kebaikannya dalam mendukung dan meminjamkan

sebuah laptop kepada penulis.

5.

Seluruh dosen, staf pengajar dan tata usaha Fakultas Ekonomi dan

Manajemen, khususnya Departemen Manajemen yang telah memberikan

bimbingan dan membantu penulis dalam menyelesaikan studi di Fakultas

Ekonomi dan Manajemen.

6.

Bapak Saleh Husein Baagil, Husin Abdullah, Yahya A Ssegar, dan Kurtubi

sebagai pimpinan PT. Agroindo Usaha Jaya yang telah memberikan banyak


(17)

kesempatan kepada penulis untuk dapat melaksanakan penelitian pada PT.

Agroindo Usaha Jaya.

7.

Nina Ivana Satmaka yang telah memberikan kasih sayang, perhatian, doa,

dukungan dan motivasi serta dengan tulus dan sabar selalu menemani penulis

dalam melakukan penyusunan skripsi ini.

8.

Garry, Mala, dan Inul sebagai sahabat-sahabat di SMA, terima kasih atas

kebersamaannya serta motivasi dan dukungannya.

9.

Cameners (Indri, Nina, dan Velma), terima kasih atas indahnya persahabatan

dan kenangan manis yang telah diberikan selama kita kuliah.

10.

Rekan-rekan satu bimbingan (Ira, Iswi, Linda, dan Wulan), terima kasih atas

kerja sama, semangat, bantuan, dan motivasinya.

11.

Geng Biang Kerok (Babe, Baba, Dial, Icus, Dika, Budi, Deni, Martin, Song,

Nikson, Goto, Ompong, Glenn, Suhe), terima kasih atas keceriaan, motivasi,

serta bantuannya selama ini.

12. Semua penghuni kos Puri Riveria, Ibu serta Bapak kos yang sudah menjadi

keluarga selama di Bogor ini.

13.

Seluruh rekan-rekan manajemen 42, terima kasih atas kebersamaan dan

kenangan yang telah diberikan.

14.

Semua pihak yang turut berkontribusi dalam penyusunan skripsi ini.

Dan pada akhirnya, penulis menyadari akan adanya kekurangan dalam

penulisan skripsi ini. Namun penulis berharap semoga informasi yang tersedia

dalam skripsi bermanfaat dan berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Bogor, September 2009


(18)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK

RIWAYAT HIDUP

... iii

KATA PENGANTAR

... iv

DAFTAR TABEL

... ix

DAFTAR GAMBAR

... x

DAFTAR LAMPIRAN

... xi

I.

PENDAHULUAN

... 1

1.1 ... Latar

Belakang ... 1

1.2 ...

Perumusan Masalah ... 3

1.3

Tujuan Penelitian ... 5

1.4

Manfaat Penelitian ... 5

1.5 Batasan Penelitian ... 5

II.

TINJAUAN PUSTAKA

... 6

2.1

Karakteristik Buah Manggis ... 6

2.1.1 Kandungan Gizi Buah Manggis ... 8

2.1.2 Budidaya Buah Manggis ... 9

2.1.3 Penanaman Buah Manggis ... 10

2.1.4 Perbanyakan Tanaman ... 10

2.1.5 Pemeliharaan Tanaman ... 11

2.1.6 Hama dan Penyakit ... 11

2.1.7 Panen ... 13

2.1.8 Pasca Panen ... 14

2.2 Konsep Strategi Pemasaran ... 15

2.2.1 Pemasaran ... 15

2.2.2 Bauran Pemasaran ... 16

2.2.3 Segmentasi, Targeting, dan Positioning (STP) ... 19

2.3 Teori Perdagangan Internasional ... 21

2.3.1

Definisi Ekspor dan Pemasaran Ekspor ... 22

2.4 Proses Hirarki Analitik ... 22

2.4.1 Prinsip Kerja AHP ... 23

2.4.2 Kelebihan dan Kelemahan AHP ... 24

2.5 Penelitian Terdahulu ... 25


(19)

2.5.2 Studi Mengenai Pemasaran dan Ekspor Buah Manggis ... 26

III.

METODOLOGI PENELITIAN

... 28

3.1

Kerangka Penelitian ... 28

3.2

Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29

3.3

Metode Penelitian ... 30

3.3.1

Jenis dan Sumber Data ... 30

3.3.2

Metode Pengumpulan Data ... 30

3.3.3

Pengolahan dan Analisis Data ... 31

IV.

HASIL DAN PEMBAHASAN

... 39

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 39

4.1.1 Sejarah Singkat PT. Agroindo Usaha Jaya ... 39

4.1.2 Visi dan Misi PT. Agroindo Usaha Jaya ... 40

4.1.3 Stuktur dan Fungsi PT. Agroindo Usaha Jaya ... 41

4.1.4 Ketenagakerjaan PT. Agroindo Usaha Jaya ... 44

4.1.5 Fasilitas PT. Agroindo Usaha Jaya ... 44

4.1.6 Prosedur Pengiriman Barang PT. Agroindo Usaha Jaya ... 45

4.1.7 Kemitraan PT. Agroindo Usaha Jaya dengan Petani ... 45

4.1.8 Segmentasi, Targeting, dan Positioning (STP) PT.

Agroindo Usaha Jaya ... 46

4.1.9 Bauran Pemasaran PT. Agroindo Usaha Jaya ... 47

4.2 Analisis Alokasi Bauran Pemasaran Manggis PT. Agroindo Usaha

Jaya ... 50

4.2.1 Analisis Faktor-Faktor Penyusun Alokasi Bauran

Pemasaran Manggis PT. Agroindo Usaha Jaya ... 50

4.2.2 Aktor yang Berperan dalam Pengambilan Keputusan

Alokasi Bauran Pemasaran Manggis PT. Agroindo Usaha

Jaya ... 52

4.2.3 Tujuan Alokasi Bauran Pemasaran Manggis PT. Agroindo

Usaha Jaya ... 53

4.2.4 Alternatif Alokasi Bauran Pemasaran Manggis PT.

Agroindo Usaha Jaya ... 54

4.3 Analisis Pemilihan Alternatif Alokasi Bauran Pemasaran dengan

AHP ... 55

4.3.1 Hasil Pengolahan Data Horizontal dalam AHP ... 57

4.3.1.1 Elemen Faktor Pada Alokasi Bauran Pemasaran

Manggis PT. Agroindo Usaha Jaya... 57

4.3.1.2

Elemen Aktor Penyusun Alokasi Bauran

Pemasaran Manggis PT. Agroindo Usaha Jaya...

60

4.3.1.3 Elemen Tujuan Alokasi Bauran Pemasaran

Manggis PT. Agroindo Usaha Jaya... 63

4.3.1.4 Elemen Alternatif Alokasi Bauran Pemasaran

Manggis PT. Agroindo Usaha Jaya... 64

4.3.2 Hasil Pengolahan Data Vertikal dalam AHP ... 66

4.3.2.1 Elemen Faktor Terhadap Alokasi Bauran

Pemasaran Manggis PT. Agroindo Usaha Jaya ... 66


(20)

4.3.2.2 Elemen Aktor Terhadap Alokasi Bauran

Pemasaran Manggis PT. Agroindo Usaha Jaya ... 69

4.3.2.3 Elemen Tujuan Terhadap Alokasi Bauran

Pemasaran Manggis PT. Agroindo Usaha Jaya ... 70

4.3.2.4 Elemen Alternatif Terhadap Alokasi Bauran

Pemasaran Manggis PT. Agroindo Usaha Jaya ... 72

4.4 Implikasi Manajerial ... 73

KESIMPULAN DAN SARAN

... 76

1.

Kesimpulan ... 76

2.

Saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA

... 78


(21)

DAFTAR TABEL

No

Halaman

1 Perkembangan ekspor buah-buahan di Indonesia ... 2

2 Perkembangan produksi, luas panen dan produktivitas manggis

tahun 2000-2006 ... 3

3 Volume dan nilai ekspor manggis PT. Agroindo Usaha Jaya

tahun 2000-2007 ... 4

4 Kandungan dan komposisi buah manggis ... 9

5 Pengelompokkan buah manggis untuk ekspor ... 15

6 Nilai dan skala banding berpasangan ... 34

7 Matriks pendapat individu ... 35

8 Matriks pendapat gabungan ... 35

9 Indeks acak ... 37

10 Prioritas elemen faktor penyusun alokasi bauran pemasaran

manggis pada PT. Agroindo Usaha Jaya ... 58

11 Prioritas elemen aktor ... 61

12 Prioritas elemen tujuan... 64

13 Prioritas elemen alternatif ... 65

14 Bobot dan prioritas faktor ... 66

15 Bobot dan prioritas aktor ... 70

16 Bobot dan prioritas tujuan ... 71


(22)

DAFTAR GAMBAR

No Halaman

1 Bauran pemasaran ... 16

2 Saluran distribusi pada pasar konsumsi ... 18

3 Kerangka pemikiran ... 29

4 Struktur hirarki lengkap ... 33

5 Model struktur proses hirarki analitik ... 38

6 Struktur organisasi PT. Agroindo Usaha Jaya ... 41

7 Diagram alir prosedur pengiriman barang ... 45

8 Struktur hirarki pemilihan alokasi bauran pemasaran... 56

9 Hirarki pengolahan vertikal struktur hirarki alokasi bauran


(23)

DAFTAR LAMPIRAN

No Halaman

1 Bobot Tiap Elemen pada Alokasi Bauran Pemasaran Manggis pada PT.

Agroindo Usaha Jaya ... 80

2 Bobot Tiap Elemen Terhadap Sasaran Utama Pada Alokasi Bauran Pemasaran

Manggis pada PT. Agroindo Usaha Jaya ... 81

3 Daftar Perusahaan Eksportir Manggis ... 82

4 Kuesioner Penelitian ... 83


(24)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hortikultura merupakan salah satu komoditi pertanian yang potensial untuk dikembangkan di Indonesia. Hal ini disebabkan karena Indonesia memiliki kondisi cuaca dan iklim yang mendukung dalam proses pengembangan produk-produk hortikultura terutama jenis produk buah-buahan, selain itu hortikultura merupakan komoditi pertanian Indonesia yang memiliki prospek ekspor cukup besar dalam menembus pasar internasional. Pengembangan usaha di bidang hortikultura khususnya buah-buahan merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan kontribusi sektor pertanian dalam meningkatkan pendapatan nasional. Kebijakan pengembangan produksi hortikultura diarahkan pada pengembangan agribisnis hortikultura yang berorientasi global untuk membangun keunggulan komparatif dan kompetitif.

Komoditi hortikultura yang memiliki perkembangan yang pesat adalah buah-buahan. Buah-buahan tersebut memiliki peluang yang besar untuk dikembangkan oleh para pelaku usaha tani di dalam negeri karena permintaan terhadap buah-buahan ini sangat besar dan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun di pasar internasional. Komoditas buah-buahan yang diekspor oleh Indonesia terdiri dari manggis, nenas, pisang, mangga, alpukat, jeruk, semangka, durian, rambutan, dan lain-lain. Meskipun telah banyak jenis komoditas buah-buahan yang telah diekspor namun belum seluruh komoditas buah-buahan tersebut diupayakan secara intensif. Berikut data perkembangan ekspor beberapa komoditas buah-buahan di Indonesia yang dapat dilihat pada Tabel 1.

Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa perkembangan ekspor buah-buahan di Indonesia masih bersifat fluktuatif. Hal ini menunjukkan bahwa volume dan nilai ekspor dari buah-buahan tersebut belum memiliki kestabilan peningkatan volume dan nilai ekspor dari tahun 2002 hingga tahun 2007. Dari tabel tersebut juga bisa dilihat bahwa volume dan nilai ekspor buah manggis dari tahun 2002 hingga tahun 2007 memiliki nilai paling tinggi dibanding dengan buah-buahan ekspor lainnya.


(25)

Tabel 1. Perkembangan ekspor buah-buahan Indonesia (2002-2007)

Komoditas

Volume Ekspor (Ton)

2002 2003 2004 2005 2006 2007

Manggis 6.512 9.304 3.045 8.437 5.697 9.093

Nenas 3.734 2.284 2.431 644 142 472

Pisang 5.126 27 93 3.647 4.443 9

Mangga 1.573 559 1.880 964 1.181 1.198

Jeruk 479 152 671 526 210 357

Alpukat 85 169 5 5 4 42

Sumber : Direktorat Jenderal Hortikultura, 2007

Manggis (Garcinia mangostana Linn) adalah salah satu komoditas buah Indonesia yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi dan juga merupakan primadona ekspor yang menjadi andalan Indonesia dalam meningkatkan

pendapatan devisa negara. Buah manggis juga dikenal dengan sebutan ”Queen of the Tropical Fruits” yang merupakan suatu refleksi dari perpaduan citrarasa yang

khas, yakni perpaduan rasa asam, manis, dan sepat yang tidak dimiliki oleh buah-buahan lainnya. Buah manggis yang diperdagangkan di pasar luar negeri (ekspor) sebagian besar masih berasal dari perkebunan milik rakyat yang belum terpelihara dengan baik dari segi budidaya dan pascapanennya serta sistem produksinya pun masih bergantung pada keadaan alam saja (tradisional). Meskipun demikian, ternyata negara Indonesia mampu melakukan ekspor buah manggis dalam dengan jumlah yang cukup besar bahkan dapat bersaing dengan negara-negara lain yang melakukan ekspor buah manggis.

Secara nasional, bila dilihat dari tingkat produksi, luas panen, dan produktivitas buah manggis di Indonesia cenderung mengalami peningkatan dari tahun 2000 sampai tahun 2006 dengan laju pertumbuhan produksi sebesar 26,76 persen per tahun, laju pertumbuhan luas panen sebesar 11,43 persen per tahun, dan laju pertumbuhan produktivitas sebesar 10,79 persen per tahun (Tabel 2). Berdasarkan data dari Direktorat Jendral Hortikultura (2007), terdapat beberapa


(26)

daerah di Indonesia yang menjadi pusat dari penghasil buah manggis, daerah-daerah tersebut adalah Sumatera Utara (Deli, Serdang, Batang, Natal), Sumatera Barat (Padang, Pasaman, Solok, Sawahlunto), Jawa Barat (Purwakarta, Tasikmalaya, Bogor), Jawa Tengah (Purworejo), DI Yogyakarta (Kulonprogo), Jawa Timur (Ngawi, Pacitan, Blitar, Lumajang), dan Sulawesi Utara (Minahasa).

Tabel 2. Perkembangan produksi, luas panen, dan produktivitas manggis tahun 2000-2006

Tahun Produksi

(Ton)

Luas Panen (Ha)

Produktivitas (Ton/Ha)

2000 26.400 5.192 5.08

2001 25.812 4.607 5.60

2002 62.055 8.051 7.71

2003 79.073 9.354 8.45

2004 62.117 8.473 7.33

2005 64.711 9.119 7.10

2006 72.634 8.275 8.78

Laju (%/th) 26.76 11.43 10.79

Sumber : Departemen Pertanian, 2008

Negara tujuan ekspor Indonesia untuk komoditi manggis berbeda-beda tiap tahunnya, negara-negara tujuan ekspor tersebut meliputi negara Jepang, Taiwan, Hongkong, China, Thailand, Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Saudi Arabia, Syria Arab Republik, United Arab Emirates, Qatar, Bahrain, Ghana, Australia, Puerto Rico, dan Netherland (Departemen Pertanian, 2008). Berdasarkan banyaknya negara-negara tujuan ekspor komoditi manggis tersebut maka tidak heran bahwa banyak terdapat perusahaan-perusahaan pengekspor manggis yang ada di Indonesia. Salah satu perusahaan yang mengekspor komoditi manggis adalah PT. Agroindo Usaha Jaya yang terdapat di Pasanggrahan, Jakarta Selatan. Perusahaan ini memiliki kapasitas ekspor rata-rata sebesar 10-25 ton per tahunnya dengan


(27)

negara tujuan ekspor meliputi wilayah Timur Tengah dan Eropa. Perumusan terhadap strategi pengembangan ekspor perusahaan ini diperlukan dalam upaya meningkatkan volume ekspor manggis di Indonesia.

