Jumlah satwa yang dipelihara

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Manajemen Pemeliharaan

5.1.1 Jumlah satwa yang dipelihara

Yayasan International Animal Rescue IAR Indonesia yang berada di Ciapus Bogor merupakan pusat penyelamatan dan rehabilitasi primata khususnya jenis kukang dan macaca. Jumlah dari ketiga jenis spesies kukang yang dipelihara di Yayasan IAR Indonesia berdasarkan jenis kelamin dan kelas umurnya ditunjukkan pada Tabel 3. Tabel 3 Jumlah kukang di Yayasan IAR Indonesia berdasarkan jenis kelamin dan kelas umur Kelas umur Nycticebus javanicus Nycticebus coucang Nycticebus menagensis Total Jantan Betina Jantan Betina Jantan Betina Anak 1 2 3 Remaja 2 1 1 1 5 Dewasa 16 19 20 24 2 4 84 Total 18 20 21 27 3 4 93 Sedangkan jumlah ketiga spesies kukang yang dipelihara dari tahun 2009- 2011 dapat dilihat pada Tabel 4 di bawah ini. Tabel 4 Jumlah kukang di Yayasan IAR Indonesia pada tahun 2009-2011 Tahun Nycticebus javanicus Nycticebus coucang Nycticebus menagensis Total Jantan Betina Jantan Betina Jantan Betina 2009 25 16 22 19 1 3 86 2010 25 18 21 24 3 4 95 2011 18 20 21 27 3 4 93 Kukang sumatera, kukang jawa dan kukang kalimantan Gambar 4 yang berada di Yayasan IAR Indonesia berasal dari berbagai lokasi Pusat Penyelamatan Satwa PPS maupun berbagai daerah serahan dari masyarakat. Kukang tersebut sebagian besar berasal dari PPS Tegal Alur PPSTA. Selain itu juga ada pula yang berasal dari BKSDA Jawa Timur, BKSDA Serang, PPS Cikananga PPSC, serta serahan masyarakat dari daerah Bandung dan Jabodetabek. Terhitung mulai bulan Januari-Juni 2011, Yayasan IAR Indonesia telah melepasliarkan dua individu kukang jawa jantan dan tiga individu kukang jawa betina di Tapos serta satu individu kukang sumatera jantan di Lampung. a b c Gambar 4 Jenis spesies kukang a sumatera; b jawa; c kalimantan. Data keluar-masuk kukang yang ada di Yayasan IAR Indonesia sejak November 2009 hingga Juni 2011 dapat dilihat pada Lampiran 1. Pada tahun 2009 terdapat 86 individu kukang yang terdiri dari 71 individu yang diterima dan 11 individu yang mati tanpa ada kukang yang dilepasliarkan ke alam karena manajemen dan pengelolaan yang masih baru untuk rehabilitasi kukang. Kemudian pada tahun 2010, terdapat 95 individu kukang yang terdiri dari 47 individu yang diterima, 35 individu yang mati dan 16 individu yang telah dilepasliarkan ke alam. Sedangkan pada tahun 2011 terdapat 93 individu kukang yang terdiri dari 13 individu yang diterima, 12 individu yang mati serta 6 individu yang telah dilepasliarkan. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa dalam pemeliharaan dan pengelolaan kukang yang dilakukan oleh Yayasan IAR Indonesia sudah cukup baik, walaupun perbandingan jumlah individu yang masuk dan yang mati dengan yang berhasil dilepasliarkan berbanding terbalik. Hal ini dikarenakan banyak kukang yang diterima Yayasan IAR Indonesia dalam kondisi yang tidak dapat dilepasliarkan kembali ke alam karena kondisi gigi yang tidak baik atau karena hal lain akibat hasil sitaan atau serahan dari masyarakat yang sudah pernah dipelihara oleh manusia. Namun untuk kondisi kukang yang baik, Yayasan IAR Indonesia selalu mengupayakan agar kukang tersebut dapat dilepasliarkan kembali ke alam.

5.1.2 Prosedur penerimaan dan pelepasliaran satwa