57
Bank telah melakukan kaji ulang secara berkala setiap 3 tahun sekali terhadap efektifitas pelaksanaan kerja audit intern dan kepatuhan
terhadap SPFAIB oleh pihak ekternal. Kaji ulang terakhir dilaksanakan pada tahun 2011 oleh Auditor Independen Drs. J. Tanzil dan Rekan
dengan pokok
– pokok hasil audit Auditor Independent tersebut telah ditindaklanjuti sepenuhnya.
Terkait adanya kelemahan minor dalam tataran penyusunan kebijakan dan implementasi pada tahun 2011, sesuai ketentuan dan
perundangan yang berlaku setiap 3 tiga tahun, pedoman serta sistem dan prosedur kerja yang dimiliki bank sedang dilakukan pengkinian
oleh konsultan seiring perkembangan organisasi dan bisnis bank. Disamping itu, upaya peningkatan kompetensi terhadap sumber daya
manusia audit intern terus dijalankan secara berkesinambungan untuk mendapatkan keahlian secara spesifik dengan bekerjasama dengan
Divisi Pelatihan dan Pendidikan dengan cara mengikutsertakan pada workshop, seminar, dan pelatihan yang dilaksanakan oleh pihak
ekternal. Setiap sumber daya manusia audit intern untuk tahun 2012 telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan sesuai alokasi anggaran
hari pelatihanpendidikan rata
– rata 9 hari.
c. Fungsi Audit Eksternal
Sebagai pihak independen untuk menyampaikan laporan transparansi kondisi keuangan bank dalam rangka meningkatkan kualitas
pelaporan dan akurasi penyajian kondisi keuangan bank. Laporan Keuangan bank bjb setiap tahun diaudit oleh Akuntan Publik
KAP independen sebagai pelaksana fungsi audit eksternal. Penunjukan KAP tersebut menunjuk pada hasil rekomendasi Komite
Audit. Persyaratan lainnya yang harus dipenuhi KAP adalah terdaftar di Bank Indonesia sebagai kantor akuntan publik dan memiliki kriteria
yang disyaratkan dalam Peraturan Bank Indonesia. Auditor Independen melakukan audit sesuai dengan standar
profesional akuntan publik untuk memastikan laporan keuangan bank disusun sesuai Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku.
Sesuai dengan Rapat Dewan Komisaris dan Direksi tanggal 25 Juli 2011 bank bjb menunjuk Auditor Independen Ernst Young
Indonesia Stock Exchange Building Tower 2,7
th
Floor Jl. Jend Sudirman Kav 52-53 Jakarta 12190, Indonesia . Penunjukan Auditor
Independen tersebut ditindaklanjuti dengan Perjanjian Nomor 05398PSS-AS2012.
Daftar kantor Akuntan Publik yang telah mengaudit Laporan bank bjb adalah sebagai berikut :
58 Tahun
Buku Kantor Akuntan Publik
Akuntan 2012
Ernst Young Benyanto Suherman
2011 Ernst Young
Drs. Hari Purwantono 2010
Ernst Young Drs. Hari Purwantono
2009 Ernst Young
Drs. Hari Purwantono 2008
Pricewaterhousecoopers Lucy Luciana Suhenda, SE, Ak., CPA
Laporan hasil pemeriksaan dilaporkan langsung oleh KAP ke Bank Indonesia
d. Kegiatan dan Sosialisasi Good Corporate Governance Tahun 2012
Penerapan Good Corporate Governance GCG diawali dengan penerapan budaya perusahaan yang didalamnya terdapat tata nilai
atau nilai-nilai utama yang menjadi corporate value bank bjb.
Dalam mewujudkan komitmen untuk melaksanakan praktik-praktik Good Corporate Governance GCG maka corporate value bank bjb
dijabarkan dalam bentuk code of conduct etika usaha dana tata perilaku untuk menjadi acuan perilaku bagi Komisaris, Direksi dan
seluruh pegawai bank bjb dalam mengelola perusahaan guna mencapai visi, misi dan tujuan perusahaan.
Salah satu etika perilaku yang terdapat pada code of conduct yaitu standar etika untuk menghindari benturan kepentingan dan
penyalahgunaan jabatan serta etika untuk tidak menerima gratifikasi dalam bentuk apapun yang berhubungan dengan jabatan, dan
sebagaimana diketahui salah satu cakupan dalam pelaksanaan Good Corporate Governance GCG yaitu penanganan benturan kepentingan
conflict of interest.
