kukang belum tentu berarti istirahat. Perilaku non-aktif yaitu kondisi kukang dalam keadaan tidur atau diam di tempat yang sama Bottcher-Law et al. 2001.
Posisi membeku atau freeze merupakan posisi gerakan tiba-tiba dari kukang yang berhenti dan kemudian tidak bergerak sama sekali Haris 2008. Posisi ini dapat
terjadi ketika kukang merasa terkejut atau terganggu dengan sesuatu hal yang terjadi sehingga kukang tiba-tiba diam tidak bergerak dan hanya mengamati
kondisi sekitar.
Gambar 15 Posisi kukang pada saat istirahat. Dengan perlakuan tanpa pemberian pengayaan pakan, perilaku istirahat
pada kukang sangat terlihat jelas diantara waktu pemberian pakan yang pertama dan kedua. Namun perilaku istirahat pada kukang terlihat menurun ketika
diberikan perlakuan pemberian pengayaan pakan. Hal ini berarti dengan adanya perlakuan pemberian pengayaan pakan dapat mengurangi perilaku istirahat pada
kukang.
5.2.2.4 Perilaku merawat diri grooming
Perbandingan frekuensi perilaku merawat diri grooming pada sebaran waktu tertentu dengan perlakuan berbeda dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10 Perbandingan frekuensi kukang grooming pada setiap perlakuan
Waktu Perlakuan
Rata- rata
P0 P1
P2 P3
P4 P5
P6 P7
19.00-20.00 7
4 5
4 6
5 3
4,25 20.00-21.00
5 5
2 6
6 2
2 5
4,12 21.00-22.00
4 4
1 5
6 3
3 1
3,37 22.00-23.00
2 4
5 4
3 1
1 2,5
23.00-24.00 2
2 3
4 5
2 1
3 2,75
Rata-rata 4
3 3
4,8 5,4
3 2
2
Dari hasil pengamatan tersebut, dapat dilihat bahwa frekuensi perilaku grooming meningkat pada waktu-waktu setelah pemberian pakan yaitu pada pukul
19.00-20.00. Hal ini sesuai dengan pernyataan Kartika 2000 dalam hasil penelitiannya yang menyebutkan bahwa frekuensi grooming yang diamatinya
meningkat pada pukul 17.00-20.00 dan 21.00-01.00. Perilaku ini biasanya dilakukan sambil menggantung, setengah menggantung atau duduk di batang
pohon atau tenggeran kayu. Perilaku grooming dilakukan dengan tujuan membersihkan rambut dari debu atau kotoran atau menggaruk bagian yang gatal
dan dilakukan pada malam hari atau menjelang tidur Asnawi 1991. Grooming yang dilakukan kukang dapat berupa menjilati tangan yang
terkena bekas pakannya dengan menggunakan lidahnya atau menggaruk bagian belakang tubuhnya dengan menggunakan kuku jari kedua kaki belakangnya.
Grooming dilakukan dengan menggunakan lidahnya seperti menjilati, gigi seri bagian bawah untuk menggaruk badan dan tangan atau menggunakan cakar
khusus yang terdapat pada kakiknya untuk menggaruk bagian punggung dan kepala Kartika 2000. Grooming dapat dilakukan sendiri autogrooming
Gambar 16 atau dengan bantuan individu lain allogrooming. Namun selama pengambilan data, allogrooming hanya terlihat beberapa kali saja. Hal ini berarti
interaksi dalam perilaku grooming antara kedua individu berbeda jenis kelamin ini masih rendah. Haris 2008 mengungkapkan bahwa perilaku allogrooming
merupakan salah satu perilaku sosial pasangan yang positif. Allogrooming juga merupakan salah satu cara untuk mempererat tali hubungan antar individu dalam
ordo primata Bottcher-Law et al. 2001.
Gambar 16 Perilaku grooming autogrooming. Dari gambar di atas terlihat bahwa kukang sedang melakukan grooming
dengan cara menjilati bagian perutnya dengan posisi tubuh setengah menggantung. Selain itu, teramati pula perilaku grooming kukang dengan posisi
duduk di batang pohon. Meregangkan tubuh dengan menggantung, duduk di dahan atau tenggeran juga termasuk merawat diri grooming pada kukang
Kartika 2000. Perbandingan perilaku grooming antara yang diberi perlakuan pemberian
pengayaan pakan dan yang tanpa diberi perlakuan pengayaan pakan berbanding terbalik dengan perilaku makannya, walaupun perilaku grooming kukang terlihat
beriringan beberapa saat setelah kukang selesai makan. Hal ini terjadi karena ketersediaan pakan yang cukup banyak sehingga kukang cenderung lebih tertarik
untuk memilih-milih pakan yang tersedia daripada grooming, walaupun tetap terlihat grooming diantara perilaku kukang makan.
5.2.2.5 Perilaku Menyimpang