Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Al Ghozali berpendapat, bahwa maksud dan tujuan pendidikan Islam adalah mendekatkan diri pada Allah bukan mencari pangkat dan kebanggaan. 7 Sebagai pendidik atau guru juga harus mempunyai niat ikhlas mencari ridho Allah. Namun realita di jaman sekarang ini, banyak sekali seorang guru atau pendidik yang menjadikan jabatan sebagai seorang guru sebagai pekerjaan atau sebagai media mencari nafkah. Guru atau pendidk tersebut menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya. Hal ini berdampak terhadap anak didik. Anak didik yang seharusnya mendapatkan bimbingan dan arahan yang baik dari seorang guru, sering kali anak didik merasakan kehidupan di sekolah tidak selalu menyenangkan serta anak didik merasakan kebosanan di sekolah. Hal ini di sebabkan karena kurangnya pengetahuan guru dalam menciptakan suasana kelas yang menyenangkan bagi anak didiknya. Di karenakan ketidak mampuan guru menggunakan metode-metode serta media-media dalam pembelajaran, dengan tujuan yang tidak jelas, serta hanya berpegang teguh pada satu buku mata pelajaran saja, akhirnya guru tidak dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didiknya. Dalam hal ini pemerintah mengatur pendidikan agama dalam uu No.20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS poin 2 menyebutkan bahwa pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan UUD Republik Indonesia tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, Kebudayaan nasional Indonesia,dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Selain itu, dalam bab II pasal 3 disebutkan pula bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsayang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,berakhlak mulia,sehat,berilmu,cakap,kreatif,mandiri,dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 8 7 Abdul Majid Khon, Op.cit, h 190 8 Sofyan Sauri Herlan Firmansyah, Meretas Pendidikan Nilai, Bandung : CV. Arfino Raya, 2010, hlm. 91 UU ini sangat baik di jadikan tujuan dalam mendidik anak didik dalam pembelajaran agama di karenakan pemerintah sudah jelas sekali menjabarkannya. Adapun pemerintah, ditingkat pusat dan daerah merupakan perwujudan masyarakat bangsa dan negara. Pemerintah mengemban kepercayaan masyarakat untuk mengelola keseluruhan segi kehidupan bangsa dalam bidang pendidikan. Adapun tanggungjawab pemerintah terhadap lembaga pendidikan pemerintah meliputi: 1. Tanggungjawab kenegaraan dan kemasyarakatan yang berupa motivasi untuk melestarikan tegaknya kemerdekaan bangsa dan negara. Tanggungjawab ini mencakup pembinaan kesadaran nasional, berideologi nasional dan berkonstitusi. 2. Tanggungjawab struktural kelembagaan yani sebagai wujud watak tata-kelembagaan negara dengan masing-masing aspek dan tanggungjawabnya. Dapat juga diartikan sebagai tanggungjawab yuridis-konstitusional. 9 Bahwasannya dalam konsep Islam, Iman merupakan potensi rohani yang harus diaktualisasikan dalm bentuk amal shaleh, sehingga menghasilkan prestasi Rohani Iman yang disebut takwa. Dengan demikian, amal shleh itu menyangkut keserasian dan keselarasan hubungan Manusia dengan Allah dan hubungan manusia dengan dirinya yang membentuk kesalehan Sosial, dan hubungan manusia dengan Alam yang membentuk kesalehan terhadap Alam sekitar. Kualitas amal shaleh ini akan menentukan derajat ketakwaan prestasi RohaniIman seseorang dihadapan Allah SWT. 10 Dalam peroses pembelajaran di sekolah, terutama sekolah dasar guru merupakan sumber edukatif sekaligus aktor peroses pembelajaran yang utama. Seorang guru tidak akan pernah tergantikan walaupun perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Terutama teknologi pembelajaran mengalami 9 M. Noor Syam, Opcit., hlm.16-19 10 Muhaimin, Paradigma PAI Upaya Mengefektifkan PAI di Sekolah Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004, hlm. 75 perkembangan yang sangat pesat. Perubahan cepat dalam teknologi informasi dan teknologi pembelajaran bukan menjadi penghalang bagi guru sebagai pendidik tataran idea guru yang efektif menurut survey UNESCO terhadap anak usia 8 – 12 tahun dari 50 negara menyimpulkan bahwa guru yang efektif memiliki karakteristik : 1. Hubungan guru murid : Bersahabat, menjadi mitra belajar sambil menghibur murid, menyayangi murid seperti anaknya sendiri, adil, memahami kebutuhan setiap anak serta berusaha memberikan yang terbaik untuk muridnya, dan mampu membantu anak didik menuju kedewasaan. 2. Berkaitan dengan tugasnya sebagai guru : Mencintai pekerjaannya, cakap secara akademik, mampu menerangkan dengan jelas, mampu merangsang siswa untuk belajar, mampu memberikan kepada siswa sesuatu yang berharga, dan mampu menjadikan kelas sebagai lingkungan yang menyenangkan. 3. Berkaitan dengan sikap dan kepribadian : Berpenampilan menarik, tidak terlalu kaku, dan menjadi teladan bagi siswanya. 11 Dari sekian masalah maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa tugas seorang guru bukanlah tugas yang main-main atau tugas yang diremehkan. Tugas seorang guru pada kenyataannya menuntut guru sebagai pekerja profesional. Di mana dalam proses belajar guru merupakan salah satu komponen penentu keberhasilan belajar siswa, agar mencapai keberhasilan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Untuk menujang keberhasilan dalam peroses pembelajaraan, tentunya setiap guru harus meningkatkan kemampuannya, melalui keikutsertaannya dalam berbagai pelatihan, seminar, loka karya, maupun melakukan studi penelitian tindakan kelas. Melalui kegiatan-kegiatan tersebut guru dapat mengembangkan keahlian mengajarnya. 11 Marno dan Idris. Op.cit, h 30