Maka dalam rangka implementasi standar etika pada code of conduct dan penanganan benturan kepentingan sebagai salah satu wujud
penerapan Good Corporate Governance GCG, bank bjb menerapkan Program
Pengendalian Gratifikasi
sebagaimana kesepakatan
kerjasama dengan pihak Komisi Pemberantasan Korupsi KPK. Program Pengendalian Gratifikasi adalah sekumpulan perangkat dan
rangkaian kegiatan dan mekanisme pengendalian gratifikasi secara berkesinambungan guna menjaga integritas pegawai dari praktik
gratifikasi yang dilarang.
Program pengendalian gratifikasi terdiri dari pembuatan perangkat aturan tentang pengendalian gratifikasi, pembentukan organisasi yang
mengelola pengendalian gratifikasi, kegiatan sosialisasidiseminasi
59
tentang aturan pengendalian gratifikasi dan peningkatan kesadaran individu dan organisasi tentang gratifikasi serta implementasi
pengelolaan pelaporan penerimaan gratifikasi yang berkoordinasi dengan pihak Komisi Pemberantasan Korupsi KPK.
Kegiatan sosialisasidiseminasi Program Pengendalian Gratifikasi sebagai bagian dalam penerapan Good Corporate Governance GCG
pada sepanjang tahun 2012 telah dilaksanakan kepada 2.624 pegawai bank bjb termasuk kepada Direksi.
Dalam kegiatan diseminasi aturan pengendalian gratifikasi tersebut telah dilaksanakan kegiatan Penandatangan Kontrak Komitmen untuk
tidak menerima atau memberikan gratifikasi dalam bentuk apapun yang berhubungan kedudukan atau jabatan oleh para stakeholder bank bjb
antara lain Direksi, Komisaris, Pegawai, Nasabah, dan Mitra Kerja vendorsupplier.
Dalam implementasi pengelolaan pelaporan gratifikasi sampai dengan Desember 2012 telah diterima sebanyak 541 laporan penerimaan
gratifikasi senilai eq Rp. 327,8 juta yang mana sebanyak 59 laporan senilai eq Rp. 51,3 juta menjadi penanganan Komisi Pemberantasan
Korupsi KPK dalam penetapan status gratifikasi yang diterima. Berdasarkan
hasil monitoring
dan evaluasi
dengan Komisi
Pemberantasan Korupsi KPK diketahui bahwa dalam menerapkan Program Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan bank BUMNBUMD,
pihak Komisi Pemberantasan Korupsi KPK akan melakukan koordinasi dengan Bank Indonesia dan menjadikan bank bjb sebagai
contoh penerapan PPG di sektor perbankan, serta selama tahun 2012 Komisi Pemberantasan Korupsi KPK telah memberikan penghargaan
kepada bank bjb, diantaranya kategori penghargaan untuk laporan
penetapan milik negara dari BUMN sebanyak 36 laporan dan penghargaan dengan pelaporan gratifikasi terkecil.
Dalam upaya untuk meningkatkan peran serta aktif para pelapor whistleblower
dalam mengungkapkanmengadukan
tindakan pelanggaran yang dilakukan para Direksi, Komisaris dan Pegawai
maka bank bjb telah membentuk Sistem Pengaduan Pelanggaran whistleblowing system bank bjb.
Sistem Pengaduan Pelanggaran whistleblowing system bank bjb adalah sistem pengelolaan pengaduan tindakan pelanggaran atau
perbuatan melawan hukum, perbuatan yang tidak sesuai prinsip etika tidak bermoral, atau perbuatan lain yang merugikan bank yang bersifat
independen dan rahasia.
Dalam aturan Sistem Pengaduan Pelanggaran whistleblowing system bank bjb pengungkapan pelaporan pelanggaran dan identitas pelapor
60
dirahasiahkan melalui media whistleblowing system, serta pelapor diberikan perlindungan.
Media Sistem Pengaduan Pelanggaran whistleblowing system bank bjb yaitu melalui :
- TeleponFax : 022 4211161
- SMS : 0811 2255 909
- Email :
pengaduan_upgbankbjb.co.id -
Surat : Unit Pengendalian Gratifikasi PO.BOX 1355 Bandung 40111
Lingkup pengaduan pelanggaran pada whistleblowing bank bjb meliputi tindakan korupsi, suap, gratifikasi yang dianggap suap,
benturan kepentingan, pencurian, kecurangan, pelanggaran pedoman etika perusahaan dan perbuatan yang menimbulkan kerugian bank.
Laporan pengaduan pelanggaran yang diterima sampai dengan Desember 2012 yaitu sebanyak 2 dua laporan terkait gratifikasi
dengan tindaklanjut tidak dapat dilaksanakan karena kebenaran pelaporan tidak dapat diklarifikasi kepada pelapor dan sebanyak 3
tiga laporan terkait keluhan pelayanan nasabah dengan tindaklanjut laporan dilaksanakan oleh Divisi Corporate Secretary dan Divisi
Jaringan dan Layanan.
2. Pengelolaan Risiko a. Struktur Organisasi