Strategi Pengembangan Ekspor Manggis (Garnicia mangostana Linn) pada PT. Agroindo Usaha Jaya di Pasanggrahan, Jakarta Selatan

(1)

STRATEGI PENGEMBANGAN EKSPOR MANGGIS (Garnicia mangostana Linn)

PADA PT. AGROINDO USAHA JAYA DI PASANGGRAHAN, JAKARTA SELATAN

Oleh :

STEVANUS CHANDRA TIMOR A 14104622

PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN


(2)

RINGKASAN

STEVANUS CHANDRA TIMOR. Strategi Pengembangan Ekspor Manggis (Garnicia mangostana Linn) Pada PT Agroindo Usaha Jaya Di Pasanggrahan, Jakarta Selatan . Dibawah bimbingan MUHAMMAD FIRDAUS.

Manggis merupakan salah satu komoditas buah Indonesia sebagai promadona ekspor yang menjadi andalan Indonesia untuk meningkatkan pendapatan devisa negara, karena manggis di luar negeri dijuluki dengan “Queen of the Tropical Fruits” yang merupakan refleksi perpaduan dari rasa asam dan manis yang tidak dipunyai oleh komoditas buah-buahan lainnya. Volume dan ekspor buah manggis nilai yang paling tinggi dengan pangsa pasar utama adalah Taiwan, Hongkong, Cina, Perancis, Belanda, Spanyol, Singapura, dan Timur Tengah. Secara nasional, produksi, luas panen, dan produktivitas manggis cenderung mengalami peningkatan dari tahun 2000 sampai tahun 2006 dengan laju pertumbuhan produksi sebesar 26,76 persen per tahun, laju pertumbuhan luas panen sebesar 11,43 persen per tahun, dan laju pertumbuhan produktivitas sebesar 10,79 persen per tahun.

Di Indonesia terdapat beberapa perusahaan pengekspor buah manggis. Salah satu perusahaan eksportir buah manggis adalah PT. Agroindo Usaha Jaya, perusahaan ini mempunyai kapasitas ekspor 10-25 ton per tahun dengan Negara tujuan ekspor wilayah Timur Tengah dan Eropa. Dalam upaya memenuhi permintaan dan perluasan pangsa pasar luar negeri akan buah manggis, PT. Agroindo Usaha Jaya bersaing dengan perusahaan-perusahaan eksportir buah manggis lainnya. Dengan demikian PT. Agroindo Usaha Jaya harus mempunyai strategi pemasaran yang tepat untuk bisa bersaing dan memperluas pangsa pasar. Adanya fluktuasi volume dan nilai ekspor manggis PT. Agroindo Usaha Jaya dari tahun 2000-2007 disebabkan beberapa kendala yang di hadapi PT. Agroindo Usaha Jaya, diantaranya dari faktor buah manggis yang bersifat musiman dan kuantitas serta kualitas buah manggis yang masih rendah. Kendala lain yang dihadapi perusahaan adalah transportasi. yang dirasakan sangat membebani perusahaan. Selain kendala-kendala eksternal yang dihadapi perusahaan, PT Agroindo Usaha Jaya juga menghadapi kendala internal, yaitu kekuatan dan kelemahan perusahaan. Berdasarkan data nilai dan volume ekspor PT Agroindo Usaha Jaya, tidak menunjukan adanya peningkatan dari tahun 2005 sampai 2007. Dengan demikian, perusahaan harus mempunyai strategi yang tepat sesuai dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki agar perusahaan dapat bertahan dalam persaingan.

Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mengidentifikasi faktor lingkungan eksternal yang menjadi peluang dan ancaman perusahaan, (2) Mengidentifikasi faktor lingkungan internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan, dan (3) Merumuskan strategi yang dapat dijalankan perusahaan sesuai dengan kondisi lingkungan perusahaan. Penelitian ini dilakukan di PT Agroindo Usaha Jaya Jl. H. Buang No.24 RT.07/07, Ulujami, Pangsanggrahan, Jakarta Selatan. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive). Masalah yang dianalisis mencakup kondisi internal dan eksternal yang dihadapi oleh PT Agroindo Usaha Jaya.


(3)

Pengambilan data dilakukan pada bulan Juni 2007 sampai bulan Agustus 2007. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh langsung dari pihak manajemen melalui wawancara, pengamatan langsung di lapangan (observasi), dan pengisian kuisioner dengan pihak yang dianggap paling berkompeten di PT Agroindo Usaha Jaya yaitu Direktur, Manajer Accounting dan Manajer Ekspor, serta dari Manajer Pemasaran perusahaan pesaing PT Alindojaya Pratama. Analisis dilakukan dengan menggunakan IFE, EFE, SWOT dan QSPM.

Hasil penelitian menunjukkan (1) faktor internal yang menjadi kekuatan PT Agroindo Usaha Jaya adalah menguasai daerah produksi buah manggis, mempunyai pengalaman kerja dan berorganisasi yang baik, mempunyai ketepatan waktu dalam pendistribusian barang, harga yang kompetitif, negara tujuan ekspor yang sudah pasti, mempunyai modal yang kuat dan bekerjasama dengan lembaga tentang mutu, sedangakan yang menjadi kelemahan adalah biaya transportasi yang tinggi, informasi pasar kurang, promosi kurang, marketing kurang dan kurangnya pelatihan karyawan. Berdasarkan faktor eksternal yang menjadi peluang adalah segmentasi pasar yang jelas, harga buah manggis dipasar internasional tinggi, adanya peningkatan jumlah produksi manggis didalam negeri dan permintaan yang tinggi akan buah manggis. Sedangkan ancaman dari faktor eksternal adalah kenaikan harga BBM, nilai tukar rupiah yang tidak stabil, adanya inflasi, adanya kebijakan tarif ekspor, kekuatan tawar menawar pemasok yang kuat dan adanya pesaing.

Analisis matriks SWOT diperoleh beberapa alternatif strategi yaitu memperluas pangsa pasar, menekan biaya operasional, meningkatkan promosi, meningkatkan kualitas SDM dan melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga terkait untuk meningkatkan ekspor. Berdasarkan matriks QSPM diperoleh prioritas strategi secara berturut-turut dari nilai terbesar sampai terkecil yaitu : (a) Memperluas pangsa pasar(6,611), (b) Meningkatkan promosi(5,281), (c) Melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga terkait untuk meningkatkan ekspor(5,101), (d) Menekan biaya operasional(4,906) dan (e) Meningkatkan kualitas SDM(3,995).


(4)

STRATEGI PENGEMBANGAN EKSPOR MANGGIS (Garnicia mangostana Linn)

PADA PT. AGROINDO USAHA JAYA DI PASANGGRAHAN, JAKARTA SELATAN

Oleh :

Stevanus Chandra Timor A14104622

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian

pada

Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

P

ROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008


(5)

Judul : STRATEGI PENGEMBANGAN EKSPOR MANGGIS (Garnicia mangostana Linn)

PADA PT. AGROINDO USAHA JAYA DI PASANGGRAHAN, JAKARTA SELATAN Nama : Stevanus Chandra Timor

Nrp : A 14104622

Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M. Agr NIP. 131 124 019

Menyetujui, Dosen Pembimbing

Muhammad Firdaus, PhD NIP. 132 158 758


(6)

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL “STRATEGI PENGEMBANGAN EKSPOR MANGGIS PADA PT

AGROINDO USAHA JAYA DI PASANGGRAHAN, JAKARTA

SELATAN” BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI KARYA TULIS ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN UNTUK TUJUAN MEMPEROLEH GELAR AKADEMIK TERTENTU. SAYA

JUGA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR

MERUPAKAN HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN TIDAK

MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH.

Bogor, Januari 2008

STEVANUS CHANDRA TIMOR NRP A14104622


(7)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Penulis adalah anak ketiga dari empat bersaudara yang lahir dari keluarga Alm Margono HS dan Sutrisniawati. Penulis dilahirkan di Bandung pada tanggal 25 September 1979. Masa pendidikan penulis dimulai dari jenjang Sekolah Dasar di SD Negeri 1 Cisarua. Penulis memasuki jenjang Sekolah Menengah Pertama di SLTP Negeri 1 Cisarua. Penulis kemudian melanjutkan pendidikan ke jenjang Sekolah Menengah Atas di SMU Negeri 1 Ciawi.

Penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang Perguruan Tinggi di Program Diploma III Teknologi dan Industri Pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor dan lulus pada tahun 2000. Kemudian pada tahun 2004 penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.


(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan kasih karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Penelitian ini berjudul ”Strategi Pengembangan Ekspor Manggis Pada PT Agroindo Usaha Jaya Di Pasanggrahan, Jakarta Selatan”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal PT Agroindo Usaha Jaya serta merumuskan strategi yang dijalankan perusahaan sesuai dengan kondisi lingkungan perusahaan.

Penulis berharap semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan umumnya bagi para pembaca.

Bogor, Januari 2008

Stevanus Chandra Timor NRP 14104622


(9)

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan kasih karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang telah memberikan masukan dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain:

1. Muhammad Firdaus, PhD selaku dosen pembimbing skripsi, yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama penyusunan skripsi.

2. Ir. Netty Tinaprilla, MM selaku dosen evaluator kolokium yang telah memberikan saran dan koreksi dalam skripsi ini.

3. Ibuku tercinta atas doa, dukungan, motivasi dan kasih sayangnya yang telah diberikan kepada penulis.

4. Kakakku tercinta Christian Kuncoro .P dan Nining Rudiani, Triono Budi.S dan Margina Ari .H, dan Adikku tercinta Rika Oktaviani .H dan seluruh keluarga terima kasih atas doa, dukungan dan motivasinya.

5. Maria Shinta Sulistyowati terima kasih atas cinta dan kasih sayangnya, doa, pengorbanan yang tak terhingga, dukungan dan motivasinya selama ini. ”You always in my heart and my soul”....

6. Manajemen PT Agroindo Usaha Jaya atas informasi yang sangat berguna dalam penelitian ini.

7. Robby Ramdan yang telah berkenan menjadi pembahas seminar.


(10)

Computer), Bonus, Tante, Echi, Ia dan teman-teman Ekstensi serta berbagai pihak lainnya yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.


(11)

STRATEGI PENGEMBANGAN EKSPOR MANGGIS (Garnicia mangostana Linn)

PADA PT. AGROINDO USAHA JAYA DI PASANGGRAHAN, JAKARTA SELATAN

Oleh :

STEVANUS CHANDRA TIMOR A 14104622

PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN


(12)

RINGKASAN

STEVANUS CHANDRA TIMOR. Strategi Pengembangan Ekspor Manggis (Garnicia mangostana Linn) Pada PT Agroindo Usaha Jaya Di Pasanggrahan, Jakarta Selatan . Dibawah bimbingan MUHAMMAD FIRDAUS.