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka permasalahan dapat diidentifikasi sebagai berikut : 1. Bagaimana upaya yang dilakukan guru pai dalam meningkatkan prestasi belajar siswa ? 2. Bagaimana hasil prestasi belajar siswa setelah guru pai melakukan upaya peningkatan prestasi belajar siswa ?

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, maka pembatasan fokus penelitian dari penelitian ini adalah bagaimana upaya guru pai dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di SD Kaliabang Tengah VII Bekasi Utara 2. Perumusan Masalah Dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : a. Bagaimanakah upaya guru PAI dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di SD Kaliabang Tengah VII Bekasi Utara b. Apakah upaya guru PAI dapat meningkatkan prestasi belajar siswa di SD Kaliabang Tengah VII Bekasi Utara

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan maslah,adapun tujuan penelitian ini adalah: a. Mengetahui bagaimana upaya guru PAI dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di SD Kaliabang Tengah VII Bekasi Utara b. Mengetahui seberapa besar pelajaran pai dapat meningkatkan prestasi belajar. 2. Adapun kegunaan dari penulisan skripsi ini adalah: a. Bagi SD Kaliabang Tengah VII Bekasi Utara yang menjadi fokus penelitian ini di harapkan bermanfaat sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan prestasi belajar. b. Bagi guru dan calon guru dapat memberikan informasi tentang pentingnya meningkatkan prestasi belajar PAI siswa. 10

BAB II KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teoritik

1. Upaya Guru PAI

a. Pengertian Guru PAI

Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, guru diartikan sebagai orang yang pekerjaannya mata pencariannya mengajar. Kata guru yang dalam bahasa arab disebut MUALLIM dan dalam bahasa inggris teacher itu memang mempunyai arti sederhana, yakni A person whose occupation is teaching others mcleod,1989, artinya guru ialah seseorang yang pekerjaannya mengajar orang lain. 12 Guru agama mempunyai tugas yang cukup berat, yaitu ikut membina pribadi siswa di samping mengajarkan pengetahuan agama kepada siswa. Guru agama harus memperbaiki pribadi siswa yang terlanjur rusak, karena pendidikan dalam keluarga. Guru agama harus membawa siswa semuanya kepada arah pembinaan pribadi yang sehat dan baik. Setiap guru agama harus menyadari bahwa segala sesuatu pada dirinya akan merupakan unsur pembinaan bagi siswanya. Seorang guru agama juga mempunyai tugas pendidikan yaitu memelihara dan membimbing fitrah dengan menciptakan lingkungan pendidikan yang sesuai dengan fitrah itu sendiri, kearah tujuan yang ingin dicapaidalam pendidikan islam, yaitu menjadi manusia yang berkpribadian yang baik sesuai dengan tuntunan agama. Di samping pendidikan dan pengajaran yang di laksanakan dengan sengaja oleh guru agama dalam pembinaan siswa, juga yang sangat penting dan menentukan pula adalah kepribadiaan,sikap dan cara hidup guru itu sendiri, bahkan cara berpakaian, cara bergaul, berbicara dan menghadapi setiap masalah yang secara langsung tidak 12 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, Bandung : Rosda, 2013, h. 222 tampak hubungannya dengan pengajaran, namun dalam pendidikan dan pembinaan pribadi si siswa, hal itu sangat berpengaruh. 13 Berdasarkan paparan di atas sekolah dasar merupakan awal terbentuknya pembinaan pribadi siswa..Pendidikan di sekolah dasar merupakan tugas seorang guru agama. Guru agama yang pandai dan bijaksanalah yang dapat mendekatkan siswa ke arah sikap positif siswa terhadap agama. Guru-guru agama di sekolah dasar harus menyadari bahwa siswa-siswa di sekolah dasar adalah siswa-siswa yang perlu bimbingan dan pembinaan yang ekstra. Dengan kata lain guru agama di sekolah dasar harus menguasai karakter setiap siswa, psikologi siswa, serta penguasaan terhadap ilmu yang akan di ajarkannya kepada siswa itu harus cukup baik. Latihan-latihan keagamaan sangat baik di biasakan sejak dini, misalnya saja yang berkaitan dengan ibadah seperti sembahyang, menghapal surat-surat pendek serta doa sehari-hari. Sembahyang juga harus di biasakan sejak di sekolah dasar, sehingga lama kelamaan akan tumbuh rasa senang melakukan ibadah tersebut. Dalam setiap latihan-latihan yang di lakukan di sekolah dasar akan berdampak pada kepribadian siswa, maka akan timbulnya pembiasaan. Pembiasaan ini sangat penting di dalam pendidikan agama.Setiap guru juga harus ingat bahwa ia adalah unsur terpenting dalam pendidikan agama di sekolah.