1.2 Perumusan Masalah

PT. Agroindo Usaha Jaya merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam industri ekspor buah-buahan dan rempah-rempah yang ada di Indonesia. Dalam upaya memenuhi permintaan dan perluasan pangsa pasar buah manggis ke luar negeri, PT. Agroindo Usaha Jaya memiliki beberapa masalah eksternal seperti adanya para pesaing dari perusahaan ekspor sejenis yang ada di dalam negeri maupun luar negeri. Perusahaan-perusahaan pesaing terbesar yang ada di dalam negeri adalah PT. Yuda Mustika, Emerald Trading Inc, dan PT. Corona Prayitna. Perusahaan pesaing eksportir buah manggis terbesar yang ada di Indonesia adalah PT. Yuda Mustika yang telah memiliki kapasitas ekspor rata-rata sebesar 1.100 ton per tahun. Perusahaan ini memiliki berbagai negara tujuan ekspor di luar negeri seperti Taiwan, Hongkong, dan Cina. Bila dibandingkan dengan volume ekspor perusahaan ini, volume ekspor PT. Agroindo Usaha Jaya masih sangat kecil. Keberadaan perusahaan-perusahaan pesaing tersebut membuat PT. Agroindo Usaha Jaya harus menciptakan strategi pemasaran ekspor yang tepat dengan melakukan kajian alokasi bauran pemasarannya sehingga mampu bersaing dengan baik dengan para pesaingnya bahkan dapat memperluas pangsa pasarnya.

Tabel 3 menunjukkan adanya fluktuasi volume dan nilai ekspor manggis dari tahun 2003-2007 (Agroindo Usaha Jaya, 2008). Fluktuasi volume ini terjadi karena adanya beberapa kendala eksternal lain yang dihadapi oleh PT. Agroindo Usaha Jaya, diantaranya yaitu buah manggis yang merupakan buah yang bersifat musiman sehingga ketersediaan dan harga buah manggis di tingkat produsen selalu mengalami perubahan. Selain itu, kuantitas dan kualitas buah manggis yang masih rendah karena komoditas ini belum sepenuhnya diusahakan secara intensif sebab sebagian besar produksinya berasal dari perkebunan rakyat yang belum dipelihara dengan baik.


(28)

Tabel 3. Volume dan nilai ekspor manggis PT. Agroindo Usaha Jaya 2000-2007

Tahun

Ekspor manggis

Volume (Kg) Nilai (US$)

2003 54.722 191.527

2004 59.648 208.768

2005 61.916 247.664

2006 51.838 207.352

2007 60.711 242.844

Laju (% per tahun) 7,57 12,99

Sumber : PT. Agroindo Usaha Jaya, 2008

Berdasarkan hasil wawancara, tidak hanya masalah eksternal yang harus dihadapi oleh PT. Agroindo Usaha Jaya tetapi juga terdapat beberapa masalah internal seperti transportasi. Kendala ini disebabkan oleh tingginya biaya pengiriman dari daerah sentra produksi buah manggis ke gudang tempat penyimpanan produk perusahaan. Selain itu, dalam mengekspor produk buah manggisnya, PT. Agroindo Usaha Jaya sampai saat ini masih menggunakan alat transportasi utama yaitu dengan menggunakan pesawat udara karena pertimbangan bahwa komoditas buah ini bersifat perishable (mudah mengeras).

Berdasarkan dari uraian di atas, maka masalah yang akan dikaji oleh penelitian ini adalah :

1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penyusunan alokasi bauran pemasaran manggis pada PT. Agroindo Usaha Jaya?

2. Alternatif alokasi bauran pemasaran apakah yang paling tepat untuk diterapkan pada PT. Agroindo Usaha Jaya?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah :


(29)

1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan penyusunan alokasi bauran pemasaran.

2. Mencari alternatif alokasi bauran pemasaran yang tepat. 1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk :

1. Bagi PT. Agroindo Usaha Jaya diharapkan penelitian ini berguna sebagai masukkan dan rekomendasi dalam hal strategi pengembangan ekspor.

2. Bagi peneliti, mendapatkan manfaat praktis berupa tambahan wawasan dan pengetahuan.

3. Bagi pembaca atau pihak lainnya, dapat menjadi referensi untuk penelitian-penelitian selanjutnya.

1.5 Batasan Penelitian

Penelitian dilakukan di PT. Agroindo Usaha Jaya sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang ekspor manggis. Analisis dilakukan berdasarkan faktor-faktor, aktor-aktor, dan alternatif-alternatif yang mempengaruhi keputusan penyusunan alokasi bauran pemasaran.


(30)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Karakteristik Buah Manggis

Manggis (Garcinia mangostana Linn) atau yang biasa dikenal diluar negeri dengan sebutan Queen of the Tropical Fruits merupakan salah satu tanaman buah berupa pohon yang berasal dari hutan tropis di kawasan Asia Tenggara, yaitu pada hutan belantara negara Malaysia atau Indonesia. Tanaman ini menyebar ke daerah Amerika Tengah dan daerah tropis lainnya seperti Srilanka, Malagasi, Karibia, Hawaii, dan Australia Utara. Di berbagai negara terdapat variasi nama untuk menyebutkan nama dari buah manggis, di Indonesia sendiri buah manggis memiliki nama-nama lokal berbeda di setiap daerah di Indonesia seperti Manggu (Jawa Barat), Manggus (Lampung), Manggusto (Sulawesi Utara), dan Manggista (Sumatera Barat). Secara ilmiah manggis dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Keluarga : Guttiferae

Genus : Garcinia

Spesies : Garcinia mangostana Linn

Tanaman manggis tergolong tanaman tahunan, umurnya dapat mencapai puluhan tahun dan pohonnya dapat tumbuh dengan besar. Tanaman manggis merupakan tanaman asli dari daerah tropis sehingga syarat tumbuh yang cocok untuk pertumbuhan produksinya adalah pada suhu antara 25-32 derajat celcius, dan ketinggian tempat antara 0-600 meter di atas permukaan laut (dpl). Kelembaban udaranya pun berkisar diantara 80 persen dengan curah hujan antara 1270-2500 mm/th dengan sepuluh bulan basah dalam tujuh tahun. Intensitas cahaya matahari yang diperlukan tanaman manggis agar dapat tumbuh dengan baik berkisar antara 40-70 persen.

Tanaman manggis dapat dikembangbiakan secara generatif yaitu dengan menggunakan bijinya dan secara vegetatif (cangkok, stek cabang, sambung pucuk,


(31)

penyusunan dan kultur jaringan). Pembiakan tanaman manggis secara generatif menghasilkan bibit yang masa berbuah yang sangat lama yaitu sekitar 10-15 tahun dari awal proses penanaman. Buah yang akan dihasilkannya pun bervariasi dalam hal citrarasa maupun ukuran buah. Secara morfologis organ-organ penting pada tanaman manggis adalah sebagai berikut:

Daun

Daun pada tanaman manggis termasuk dalam jenis daun tunggal, berbentuk bulat telur sampai bulat panjang, memiliki tangkai yang pendek, dan tidak memiliki daun penumpu (stipulae). Daun tanaman manggis memiliki panjang sekitar 14-17 cm dengan lebar 7,5-14 cm. Tiap helai pada daun manggis memiliki bersifat kaku dan tebal, permukaan daun bagian atasnya mengandung lilin dan berwarna hijau tua, serta memiliki tulang daun yang menyirip. Berbeda dengan permukaan daun bagian atas, permukaan daun bagian bawahnya berwarna hijau kekuning-kuningan atau hijau pupus.

