Gambar 16 Perilaku grooming autogrooming. Dari gambar di atas terlihat bahwa kukang sedang melakukan grooming
dengan cara menjilati bagian perutnya dengan posisi tubuh setengah menggantung. Selain itu, teramati pula perilaku grooming kukang dengan posisi
duduk di batang pohon. Meregangkan tubuh dengan menggantung, duduk di dahan atau tenggeran juga termasuk merawat diri grooming pada kukang
Kartika 2000. Perbandingan perilaku grooming antara yang diberi perlakuan pemberian
pengayaan pakan dan yang tanpa diberi perlakuan pengayaan pakan berbanding terbalik dengan perilaku makannya, walaupun perilaku grooming kukang terlihat
beriringan beberapa saat setelah kukang selesai makan. Hal ini terjadi karena ketersediaan pakan yang cukup banyak sehingga kukang cenderung lebih tertarik
untuk memilih-milih pakan yang tersedia daripada grooming, walaupun tetap terlihat grooming diantara perilaku kukang makan.
5.2.2.5 Perilaku Menyimpang
Perbandingan frekuensi penyimpangan perilaku pada sebaran waktu tertentu dengan perlakuan yang berbeda dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11 Perbandingan frekuensi penyimpangan perilaku pada setiap perlakuan
Waktu Perlakuan
Rata- rata
P0 P1
P2 P3
P4 P5
P6 P7
19.00-20.00 2
1 1
1 0,62
20.00-21.00 2
1 1
1 0,62
21.00-22.00 2
1 1
1 1
0,75 22.00-23.00
1 1
0,25 23.00-24.00
2 0,25
Rata-rata 1,2
0,6 0,4
0,6 0,2
0,2 0,8
Dari hasil pengamatan, dapat dilihat bahwa frekuensi penyimpangan perilaku pada kukang terlihat menyebar secara acak. Bahkan pada perlakuan
pemberian pengayaan pete sama sekali tidak terlihat adanya penyimpangan perilaku. Hal ini dapat disebabkan oleh tergantungnya kondisi masing-masing
individu dan perbedaan faktor luar yang mempengaruhi masing-masing individu itu pula. Namun secara keseluruhan, dapat dilihat bahwa dengan adanya
pengayaan pakan yang diberikan dapat memperkecil terjadinya penyimpangan perilaku pada kukang.
Penyimpangan perilaku dianggap sebagai perilaku yang muncul di luar perilaku normal, pola tetap kelainan dan termasuk keburukan. Penyimpangan
perilaku ini merupakan inti menuju gangguan mental makhluk hidup Davison dan Neale 1998. Oleh sebab itu perlu lebih dipahami lagi mana pola perilaku
khas dan mana yang dapat dianggap sebagai perilaku tidak normal untuk satwa dari kelas tertentu dan usia Keeling dan Jensen 2009. Keeling dan Jensen 2009
juga menyebutkan bahwa ada tiga bentuk penyimpangan perilaku yaitu perilaku stereotip, perilaku kanibalisme dan penyimpangan perilaku agresi.
Penyimpangan perilaku yang teramati selama penelitian termasuk ke dalam bentuk perilaku stereotip. Keeling dan Jensen 2009 menggambarkan
perilaku ini sebagai gerakan yang diulang dengan cara yang sama dan mungkin menempati sebagian besar dari waktu aktif satwa. Perilaku stereotip yang sering
terlihat di dalam kandang yaitu perilaku kukang yang bergerak mondar-mandir secara berulang-ulang. Mason 2010 menyatakan bahwa gerakan mondar-mandir
secara berulang merupakan penyimpangan perilaku yang tampak santai namun akan berakibat pada perilaku yang lebih membahayakan lagi seperti melukai atau
menggigit anggota tubuhnya hingga terluka parah.
5.2.3 Perbandingan pengaruh pengayaan pakan terhadap perilaku