Manggis merupakan salah satu komoditas buah Indonesia sebagai promadona ekspor yang menjadi andalan Indonesia untuk meningkatkan pendapatan devisa negara, karena manggis di luar negeri dijuluki dengan “Queen of the Tropical Fruits” yang merupakan refleksi perpaduan dari rasa asam dan manis yang tidak dipunyai oleh komoditas buah-buahan lainnya. Volume dan ekspor buah manggis nilai yang paling tinggi dengan pangsa pasar utama adalah Taiwan, Hongkong, Cina, Perancis, Belanda, Spanyol, Singapura, dan Timur Tengah. Secara nasional, produksi, luas panen, dan produktivitas manggis cenderung mengalami peningkatan dari tahun 2000 sampai tahun 2006 dengan laju pertumbuhan produksi sebesar 26,76 persen per tahun, laju pertumbuhan luas panen sebesar 11,43 persen per tahun, dan laju pertumbuhan produktivitas sebesar 10,79 persen per tahun.

Di Indonesia terdapat beberapa perusahaan pengekspor buah manggis. Salah satu perusahaan eksportir buah manggis adalah PT. Agroindo Usaha Jaya, perusahaan ini mempunyai kapasitas ekspor 10-25 ton per tahun dengan Negara tujuan ekspor wilayah Timur Tengah dan Eropa. Dalam upaya memenuhi permintaan dan perluasan pangsa pasar luar negeri akan buah manggis, PT. Agroindo Usaha Jaya bersaing dengan perusahaan-perusahaan eksportir buah manggis lainnya. Dengan demikian PT. Agroindo Usaha Jaya harus mempunyai strategi pemasaran yang tepat untuk bisa bersaing dan memperluas pangsa pasar. Adanya fluktuasi volume dan nilai ekspor manggis PT. Agroindo Usaha Jaya dari tahun 2000-2007 disebabkan beberapa kendala yang di hadapi PT. Agroindo Usaha Jaya, diantaranya dari faktor buah manggis yang bersifat musiman dan kuantitas serta kualitas buah manggis yang masih rendah. Kendala lain yang dihadapi perusahaan adalah transportasi. yang dirasakan sangat membebani perusahaan. Selain kendala-kendala eksternal yang dihadapi perusahaan, PT Agroindo Usaha Jaya juga menghadapi kendala internal, yaitu kekuatan dan kelemahan perusahaan. Berdasarkan data nilai dan volume ekspor PT Agroindo Usaha Jaya, tidak menunjukan adanya peningkatan dari tahun 2005 sampai 2007. Dengan demikian, perusahaan harus mempunyai strategi yang tepat sesuai dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki agar perusahaan dapat bertahan dalam persaingan.

Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mengidentifikasi faktor lingkungan eksternal yang menjadi peluang dan ancaman perusahaan, (2) Mengidentifikasi faktor lingkungan internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan, dan (3) Merumuskan strategi yang dapat dijalankan perusahaan sesuai dengan kondisi lingkungan perusahaan. Penelitian ini dilakukan di PT Agroindo Usaha Jaya Jl. H. Buang No.24 RT.07/07, Ulujami, Pangsanggrahan, Jakarta Selatan. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive). Masalah yang dianalisis mencakup kondisi internal dan eksternal yang dihadapi oleh PT Agroindo Usaha Jaya.


(13)

Pengambilan data dilakukan pada bulan Juni 2007 sampai bulan Agustus 2007. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh langsung dari pihak manajemen melalui wawancara, pengamatan langsung di lapangan (observasi), dan pengisian kuisioner dengan pihak yang dianggap paling berkompeten di PT Agroindo Usaha Jaya yaitu Direktur, Manajer Accounting dan Manajer Ekspor, serta dari Manajer Pemasaran perusahaan pesaing PT Alindojaya Pratama. Analisis dilakukan dengan menggunakan IFE, EFE, SWOT dan QSPM.

Hasil penelitian menunjukkan (1) faktor internal yang menjadi kekuatan PT Agroindo Usaha Jaya adalah menguasai daerah produksi buah manggis, mempunyai pengalaman kerja dan berorganisasi yang baik, mempunyai ketepatan waktu dalam pendistribusian barang, harga yang kompetitif, negara tujuan ekspor yang sudah pasti, mempunyai modal yang kuat dan bekerjasama dengan lembaga tentang mutu, sedangakan yang menjadi kelemahan adalah biaya transportasi yang tinggi, informasi pasar kurang, promosi kurang, marketing kurang dan kurangnya pelatihan karyawan. Berdasarkan faktor eksternal yang menjadi peluang adalah segmentasi pasar yang jelas, harga buah manggis dipasar internasional tinggi, adanya peningkatan jumlah produksi manggis didalam negeri dan permintaan yang tinggi akan buah manggis. Sedangkan ancaman dari faktor eksternal adalah kenaikan harga BBM, nilai tukar rupiah yang tidak stabil, adanya inflasi, adanya kebijakan tarif ekspor, kekuatan tawar menawar pemasok yang kuat dan adanya pesaing.

Analisis matriks SWOT diperoleh beberapa alternatif strategi yaitu memperluas pangsa pasar, menekan biaya operasional, meningkatkan promosi, meningkatkan kualitas SDM dan melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga terkait untuk meningkatkan ekspor. Berdasarkan matriks QSPM diperoleh prioritas strategi secara berturut-turut dari nilai terbesar sampai terkecil yaitu : (a) Memperluas pangsa pasar(6,611), (b) Meningkatkan promosi(5,281), (c) Melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga terkait untuk meningkatkan ekspor(5,101), (d) Menekan biaya operasional(4,906) dan (e) Meningkatkan kualitas SDM(3,995).


(14)

STRATEGI PENGEMBANGAN EKSPOR MANGGIS (Garnicia mangostana Linn)

PADA PT. AGROINDO USAHA JAYA DI PASANGGRAHAN, JAKARTA SELATAN

Oleh :

Stevanus Chandra Timor A14104622

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian

pada

Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

P

ROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008


(15)

Judul : STRATEGI PENGEMBANGAN EKSPOR MANGGIS (Garnicia mangostana Linn)

PADA PT. AGROINDO USAHA JAYA DI PASANGGRAHAN, JAKARTA SELATAN Nama : Stevanus Chandra Timor

Nrp : A 14104622

Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M. Agr NIP. 131 124 019

Menyetujui, Dosen Pembimbing

Muhammad Firdaus, PhD NIP. 132 158 758


(16)

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL “STRATEGI PENGEMBANGAN EKSPOR MANGGIS PADA PT

AGROINDO USAHA JAYA DI PASANGGRAHAN, JAKARTA

SELATAN” BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI KARYA TULIS ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN UNTUK TUJUAN MEMPEROLEH GELAR AKADEMIK TERTENTU. SAYA

JUGA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR

MERUPAKAN HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN TIDAK

MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH.

Bogor, Januari 2008

STEVANUS CHANDRA TIMOR NRP A14104622


(17)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Penulis adalah anak ketiga dari empat bersaudara yang lahir dari keluarga Alm Margono HS dan Sutrisniawati. Penulis dilahirkan di Bandung pada tanggal 25 September 1979. Masa pendidikan penulis dimulai dari jenjang Sekolah Dasar di SD Negeri 1 Cisarua. Penulis memasuki jenjang Sekolah Menengah Pertama di SLTP Negeri 1 Cisarua. Penulis kemudian melanjutkan pendidikan ke jenjang Sekolah Menengah Atas di SMU Negeri 1 Ciawi.

Penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang Perguruan Tinggi di Program Diploma III Teknologi dan Industri Pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor dan lulus pada tahun 2000. Kemudian pada tahun 2004 penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.


(18)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan kasih karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Penelitian ini berjudul ”Strategi Pengembangan Ekspor Manggis Pada PT Agroindo Usaha Jaya Di Pasanggrahan, Jakarta Selatan”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal PT Agroindo Usaha Jaya serta merumuskan strategi yang dijalankan perusahaan sesuai dengan kondisi lingkungan perusahaan.

Penulis berharap semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan umumnya bagi para pembaca.

Bogor, Januari 2008

Stevanus Chandra Timor NRP 14104622


(19)

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan kasih karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang telah memberikan masukan dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain:

1. Muhammad Firdaus, PhD selaku dosen pembimbing skripsi, yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama penyusunan skripsi.

2. Ir. Netty Tinaprilla, MM selaku dosen evaluator kolokium yang telah memberikan saran dan koreksi dalam skripsi ini.

3. Ibuku tercinta atas doa, dukungan, motivasi dan kasih sayangnya yang telah diberikan kepada penulis.

4. Kakakku tercinta Christian Kuncoro .P dan Nining Rudiani, Triono Budi.S dan Margina Ari .H, dan Adikku tercinta Rika Oktaviani .H dan seluruh keluarga terima kasih atas doa, dukungan dan motivasinya.

5. Maria Shinta Sulistyowati terima kasih atas cinta dan kasih sayangnya, doa, pengorbanan yang tak terhingga, dukungan dan motivasinya selama ini. ”You always in my heart and my soul”....

6. Manajemen PT Agroindo Usaha Jaya atas informasi yang sangat berguna dalam penelitian ini.

7. Robby Ramdan yang telah berkenan menjadi pembahas seminar.


(20)

Computer), Bonus, Tante, Echi, Ia dan teman-teman Ekstensi serta berbagai pihak lainnya yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.