Batang

Tanaman manggis memiliki batang yang berkayu dan keras. Batang dan ranting tanaman manggis memiliki jumlah percabangan yang jumlahnya banyak sehingga dapat membentuk tajuk atau mahkota yang tinggi, rimbun, dan rindang serta memiliki lebar yang mencapai 12 m. Batang tanaman manggis dapat tumbuh dan membesar hingga mencapai ketinggian lebih dari 25 m dengan diameter hingga 60 cm. Pada kulit batangnya bertekstur tidak rata dan berwarna kecoklat-coklatan.

Bunga

Bunga pada tanaman manggis tumbuh pada ujung-ujung ranting. Bunganya tergolong dalam bunga yang sempurna karena dalam satu bunga terdapat alat kelamin jantan dan betina. Meskipun memiliki alat kelamin jantan, namun alat kelamin ini tidak mampu untuk membuahi sel telur karena sel kelamin jantan berukuran kecil dan mengalami pengeringan pada selnya sehingga buah manggis yang terbentuk pun terjadi tanpa melalui penyerbukan (apomixis). Bunga tanaman manggis terdiri dari empat helai daun kelopak yang tersusun dalam dua pasang, empat helai daun tajuk atau mahkota yang berwarna hijau kekuning-kuningan yang pada bagian pinggirnya berwarna merah, bakal buah yang mempunyai 4-8 ruangan dan 4-8 kepala putik. Bakal buah yang ada pada tanaman manggis berbentuk bulat dan mengandung 1-3 bakal biji.


(32)

Akar

Terdapat dua macam akar pada tanaman manggis yaitu akar tunggang dan akar serabut. Akar tunggang bersifat sangat kuat dan menjulur cukup dalam ke tanah, sedangkan pada akar serabut bersifat lemah dan cenderung agak dangkal dalam menjulur ke tanah. Akar tanaman manggis mengalami pertumbuhan yang lambat sehingga secara bertahap dalam jangka waktu tertentu mengalami layu bahkan mati. Namun, tidak semua tanaman manggis yang ada memiliki sistem perakaran yang lemah. Hal ini tergantung pada kondisi lingkungan alam sekitar dan juga pengaruh dari sifat dan karakteristik tanaman manggis itu sendiri.

Buah

Buah manggis terbentuk tanpa melalui penyerbukan terlebih dahulu (apomixis). Buah manggis ini memiliki tipe buah buni berbentuk bulat dan bercupat yang berdiameter 4-7 cm dengan kelopak yang masih menempel pada buahnya. Saat masih muda kulit buah manggis berwarna hijau dan berubah menjadi merah keunguan setelah tua atau matang. Buah ini memiliki segmen dengan 5-8 segmen tiap buah. Daging buah yang ada berwarna putih susu, bertekstur halus dan memiliki aroma yang khas. Setiap segmen pada daging buah biasanya terdapat biji yang berukuran cukup besar. Buah manggis yang masak biasanya memiliki berat berkisar antara 30-140 gram, tebal kulitnya sekitar 5 mm, getah berwarna kuning, warna petal merah dan stigma halus dengan diameter 8-12 mm.

Biji

Biji tanaman manggis berbentuk bulat agak pipih, berwarna coklat muda dan terbungkus atau dilapisi oleh arillode berwarna putih. Biji manggis ini tergolong dalam biji berkeping dua (Dicotyledonae) yang dapat digunakan untuk perkembangbiakan tanamannya dan juga bersifat polinucellus yakni dapat tumbuh lebih dari satu semaian tiap bijinya.

2.1.1 Kandungan Gizi Buah Manggis

Buah manggis merupakan salah satu buah yang memiliki kandungan gizi yang cukup lengkap, yakni mengandung kalori, protein, lemak, karbohidrat, mineral, kalsium, fosfor, besi, vitamin B1, vitamin C dan air. Oleh karena itu buah manggis cocok dikonsumsi oleh tubuh karena buah manggis sangat baik untuk meningkatkan kesehatan pada tubuh. Pada kulit buah sebelah dalam (rind) kaya akan zat-zat seperti zat petein, catechin, tannin, dan rosin. Bila dilihat dari kandungan gizinya, buah manggis tidak


(33)

jauh berbeda dengan buah-buahan lainnya hanya saja pada buah manggis memiliki kadar kandungan karbohidrat yang lebih tinggi daripada buah-buahan lainnya. Kandungan gizi buah manggis juga bermanfaat sebagai obat anti inflamasi (anti radang) dan obat diare. Kulit buahnya kaya akan

xanthone yaitu antioksidan yang sangat baik untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh serta dapat dimanfaatkan sebagai pewarna tekstil dan air rebusannya dapat dijadikan sebagai obat. Komposisi kandungan gizi buah manggis per 100 gram dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Kandungan dan komposisi buah manggis setiap 100 gram bahan.

Jenis Gizi Kandungan Gizi

Kalori 63 kalori

Protein 0,6 gr

Lemak 0,6 gr

Karbohidrat 15,6 gr

Kalsium 8 mg

Fosfor 12 mg

Besi 0,8 mg

Vitamin B1 0,03 mg

Vitamin C 2 mg

Air 83 gr

Sumber : Departemen Pertanian, 1999 2.1.2 Budidaya Buah Manggis

Tanaman manggis merupakan tanaman yang cocok untuk tumbuh di daerah tropik basah, sering ditemukan tumbuh bersama dengan tanaman buah durian. Tanaman manggis ini tumbuh dengan baik di daerah dataran rendah dengan ketinggian 800 m di atas permukaan laut (dpl), suhu optimal yang baik yaitu berkisar antara 22-320C dengan besarnya curah hujan antara 1500-2500 mm/tahun dan kelembaban 80 persen. Jenis tanah yang cocok untuk media tanam adalah tanah latosol dan andosol. Tanah ini dipilih karena memiliki tingkat drainase yang baik, memiliki pH 5,0-7,0


(34)

dengan kedalaman lapisan olah tanah 50-200 cm. Meskipun daun dan buah manggis tahan terhadap sinar matahari, namun tanaman ini memerlukan naungan pada saat masih kecil. Naungan secara kontinu akan dikurangi dengan semakin besarnya tanaman. Tanaman manggis termasuk tanaman yang cocok untuk ditumpangsarikan dengan tanaman buah-buah lainnya.

2.1.3 Penanaman

Tanaman manggis biasanya dikembangkan dengan perbanyakan biji, karena bibit manggis adalah true-to-type (identik dengan genetik induknya), batang tegak, kuat, tahan hama dan penyakit serta tidak mudah roboh. Tetapi saat ini mulai dikembangkan perbanyakan secara vegetatif dengan sambungan maupun susunan. Perbanyakan secara vegetatif memiliki pertumbuhan yang lambat, sehingga perlu perawatan khusus dengan cara seperti medianya harus remah dan subur, mengandung air yang cukup banyak tetapi tidak sampai menggenang.

