Kegiatan pemasaran yang menarik dan bagus akan menarik minat konsumen masyarakat tertarik menyekolahkan anak mereka.
Kekuatan tawar menawar promosi terletak pada strategi kompetitif yang dirancang dengan brilian.
4 Ancaman dari produk pengganti substitute products
Ancaman dari barang pengganti kuat ketika barang pengganti sudah siap tersedia dan memiliki harga yang menarik dan relatif
lebih rendah dari barang yang sudah ada dan terjangkau oleh pelanggan, pelanggan merasa barang pengganti tersebut dapat
dibandingkan atau memiliki karakteristik yang lebih baik, dan biaya yang dikeluarkan untuk produk pengganti tersebut murah.
Dalam persaingan sekolah, ancaman yang sering muncul adalah sekolah lain atau pesaing terdekat yang memiliki program
unggulan yang dapat menggantikan program yang telah ada di sekolah. Baik itu berupa program akselerasi, kelas plus premium
dan kelas reguler, program bahasa dan lain sebagainya.
5 Intensitas dari persaingan dalam industri lembaga pendidikan
existing players Dalam
intensitas persaingan
yang terjadi
dalam lembaga
pendidikan tersebut, strategi yang terbaik dari sebuah sekolah tergantung pada kemampuan kompetitif dan strategi yang dimiliki
oleh sekolah kompetitor. Seperti keadaan saling tergantung berati dimanapun sebuah sekolah membuat strateginya untuk dapat
dilaksanakan, sekolah
kompetitor sering
membuat langkah
pembalasan dengan cara membuat benteng pertahanan ataupun penyerangan
baliknya. Intensitas
persaingan antar
sekolah merupakan fungsi dari beberapa faktor, di antaranya :
a Ada beberapa pesaing yang seimbang
b Pertumbuhan sekolah yang lambat
c Pertambahan kapasitas yang tinggi
d Pesaing yang berbeda – beda
Kelima analisis Porter di atas merupakan alat yang akan digunakan nantinya untuk melakukan analisa persaingan terhadap
para pesaing-pesaing yang ada baik dalam wilayah geografis sekolah maupun di luar wilayah. Melihat seberapa besar dan kuatnya
kekuatan para pesaing dan akan dibedah menggunakan analisis SWOT. Wawasan yang diperoleh dari jenis analisis ini harus
mengarah pada keputusan-keputusan secara langsung mengenai di mana dan bagaimana untuk dapat bersaing.
b. Strategi Generik Michael Porter
Michael Porter telah mengemukakan tiga strategi umum yang memberikan awal yang bagus bagi pemikiran para manajer dalam
menyusun sebuah
strategi bersaing
khususnya pada
bidang pendidikan, ketiga bentuk strategi bersaing tersebut di antaranya,
Kepemimpinan biaya menyeluruh overall cost leadership, strategi diferensiasi differentiation, dan strategi fokus focus.
13
Menurut porter, jika perusahaan sekolah ingin meningkatkan usahanya
dalam persaingan yang semakin ketat, perusahaan
sekolah harus memilih prinsip berbisnis, yaitu produk dengan harga tinggi atau produk dengan biaya rendah, bukan kedua-
duanya.
14
Berdasarkan prinsip ini, Porter menyatakan terdapat tiga strategi generik yaitu Overall cost leadership, Diffrensiation, dan
Focus.
13
Farida Jasfar, Manajemen Jasa : Pendek atan Terpadu, h. 104.
14
Husein Umar, Strategic Management in Action, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008, cetakan kelima, h. 34
Gambar 2.2. Strategi Generik Michael. R. Porter
1 Kepemimpinan Biaya Menyeluruh Overall Cost Leadership.
Ciri dari
strategi ini
adalah perusahaan
lebih memperhitungkan pesaing daripada pelanggan dengan cara
memfokuskan harga jual produk yang murah, sehingga biaya produksi, promosi maupun riset dapat ditekan, bila perlu produk
yang dihasilkan hanya sekedar meniru produk dari perusahaan lain.