(21)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN... xviii

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 3

1.3. Tujuan Penelitian ... 5

1.4. Kegunaan Penelitian ... 6

1.5 Ruang Lingkup Penelitian... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Buah Manggis (Garcinia mangostana Linn.) ... 7

2.1.1. Syarat Tumbuh ... 8

2.1.2. Penanaman ... 9

2.1.3. Pemeliharaan ... 10

2.1.4. Panen ... 10

2.2. Hasil Penelitian Terdahulu ... 11

2.2.1. Studi Tentang Buah Manggis ... 11

2.2.2. Studi Mengenai Pemasaran dan Ekspor Manggis ... 12

2.3. Perbedaan Penelitian ini Dengan Penelitian Terdahulu ... 14

III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis ... 15

3.1.1. Pemasaran ... 15

3.1.2. Strategi Pemasaran ... 16

3.1.3. Bauran Pemasaran ... 18

3.1.4. Lingkungan Perusahaan ... 23

3.1.5. Analisis Lingkungan Internal ... 23

3.1.6. Analisis Lingkungan Eksternal ... 25


(22)

3.2. Kerangka Pemikiran Konseptual... 30

IV. METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 33 4.2. Jenis dan Sumber Data ... 33 4.3. Metode Pengumpulan Data ... 33 4.4. Pengolahan dan Analisis Data ... 34 4.4.1. Tahap Penglahan Data ... 34 4.4.2. Tahap Analisis ... 38 4.4.3. Tahap Pengambilan Keputusan ... 39 4.4.4. Tahap Formulasi Strategi ... 41

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

5.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 42 5.2. Visi dan Misi Perusahaan... 44 5.3. Struktur dan Fungsi Organisasi ... 44 5.4. Ketenagakerjaan ... 47

VI. IDENTIFIKASI BAURAN PEMASARAN DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

6.1...Identif ikasi Bauran Pemasaran ... 50 6.1.1. Produk ... 50 6.1.2. Harga ... 51 6.1.3. Tempat... 52 6.1.4. Promosi... 52 6.2. Analisis Lingkungan Perusahaan ... 53 6.2.1. Analisis Lingkungan Internal ... 53 6.2.1.1. Manajemen... 53 6.2.1.2. Keuangan ... 55 6.2.1.3. Penelitian dan Pengembangan... 55 6.2.1.4. Sistem Informasi Manajemen... 56 6.2.2. Analisis Lingkungan Eksternal... 57 6.2.2.1. Lingkungan Makro ... 57 6.2.2.2. Lingkungan Mikro... 62 6.3. Identifikasi Lingkungan Internal dan Eksternal Perusahaan... 65 6.3.1. Identifikasi Lingkungan Internal Perusahaan ... 65 6.3.2. Identifikasi Lingkungan Eksternal Perusahaan ... 66


(23)

VII. PERUMUSAN STRATEGI PEMASARAN

7.1. Tahap Masukan ... 67 7.1.1. Analisis Matriks IFE ... 67 7.1.2. Analisis Matriks EFE ... 68 7.2. Tahap Pencocokan... 69 7.2.1. Matriks SWOT... 70 7.2.1.1. Strategi S-O ... 70 7.2.1.2. Strategi S-T ... 71 7.2.1.3. Strategi W-O ... 71 7.2.1.4. Strategi W-T... 72 7.3. Tahap Keputusan ... 73

VIII. KESIMPULAN DAN SARAN

8.1. Kesimpulan ... 77 8.2. Saran ... 78

DAFTAR PUSTAKA ... 79 LAMPIRAN... 81


(24)

DAFTAR TABEL

Nomor halaman

1. Perkembangan Ekspor Buah-Buahan Indonesia Tahun 2003-2005...2 2. Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Manggis

Indonesia Tahun 2000-2006 ... 3 3. Volume dan Nilai Ekspor Manggis PT. Agroindo Usaha Jaya Tahun

2000-2007 ... 4 4. Kandungan dan Komposisi Gizi Buah Manggis setiap 100 gram

Bahan ... 8 5. Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal Perusahaan ... 35 6. Penilaian Bobot Fakor Strategi Eksternal Perusahaan ... 35

7. Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE) ... 37 8. Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) ... 38 9. Matriks QSPM (Quantitative Strategic Planning Matriks) ... 40 10. Pendidikan, Usia dan Jenis Kelamin Tenaga Kerja PT Agroindo

Usaha Jaya ... 54 12. Suku Bunga Internasional dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap US$ 59 13. Ekspor Manggis Indonesia ... 59 14. Perusahaan Eksportir Manggis ... 63 15. Jumlah Pembelian dan Harga Manggis Dari Pemasok Tahun 2006 64 16. Identifikasi Lingkungan Internal PT Agroindo Usaha Jaya ... 66 17. Identifikasi Lingkungan Eksternal PT Agroindo Usaha Jaya ... 66 18. Hasil Analisis Matriks IFE PT Agroindo Usaha Jaya... 67 19. Hasil Analisis Matriks EFE PT Agroindo Usaha Jaya... 69 20. Matriks SWOT PT Agroindo Usaha Jaya... 70


(25)

DAFTAR GAMBAR

Nomor halaman

1. Bauran Pemasaran ... 19 2. Saluran Distribusi Pada Pasar Konsumsi ... 21

3. Kekuatan Yang Mempengaruhi Persaingan Industri ... 27 4. Kerangka Pemikiran Penelitian ... 32

5. Matriks Analisis SWOT ... 38 6. Tahap Formulasi Strategi ... 41 7. Struktur Organisasi PT Agroindo Usaha Jaya 2007 ... 47


(26)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor halaman

1. Kuisioner Penelitian ... 82 2. Kuisioner Pemberian Bobot Terhadap Faktor-Faktor Internal

(Kekuatan dan Kelemahan) ... 83 3. Kuisioner Pemberian Bobot Terhadap Faktor-Faktor Eksternal

(Peluang dan Ancaman... 84 4. Kuisioner Penetapan Rating Faktor-Faktor Internal ... 85 5. Kuisioner Penetapan Rating Faktor-Faktor Eksternal... 86 6. Kuisioner Pemilihan Alternatif Strategi (QSPM) ... 87 7. Hasil Analisis IFE ... 88 8. Hasil Analisis EFE ... 90 12. Hasil Matriks QSPM ... 92 13. Hasil Analisis IFE ... 93 14. Hasil Analisis EFE ... 94 15. Tanaman Menghasilkan, Luas Panen, Hasil per Hektar, Hasil


(27)

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sektor pertanian mempunyai peranan penting dalam pembangunan perekonomian di Indonesia. Pada tahun 2007 sektor pertanian memberikan kontribusi tertinggi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia (Badan Pusat Statistik, 2008). Sektor pertanian meliputi subsektor tanaman pangan, perkebunan, peternakan dan hortikultura. Salah satu komoditas yang sangat diminati pasar dunia adalah manggis.

Manggis merupakan salah satu komoditas primadona ekspor yang menjadi andalan Indonesia untuk meningkatkan pendapatan devisa negara. Di luar negeri manggis dijuluki sebagai “Queen of the Tropical Fruits” yang merupakan refleksi perpaduan dari rasa asam dan manis yang tidak dipunyai oleh komoditas buah-buahan lainnya. Buah manggis yang diperdagangkan pada pasar luar negeri (ekspor) sebagian besar berasal dari kebun rakyat yang belum terpelihara secara baik dan sistem produksinya masih tergantung pada alam (tradisional). Meskipun penanganan budidaya dan pascapanen yang seadanya, ternyata Indonesia mampu melakukan ekspor buah manggis dalam jumlah yang cukup besar. Tabel 1 menunjukkan perkembangan volume dan nilai ekspor buah-buahan Indonesia. Volume dan nilai ekspor buah manggis dari tahun 2003-2005 mempunyai nilai yang paling tinggi dibanding buah lain. Pangsa pasar utama adalah Taiwan, Hongkong, Cina, Perancis, Belanda, Spanyol, Singapura, dan Timur Tengah.


(28)

Tabel 1. Perkembangan Ekspor Buah-Buahan Indonesia Tahun 2003-2005 Tahun

2003 2004 2005

Komoditas Volume (Kg) Nilai (US$) Volume (Kg) Nilai (US$) Volume (Kg) Nilai (US$) Manggis 9.304.511 9.306.042 3.045379 3.291855 8.472.770 6.386.091 Pepaya 187.972 231.350 524.686 1.301.371 60.485 112.597 Pisang 10.615 7.899 992.505 722.722 3.647.027 1.288.873 Nenas 2.284.432 2.315.283 2.431.263 529.122 643.716 219.703

Durian 14.241 12.943 1.494 6.710 2.911 11.857

Alpukat 169.049 53.892 5.416 785 5.121 6.644

Jeruk 85.920 22.026 632.996 517.554 526.038 282.219

Mangga 559.224 460.674 1.879.664 2.013.390 964.294 999.981

Rambutan 604.006 958.850 134.772 117.336 * *

Total 13.219.970 13.137.609 9.648.175 8.500.845 14.322.362 9.307.965 Sumber: Badan Pusat Statistik, 2007

Ket: *) Data tidak tersedia

Secara nasional, produksi, luas panen, dan produktivitas manggis Indonesia cenderung mengalami peningkatan dari tahun 2000 sampai tahun 2006 dengan laju pertumbuhan produksi sebesar 26,76 persen per tahun. Laju pertumbuhan luas panen sebesar 11,43 persen per tahun dan laju pertumbuhan produktivitas sebesar 10,79 persen per tahun ( Tabel 2). Peningkatan produksi, luas panen, dan produktivitas ini ternyata tidak selalu diikuti oleh peningkatan mutu buah manggis yang dihasilkan di sentra produksi (PKBT LPPM-IPB, 2004). Rendahnya mutu buah manggis yang dihasilkan disebabkan karena kebun manggis rakyat yang belum dipelihara secara baik, sehingga kenaikan produksi belum berdampak signifikan pada volume ekspor. Sentra produksi tersebut tersebar dari Sabang (Aceh) sampai ke Nusatenggara Barat dan Sulawesi, sehingga produksi sebenarnya ada sepanjang tahun.


(29)

Tabel 2. Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Manggis Tahun 2000-2006

Tahun Produksi

(Ton)

Luas Panen (Ha)

Produktivitas (Ton/Ha)

2000 26,400 5,192 5.08

2001 25,812 4,607 5.60

2002 62,055 8,051 7.71

2003 79,073 9,354 8.45

2004 62,117 8,473 7.33

2005 64,711 9,119 7.10

2006 72,634 8,275 8.78

Laju (%/th) 26,76 11,43 10,79

Sumber: Departemen Pertanian, 2007

Di Indonesia terdapat beberapa perusahaan pengekspor buah manggis. Salah satu perusahaan eksportir buah manggis adalah PT. Agroindo Usaha Jaya, perusahaan ini mempunyai kapasitas ekspor 10-25 ton per tahun dengan Negara tujuan ekspor wilayah Timur Tengah dan Eropa1. Penggalian terhadap strategi pengembangan ekspor perusahaan ini diperlukan sehingga dapat meningkatkan volume ekspor manggis Indonesia.

1.2. Perumusan Masalah

Dalam upaya memenuhi permintaan dan perluasan pangsa pasar luar negeri akan manggis, PT. Agroindo Usaha Jaya bersaing dengan perusahaan-perusahaan eksportir buah manggis lainnya. Perusahaan pesaing eksportir buah manggis terbesar di Indonesia adalah PT. Yuda Mustika yang mempunyai kapasitas ekspor rata-rata sebesar 1.100 ton per tahun. Negara-negara tujuan


(30)

dengan volume ekspor perusahaan ini, volume ekspor PT. Agroindo Usaha Jaya masih sangat kecil.

Selain PT. Yuda Mustika, ada beberapa perusahaan pesaing ekspor buah manggis lainnya seperti PT. Kem Farm dan PT. Alindojaya Pratama. Kedua perusahaan ini mempunyai negara tujuan ekspor yang sama dengan PT. Agroindo Usaha Jaya yaitu Timur Tengah. Keberadaan perusahaan-perusahaan pesaing membuat PT. Agroindo Usaha Jaya harus mempunyai strategi pemasaran yang tepat untuk bisa bersaing dan memperluas pangsa pasar.