Pengolahan tanah dilakukan sebelum musim hujan, dengan lubang tanam berukuran 100 x 100 x 50 cm untuk tanah yang gembur. Lubang tanam dibiarkan terbuka selama kurang lebih dua minggu sebelum diisi dengan campuran tanah galian bagian atas. Pemberian pupuk diberikan dengan dosis 30 kg untuk pupuk kandang, 50 gr untuk pupuk urea, 25 gr untuk pupuk TSP, dan 20 gr untuk pupuk KCL. Pemberian pupuk dilakukan secara berkala yaitu sebulan sekali. Jarak tanam yang ideal untuk tanaman manggis adalah 10 x 10 m untuk tanaman yang berasal dari biji, dan 5 x 5 m untuk tanaman yang berasal dari sambungan. Sebagai tanaman pelindung dapat digunakan pisang dengan jarak tanam 2,5 x 2,5 m yang ditanam dua bulan sebelum tanaman manggis tersebut ditanam dan naungan perlu dipertahankan sampai tanaman berumur 2-4 tahun. Untuk menjaga kelembaban tanaman, sebaiknya diberi mulsa secukupnya pada sekeliling tanaman.

2.1.4 Perbanyakan Tanaman

Tanaman manggis dapat dikembangkan dan diperbanyak dengan menggunakan dua cara yaitu:


(35)

a. Perbanyakan dengan biji

Tanaman manggis dapat diperbanyak dengan menggunakan biji tapi bukan merupakan perbanyakan secara generatif, karena biji manggis yang terbentuk terjadi secara apomixis. Biji mempunyai viabilitas yang rendah dan cepat mengalami kemunduran. Biji harus segera dikecambahkan segera setelah diambil (dikeluarkan) dari buahnya. Apabila biji tersebut tetap berada dalam buah, biji manggis tetap bertahan viabilitasnya selama 3-5 minggu. Makin besar bijinya makin baik pertumbuhan tunasnya. Tanaman yang diperbanyak dengan biji umumnya mulai berbuah pada umur 8-15 tahun.

b. Perbanyakan secara vegetatif

Perbanyakan tanaman manggis secara vegetatif dapat berupa stek, cangkok, penempelan, penyambungan, dan penyusunan. Cara yang paling berhasil diantara berbagai cara tersebut adalah cara yang dilakukan dengan berupa penyambungan yaitu sambung pucuk. Cara ini lebih hemat dalam menggunakan cabang entris (batang atas). Sebagai entris digunakan tunas ujung yang masih muda daunnya tetapu telah cukup keras. Sebagai batang bawah digunakan bibit semai yang sudah berumur dua tahun atau yang diameter batangnya sekitar 0,5 cm dan mempunyai kulit batang yang berwarna hijau. Metode ini penyambungan celah lebih berhasil daripada metode sisi.

2.1.5 Pemeliharaan Tanaman

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, tanaman manggis secara kontinu harus mendapatkan perawatan yang baik pada masa tumbuh dan berkembangnya. Pemupukan dan pengairan adalah hal yang sangat vital dalam menentukan hasil produksi manggis tersebut nantinya. Pemupukan untuk pertumbuhan dengan biji diberikan sesuai dengan umur tanaman dan dilakukan dua kali dalam setahun yaitu setengah dosis pertama sesudah panen dan setengah dosis lagi menjelang berbunga. Pupuk diberikan dalam larikan melingkar sedalam 10-20 cm tepatnya di bawah tepi tajuk.

Sedangkan untuk pertumbuhan vegetatif yang baik, tanaman diberi pupuk urea 100-200 g/pohon setelah satu bulan tanaman tersebut ditanam. Pemberian diulang setiap enam bulan sekali ditambah dengan 20-30 kg pupuk kandang. Guna membantu mempertahankan kesehatan tanaman


(36)

apabila telah berbuah nanti, bibit sambungan yang berumur mulai dari empat tahun diberi pupuk NPK sebanyak 0,5 kg/pohon. Pemberian pupuk NPK juga diulangi setiap enam bulan sekali, setelah pohon tersebut dewasa maka perlu diberikan tambahan pupuk yang lebih banyak yaitu 3,5 kg/pohon. Pengairan dilakukan 1-2 kali sehari pada fase awal pertumbuhan, terutama pada musim kemarau. Interval pengairan dikurangi bertahap setelah tanaman berumur di atas 5 tahun.

2.1.6 Hama dan Penyakit

Dalam perkembangan dan pertumbuhannya, tanaman manggis tidak lepas dari pengaruh hama dan penyakit. Hama utama pada tanaman manggis adalah ulat bulu yang biasanya merusak daun-daun tanaman manggis. Pengendalian terhadap hama dan penyakit ini dilakukan dengan cara menjaga sanitasi lingkungan dan pemeliharaan tanaman yang baik. Selain itu juga dilakukan penyemprotan insektisida Bayrusil 250 EC/Cymbush 50 EC dengan konsentrasi 0,1-0,2 persen.

Terdapat beberapa macam hama dan penyakit yang biasanya ditemui pada tanaman manggis, yaitu:

a. Bercak Daun

Penyebab penyakit ini berupa jamur yang berasal dari jamur Pestalotia sp, Gloesporium sp, dan Helminthosporium sp. Gejala penyakit ini ditandai dengan timbulnya bercak pada daun yang tidak beraturan berwarna abu-abu pada pusatnya (Pestalotia sp), coklat (Helminthosporium sp), dan hitam pada sisi atas dan bawah daun (Gloesporium sp). Pengendalian yang biasa dilakukan dalam menangani masalah penyakit ini dengan cara mengurangi kelembaban yang berasal dari tanaman pelindung, memotong bagian yang terserang dan menyemprotkan fungisida Bayfidan 250 EC/Baycolar 300 EC dengan konsentrasi 0,1-0,2 persen.

b. Jamur Upas

Penyebab penyakit ini berupa jamur yang berasal dari jamur Corticium Salmonicolor Berk Br. Gejala-gejala yang timbul berupa cabang atau ranting mati karena jaringan kulit mengering. Pengendalian dilakukan dengan memotong cabang atau ranting, mengerok kulit dan kayu yang


(37)

terserang jamur lalu mengolesi bagian yang dipotong dengan cat atau disemprot dengan Derosal 60 WP dengan konsentrasi 0,1-0,2 persen.

c. Hawar Benang

Penyebab penyakit ini berupa jamur yang berasal dari jamur

Marasmius Scandens Mass Dennis et Reid. Penyakit ini ditandai dengan tumbuhnya miselium jamur pada permukaan cabang dan ranting yang membentuk benang putih yang dapat meluas sampai menutupi permukaan daun. Pengendalian dilakukan dengan menjaga kebersihan dan memangkas daun yang terserang jamur.

d. Kanker Batang

Penyebab penyakit ini berupa jamur yang berasal dari jamur

Botryophaerisa Ribis, yang ditandai dengan gejala warna kulit batang dan cabang yang berubah dan mengeluarkan getah. Pengendalian dilakukan dengan cara perbaikan drainase, menjaga kebersihan kebun, memotong tanaman yang sakit, serta menyemprot fungisida Benlate.

e. Hawar Rambut

Penyebab penyakit ini berupa jamur yang berasal dari jamur

Marasmius Equicrinis Mull, yang memiliki gejala pada permukaan tanaman manggis ditutupi oleh sesuatu yang mirip benang berwarna coklat tua kehitaman seperti ekpor kuda. Pengendalian yang dilakukan berupa perbaikan drainase, menjaga kebersihan kebun, memotong tanaman yang sakit, serta menyemprot fungisida Benlate.

f. Busuk Buah

Penyebab penyakit ini berupa jamur yang berasal dari jamur

Botryodiplodia Theobromae Penz. Penyakit ini diawali dengan membusuknya pangkal buah dan meluas keseluruh bagian buah sehingga kulit buah menjadi suram. Langkah penanganan yang dilakukan yaitu dengan perbaikan drainase, menjaga kebersihan kebun, memotong tanaman yang sakit, serta menyemprot fungisida Benlate.

g. Busuk Akar

Penyebab penyakit ini berupa jamur yang berasal dari jamur Fomes Noxious Corner, yang ditandai dengan gejala busuk pada akar dan akar tersebut berwarna coklat. Pengendalian dilakukan dengan perbaikan


(38)

drainase, menjaga kebersihan kebun, memotong tanaman yang sakit, serta menyemprot fungisida Benlate.

