Unit KRPL “Harmoni” Kawasan Rumah Pangan Lestari
Sampah terdiri dari 2 macam, ada sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik biasa dikenal juga dengan sampah basah yang
mempunyai masa hancur berlangsung alami 1-6 bulan . Terdiri dari bahan-bahan alami atau organik yang mudah membusuk, seperti: Sisa
Makanan atau Sampah Dapur, Tulang Ikan atau Hewan sebelumnya dipotong kecil-kecil, Sisa Sayuran, Daun-daunan Kering, Roti, Nasi, Kue,
Daging dan lain-lain. Sampah anorganik biasa dikenal juga dengan sampah kering. Terdiri dari senyawa an-organik atau bahan buatan yang tidak
mudah membusuk seperti: Benda atau barang yang terbuat dari kaca maupun beling botol bekas minuman, kecap, saus dengan masa hancur
alami ratusan tahun, Benda Logam atau kaleng minuman dengan masa hancur alami 80-100tahun, Benda plastik, shampo, minuman botol dll
50-80 tahun, Styrofoam dibutuhkan 200-400 tahun untuk hancur alami, bekas makanan, kertas, kardus, B3 bahan berbahaya dan beracun dan lain-
lain. Karena mendaur ulang sampah memiliki berbagai manfaat diantaranya: menghindari pencemaran atau kerusakan lingkungan,
melestarikan kehidupan mahluk hidup yang terdapat pada suatu lingkungan tertentu, menjaga keseimbangan ekosistem mahluk hidup yang
terdapat pada lingkungan, mengurangi sampah anorganik karena sampah anorganik ada yang dapat bertahan 300 tahun ke depan, mendapatkan
tambahan penghasilan dan hasil pengolahan sampah tersebut pada akhirnya dapat di jual.
Di Kelurahan Pekayon Jaya misalnya warganya telah memiliki Bank Sampah dan setiap warga berperan aktif baik sebagai “nasabah”
maupun sebagai pengelolanya. Dalam Bank Sampah yang disetorkan “nasabah”nya adalah sampah yang dipandang bernilai ekonomis.
Kemudian pengelola Bank Sampah harus melakukan upaya kreatif dan inovatif agar sampah-
sampah yang dihimpun dari “nasabah” dapat menjadi uang.Oleh karena itu, pengelola Bank Sampah tersebut harus
merupakan orang-orang yang kreatif dan inovatif serta memiliki jiwa kewirausahaan. Dengan tangan-tangan kreatif YGPL dan pemikiran-
pemikiran inovatif ternyata sampah yang selama ini sering dianggap masalah, bagi mereka justru menjadi berkah. Dalam menabung bank
sampah di YGPL terdapat 2 cara yaitu: a.
Sistem individual penabung datang ke bank sampah. Dengan cara: Pemilahan sampah skala rumah tangga dulu, lalu penyetoran,
penimbangan, pencatatan dan hasil sampah yang disetorkan dimasukan kedalam buku tabungan.
b. Sistem komunal Petugas mendatangi TPS terpilah tiap RT. Dengan
cara: pilih sampah dari rumah, tabung sampah di TPS pilah ditiap RT, petugas bank sampah akan mengambil sampah terpilah di tiap RT,
pengambilan sampah oleh pengepul, pengepul menghargai setiap tabungan sampah tiap RT, lalu teller memasukan hasil penjualan tiap
RT 30, sementara yang 70 untuk menggaji pengambil sampah. Pengambilan sampah anorganik dilakukan 2 kali seminggu.
Dalam pengembangannya Bank sampah terdapat dibeberapa titik Pekayon: Lestari 1= RT 1 RW 11, lalu Lestari 2= RT 3 RW 11, lalu
Lestari 3= RT 2 RW 11, Lestari 4= RT 4 RW 11, lalu Lestari 5= Posyandu
RW 8, Lestari 6= Posyandu RW 9, kemudian Lestari 7= Posyandu RW 10, Lestari 8= Posyandu RW 11, Lestari 9= Manca Taman Bacaan dan
Lestari 10= Paud Robbani.