Tabel 3 menunjukkan adanya fluktuasi volume dan nilai ekspor manggis dari tahun 2000-2007 . Hal ini disebabkan beberapa kendala yang di hadapi PT. Agroindo Usaha Jaya, diantaranya dari faktor buah manggis yang bersifat musiman sehingga ketersediaan dan harga buah manggis di tingkat produsen selalu mengalami perubahan. Selain itu kuantitas dan kualitas buah manggis yang masih rendah disebabkan komoditas tersebut belum sepenuhnya diusahakan secara intensif karena sebagian besar berasal dari kebun rakyat yang belum dipelihara secara baik.

Tabel 3. Volume dan Nilai Ekspor Manggis PT. Agroindo Usaha Jaya Tahun 2000 - 2007

Ekspor Manggis Tahun

Volume (Kg) Nilai (US$)

2000 42.446 127.338

2001 30.824 92.472

2002 39.423 118.269

2003 54.722 191.527

2004 59.648 208.768

2005 61.916 247.664

2006 51.838 207.352

2007 60.711 242.844

Laju (%/th) 7,57 12,99


(31)

Kendala lain yang dihadapi perusahaan adalah transportasi. Masalah ini antara lain disebabkan tingginya biaya pengiriman dari daerah sentra produksi ke perusahaan. Perusahaan masih menggunakan pesawat udara untuk mengekspor manggis karena pertimbangan bahwa komoditas ini bersifat (perishable) yaitu relatif cepat mudah mengeras. Selain itu volume yang diekspor relatif masih kecil.

Dengan demikian perusahaan harus mempunyai strategi yang tepat sesuai dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki agar perusahaan dapat bertahan dalam persaingan.

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengidentifikasi faktor lingkungan eksternal yang menjadi peluang dan ancaman perusahaan.

2. Mengidentifikasi faktor lingkungan internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan.

3. Merumuskan strategi yang dapat dijalankan perusahaan sesuai dengan kondisi lingkungan perusahaan.

1.4.Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi PT.Agroindo Usaha Jaya dalam hal pemasaran dan sebagai bahan acuan dan sebagai bahan pembanding untuk penelitian berikutnya.


(32)

1.5.Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT Agroindo Usaha Jaya sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang ekspor buah manggis. Analisis dilakukan menggunakan analisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan, sehingga diketahui strategi pemasaran yang tepat bagi perusahaan.


(33)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Karakteristik Buah Manggis (Garcinia mangostana Linn.)

Manggis merupakan tanaman buah berupa pohon yang berasal dari hutan tropis yang teduh di kawasan Asia Tenggara, yaitu hutan belantara Malaysia atau Indonesia. Tanaman ini menyebar ke daerah Amerika Tengah dan daerah tropis lainnya seperti Srilanka, Malagasi, Karibia, Hawaii dan Australia Utara. Di Indonesia manggis disebut dengan berbagai macam nama lokal seperti Manggu (Jawa Barat), Manggus (Lampung), Manggusto (Sulawesi Utara), Manggista (Sumatera Barat). Manggis dapat klasifikasikan sebagai berikut:

Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae KeluaFga : Guttiferae Genus : Garcinia

Spesies : Garcinia mangostana L.

Manggis {Garcinia mangostana Linn.) merupakan salah satu komoditas eksotik tropika yang mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi. Di luar negeri manggis dikenal sebagai " Queen of Tropical Fruits". Buah manggis berbentuk bulat, sewaktu muda warnanya hijau muda dan setelah tua berwarna ungu merah kehitaman. Buah berwarna hijau muda dengan bercak ungu sudah dapat dipanen. Buah masak beratnya berkisar antara 30-140 gr, tebal kulit sekitar 5 mm, getah berwarna kuning, warna petal merah dan stigma halus dengan diameter 8-12 mm.


(34)

Daging buah manggis bersegmen-segmen yang jumlahnya berkisar antara 5-8 segmen. Daging buah manggis berwarna putih dan bertekstur halus dan setiap segmen daging mengandung biji yang berukuran besar. Masyarakat luas menggemari buah manggis untuk dikonsumsi sebagai "buah segar", karena buah yang telah matang memiliki cita rasa yang khas yaitu manis, asam dan menyegarkan. Tabel 4 mengukur kandungan komposisi gizi buah manggis setiap 100 gram bahan.

Tabel 4. Kandungan dan Komposisi Gizi Buah Manggis setiap 100 gram Bahan

Komposisi Gizi Satuan Kandungan Gizi

Kalori cal 63.00

Protein gr 0.60

Lemak gr 0.60

Karbohidrat gr 15.60

Kalsium mg 8.00

Fosfor mg 12.00

Zat Besi mg 0.80

Vitamin Bl mg 0.03

Vitamin C mg 2.00

Air gr 83.00

Sumber : Departemen Pertanian, 1999

2.1.1. Syarat Tumbuh

Tanaman manggis merupakan tanaman yang cocok hidup di daerah tropik basah, sering ditemukan tumbuh bersama dengan tanaman durian. Tumbuh baik di dataran rendah sampai ketinggian 800 m di atas permukaan laut (dpl), suhu optimal berkisar antara 22-32°C dengan curah hujan 1.500-2.500 mm/tahun dan kelelembaban 80 persen.


(35)

Jenis tanah yang ideal adalah latosol dan andosol, berdrainase baik, memiliki pH 5,0-7,0 dengan kedalaman lapisan olah tanah 50-200 cm. Daun dan buah manggis tahan terhadap sinar matahari, namun tanaman ini memerlukan naungan pada saat masih kecil. Naungan dikurangi seiring dengan semakin besarnya tanaman. Tanaman manggis cocok untuk ditumpangsarikan dengan tanaman buah-buahan lainnya.

2.1.2. Penanaman

Tanaman manggis kebanyakan diperbanyak dengan biji, karena bibit manggis adalah true-to-type (identik dengan genetik induknya), batang tegak, kuat, tahan hama dan penyakit dan tidak mudah roboh. Tetapi kini mulai dikembangkan perbanyakan secara vegetatif dengan sambungan atau susuan. Pertumbuhan bibit lambat, sehingga perlu perawatan khusus, misalnya media harus remah dan subur, mengandung air cukup banyak tetapi tidak tergenang.

Pengolahan tanah dilakukan sebelum musim hujan, dengan lubang tanam berukuran 100 x 100 x 50 cm untuk tanah gembur. Lubang tanam dibiarkan terbuka selama dua minggu sebelum diisi dengan campuran tanah galian bagian atas. Pemberian pupuk diberikan dengan dosis 30 kg untuk pupuk kandang, Urea sebanyak 50 gr, TSP 25 gr dan KCL 20 gr. Jarak tanam ideal manggis adalah 10 x 10 m untuk tanaman asal biji, dan 5 x 5 m untuk tanaman hasii sambungan. Sebagai tanaman pelindung dapat digunakan pisang dengan jarak tanam 2,5 x 2,5 m ditanam dua bulan sebelum tanaman manggis ditanam dan naungan perlu dipertahankan sampai tanaman berumur 2-4 tahun. Untuk menjaga kelembaban tanaman, sebaiknya diberi mulsa secukupnya di sekiling tanaman.


(36)

2.1.3. Pemeliharaan

Pemupukan diberikan sesuai dengan umur tanaman dan dilakukan dua kali dalam setahun yaitu setengah dosis sesudah panen dan setengah dosis lagi menjelang berbunga. Pupuk diberikan dalam larikan melingkar sedalam 10-20 cm tepatnya di bawah tepi tajuk.

Pengairan dilakukan 1-2 kali sehari pada fase awal pertumbuhan, terutama pada musim kemarau. Interval pengairan dikurangi bertahap setelah tanaman berumur di atas 5 tahun. Pengendalian hama terutama ulat daun yang menyerang pada daun muda dan kutu api yang menyerang pada saat tanaman sedang berbunga dan berbuah. Pengendalian dapat dilakukan dengan penyemprotan insektisida.

2.1.4. Panen

Secara umum buah manggis mulai dapat dipanen setelah berumur 8-10 tahun jika dikembangkan dari biji dengan umur produktif hingga 80 tahun. Namun dengan pengembangan budidaya sekarang, pohon manggis dengan tinggi hanya 5 meter sudah dapat dipanen pada umur 5-7 tahun. Ciri-ciri buah manggis yang siap dipanen adalah kulit buahnya berwarna ungu kemerah-merahan atau merah muda.

Pemanenan buah manggis sangat tergantung pada tujuan pemasaran. Manggis untuk ekspor dipanen pada umur 104-108 hari setelah bunga mekar, dengan kriteria kulit buah berwarna ungu kemerah-merahan hingga kulit buah masih hijau dengan ungu merah mencapai 10-25 persen


(37)

2.2. Hasil Penelitian Terdahulu

2.2.1. Studi Tentang Buah Manggis

Penelitian mengenai buah manggis sudah banyak dilakukan di antaranya penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati (2004) mengenai analisis persepsi dan prioritas konsumen dalam keputusan pembelian manggis dengan menggunakan Analisis Hierarki Proses (AHP). Hasil penelitian menunjukkan buah manggis masih kurang diminati dibandingkan dengan buah lainnya, baik nasional maupun impor. Buah manggis menempati peringkat ketujuh yang diprioritaskan konsumen diantara empat jenis buah nasional lainnya dan lima jenis buah impor.

Berdasarkan hasil pengolahan dengan menggunakan AHP diperoleh faktor-faktor yang secara signifikan mempengaruhi konsumen rumah tangga membeli manggis diantaranya harga manggis (koefisien + 0,1888), frekuensi pembelian (koefisien - 0,1141) dan rata-rata jumlah pembelian manggis (koefisien + 0,050) dari standar error (a) 5 persen. Ketersediaan buah merupakan faktor pertama yang mempengaruhi keputusan untuk menyediakan manggis dengan permintaan (bobot 0,186), harga (bobot 0,152), atribut buah fisik (bobot 0,139) dan faktor anggaran (0,126)

Selain itu, penelitian mengenai buah manggis juga telah dilakukan Susanto (2005) mengenai kajian strategis pengembangan agribisnis buah manggis di wilayah agropolitan. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan AHP secara horisontal diketahui bahwa pengembangan sumberdaya manusia menjadi prioritas utama dalam pengembangan agribisnis buah manggis, prioritas selanjutnya adalah pengembangan kelembagaan ekonomi rakyat, pengembangan


(38)

Hasil pengolahan data secara vertikal diketahui bahwa prioritas utama alternatif strategi yang direkomendasikan adalah alternatif strategi pengembangan peran lembaga penunjang agribisnis buah manggis dalam penyediaan bibit unggul dan inovasi teknologi budidaya guna menghasilkan tanaman manggis yang memiliki produktivitas tinggi, berorientasi dengan mutu yang dapat bersaing di pasar internasional.