2.1.7 Panen

Secara umum buah manggis mulai dapat dipanen setelah berumur 6-8 tahun jika dikembangkan dengan biji umur produktifnya bisa mencapai 80 tahun. Namun dengan pengembangan teknik budidaya saat ini pohon manggis dengan tinggi hanya 5 meter sudah dapar dipanen pada umur 5-7 tahun. Ciri-ciri buah manggis yang sudah siap untuk dipanen adalah kulit buahnya berwarna ungu kemerah-merahan atau merah muda.

Pemanenan buah manggis pada saat 6-8 tahun (awal) berbuah produktivitasnya masih rendah yaitu sekitar 30 kg/pohon, kemudian pada tahun-tahun selanjutnya produktivitasnya terus meningkat sampai 50 kg/pohon saat pohon sudah berusia 10-15 tahun. Setelah pohon berusia 15 dan seterusnya maka sessuai dengan siklus daur hidup produktivitas manggis semakin menurun seiring dengan masa produktif manggis tersebut. Pemanenan buah manggis sangat tergantung pada tujuan pemasaran. Manggis untuk ekspor dipanen pada umur 104-108 hari setelah bunga mekar, dengan kriteria kulit buah berwarna ungu kemerah-merahan hingga kulit buah masih hijau dengan ungu merah mencapai 10-25 persen. Hal terpenting sewaktu panen adalah menjaga agar buah tidak jatuh dari pohonnya sehingga tidak menyebabkan memar atau pecah pada buah.

2.1.8 Pasca Panen

Buah manggis yang telah dipetik dapat tetap segar hingga sampai 49 hari jika disimpan dalam ruangan yang bersuhu 4-6oC dan dalam suasana yang lembab. Berdasarkan hal tersebut, buah manggis tersebut dapat dipasarkan ke pasar yang jauh seperti untuk keperluan ekspor sehingga dapat menjadi keuntungan bagi para eksportir. Manggis untuk ekspor sebaiknya dalam kondisi sepal masih lengkap. Pengepakan umumnya menggunakan kemasan kotak karton yang berisi 5-10 kg manggis, sedangkan untuk mengurangi tekanan digunakan bantalan potongan kertas. Kalangan eksportir manggis umumnya mengelompokkan buah manggis ekspor dalam tiga atau empat grade. Pengelompokkan buah manggis untuk ekspor tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.


(39)

Tabel 5. Pengelompokkan buah manggis untuk ekspor

Kelas

Jumlah Buah/Kg

3 Kelompok 4 Kelompok

A 8-9 6-7

B 9-10 7-8

C > 10 9-10

D - > 10

Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten, 2004 2.2 Konsep Strategi Pemasaran

2.2.1 Pemasaran

Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan organisasi (Asosiasi Pemasaran Amerika dalam Kotler, 2004).

Menurut Kotler dan Amstrong (2001) pemasaran merupakan suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.

Stanton dalam Angipora (2002) mendefinisikan pemasaran atas dua pengertian berikut :

1. Dalam arti masyarakat :

Pemasaran adalah setiap peristiwa atau proses kegiatan tukar-menukar yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia.

2. Dalam arti bisnis :

Pemasaran adalah sebuah sistem dari proses kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, memberi harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang-barang maupun jasa yang berfungsi sebagai pemuas keinginan dan kepentingan pasar.


(40)

Yazid (2005) menjelaskan bahwa pemasaran merupakan penghubung antara organisasi dengan konsumennya. Peran penghubung ini akan berhasil bila semua upaya pemasaran diorientasikan kepada pasar yang ada. Selain itu juga diperlukan keterlibatan dari semua pihak, baik dari manajemen puncak hingga karyawan non-manajerial, dalam merumuskan maupun mendukung pelaksanaan proses pemasaran.

2.2.2 Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Menurut Kotler (2004), bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. McCarthy dalam Kotler (2004) mengklasifikasikan bauran pemasaran menjadi empat elemen yaitu :

product (produk), price (harga), place (tempat) dan promotion (promosi). Bauran pemasaran merupakan bentuk strategi pemasaran yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dan memiliki peranan penting dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah dibuat oleh perusahaan tersebut. Dalam pelaksanaan strategi pemasaran dipengaruhi oleh unsur-unsur bauran pemasaran yang terdiri dari empat elemen utama yang dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Bauran pemasaran (Kotler , 2004) Bauran Pemasaran Pasar Sasaran Daftar harga Rabat/Diskon Potongan harga Periode pembayaran Syarat kredit Saluran pemasaran Cakupan pasar Pengelompokan Lokasi Persediaan Promosi penjualan Periklanan Tenaga penjualan Kehumasan Pemasaran langsung

Harga Tempat Promosi

Keragaman produk Kualitas Design Ciri Nama merek Kemasan Produk


(41)

a. Product (Produk)

Produk merupakan segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan (Kotler dan Amstrong, 1997). Produk tersebut juga dapat mencakup objek fisik orang, jasa, tempat, organisasi dan gagasan serta termasuk juga kualitas, bentuk, desain, ragam, merek dan kemasan. Pemasaran mengklasifikasikan produk berdasarkan karakteristik produknya menjadi tiga jenis berdasarkan wujudnya, yaitu : barang habis pakai, barang tahan lama dan jasa (Kotler, 2004). Barang habis dipakai merupakan barang yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Barang tahan lama adalah barang yang biasanya tidak habis setelah banyak pemakaian. Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Menurut Kotler dan Amstrong (1997), kualitas produk adalah kemampuan produk untuk melaksanakan fungsinya, yaitu memenuhi atau memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau yang tersirat. Kualitas ini tercermin dari kemudahan dalam penggunaan dan perbaikan keandalan, keawetan, serta atribut bernilai yang lain. Merek adalah nama, istilah, simbol, atau rancangan dan kombinasi hal-hal tersebut yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa dari seseorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk suatu pesaing. Kemasan merupakan segala aktifitas merancang dan menghasilkan tempat atau bungkus suatu produk (Kotler dan Amstrong, 1997). Suatu kemasan harus mencatumkan petunjuk pemakaian dan komposisi bahan. Pengemasan produk yang dirancang dengan sebaik-baiknya akan menghasilkan kemudahan bagi para konsumen dan memberikan nilai tambah promosi bagi produsen. Kemasan produk yang baik tidak hanya sekedar sebagai pembungkus suatu produk yang akan dijual, tetapi juga melindungi kualitas produk tersebut.

b. Price (Harga)

Menurut Kotler (2004), harga merupakan satu-satunya unsur pemasaran yang menghasilkan pendapatan bagi pemasar. Harga dapat


(42)

diartikan sebagai sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.

Harga biasanya digunakan sebagai suatu indikator nilai apabila harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas konsumsi barang dan jasa. Jika manfaat yang dirasakan konsumen meningkat, maka nilainya juga akan ikut meningkat. Secara umum metode penetapan harga dapat dibagi menjadi empat kategori utama yaitu metode penetapan harga berbasis permintaan, berbasis biaya, berbasis laba dan berbasis persaingan. Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan masukan dan dapat mengukur seberapa besar laba yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan. Perusahaan harus menetapkan suatu harga dengan baik agar harga tersebut mampu menutup semua biaya produksi serta lebih dari itu untuk mendapatkan laba.

c. Place (Tempat)

Tempat atau saluran distribusi adalah usaha melalui saluran pemasaran yang dilakukan untuk menyerahkan produk dari perusahaan atau pemasar kepada konsumennya. Saluran pemasaran yang dipilih dapat berupa distribusi langsung, distribusi tidak langsung dan kombinasi keduanya (Kotler dan Amstrong, 1997). Saluran distribusi dapat dikelompokkan menurut jumlah tingkatan saluran. Terdapat empat tingkatan saluran distribusi untuk barang konsumsi, yaitu : saluran tingkat nol, saluran tingkat satu, saluran tingkat dua dan saluran tingkat tiga. Saluran distribusi tingkat nol adalah hubungan langsung antara produsen dengan konsumen. Saluran distribusi tingkat satu adalah hubungan antara produsen dan konsumen melalui pengecer. Saluran distribusi tingkat dua terdiri dari produsen, pedagang besar, pengecer dan konsumen. Sedangkan untuk saluran distribusi tingkat tiga terdiri dari empat pelaku utama, yaitu : produsen, pedagang besar, agen, pengecer, dan konsumen.