b. Karakteristik Guru Pendidikan Agama Islam

Dalam arti sederhana kepribadian berarti sifat hakiki individu yang tercemin pada sikap dan perbuatannya yang membedakan dirinya dari yang lain.kata lain yang sangat dekat artinya dengan kpribadian adalah karakter dan indentitas. Kepribadian adalah faktor yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan seorang guru sebagai pengembang sumber daya manusia. Oleh karena itu, setiap calon guru 13 Zakiah Drajat, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta : PT. Bulan Bintang, h. 57 dan guru profesional sangat di harapkan memahami karakteristik ciri khas kepribadian diri yang di perlukan sebagai panutan anak didiknya. Karakteristik kepribadian yang berkaitan dengan keberhasilan guru meliputi : 1 Fleksibilitas kongnitif guru Fleksibilitas kongnitif keluwesan ranah cipta merupakan kemampuan berpikir yang di ikuti dengan tindakan yang memadai dalam situasi tertentu. Guru yang fleksibel pada umumnya di tandai dengan keterbukaan berpikir dan beradaptasi,ketika mengamati dan mengenali suatu objek atau situasi tertentu. Seorang guru yang fleksibel selalu berpikir kritis. 14 2 Keterbukaan psikologis pribadi guru Hal lain yang juga menjadi faktor yang turut menentukan keberhasilan tugas seorang guru adalah keterbukaan psikologis guru itu sendiri. 15 Khalifah dan Quthub 2009 mengungkapkan tentang karakter guru muslim sebagai berikut. a Rohiah dan akhlakiah. Hal ini diejawantahkan dengan beriman kepada Allah, beriman kepada kada dan kadar Allah, beriman dengan nilai-nilai islam yang abadi,melakukan perintah-perintah yang diwajibkan agama dan menjahui yang dilarang agama, baik dalam perkataan maupun dalam perbuatan. b Asas dan penopang anda dalam mengajar adalah untuk menyebarkan ilmu dan demi merengkuh pahala akhirat. c Tidak emosional. Yang di maksud dengan sifat ini adalah mampu mengekang diri,meredam kemarahan teguh pendirian, 14 Muhibbin Syah, h. 225 15 Ibid, h. 227

Dokumen yang terkait

Upaya Guru dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Fiqih di Madrasah Aliyah Manaratul Islam

0 4 103

Hubungan Profesionalisme Guru Pai Dengan Prestasi Belajar Siswa Smp Dua Mei

3 11 137

Keterampilan Bertanya Guru dalam Meningkatkan Aktivitas belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah At-taqwa 06 Bekasi.

1 10 196

Pengaruh Tingkat Kecerdasan Emosional Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Pada Siswa Smp Muhammadiyah 17 Ciputat

1 48 98

Perbandingan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Berasrama Dengan Nonasrama Di Smp Kharisma Bangsa Tangerang Selatan

6 45 123

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Minat Dan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Di MTs Muhammadiyah Surakarta Dan Smp Ta’mirul Islam S

1 6 22

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Minat Dan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Di MTs Muhammadiyah Surakarta Dan Smp Ta’mirul Islam S

0 2 20

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN RELIGIUSITAS SISWA DI SMK MUHAMMADIYAH Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Religiusitas Siswa Di Smk Muhammadiyah 3 Nogosari Tahun 2015\2016.

0 5 15

PERANAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SDN NO. 52 LEREKANG

0 2 82

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN

0 0 7