2.2.2. Studi Mengenai Pemasaran dan Ekspor Manggis

Penelitian Asrar (2001) tentang pemasaran manggis Indonesia mengemukakan bahwa terdapat dua pola pemasaran manggis pada lokasi I (Kecamatan 2x11 Enam Lingkung) dan tiga pola pemasaran manggis pada lokasi II (Kecamatan Lubuk Alung). Lembaga pemasaran yang terlibat adalah pedagang pengumpul tingkat desa (pengepul), pedagang antar kota (PAK), pedagang besar (PB) dan pedagang pengecer (PP). Pola 1 relatif lebih dominan dibandingkan pola dua dan tiga karena pertimbangan harga yang diterima lebih tinggi dan proses pembayaran yang tunai. Hasil analisis marjin pemasaran menunjukkan pola 1 lokasi I adalah total marjin pemasaran paling kecil sebesar 48,132 persen (dari total harga akhir) dan farmer's share paling besar mencapai 51,868 persen (dari total harga akhir). Berdasarkan hasil analisis marjin pemasaran dan keterpaduan pasar serta indikator-indikator efisiensi pemasaran (farmer's share), maka sistem pemasaran buah manggis dari kedua lokasi belum efisien.

Penelitian Pakpahan (2006) tentang Analisis Sistem Pemasaran Manggis mendapatkan enam pola pemasaran manggis pada lokasi I (Desa Babakan) dan enam pola pemasaran manggis pada lokasi II (Desa Karacak). Lembaga pemasaran yang terlibat adalah pedagang pengumpul antar desa, pedagang


(39)

pengumpul antar kota, eksportir, supermarket, dan pedagang pengecer . Hasil analisis marjin pemasaran menunjukkan pola pemasaran enam lokasi I merupakan saluran pemasaran yang paling efisien karena memiliki total marjin pemasaran yang paling kecil yaitu sebesar 70 persen dan farmer' share yang terbesar yaitu sebesar 30 persen. Pada lokasi II, saluran pemasaran yang efisien merupakan saluran pemasaran enam karena memiliki total marjin pemasaran terkecil sebesar 74 persen dan farmer's share terbesar sebesar 26 persen.

Penelitian Novansi (2006) tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Volume Ekspor Beberapa Buah-Buahan Penting Indonesia. Menganalisis perkembangan ekspor beberapa buah-buahan penting Indonesia menurut negara tujuan ekspor dan menganalisis pengaruh faktor-faktor (harga domestik, harga ekspor, nilai tukar rupiah, volume ekspor ke negara lain dan volume ekspor periode sebelumnya) terhadap volume ekspor beberapa buah-buahan penting Indonesia. Perkembangan ekspor beberapa buah-buahan penting Indonesia seperti pisang, manggis, mangga dan rambutan selama tahun 2002-2003 cenderung menurun. Penurunan yang terjadi masing-masing untuk pisang adalah sebesar 99,23 persen, manggis 83,55 persen, mangga 32,78 persen dan rambutan 184 persen. Tetapi pada tahun 2004 ekspor beberapa buah-buahan tersebut kecuali manggis kembali menunjukkan peningkatan sebesar 182 persen (pisang), 287 persen (mangga), dan 51,13 persen (ranbutan). Pada tahun yang sama (2002-2004) ekspor nenas menunjukkan perilaku yang cenderung menurun dengan rata-rata penurunan sebesar 75,97 persen atau rata-rata-rata-rata sebesar 455.830 kg.


(40)

2.3. Perbedaan Penelitian ini dengan Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu tentang manggis sudah banyak dilakukan diantaranya penelitian mengenai analisis persepsi dan prioritas konsumen dalam pembelian manggis dengan menggunakan Analisi Hierarki Proses (AHP), sedangkan mengenai pemasaran manggis yaitu tentang Analisis Sistem Pemasaran Manggis dengan menggunakan hasil analisis marjin pemasaran. Sementara pada penelitian ini yaitu tentang Analisis Strategi Pemasaran Ekspor Manggis di PT. Agroindo Usaha Jaya dengan memfokuskan kepada perumusan strategi pemasaran ekspor buah manggis dengan menggunakan Analisis Evaluasi Faktor Internal (IFE), Analisis Evaluasi Faktor Eksternal (EFE), Analisis SWOT (Strengths, Weakneses, Opportunities, Threats), serta Analisis QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrixs).


(41)

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis

3.1.1. Strategi Pengembangan Perusahaan

Perencanaan strategis atas bisnis tertentu mencakup kegiatan berikut ini : pendefinisian misi unit bisnis, analisis peluang dan ancaman bisnis, analisis kekuatan dan kelemahan internal, perumusan sasaran, perumusan strategi, perumusan program pendukung pelaksanaan program, dan pengumpulan umpan balik serta penerapan pengendalian. Proses pemasaran terdiri dari empat langkah analisis peluang pasar, pengembangan strategi pemasaran, perencanaan program pemasaran, dan pengorganisasian, pelaksanaan serta pengendalian usaha pemasaran (Kotler, 2004).

Strategi merupakan cara untuk mencapai sasaran jangka panjang. Strategi dapat termasuk perluasan geografis, diversifikasi, akuisisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, pengurangan, divestasi, likuidasi, dan usaha patungan (David, 2004). Strategi adalah suatu rencana permainan untuk mencapainya. Perusahaan yang melaksanakan strategi dengan paling baik akan memperoleh laba paling besar (Kotler, 2004).

David (2004), menyatakan bahwa strategi adalah tindakan potensial yang membutuhkan keputusan manajemen tingkat atas dan sumber daya perusahaan dalam jumlah yang besar. Selain itu strategi mempengaruhi kemakmuran perusahaan dalam jangka panjang, khususnya untuk lima tahun, dan berorientasi ke masa depan. Strategi memiliki konsekuensi yang multifungsi dan multidimensi


(42)

Kotler (2004), mendefinisikan strategi pemasaran sebagai pendekatan produk yang digunakan oleh unit bisnis dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Didalamnya terdapat keputusan-keputusan pokok mengenai pemasaran produk yaitu target pasar, penempatan produk di pasar, bauran pemasaran, dan tingkat biaya pemasaran yang diperlukan. Perusahaan perlu memilih strategi pemasaran yang tepat agar tujuan perusahaan dapat tercapai.

Manajemen pemasaran strategis dapat diartikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, implementasi, dan pengendalian aktivitas-aktivitas pemasaran agar dapat mengantisipasi dan merespon perubahan-perubahan yang mempengaruhi pasar untuk menghindari ancaman dan mengambil keuntungan dari peluang, bukan hanya saat ini, tapi juga yang terjadi di masa depan (Pearce dan Robinson, 1997).

Kotler (2004), menyatakan bahwa dalam strategi pemasaran setiap perusahaan harus merancang strategi bersaing. Klasifikasi bersaing perusahaan menurut peran yang mereka mainkan di pasar sasaran :

1) Pemimpin Pasar

Biasanya memimpin perusahaan lain dalam perubahan harga, perkenalan produk baru, cakupan distribusi dan cakupan promosi.

2) Penantang Pasar

Dapat menyerang pemimpin dan pesaing lain secara agresif untuk mendapatkan pangsa pasar atau mengikuti permainan dengan tidak menimbulkan gejolak.


(43)

3) Pengikut Pasar

Setiap pengikut pasar mencoba menonjolkan keunggulan yang tersendiri ke pasar sasarannya, lokasi, pelayanan dan pembiayaan.

4) Pengisi Celah Pasar

Perusahaan kecil umumnya mengincar pasar kecil yang kurang atau tidak menarik bagi perusahaan besar. Perusahaan yang memiliki pangsa pasar kecil dibandingkan pasar keseluruhan, dapat memperoleh laba yang besar melalui pencarian relung secara cerdik.

3.1.2. Bauran Pemasaran

Menurut Kotler (2004), bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. McCarthy mengklasifiksikan alat-alat itu menjadi empat kelompok yang luas yang disebut empat P dalam pemasaran : produk (product), harga (price), tempat (place) dan promosi (promotion). Bauran pemasaran merupakan bentuk strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan dan mempunyai peranan penting dalam mencapai tujuan dan sasaran perusahaan. Dalam pelaksanaan strategi pemasaran dipengaruhi oleh unsur-unsur bauran pemasaran (marketing mix) yang terdiri dari empat P variabel utama yang dapat dilihat pada Gambar 1.


(44)

Produk Harga Tempat Promosi Keragaman produk Daftar harga Saluran pemasaran Promosi penjualan Kualitas Rabat/ Diskon Cakupan pasar Periklanan

Design Potongan harga Pengelompokan Tenaga penjualan

Ciri Periode pembayaran Lokasi Kehumas

Nama merek Syarat kredit Persediaan Pemasaran langsung

Kemasan Transportasi

Ukuran Pelayanan Garansi Imbalan

Gambar 1. Bauran Pemasaran Sumber : Kotler, 2004

1). Produk

Produk didefenisikan segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi sehingga memuaskan keinginan atau kebutuhan (Kotler dan Amstrong, 1997). Produk tersebut dapat mencakup objek fisik orang, jasa, tempat, organisasi, dan gagasan. Termasuk juga kualitas, bentuk, desain, ragam, merek dan kemasan.

Menurut Kotler (2004), pemasaran mengklasifikasikan produk berdasarkan karakteristik produknya, menjadi tiga kelompok menurut ketahanan atau wujudnya, yaitu (1) barang habis dipakai, (2) barang tahan lama, dan (3) jasa. Barang habis dipakai adalah barang yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali penggunaan. Barang tahan lama adalah barang yang biasanya

Bauran Pemasaran


(45)

tidak habis setelah banyak penggunaan. Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual.

Kualitas produk merupakan kemampuan produk untuk melaksanakan fungsinya, yaitu memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau yang tersirat. Kualitas tersebut tercermin dari kemudahan dipergunakan dan diperbaiki keandalan, keawetan, serta atribut bernilai yang lain. (Kotler dan Amstrong, 1997).

Merek adalah suatu nama, istilah, tanda, simbol atau rancangan dan kombinasi hal-hal tersebut yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seseorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing. Merek dapat berupa nama, merek dagang, logo, atau simbol lain.

Kemasan adalah segala aktifitas merancang dan menghasilkan tempat atau bungkus suatu produk (Kotler dan Amstrong, 1997). Pengemasan produk yang dirancang dengan baik akan menciptakan kemudahan bagi konsumen dan memberikan nilai promosi bagi produsen. Kemasan produk yang baik tidak hanya sekedar sebagai pembungkus, tapi juga melindungi kualitas produk serta harus mencantumkan petunjuk dan komposisi bahan.

2). Harga

Harga adalah satu-satunya unsur pemasaran yang menghasilkan pendapatan bagi pemasar. Harga dapat diartikan sebagai sejumlah uang (mungkin ditambah beberapa barang) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya (Kotler, 2004).