(43)

Gambar 2.Saluran distribusi pada pasar konsumsi (Kotler, 2004)

d. Promotion (Promosi)

Menurut Kotler (2004), promosi merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan keunggulan produknya, sehingga akan mendapatkan perhatian dari konsumen terhadap produk yang dihasilkan. Bauran promosi terdiri dari lima cara utama (Kotler, 2004) yaitu :

1. Periklanan adalah segala bentuk penyajian non-personal dan promosi ide, barang atau jasa suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran.

2. Promosi penjualan adalah kumpulan insentif yang beragam, kebanyakan berjangka pendek, dirancang untuk mendorong pembelian suatu produk atau jasa tertentu secara lebih cepat dan lebih besar oleh konsumen atau pedagang.

3. Pemasaran langsung melalui penggunaan surat, telepon dan alat penghubung non-personal lainnya untuk berkomunikasi dengan atau mendapatkan respon dari pelanggan dan calon pelanggan tertentu.

4. Penjualan personal adalah interaksi langsung antar satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan pembelian.

5. Hubungan masyarakat melibatkan berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan atau menjaga citra perusahaan atau produk-produknya. P R O D U K O N S U P E N G C E PEDAGANG AGEN 0 1 2 3


(44)

Perusahaan dalam menetapkan suatu strategi promosinya harus lebih dahulu mengenal secara mendalam tentang produk yang akan dipasarkannya agar media yang dipilih sebagai media promosi akan berhasil.

2.2.3 Segmentasi, Targeting, dan Positioning (STP)

Segmentasi, Targeting, dan Positioning (STP) merupakan penjabaran konseptual dari strategi pemasaran yang mencakup pengindentifikasian basis segmentasi, membuat ukuran dari daya tarik pasar, serta menentukan posisi untuk setiap segmen pasar yang telah dipilih (Amir, 2005). Menurut Kotler (2000), produsen pada dasarnya melakukan penciptaan sekaligus penyerahan nilai. Proses penciptaan dan penyerahan nilai kepada konsumen digabungkan dalam bentuk Segmentasi, Targeting, dan

Positioning (STP).

Segmentasi pasar merupakan suatu usaha untuk meningkatkan ketepatan pemasaran perusahaan. Sebuah perusahaan tidak dapat melayani seluruh pelanggan di pasar yang sangat luas. Pelanggan terlalu banyak dan tuntutan pembelian mereka berbeda-beda. Perusahaan perlu mengidentifikasi segmen pasar yang dapat dilayani dengan cara yang paling efektif (Kotler, 2000).

Menurut Kasali (2003), Segmentasi pada dasarnya adalah suatu strategi untuk memahami struktur pasar, sedangkan targeting adalah persoalan bagaimana memilih, menyeleksi, dan menjangkau pasar. Bagaimana menyeleksi pasar tergantung atau sangat ditentukan oleh bagaimana pemasar melihat pasar itu sendiri. Dengan demikian pasar yang dapat dilihat oleh dua orang berbeda, yang didekati dengan metode segmentasi yang berbeda akan menghasilkan peta yang berbeda pula. Segmentasi adalah proses mengkotak-kotakan pasar yang heterogen ke dalam kelompok-kelompok ”potential costumer”. Yang memiliki respon yang sama dalam membelanjakan uangnya (Kasali, 2003). Apabila segmentasi telah dilakukan, maka perusahaan melakukan pemilihan segmen atau segmen-segmen mana yang akan dimasuki. Pemilihan segmen ini disebut dengan targeting. Adanya targeting ini berarti merupakan upaya menempatkan sumber daya perusahaan secara berdaya guna.


(45)

Targeting merupakan kegiatan yang berisi dan menilai serta memilih satu dari segmen pasar yang akan dimasuki oleh perusahaan. Menurut Kotler (2004), bahwa dalam memilih segmen mana yang dijadikan sasaran, perusahaan dapat memilih untuk memusatkan perhatian pada satu segmen, beberapa segmen produk yang spesifik, pasar yang spesifik, atau seluruh pasar. Terdapat tiga faktor yang harus diperhatikan dalam melakukan

targeting. Ketiga faktor itu adalah ukuran dan pertumbuhan segmen, kemenarikan struktural segmen, serta sasaran dan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan (Umar, 2003).

Menurut Trout (2004), positioning adalah bagaimana anda mendiferensiasikan diri anda dalam benak konsumen. Positioning juga merupakan kerangka bagaimana kepala manusia bekerja dalam proses komunikasi. Positioning adalah bentuk dari strategi komunikasi untuk memasuki jendela otak konsumen agar produk dan merek yang ditawarkan mengandung arti tertentu yang dalam berbagai segi mencerminkan keunggulan terhadap produk atau merek dalam hubungan asosiatif. Dengan demikian positioning berkaitan dengan bagaimana produsen memposisikan produk dan mereknya diantara pesaing dan memposisikan produknya dengan merek di benak konsumen atau pelanggan (Kasali, 2003).

Penentuan posisi (Positioning) adalah tindakan merancang tawaran dan citra perusahaan sehingga menempati suatu posisi yang terbedakan (dengan pesaing) dalam benak pelanggan sasarannya (Kotler, 2000). Produk harus didesain berdasarkan pada positioning yang diharapkan dalam pikiran. Positioning harus diputuskan sebelum produk tersebut didesain. Menurut Amir (2005), unsur-unsur pembeda yang dapat ditonjolkan dalam penentuan posisi produk suatu perusahaan antara lain terdapat pada karakteristik produk, pelayanan, citra (image), serta sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan.

2.3 Teori Perdagangan Internasional

Teori perdagangan internasional merupakan teori-teori yang menganalisis dasar-dasar terjadinya perdagangan internasional dan keuntungan yang didapat dari adanya perdagangan tersebut (Salvatore, 1997). Pendorong terjadinya hubungan perdagangan diantara dua negara adalah karena adanya perbedaan harga relatif komoditi yang berlaku di masing-masing negara (keunggulan komparatif).


(1)

Untuk itu, bandingkanlah besarnya peranan/ pengaruh/ tingkat kepentingan kriteria

masalah tersebut :

Faktor Lebih penting Lebih penting Faktor

9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Harga

Produk

Perusahaan Pesaing Harga

Produk

Saluran Distribusi Harga

Produk

Selera Konsumen Harga

Produk Teknologi

Perusahaan Pesaing

Saluran Distribusi Perusahaan

Pesaing

Selera Konsumen Perusahaan

Pesaing Teknologi

Saluran Distribusi

Selera Konsumen Saluran

Distribusi Teknologi

Selera

Konsumen Teknologi

II.

Dalam kaitannya dengan faktor/ kriteria masalah di atas, aktor-aktor yang

berperan dalam kajian alokasi bauran pemasaran adalah :

a.

Direktur

: pemilik perusahaan yang bertanggung jawab secara

menyeluruh terhadap manajemen organisasi perusahaan, menetapkan dan

mengendalikan kebijakan operasional terhadap seluruh kegiatan ekspor.

b.

Manajer Accounting : merencanakan dan memperkirakan keuangan perusahaan

agar dapat digunakan secara efektif, memperoleh dan menggunakan dana untuk

memaksimalkan nilai perusahaan.

c.

