5.2.2.1 Perilaku makan
Frekuensi perilaku makan yang teramati selama pengambilan data baik
yang tanpa pengayaan maupun dengan pengayaan dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7 Perbandingan frekuensi perilaku kukang makan pada setiap perlakuan
Waktu Perlakuan
Rata- rata
P0 P1
P2 P3
P4 P5
P6 P7
19.00-20.00 3
12 10
12 9
7 8
17 9,75
20.00-21.00 1
8 5
7 2
5 5
4 4,62
21.00-22.00 2
4 6
6 5
4 3
3,75 22.00-23.00
1 4
10 7
3 1
4 4
4,25 23.00-24.00
22 16
19 16
19 21
26 20
19,87 Rata-rata
5,4 8,4
9,6 9,6
7,8 7,8
9,4 9,6
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa sebagian besar aktivitas makan terjadi antara pukul 19.00-20.00 dan 23.00-24.00. Hal ini dikarenakan pada waktu
tersebut merupakan waktu pemberian pakan. Namun dengan adanya perlakuan pemberiaan pengayaan pakan, perilaku makan kukang cenderung merata pada
setiap jam pengamatannya. Hal ini terjadi karena walaupun pakan pokok yang diberikan telah habis, kukang masih bisa memilih-milih pengayaan pakan yang
diberikan untuk dimakan. Hal ini berarti pemberian pengayaan pakan berpengaruh terhadap peningkatan perilaku makan kukang dan kukang lebih aktif untuk
mencari makan. Persaingan yang terjadi antara individu jantan dan individu betina terlihat
setiap kali pada saat pemberian pakan utama. Namun dengan adanya pemberian pengayaan pakan alami, persaingan yang terlihat sedikit berkurang. Hal ini karena
masing-masing individu memiliki pilihan yang lebih banyak daripada hanya dengan pemberian pakan utama saja. Persaingan yang terjadi pada waktu makan
ini dapat mencapai pada puncaknya ketika kukang yang bersaing sampai mengeluarkan suara yang mengancam individu lainnya.
Posisi makan kukang yaitu duduk, setengah berdiri dengan tangan berpegangan pada tepi tempat pakan atau dinding, menunduk dengan keempat
kaki tegak, atau bergantung dengan kaki belakang pada dahan pohon, makan sambil duduk atau menggantung di atas dahan setelah pakan dibawa oleh
mulutnya Kartika 2000. Posisi makan kukang yang teramati selama pengambilan data yaitu lebih sering dengan posisi terbalik posisi kepala lebih
rendah daripada posisi kakinya atau bergelantungan dengan satu atau kedua kakinya dibandingkan makan dengan posisi duduk Gambar 14.
a b
Gambar 14 Posisi kukang a makan; b minum. Ketika keeper satwa akan mulai memberi pakan, kukang mulai melihat
dari jarak tertentu dan akan mendekati pakan setelah pakan diletakkan di tempat pakannya. Seperti satwa primata lainnya, kukang juga memeriksa pakan sebelum
memakannya dengan cara mengendus atau menjilatinya, bila didapati kualitas pakan buruk atau kondisi pakan tidak menarik minat maka kukang akan langsung
pergi Kartika 2000. Sedangkan apabila kukang tertarik pada pakan yang tersedia, ia akan mengambil dengan tangan, memegangnya erat dengan satu atau
kedua tangannya lalu dimasukkan ke dalam mulutnya. Kukang yang masih memiliki gigi yang bagus akan menggigit dengan potongan besar. Sedangkan
kukang yang bergigi tidak utuh lagi cenderung hanya menjilati pakannya. Setelah pakan masuk ke dalam mulutnya, kemudian kukang mulai terlihat mengunyah
pakan yang dimakannya. Pakan yang sudah dikunyah tersebut dapat langsung ditelan atau dikeluarkan kembali dari mulutnya. Kukang akan langsung
membuang pakan yang baru digigitnya atau baru sedikit dikunyah karena mungkin dirasa tidak enak Kartika 2000. Kukang akan mengakhiri aktivitas
makannya setelah dirasa cukup kenyang atau ada gangguan di sekitarnya yang dapat mengurangi minatnya untuk tetap makan.
Kukang juga mampu berburu serangga kecil yang berkeliaran di dalam kandang. Serangga yang mendekat ke kandang akibat adanya cahaya lampu di
dalam kandang mampu melatih kukang untuk dapat berburu dan memangsa serangga kecil yang berada di sekitar kandang personal communication, Mursid.
Kukang mulai mengintai dan mengamati mangsanya dari jarak tertentu kemudian dengan sigap menangkap dan memakannya. Namun jika serangga tersebut tidak
menarik minat kukang untuk memakannya, maka kukang akan menjadikan satwa mangsanya tersebut sebagai sarana untuk bermain mengurangi kebosanan di
dalam kandang.
5.2.2.2 Perilaku bergerak