(46)

P R O D U S E N PEDAGANG

BESAR AGEN

P E N G E C E K O N S U M E N 1 2 3

manfaat yang dirasakan konsumen meningkat, maka nilainya akan meningkat. Secara garis besar metode penetapan harga dapat dikelompokkan menjadi empat kategori utama yaitu metode penetapan harga berbasis permintaan, berbasis biaya, berbasis laba dan berbasis persaingan, karena harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan masukan dan dapat mengukur seberapa jauh laba yang ingin dicapai perusahaan. Harga yang ditetapkan harus dapat menutup semua biaya atau bahkan lebih dari itu untuk mendapatkan laba.

3). Tempat atau Saluran Distribusi

Distribusi adalah usaha melalui saluran pemasaran yang dilakukan untuk menyerahkan produk dari perusahaan atau pemasar kepada konsumen. Saluran pemasaran yang dipilih dapat berupa distribusi langsung, distribusi tidak langsung, atau kombinasi keduanya (Kotler dan Amstrong, 1997). Saluran distribusi dapat dikelompokkan menurut jumlah tingkatan saluran dan saluran distribusi untuk barang konsumsi terdapat empat tingkatan, yaitu: saluran tingkat nol, saluran tingkat satu, saluran tingkat dua dan saluran tingkat tiga

Gambar 2. Saluran Distribusi Pada Pasar Konsumsi Sumber Kotler, 2004

Saluran distribusi tingkat nol adalah hubungan langsung antara produsen ke konsumen, saluran distribusi tingkat satu adalah hubungan antara produsen dan


(47)

pedagang besar, pengecer dan konsumen. Sedangkan distribusi tingkat tiga terdapat empat pelaku yaitu produsen, pedagang besar, agen, pengecer dan konsumen.

4). Promosi

Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan keunggulan produknya, sehingga akan mendapat perhatian dari konsumen terhadap produk yang dihasilkan. Bauran promosi terdiri dari lima cara utama (Kotler, 2004) yaitu :

1. Periklanan adalah segala bentuk penyajian non-personal dan promosi ide, barang, atau jasa suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran.

2. Promosi penjualan adalah kumpulan insentif yang beragam, kebanyakan berjangka pendek, dirancang untuk mendorong pembelian suatu produk atau jasa tertentu secara lebih cepat dan lebih besar oleh konsumen atau pedagang 3. Pemasaran langsung melalui penggunaan surat, telepon dan alat penghubung

non personal lainnya untuk berkomunikasi dengan atau mendapatkan respon dari pelanggan dan calon pelanggan tertentu.

4. Penjualan personal, yaitu interaksi langsung antar satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan pembelian.

5 Hubungan masyarakat melibatkan berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan atau menjaga citra perusahaan atau tiap produknya.

Perusahaan dalam menetapkan strategi promosinya harus lebih dahulu mengenal secara mendalam tentang produk yang akan dipasarkannya agar media yang dipilih sebagai media promosi akan tepat.


(48)

3.1.3. Lingkungan Perusahaan

Mcleod (2001), menyatakan bahwa lingkungan adalah alasan utama keberadaan dari perusahaan. Pemilik perusahaan melihat perlunya penyediaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan lingkungan tertentu dan menanamkan modalnya sehingga perusahaan dapat melaksanakan aktivitasnya. Lingkungan kemudian menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk memproduksi barang dan jasa. Ada delapan elemen lingkungan perusahaan yang memiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung pada perusahaan diantaranya : pemasok, serikat pekerja, pelanggan, masyarakat keuangan, pemegang saham, pesaing, pemerintah dan masyarakat global.

Perusahaan yang berhasil memandang bisnis mereka dari luar ke dalam, mereka menyadari bahwa lingkungan pemasaran selalu menimbulkan peluang serta ancaman baru dan mereka memahami pentingnya memantau dan beradaptasi dengan lingkungan yang terus berubah (Kotler, 2004).

3.1.4. Analisis Lingkungan Internal

David (2004), mengemukakan bahwa lingkungan internal adalah lingkungan yang terjadi di dalam aktifitas perusahaan, hal ini berkaitan dengan adanya kekuatan dan kelemahan. Tujuan dan strategi ditetapkan dengan tujuan agar dapat memanfaatkan kekuatan agar menjadi peluang, dan mengatasi kelemahan agar tidak menjadikan ancaman. Lingkungan internal memberikan lebih banyak peluang untuk pihak yang berpartisipasi guna memahami bagaimana pekerjaan, departemen, dan divisi mereka merupakan bagian dari perusahaan secara keseluruhan. Ada 6 faktor yang mempengaruhi kekuatan internal dan kelemahan internal yaitu :


(49)

1) Manajemen

Fungsi manajemen terdiri dari lima aktivitas dasar : perencanaan, pengorganisasian, pemberian motivasi, pengelolaan staf dan pengendalian. 2) Pemasaran

Pemasaran dapat digambarkan sebagai proses mendefinisikan, mengantisipasi, menciptakan, serta memenuhi kebutuhan pelanggan atas barang dan jasa. 3) Keuangan/ akuntansi

Kondisi keuangan seringkali dianggap sebagai satu ukuran terbaik untuk posisi kompetitif dan daya tarik keseluruhan suatu perusahaan.

4) Produksi/ Operasi

Fungsi produksi/ operasi mengubah input bahan baku, tenaga kerja, modal, mesin, dan fasilitas menjadi barang dan jasa.

5) Penelitian dan Pengembangan

Pengeluaran/ ivestasi untuk litbang ditujukan untuk menghasilkan pada pengembangan produk baru sebelum pesaing melakukannya untuk memperbaiki kualitas produk, atau untuk memperbaiki proses produksi untuk menurunkan biaya.

6) Sistem Informasi Manajemen

Informasi menghubungkan semua fungsi bisnis menjadi satu dan menyediakan dasar untuk semua keputusan. Sistem informasi manajemen menerima bahan mentah dari evaluasi internal dan eksternal dari suatu organsasi, pengumpulan data tentang pemasaran, keuangan, produksi, dan yang berhubungan dengan karyawan secara internal, serta faktor sosial budaya, demografi, lingkungan,


(50)

ekonomi, politik, peraturan pemerintah, teknologi dan kompetitif secara eksternal.

Pearce dan Robinson (1997), mengatakan bahwa analisis internal adalah pengertian mengenai pemikiran pencocokan kekuatan dan kelemahan intern perusahaan dengan peluang dan ancaman yang ada di lingkungan. Memahami pemikiran yang cukup sederhana ini akan memungkinkan anda melihat peran analisis intern dalam pengembangan strategi yang tepat, sehingga mampu memanfaatkan kekuatan dan mengatasi kelemahan

3.1.5. Analisis Lingkungan Eksternal

David (2004), mengemukakan bahwa analisis eksternal adalah pengungkapan peluang dan ancaman utama yang dihadapi perusahaan, sehingga dengan adanya peluang maka akan didapatkan keuntungan, sebaliknya dengan adanya ancaman maka perusahaan akan berusaha untuk menghindarinya.

Kekuatan-kekuatan eksternal dapat dibagi menjadi lima kategori: 1) Kekuatan ekonomi

Faktor ekonomi berkaitan dengan sifat dan arah sistem ekonomi tempat usaha perusahaan beroperasi. Beberapa variabel yang harus diperhatikan oleh perusahaan diantaranya tingkat penghasilan yang dapat dibelanjakan, faktor-faktor impor/ekspor, fluktuasi harga, tarif pajak, pola konsumsi dan tingkat inflasi.

2) Kekuatan sosial, budaya, demografi, dan lingkungan

Perubahan sosial, budaya, demografi, dan lingkungan berdampak besar terhadap hampir semua produk, jasa, pasar, dan pelanggan. Organisasi kecil, besar, pencari laba, dan nirlaba dibuat bingung dan dihadapkan pada peluang


(51)

dan ancaman yang timbul dari perubahan dalam variabel sosial, budaya, demografi, dan lingkungan. Variabel yang mempengaruhi suatu perusahaan adalah pendapatan per kapita, kepercayaan kepada pemerintah, gaya hidup, jenis kelamin dan sikap.

3) Kekuatan politik, pemerintahan, dan hukum

Arah dan stabilitas faktor-faktor politik merupakan pertimbangan penting dalam merumuskan strategi perusahaan. Perubahan-perubahan yang terjadi sangat berpengaruh terhadap perusahaan. Sejumlah variabel politik, pemerintah, dan hukum adalah regulasi atau deregulasi pemerintah, undang-undang anti monopoli, perubahan dalam undang-undang-undang-undang pajak, peraturan impor-ekspor, perubahan fiskal dan kebijakan moneter.

4) Kekuatan teknologi

Persoalan yang berkaitan dengan teknologi akan mendasari hampir setiap keputusan penting yang dibuat perencana strategi. Strategi teknologi yang efektif dibuat berdasarkan analisis penetrasi dari peluang dan ancaman teknologi, dan penilaian seberapa penting faktor-faktor ini terhadap strategi korporasi secara keseluruhan.

5) Kekuatan persaingan

Mengumpulkan dan mengevaluasi informasi mengenai pesaing sangat penting untuk perumusan strategi. Mengidentifikasi pesaing utama tidak selalu mudah karena banyak perusahaan mempunyai berbagai divisi yang bersaing di industri yang berbeda.


(52)

5 kekuatan yang mempengaruhi kekuatan-kekuatan dalam persaingan industri pada hal ini dapat dilihat pada Gambar 3

Gambar 3. Kekuatan Yang Mempengaruhi Persaingan Industri Sumber Pearce dan Robinson, 1997

1) Ancaman Masuknya Pendatang Baru

Pendatang baru ke suatu industri membawa masuk kapasitas baru, keinginan untuk merebut bagian pasar dan seringkali sumber daya yang cukup besar. Ada enam sumber utama hambatan masuk : skala ekonomis, diferensiasi produk, kebutuhan modal, hambatan biaya bukan karena skala, akses ke saluran distribusi dan kebijakan pemerintah.

2) Kekuatan Tawar Menawar Pemasok

Pemasok dapat memanfaatkan kekuatan tawar menawarnya atas para anggota industri dengan menaikkan harga atau menurunkan kualitas barang dan jasa yang dijualnya. Kekuatan masing-masing pemasok bergantung pada sejumlah karakteristik situasi pasarnya dan pada tingkat kepentingan relatif penjualan

Pemasok Pembeli

Substitusi Pendatang Baru

Persaingan di kalangan anggota industri

Persaingan diantara perusahaan yang sudah ada


(53)

pembeliannya dalam industri tersebut dibandingkan dengan keseluruhan bisnisnya.

3) Kekuatan Tawar Menawar Pembeli

Pembeli atau pelanggan dapat juga menekan harga, menuntut kualitas lebih tinggi, atau layanan lebih banyak dan mengadu domba sesama anggota industri ini dapat menurunkan laba.

4) Ancaman Produk Pengganti/ Subtitusi

Dengan menetapkan batas harga tertinggi, produk atau jasa subtitusi membatasi potensi suatu industri. Jika industri tidak mampu meningkatkan kualitas produknya atau mendeferensiasikannya, laba, dan pertumbuhan industri dapat terancam.

