Tujuan Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Masyarakat

menumbuhkan tanaman di area padat penduduk yang ditunjukan untuk konsumsi pribadi maupun untuk didistribusikan pada orang-orang yang berada disekitar area tersebut. Dengan urban farming, masyarakat bisa menjadi petani di kota tanpa harus di lahan yang luas. 50 Menurut Widianto yang mengutip buku Ridwan Kamil Indonesia Berkebun merupakan pendiri komunitas Bandung Berkebun. Konsep urban farming adalah memanfaatkan lahan tidur di perkotaan yang dikonversi menjadi lahan pertanian produktif hijau yang dilakukan oleh masyarakat dan komunitas sehingga dapat memberikan manfaat bagi mereka. Gaya hidup yang ingin dibentuk adalah menjadikan kegiatan konsep ini kebutuhan sehari- hari. 51 Menurut Enciety 2011 dalam kutipan skripsi Firdaus Harap bahwa Urban farming adalah suatu aktivitas pertanian di dalam atau di sekitar perkotaan yang melibatkan ketrampilan, keahlian dan inovasi dalam budidaya dan pengolahan makanan. Hal utama yang menyebabkan munculnya aktivitas ini adalah upaya memberikan kontribusi pada ketahanan pangan, menambah penghasilan masyarakat sekitar juga sebagai sarana rekreasi dan hobi. 52 Menurut Food Argiculture Organization FAO yang dikutip dalam buku Rumah Organik mendefinisikan pertanian urban sebagai industri yang memproduksi, memproses, serta memasarkan produk dan bahan pangan 50 Tim Penulis Agriflo , “Urban Farming Bertani Kreatif, Sayur, Hias Buah”, h. 6. 51 Widianto dkk, “ Pemodelan dan Simulasi Berbasis Agen untuk Sistem Kegiatan Urban farming Komunitas Bandung Berkebun”, Jurnal Online Institut Teknologi Nasional, vol. 01 no. 4 Maret 2014, h. 86, artikel diakses pada Jumat, 29 April 2016 pada pukul 07. 13 dari http:id.portalgaruda.org 52 Firdaus Harahap, “Keberhasilan Program Urban Farming Di Kota Surabaya”, Skripsi S1 Fakultas Pertanian, Universitas Pembangunan Nasional VETERAN Surabaya, 2014, h. 2. Artikel diakses pada 2 Mei 2015 pukul 06.33 dari http:eprints.upnjatim.ac.id nabati, terutama dalam menanggapi permintaan sehari-hari konsumen di perkotaan yang menerapkan metode intesif, memanfaatkan dan mendaur ulang sumber daya dan limbah perkotaan, serta menghasilkan beragam tanaman dan ternak. 53 Menurut Bareja 2010 menyebutkan urban farming atau urban agriculture adalah upaya pembudidayaan tanaman dan atau memelihara hewan ternak di dalam dan di sekitar wilayah kota besar, metropolitan, atau kota kecil untuk memperoleh bahan pangan, kebutuhan lain dan tambahan finansial, termasuk tahap pemprosesan, pemasaran dan distribusi produk hasil kegiatan tersebut. Urban farming kebanyakan dilakukan oleh mayarakat yang tinggal di perkotaan, kadang sebagai pekerjaan utama atau pekerjaan sambilan, karena memanfaatkan ruang terbuka atau lahan tidur. Aktivitas ini lebih banyak pada produksi bahan makanan dari tanaman pertanian seperti sayuran, bumbu, buah-buahan, toga dan tanaman hias. 54 Secara teknik urban farming dilakukan dengan memanfaatkan seminimal mungkin lahan yang ada untuk berkebun seperti tabulampot, vertikultur, vertical garden dan roof garden. 55 Bedasarkan dari berbagai uraian pendapat. Kesimpulan bahwa urban farming merupakan aktivitas pertanian, pertenakan, perikanan maupun perkebunan oleh masyarakat yang memanfaatkan lahan tidur di perkotaan, ruang terbuka hijau dan lahan di sekitar rumah yang melibatkan keterampilan, 53 Janti Wignjopranoto, Selamet Raharjo, dan T. A. Kuncoro , “Rumah Organik Memanfaatkan setiap sudut rumah untuk bertanam secara organik”, Jakarta: PT AgroMedia Pustaka, 2015, h. 4. 54 Nugraheni Widyawati, “Cara Mudah Bertanam 29 Jenis Sayur Dalam Pot”, h. 25. 55 Herfin Sasono dan Nofiandi Riawan, “Mudah Membuahkan 38 Tabulampot Paling Populer”, Jakarta Selatan: PT ArgoMedia Pustaka, 2014, h. 2.