Manajer Ekspor : melaksanakan fungsi perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan, dan pengontrolan serta mengatur kebijakan teknis di lapangan

termasuk koordinasi dengan importir dalam hal penerimaan order dan penetapan

harga supplier dalam pembelian barang-barang dan tenaga kerja untuk

memperlancar kegiatan ekspor dan jasa angkutan untuk pengiriman barang-barang

ke negara tujuan ekspor.


(2)

Lanjutan Lampiran 4.

A.

Dalam masalah

Harga Produk, bandingkan tingkat kepentingan dari

masing-masing aktor berikut:

Aktor Lebih penting Lebih penting Aktor

9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Direktur Manajer

Accounting

Direktur Manajer

Ekspor Manajer

Accounting

Manajer Ekspor

B.

Dalam masalah

Perusahaan Pesaing, bandingkan tingkat kepentingan dari

masing-masing aktor berikut:

Aktor Lebih penting Lebih penting Aktor

9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Direktur Manajer

Accounting

Direktur Manajer

Ekspor Manajer

Accounting

Manajer Ekspor

C.

Dalam masalah Saluran Distribusi, bandingkan tingkat kepentingan dari

masing-masing aktor berikut:

Aktor Lebih penting Lebih penting Aktor

9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Direktur Manajer

Accounting

Direktur Manajer

Ekspor Manajer

Accounting

Manajer Ekspor

D.

Dalam masalah Selera Konsumen, bandingkan tingkat kepentingan dari

masing-masing aktor berikut:

Aktor Lebih penting Lebih penting Aktor

9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Direktur Manajer

Accounting

Direktur Manajer

Ekspor Manajer

Accounting

Manajer Ekspor


(3)

Lanjutan Lampiran 4.

F.

Dalam masalah

Teknologi, bandingkan tingkat kepentingan dari masing-masing

aktor berikut:

Aktor Lebih penting 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Lebih penting Aktor

Direktur Manajer

Accounting

Direktur Manajer

Ekspor Manajer

Accounting

Manajer Ekspor

III.

Dalam kaitannya dengan aktor-aktor yang berpengaruh/bertanggung jawab

dalam kajian alokasi bauran pemasaran manggis, tujuan yang ingin diraih

adalah:

a.

mempertahankan pelanggan, alokasi bauran pemasaran yang tepat diharapkan

dapat mempertahankan pelanggan yang telah dimiliki oleh PT. Agroindo Usaha

Jaya.

b.

meningkatkan pangsa pasar, melalui alokasi bauran pemasaran yang tepat

diharapkan pangsa pasar yang ada akan mengalami peningkatan.

c.

menghadapi persaingan, persaingan dalam industri ekspor manggis semakin

kompetitif, oleh karena itu dengan alokasi bauran pemasaran yang tepat

diharapkan perusahaan mampu menghadapi persaingan yang ada.

A.

Berdasarkan tingkat perhatian

Direktur, bandingkan tingkat kepentingan dari

masing-masing tujuan berikut:

Tujuan Lebih penting Lebih penting Tujuan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

mempertahan kan pelanggan

meningkatk an pangsa

pasar mempertahan

kan pelanggan

menghadap i persaingan meningkatkan

pangsa pasar

menghadap i persaingan

B.

Berdasarkan tingkat perhatian

Manajer Accounting, bandingkan tingkat

kepentingan dari masing-masing tujuan berikut:

Tujuan Lebih penting Lebih penting Tujuan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 7 9

mempertahan kan pelanggan

meningkatk an pangsa

pasar mempertahan

kan pelanggan

menghadap i persaingan

meningkatka

n pangsa

pasar

menghada

pi

persaingan


(4)

C.

Berdasarkan tingkat perhatian

Manajer Ekspor, bandingkan tingkat kepentingan

dari masing-masing tujuan berikut:

Tujuan Lebih penting Lebih penting Tujuan 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

mempertahan kan pelanggan

meningkatk an pangsa

pasar mempertahan

kan pelanggan

menghadap i persaingan meningkatkan

pangsa pasar

menghadap i persaingan

IV.

Dalam kaitannya dengan tujuan yang ingin diraih terkait alokasi bauran

pemasaran manggis, maka alternatif kegiatan/ tindakan yang bisa diambil

antara lain melalui:

a.

strategi penetapan harga fleksibel

b.

memperkuat kerja sama dengan mitra

c.

membentuk divisi khusus bidang riset

d.

meningkatkan kualitas dan kuantitas produk

Dalam tujuan

Mempertahankan Pelanggan, bandingkan tingkat kepentingan dari

masing masing alternatif berikut:

Alternatif Lebih penting Lebih penting Alternatif 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

strategi penetapan

harga fleksibel

memperkuat kerja sama dengan mitra strategi

penetapan harga fleksibel

membentuk divisi khusus

bidang riset strategi

penetapan harga fleksibel

meningkatka n kualitas dan kuantitas

produk memperkua

t kerja sama dengan mitra

membentuk divisi khusus

bidang riset memperkua

t kerja sama dengan

mitra

meningkatka n kualitas dan kuantitas

produk membentuk

divisi khusus bidang riset

meningkatka n kualitas dan kuantitas


(5)

A.

Dalam tujuan

Meningkatkan Pangsa Pasar, bandingkan tingkat kepentingan dari

masing masing alternatif berikut:

Alternatif Lebih penting Lebih penting Alternatif 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

strategi penetapan

harga fleksibel

memperkuat kerja sama dengan mitra strategi

penetapan harga fleksibel

membentuk divisi khusus

bidang riset strategi

penetapan harga fleksibel

meningkatka n kualitas dan kuantitas

produk memperkua

t kerja sama dengan

mitra

membentuk divisi khusus

bidang riset

memperkua t kerja

sama dengan

mitra

meningkatka n kualitas dan kuantitas

produk membentuk

divisi khusus bidang riset

meningkatka n kualitas dan kuantitas


(6)

Lanjutan Lampiran 4.

B.

Dalam tujuan

Menghadapi Persaingan, bandingkan tingkat kepentingan dari

masing masing alternatif berikut:

Alternatif Lebih penting Lebih penting Alternatif 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

strategi penetapan

harga fleksibel

memperkuat kerja sama dengan mitra strategi

penetapan harga fleksibel

membentuk divisi khusus

bidang riset strategi

penetapan harga fleksibel

meningkatka n kualitas dan kuantitas

produk memperkua

t kerja sama dengan

mitra

membentuk divisi khusus

bidang riset

memperkua t kerja

sama dengan

mitra

meningkatka n kualitas dan kuantitas

produk membentuk

divisi khusus bidang riset

meningkatka n kualitas dan kuantitas

produk


Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Perubahan Kadar Enzim AST, ALT serta Perubahan Makroskopik dan Histopatologi Hati Mencit Jantan (Mus musculus L) strain DDW setelah diberi Monosodium Glutamate (MSG) diban

1 68 118

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana Linn.) pada bakteri Streptococcus mutans sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar dengan Metode Dilusi In Vitro

6 111 48

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

2 103 56

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Hitung Leukosit dan diferensiasi Leukosit Tikus (Rattus noevegicus L.) Jantan Setelah Dipapari Kebisingan

0 58 58

Pengendalian Kutu Putih pada Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan Insektisida Botani

11 121 93

Evaluasi Lahan Untuk Pengembangan Tanaman Manggis (Garcinia mangostana L.) di Kabupaten Mandailing Natal

4 42 82

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Fungsi Hati, Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin Tikus (Rattus norvegicus) yang Dipapari dengan Karbon Tetraklorida (CCl4)

3 53 59

Strategi Pengembangan Ekspor Manggis (Garnicia mangostana Linn) pada PT. Agroindo Usaha Jaya di Pasanggrahan, Jakarta Selatan

2 13 123

Strategi Pemasaran Ekspor Buah-Buahan pada PT. Agroindo Usaha Jaya

2 19 113