5) Persaingan Diantara Para Anggota Industri

Persaingan di kalangan industri terjadi karena mereka berebut posisi dengan menggunakan taktik seperti persaingan harga, introduksi produk dan perang iklan.

3.1.6. Matriks Evaluasi Faktor Internal (EFI) dan Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE)

David (2004) mengemukakan bahwa pembuatan matriks evaluasi faktor internal (IFE) merupakan tahap akhir dari analisis lingkungan internal perusahaan yang berupa kekuatan dan kelemahan dengan beberapa variabel, diantaranya : manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan dan sistem informasi manajemen. Sedangkan pembuatan matriks evaluasi faktor eksternal (EFE) merupakan tahap akhir dari analisis lingkungan


(54)

variabel, diantaranya : ekonomi, sosial, budaya, demografi dan lingkungan, politik, pemerintah, dan hukum, teknologi, dan persaingan.

3.1.7. Analisis SWOT (Strengths, Weakneses, Opportunities, Threats)

Analisis SWOT merupakan akronim dari Strengths (kekuatan), Weakneses

(kelemahan), Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman) adalah suatu proses identifikasi berbagai faktor serta sistematis untuk merumuskan strategi yang sesuai dengan lingkungan perusahaan. Dimana analisis tersebut didasarkan pada logika yang dapat dimaksimalkan kekuatan dan peluang yang ada pada perusahaan, namun secara bersamaan dapat diminimalkan kelemahan dan ancaman yang ada (Rangkuti, 2004).

Matriks SWOT digunakan untuk menyusun strategi perusahaan dengan memadukan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki perusahaan dari matriks SWOT yang telah dianalisis akan diperoleh strategi alternatif yang dapat diambil oleh perusahaan yaitu strategi SO, strategi ST, strategi WO dan strategi WT.

3.1.8. Analisis QSPM (Quantitave Strategic Planning Matriks)

Disamping membuat peringkat strategi untuk menghasilkan daftar berprioritas, hanya ada satu teknik analisis dalam literatur yang didesain untuk menentukan daya tarik relatif dan alternatif tindakan yang layak. Matriks perencanaan strategi kuantitatif (QSPM) yang termasuk dalam tahap akhir dari kerangka kerja analisis perumusan strategi, teknik ini secara obyektif mengindikasikan alternatif strategi mana yang terbaik.

Tahap terakhir dalam perumusan strategi adalah tahap keputusan. QSPM adalah alat yang memungkinkan penyusunan strategi untuk mengevaluasi


(55)

alternatif strategi secara obyektif dan dengan penilaian intuitif yang baik berdasarkan faktor keberhasilan kunci internal dan eksternal yang telah diidentifikasi sebelumnya, (David, 2004). Setelah melewati tahap input dan pencocokan, perusahaan harus dapat mengambil keputusan tentang strategi terbaik dan yang paling cocok diterapkan dengan kondisi lingkungan internal dan eksternalnya.

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional

Dalam upaya untuk tetap dapat bertahan dan bersaing dengan perusahaan-perusahaan sejenis maka PT Agroindo Usaha Jaya memerlukan strategi pemasaran yang tepat. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan penting dari sebuah aktifitas perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan dalam menjalankan aktifitas usahanya dapat diukur dari sejauh mana perusahaan tersebut dapat memasarkan produknya sampai ke tangan konsumen.

Pelaksanaan strategi pemasaran dilakukan oleh perusahaan agar mampu meningkatkan nilai jual produknya dan memperoleh laba. Produsen ingin memberikan kepuasan kepada konsumen dalam harga yang menguntungkan, sedangkan konsumen menginginkan mutu yang baik dengan harga yang murah, untuk itu diperlukan strategi pemasaran yang tepat. Dalam melakukan strategi pemasaran maka perusahaan harus dapat melihat kondisi lingkungan eksternal dan internal. Penentuan awal adalah melakukan analisis lingkungan perusahaan dengan mengidentifikasi kondisi lingkungan internal yang berupa kekuatan dan kelemahan, terdiri dari : pemasaran, keuangan, produksi atau operasi, teknologi,


(1)

Responden 3

Faktor A B C D E F G H I J K L Nilai Bobot Rating Skor

A. Penguasaan produk 3 2 1 1 3 3 1 1 1 3 3 22 0.083 3 0.249

B. Pengalaman kerja dan berorganisasi 1 1 2 2 1 2 2 2 1 1 3 18 0.068 4 0.272

C. Ketepatan waktu dalam pendistribusian 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 27 0.102 4 0.408

D. Harga yang kompetitif 3 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 23 0.087 3 0.261

E. Mempunyai kolega 3 2 1 2 3 3 3 3 3 2 2 27 0.102 3 0.306

F. Modal sendiri 1 3 2 2 1 2 1 1 1 2 2 18 0.068 4 0.272

G. Kerjasama dengan lembaga mutu dan pengembangan ekspor 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 17 0.064 2 0.128

H. Tidak mempunyai kebun sendiri 3 2 1 2 1 3 2 1 1 2 3 21 0.079 1 0.079

I. Informasi pasar kurang 3 2 1 1 1 3 3 3 3 3 2 25 0.094 2 0.188

J. Promosi kurang 3 3 2 2 1 3 3 3 1 2 3 26 0.098 2 0.196

K. Marketing kurang 1 3 2 2 2 2 3 2 1 2 3 23 0.087 1 0.087

L. Kurangnya pelatihan karyawan 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 17 0.064 2 0.128

Total 22 26 17 21 17 26 27 23 19 18 21 27 264 1 2.574

Lampiran 8. Hasil Analisis EFE

Responden 1

Faktor A B C D E F G H I J Nilai Bobot Rating Skor

A. Negara tujuan ekspor jelas 3 3 2 3 3 3 2 1 2 22 0.122 2 0.244

B. Harga pasar internasional 1 3 2 3 1 3 2 1 2 18 0.1 3 0.3

C. Peningkatan jumlah produksi 1 1 1 2 2 2 2 2 2 15 0.083 3 0.249

D. Permintaan yang tinggi 2 2 3 3 3 2 2 2 2 21 0.116 3 0.348

E. Kenaikan harga BBM 1 1 2 1 2 2 1 1 3 14 0.077 4 0.308

F. Nilai tukar rupiah yang tidak stabil 1 3 2 1 2 2 2 2 3 18 0.1 3 0.3

G. Inflasi 1 1 2 2 2 2 1 2 3 16 0.088 4 0.352

H. Adanya kebijakan tarif ekspor 2 2 2 2 3 2 3 3 3 22 0.122 3 0.366

I. Kekuatan tawar menawar pemasok kuat 3 3 2 2 3 2 2 1 3 21 0.116 3 0.348

J. Adanya persaingan 2 2 2 2 1 1 1 1 1 13 0.072 3 0.216

Total 14 18 21 15 22 18 20 14 15 23 180 1 3.031


(2)

Responden 2

Faktor A B C D E F G H I J Nilai Bobot Rating Skor

A. Negara tujuan ekspor jelas 2 3 2 3 2 3 1 2 3 21 0.116 3 0.348

B. Harga pasar internasional 2 2 1 2 1 3 2 2 3 17 0.094 4 0.376

C. Peningkatan jumlah produksi 1 2 2 3 1 3 2 3 3 19 0.105 3 0.315

D. Permintaan yang tinggi 2 3 2 3 2 3 2 3 2 22 0.122 3 0.366

E. Kenaikan harga BBM 1 2 1 1 1 2 1 2 1 12 0.066 2 0.132

F. Nilai tukar rupiah yang tidak stabil 2 3 3 2 3 3 2 3 1 22 0.122 4 0.488

G. Inflasi 1 1 1 1 2 1 1 1 3 12 0.066 2 0.132

H. Adanya kebijakan tarif ekspor 3 3 3 2 3 2 3 3 3 25 0.138 4 0.552

I. Kekuatan tawar menawar pemasok kuat 2 2 1 1 2 1 3 2 2 15 0.083 3 0.249

J. Adanya persaingan 1 1 1 2 3 3 1 1 2 15 0.083 4 0.332

Total 15 19 17 14 24 14 24 11 21 21 180 1 3.29

Responden 3

Faktor A B C D E F G H I J Nilai Bobot Rating Skor

A. Negara tujuan ekspor jelas 1 3 1 1 1 3 1 1 2 14 0.077 4 0.308

B. Harga pasar internasional 3 2 3 3 1 3 2 1 2 20 0.111 3 0.333

C. Peningkatan jumlah produksi 1 2 1 1 2 2 2 2 2 15 0.083 3 0.249

D. Permintaan yang tinggi 3 1 3 2 3 3 2 2 2 21 0.116 3 0.348

E. Kenaikan harga BBM 3 1 3 2 3 3 3 2 3 23 0.127 4 0.508

F. Nilai tukar rupiah yang tidak stabil 3 3 2 1 1 2 1 1 2 16 0.088 3 0.264

G. Inflasi 1 1 2 1 1 2 1 2 3 14 0.077 3 0.231

H. Adanya kebijakan tarif ekspor 3 2 2 2 1 3 3 2 3 21 0.116 4 0.464

I. Kekuatan tawar menawar pemasok kuat 3 3 2 2 2 3 2 2 2 21 0.116 3 0.348

J. Adanya persaingan 2 2 2 2 1 2 1 1 2 15 0.083 4 0.332

Total 22 16 21 15 13 20 22 15 15 21 180 1 3.385


(3)

Lampiran 9. Hasil Matriks QSPM

Faktor kunci

Strategi 1

Strategi 2

Strategi 3

Strategi 4

Strategi 5

Kekuatan

Bobot

AS

TAS

AS

TAS

AS

TAS

AS

TAS

AS

TAS

A

0.088

4

0.352

4

0.352

3

0.264

4

0.352

4

0.352

B

0.060

4

0.24

4

0.24

4

0.24

4

0.24

3

0.18

C

0.092

4

0.368

4

0.368

4

0.368

4

0.368

3

0.276

D

0.092

4

0.368

3

0.276

4

0.368

2

0.184

-

-

E

0.100

4

0.4

4

0.4

4

0.4

-

-

4

0.4

F

0.067

4

0.268

3

0.201

4

0.268

3

0.201

3

0.201

G

0.075

3

0.225

1

0.075

3

0.225

4

0.3

4

0.3

Kelemahan

H

0.073

2

0.146

4

0.292

2

0.146

-

-

-

-

I

0.092

3

0.276

1

0.092

4

0.368

1

0.092

3

0.276

J

0.092

3

0.276

3

0.276

4

0.368

1

0.092

4

0.368

K

0.084

2

0.168

3

0.252

3

0.252

3

0.168

3

0.168

L

0.079

1

0.070

1

0.079

1

0.079

4

0.316

3

0.237

Peluang

A

0.105

4

0.42

-

-

3

0.315

-

-

2

0.21

B

0.102

4

0.408

1

0.102

1

0.102

1

0.102

1

0.102

C

0.090

4

0.36

3

0.27

1

0.090

3

0.27

3

0.27

D

0.118

4

0.472

3

0.354

4

0.472

3

0.354

3

0.354

Ancaman

E

0.090

1

0.09

4

0,36

-

-

-

-

1

0.090

F

0.103

4

0.412

2

0.206

1

0.103

1

0.103

1

0.103

G

0.077

3

0.231

3

0.231

1

0.077

1

0.077

1

0.077

H

0.125

4

0.5

3

0.375

2

0.25

2

0.25

4

0.5

I

0.105

3

0.315

1

0.105

2

0.21

2

0.21

3

0.315

J

0.079

3

0.237

-

-

4

0.316

4

0.316

4

0.316

Total

1.00

6.611

4.906

5.281

3.995

5.101


(4)