15
Strategi ini memperhitungkan biaya yang lebih rendah dengan memperkuat posisi suatu lembaga ataupun perusahaan di
antara para pesaing, karena pesaing yang kurang efisien akan kalah dengan lembaga atau perusahaan dengan biaya yang lebih
murah karena dapat menahan serangan pesaing. Untuk dapat menerapkan strategi biaya rendah, biasanya
membutuhkan biaya investasi yang besar, terutama investasi pada barang-barang modal dan peralatan besar lainnya. Berikut
beberapa strategi biaya rendah yang dapat diterapkan:
15
Husein umar, op, cit., h. 35 Strategi
Generik Michael. R.
Porter
Overall Cost Leadership
Differensiation
Focus
a. Seeking out low customer mencari konsumen yang
bisa ditangani dengan biaya yang relatif murah. Contoh : mengadakan event bazzar atau pameran.
b. Standardizing a custom service membuat segala
sesuatunya lebih mudah sehingga akhirnya menjadi lebih murah. Contoh : Penjualan dan pembelian via
online. c.
Reducing the personal element in service delivery mengurangi
risiko dengan
pengurangan peranan
personel dalam
pelayanan demi
meningkatkan kenyamanan. Contoh : Penawaran ATM sebagai
pengganti fungsi teller.
Tujuan dari strategi ini adalah agar perusahaan sekolah mempunyai keunggulan biaya yang terus-menerus atas pesaing
dan menggunakan keunggulan biaya rendah tersebut sebagai dasar untuk menekan harga pesaing dan mendapatkan pangsa
pasar atas dasar biaya pesaing atau memperoleh profit marjin yang lebih tinggi dengan harga jual yang berjalan.
16
Dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi biaya rendah merupakan salah satu cara yang efektif untuk diterapkan dalam
strategi bersaing khususnya pada sekolah. Biaya yang rendah tapi tidak mengurangi kelebihan yang ada dapat menjadi pilihan
masyarakat, dengan kata lain sekolah dapat memenangkan persaingan yang ada. Selain itu, memudahkan segala sesuatu
menjadi lebih mudah dan murah dapat diterapkan pada sekolah seperti penerapan sistem bayaran SPP yang tidak lagi lewat
bagian TU tapi bisa melalui ATM.
16
Bambang Hariadi, op. cit., h. 101
2 Strategi Diferensiasi Differensiation
Hal pokok yang mendasari strategi diferensiasi adalah tersedianya
pelayanan, yang
menurut penilaian
konsumen bersifat unik atau berbeda dengan pelayanan-pelayanan lain
yang sejenis. Strategi diferensiasi bukan mengabaikan biaya, tapi setiap usaha diarahkan untuk mendapatkan konsumen yang
loyal. Beberapa cara strategi diferensisasi yang dapat dijalankan
diantaranya sebagai berikut: a.
Making the Intangible Tangible membuat sesuatu yang dapat terus diingat konsumen secara nyata setelah
mengkonsumsi suatu jasa. Seperti mencantumkan nama atau label yang jelas pada setiap produk yang
ditawarkan b.
Customizing the Standard Product memberikan sesuatu yang menyentuh perasaan konsumen agar dapat
diingat walaupun tidak memerlukan biaya yang besar. Seperti memberikan suasana yang nyaman, relax, tertib,
bersih dan menyenangkan c.
Reducing Perceived Risk memberikan penjelasan serta spesifikasi pada setiap fasilitas, produk ataupun
jasa kepada konsumen dengan ramah. Konsumen akan memberikan persepsi yang baik dan senang akan
pelayanan yang telah diberikan d.
Giving Attention to Personal Training memberikan pelatihan berupa keterampilan dan keahlian kepada
para karyawan. Karyawan atau staf merupakan faktor penting dalam hubungannya dengan para pelanggan
atau konsumen e.
Controling Quality pemberian kualitas pelayanan yang konsisten dengan terus mengedepankan kualitas