Kondisi Sosial Ekonomi dan Pendidikan

BAB IV HASIL TEMUAN DAN ANALISIS

Sesuai dengan temuan yang peneliti dapatkan dari lapangan baik berupa penelitian hasil wawancara, dokumentasi dan studi pustaka di Yayasan Gerakan Peduli Lingkungan YGPL Pekayon. Dapat diperoleh suatu informasi, bahwa program Kawasan Rumah Pangan Lestari KRPL yang dilaksanankan merupakan suatu bentuk upaya pemberdayaan masyarakat Kelompok Wanita Tani KWT Harmoni di RT 04RW 11 perumahan Pondok Pekayon Indah. Program ini juga sebagai bentuk pemberdayaan dan pelestarian lingkungan dengan memanfaatkan lahan pekarangan yang ramah lingkungan sebagai sarana tempat inovasi penanaman berbagai jenis budidaya yang dapat dikonsumsi tingkat rumah tangga untuk pemenuhan gizi keluarga, sehingga mampu mewujudkan kemandirian masyarakat, berpeluang juga meningkatkan penghasilan rumah tangga apabila dirancang dan direncanakan dengan baik lalu turut berkontribusi pada tingkat penghematan pengeluaran rumah tangga. Metode evaluasi yang peneliti gunakan adalah model evaluasi sistem analisis System Analisis Evaluation Model, di dalam evaluasi ini terdapat empat model evaluasi meliputi: evaluasi masukan input, evaluasi proses process, evaluasi keluaran output, evaluasi akibat outcomes dan evaluasi dampak impact, namun pada penelitian ini model evaluasi yang difokuskan adalah evaluasi dampak impact dari program Kawasan Rumah Pangan Lestari sebagai alat ukur untuk melihat sesuatu yang sudah dilakukan benar-benar memberikan suatu perubahan secara jangka panjang sebagai dampak dari program itu sendiri pada penerima manfaat Kelompok Wanita Tani KWT Harmoni.

A. Evaluasi Dampak Impact

Evaluasi dampak menurut Ana Jauharul Islam dan dkk pada BAB II hal 20 dalam mengevaluasi itu sebenarnya mengukur sejauh mana program tersebut memperoleh hasil, manfaat dan dampak yang telah tercapai pada penerima manfaat Kelompok Wanita Tani KWT Harmoni. 71 Evaluasi dilakukan untuk melihat dan mengukur pelaksanaan dari tujuan program Kawasan Rumah Pangan Lestari telah memberikan dampak, baik pada perubahan perilaku atau perubahan yang lainnya. Penilaian pada evaluasi dampak dibedakan menjadi dua bagian yaitu: dampak positif dan dampak negatif. Berikut ini merupakan penjelasan dari dampak positif dan dampak negatif:

1. Dampak Positif

Dalam mengevaluasi bagian dari dampak positif peneliti akan menjelaskan pengaruh maupun manfaat yang terjadi pada Kelompok Wanita Tani KWT Harmoni sebagai hasil program secara jangka panjang. Evaluasi dampak tidak hanya melihat hasil saja tapi perubahan yang ditimbulkan dari program KRPL itu sendiri. Pada program Kawasan Rumah Pangan Lestari di Yayasan Gerakan Peduli Lingkungan YGPL Pekayon telah memberikan suatu perubahan atau dampak positif jangka panjang terhadap KWT Harmoni dalam 3 aspek, yaitu: aspek sosial, 71 Pembahasan BAB II, h. 20. aspek ekonomi dan aspek ekologi. Secara lebih jelasnya, dari dampak positif dari aspek sosial meliputi hal-hal berikut:

a. Aspek Sosial

Aspek sosial yang dimaksudkan adalah tentang pergaulan hidup dalam bermasyarakat yang mengandung nilai-nilai kebersamaan, norma sosial yang yang mengatur interaksi masyarakat, senasib, solidaritas yang merupakan unsur pemersatu karena manusia sendiri merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa saling bantu membantu dengan manusia lainnya. Kategori dari aspek sosial tersebut adalah 1 Perubahan perilaku Self Awerness, 2 Meningkatkan pengetahuan bahan organik dan 3 Peningkatan keterampilan, 1 Perubahan Perilaku Self Awerness Dalam proses penerapan program KRPL, para anggota mendapatkan pembinaan dari BPTP yang mana mereka melihat potensi penghijauan dan kompos yang dimiliki yayasan sebagai modal awal dalam mengembangkan sumberdaya alam suatu upaya memberdayakan KWT Harmoni di YGPL Pekayon. Seperti yang dipaparkan dalam bab II sebelumnya bahwa pemberdayaan menurut sriharini yakni upaya membangun kemampuan dengan mendorong, memotivasi dan membangkitkan kesadaran potensi yang dimiliki sumberdaya masyarakatnya. Pada April 2013, BPTP dan BPPT Jawa Barat datang memberikan binaan selama satu tahun lebih. Mereka melihat bahwa Yayasan memiliki sumberdaya penghijauan. Dengan melihat potensi yang dimiliki, BPTP menawarkan bimbingan seputar memaksimalkan lahan sempit. Tumbuhlah ketertarikan pada ibu-ibu mengenai program KRPL. Penerapan program KRPL di YGPL telah berjalan selama tiga tahun dari 2013 sampai