Lampiran 10. Hasil Analisis EFI

Responden 4

Faktor A B C D E F G H I J K L Nilai Bobot Rating Skor

A. Penguasaan produk 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 1 25 0.094 4 0.376

B. Pengalaman kerja dan berorganisasi 2 3 3 3 2 2 1 3 2 2 2 25 0.094 4 0.376

C. Ketepatan waktu dalam pendistribusian 1 1 2 1 2 1 2 3 2 2 2 19 0.071 4 0.284

D. Harga yang kompetitif 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 18 0.068 3 0.204

E. Mempunyai kolega 2 1 3 2 3 2 2 3 2 2 3 25 0.094 4 0.376

F. Modal sendiri 2 2 2 2 1 3 2 2 3 3 2 24 0.090 4 0.36

G. Kerjasama dengan lembaga mutu dan pengembangan ekspor 2 2 3 3 2 1 1 3 3 3 2 25 0.094 2 0.188

H. Tidak mempunyai kebun sendiri 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 28 0.106 1 0.106

I. Informasi pasar kurang 2 1 1 2 1 2 1 1 2 2 1 16 0.060 2 0.12

J. Promosi kurang 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 17 0.064 2 0.128

K. Marketing kurang 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 17 0.064 1 0.064

L. Kurangnya pelatihan karyawan 3 2 2 3 1 2 2 1 3 3 3 25 0.094 2 0.188

Total 19 19 25 26 19 20 19 16 28 27 27 19 264 1 2.77

Responden 5

Faktor A B C D E F G H I J K L Nilai Bobot Rating Skor

A. Penguasaan produk 1 2 3 1 1 2 2 2 2 2 2 20 0.075 4 0.3

B. Pengalaman kerja dan berorganisasi 3 3 3 2 1 2 2 2 2 2 2 24 0.090 3 0.27

C. Ketepatan waktu dalam pendistribusian 2 1 2 2 2 1 1 1 3 3 3 21 0.079 4 0.316

D. Harga yang kompetitif 1 1 2 2 3 2 2 2 2 2 3 22 0.083 4 0.332

E. Mempunyai kolega 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 24 0.090 3 0.18

F. Modal sendiri 3 3 2 1 2 2 2 2 2 2 1 22 0.083 4 0.332

G. Kerjasama dengan lembaga mutu dan pengembangan ekspor 2 2 3 2 2 2 3 1 2 2 1 22 0.083 3 0.249

H. Tidak mempunyai kebun sendiri 2 2 3 2 2 2 1 3 3 3 1 24 0.090 1 0.090

I. Informasi pasar kurang 2 2 3 2 2 2 3 1 3 2 2 24 0.090 2 0.18

J. Promosi kurang 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 18 0.068 1 0.068

K. Marketing kurang 2 2 1 2 2 2 2 1 2 3 2 21 0.079 2 0.158

L. Kurangnya pelatihan karyawan 2 2 1 1 1 3 3 3 2 2 2 22 0.083 2 0.166

Total 24 20 23 22 20 22 22 20 20 26 23 22 264 1 2.641


(5)

Lampiran 11. Hasil Analisis EFE

Responden 4

Faktor A B C D E F G H I J Nilai Bobot Rating Skor

A. Negara tujuan ekspor jelas 2 3 2 2 3 3 3 1 3 22 0.122 4 0.488

B. Harga pasar internasional 2 2 2 2 2 2 3 2 3 20 0.111 4 0.444

C. Peningkatan jumlah produksi 1 2 2 3 2 2 2 1 2 17 0.094 3 0.282

D. Permintaan yang tinggi 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18 0.1 4 0.4

E. Kenaikan harga BBM 2 2 1 2 2 2 2 3 3 19 0.105 4 0.42

F. Nilai tukar rupiah yang tidak stabil 1 2 2 2 2 2 2 2 3 18 0.1 3 0.3

G. Inflasi 1 2 2 2 2 2 2 2 3 18 0.1 3 0.3

H. Adanya kebijakan tarif ekspor 1 1 2 2 2 2 2 1 3 16 0.088 4 0.352

I. Kekuatan tawar menawar pemasok kuat 3 2 3 2 1 2 2 3 2 20 0.111 3 0.333

J. Adanya persaingan 1 1 2 2 1 1 1 1 2 12 0.066 4 0.264

Total 14 16 19 18 17 18 18 20 16 24 180 1 3.583

Responden 5

Faktor A B C D E F G H I J Nilai Bobot Rating Skor

A. Negara tujuan ekspor jelas 2 2 2 1 3 3 3 2 3 21 0.116 4 0.464

B. Harga pasar internasional 2 2 3 2 1 2 2 1 2 17 0.094 3 0.282

C. Peningkatan jumlah produksi 2 2 2 3 3 3 3 3 2 23 0.127 2 0.254

D. Permintaan yang tinggi 2 1 2 2 2 2 2 2 2 17 0.094 3 0.282

E. Kenaikan harga BBM 3 2 1 2 3 2 3 2 3 21 0.116 4 0.464

F. Nilai tukar rupiah yang tidak stabil 1 3 1 2 1 1 1 1 1 12 0.066 4 0.264

G. Inflasi 1 2 1 2 2 3 1 1 1 14 0.077 3 0.231

H. Adanya kebijakan tarif ekspor 1 2 1 2 1 3 3 3 1 17 0.094 2 0.188

I. Kekuatan tawar menawar pemasok kuat 2 3 1 2 2 3 3 1 2 19 0.105 3 0.315

J. Adanya persaingan 1 2 2 2 1 3 3 3 2 19 0.105 2 0.21

Total 15 19 13 19 15 24 22 19 17 17 180 1 2.954


(6)

Lampiran 12. Tanaman Menghasilkan, Luas Panen, Hasil Per Hektar, Hasil

Per Pohon dan Produksi Manggis Menurut Propinsi

Manggis

No

Propinsi

Tanaman

Menghasilk

an

Luas

Panen

(Ha)

Hasil

per

Ha

Hasil

per

Pohon

Produks

i (Ton)

1. N. Aceh

13.221

132

15,27

152,41

2.015

2. Sumatera Utara

67.901

679

9,99

99,90

6.783

3. Sumatera Barat

54.407

544

14,08

140,83

7.662

4. Riau

49.959

500

6,45

64,51

3.223

5. Jambi

42.952

430

5,02

50,22

2.157

6. Sumatera Selatan

14.797

148

14,95

149,56

2.213

7. Bengkulu

8.491

85

6,02

60,30

512

8. Lampung

4.121

41

8,59

85,42

352

9. Kep. Bangka

27.898

279

4,82

48,21

1.345

10. Kepulauan Riau

330

3

1,00

9,09

3

Sumatera

284.077

2.841

9,24

92,46

26.265

11. DKI Jakarta

-

-

-

-

-

12. Jawa Barat

280.389

2.804

9,74

97,36

27.298

13. Jawa Tengah

50.869

509

4,51

45,14

2.296

14. D.I. Yogyakarta

7.892

79

7,97

79,83

630

15. Jawa Timur

60.551

606

8,82

88,29

5.346

16. Banten

59.732

597

6,87

68,66

4.101

Jawa

459.433

4.595

8,63

86,35

39.671

17. Bali

7.365

74

6,14

61,64

454

18. Nusa Tenggara

7.721

77

6,25

62,30

481

19. Nusa Tenggara

1.548

15

4,93

47,80

74

Bali & Nusa

16.634

166

6,08

60,66

1.009

20. Kalimantan Barat

9.965

100

13,95

139,99

1.395

21. Kalimantan Tengah

7.001

70

6,11

61,13

428

22. Kalimantan Selatan

2.780

28

7,25

73,02

203

23. Kalimantan Timur

1.933

19

6,47

63,63

123

Kalimantan

21.679

217

9,90

99,13

2.149

24. Sulawesi Utara

14.858

149

9,78

98,06

1.457

25. Sulawesi Tengah

4.348

43

6,63

65,55

285

26. Sulawesi Selatan

12.292

123

8,59

85,91

1.056

27. Sulawesi Tenggara

20

-

-

50,00

1

28. Gorontalo

-

-

-

-

29. Sulawesi Barat

3.013

30

3,17

31,53

95

Sulawesi

34.531

345

839

83,81

2.894

30. Maluku

4.302

43

7,42

74,15

319

31. Maluku Utara

6.775

68

4,81

48,27

327

32. Papua

-

-

-

-

-

33. Papua Barat

-

-

-

-

-

Maluku dan Papua

11.077

Ill

5,82

58,32

646

Luar Jawa

367.998

3.680

8,96

89,57

32.963

Indonesia

827.431

8.275

8,78

87,78

72.634


Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Perubahan Kadar Enzim AST, ALT serta Perubahan Makroskopik dan Histopatologi Hati Mencit Jantan (Mus musculus L) strain DDW setelah diberi Monosodium Glutamate (MSG) diban

1 68 118

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

2 103 56

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Hitung Leukosit dan diferensiasi Leukosit Tikus (Rattus noevegicus L.) Jantan Setelah Dipapari Kebisingan

0 58 58

Evaluasi Lahan Untuk Pengembangan Tanaman Manggis (Garcinia mangostana L.) di Kabupaten Mandailing Natal

4 42 82

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Fungsi Hati, Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin Tikus (Rattus norvegicus) yang Dipapari dengan Karbon Tetraklorida (CCl4)

3 53 59

Kajian Alokasi Bauran Pemasaran Manggis (Garcinia mangostana Linn) pada PT. Agroindo Usaha Jaya, Jakarta

9 67 119

Strategi Pemasaran Ekspor Buah-Buahan pada PT. Agroindo Usaha Jaya

2 19 113

Sistem penunjang keputusan perencanaan pengembangan agroindustri Manggis (Garcinia mangostana Linn) (studi kasus di Kabupaten Bogor)

1 17 233

STRATEGI BAURAN PEMASARAN EKSPOR PADA PT JAYA ASRI GARMINDO di KARANGANYAR.

0 0 16