37
terkait penempatan dana serta posisi sumber dana untuk mendapatkan cost of fund yang optimal ;
2. Information Technology Steering Committee ITSC : committee ini dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris dan Direksi dalam
melakukan pengawasan terkait pengembangan dan pengelolaan Teknologi Informasi.
Komite yang berada dibawah RMC dapat berkoordinasi dengan komite lainnya yang berada pada ruang lingkup bank dan dapat secara
bersama-sama memberikan rekomendasi kepada Direksi dalam hal ini RMC sebagai forum komite tertinggi dan pengambil keputusan terkait
keputusan-keputusan
strategis terhadap
pengembangan dan
pengelolaan kegiatan usaha bank. Masing-masing komite bersifat mandiri karena memiliki ruang lingkup kewenangan yang berbeda
namun memiliki tugas dan fungsi yang sama sebagai perumus rekomendasi kepada Direksi terkait kebijakan strategis bank.
b. Credit Policy Committe CPC
Pembentukan tim Credit Policy Committe CPC telah disahkan melalui Surat Keputusan Direksi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat
dan Banten, Tbk., Nomor 580SKDIR-MR2011 tanggal 13 Oktober 2011 tentang Pembentukan Anggota Susunan Tim ALCO, CPC, dan
RMC bank bjb. Berikut adalah susunan tim Credit Policy Committe CPC:
Ketua CPC
: Direktur Utama Wakil Ketua
: Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Sekretaris
: Pemimpin Divisi Manajemen Risiko Anggota Permanen :
1. Direktur Treasury Internasional 2. Direktur Komersial
3. Direktur Konsumer 4. Pemimpin Divisi Korporasi Komersial
5. Pemimpin Divisi Konsumer 6. Pemimpin Divisi Mikro Ritel
7. Pemimpin Divisi Card Center Electronic Banking 8. Pemimpin Divisi Treasury
9. Pemimpin Divisi Kepatuhan dan Hukum
10. Pemimpin Divisi Audit Internal 11. Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis
12. Pemimpin Divisi Internasional 13. Pemimpin Divisi Credit Risk Reviewer
Anggota Non Permanen: 1. Pemimpin Divisi Jaringan dan Pengembangan Layanan
2. Pemimpin Divisi Akuntansi
38
3. Pemimpin Divisi SDM 4. Pemimpin Divisi Manajemen Anak Perusahaan
5. Pemimpin Divisi Layanan Operasional
Tim CPC memiliki tugas pokok sebagai berikut: 1. Merumuskan dan menetapkan permasalahan yang bersifat
signifikan dan material, meliputi penyusunan kebijakan kredit beserta perubahannya, perbaikan atau penyempurnaan penerapan
termasuk strategi kebijakan kredit serta contingency plan apabila terdapat kondisi yang tidak normal;
2. Menetapkan hal-hal yang terkait dengan keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal di bidang kredit antara lain
keputusan pelampauan
ekspansi kredit
yang signifikan
dibandingkan dengan Rencana Bisnis Bank yang telah ditetapkan sebelumnya.
Merumuskan kebijakan perkreditan berdasarkan hal-hal khusus yang dikehendaki risk appetite yang berkaitan dengan:
a. Target market dan porsi; b. Segmentasi;
c. Risk Mitigation; d. Maksimum hapus buku.
3. Merumuskan limit kewenangan memutus kredit; 4. Menetapkan kebijakan dalam hal kredit bermasalah berupa:
a. Penyelamatan rescheduling, reconditioning, restructuring atau b. Penyelesaian melalui proses di pengadilan ataupun proses di
luar pengadilan. 5. Mengawasi pelaksanaan KPB secara konsisten serta merumuskan
pemecahan masalah apabila terdapat hambatankendala dalam penerapan KPB;
6. Melaksanakan pengkajianevaluasi secara berkala terhadap KPB dan memberikan saran kepada Direksi apabila diperlukan
perubahan atau penambahan KPB; 7. Melaksanakan
pengkajian terhadap
efektivitas Sistem
Pengendalian Internal Perkreditan secara berkala; 8. Memantau serta memberikan saran atas perencanaan dan
pelaksanaan training di bidang perkreditan; 9. Memantau dan mengevaluasi :
a. Perkembangan dan kualitas portofolio perkreditan secara keseluruhan termasuk perkembangan dan kualitas kredit yang
diberikan kepada pihak yang terkait dengan bank dan debitur- debitur besar tertentu;
b. Pelaksanaan kewenangan memutus kredit dan ketentuan BMPK;
39
c. Kepatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan dan peraturan lainnya dalam pelaksanaan pemberian kredit;
d. Penyelesaian kredit bermasalah sesuai dengan yang ditetapkan dalam KPB;
e. Kepatuhan dalam memenuhi ketentuan mengenai kecukupan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai CKPN;
f. Debitur-debitur besar tertentu dan kredit yang berada dalam daftar kredit dalam pengawasan khusus;
g. Pencapaian target Rencana Kerja dan Pengawasan Kredit Bermasalah.
c. ALCO Asset Liability Committee
bank bjb telah membentuk ALCO berdasarkan SK Direksi Nomor 580SKDIR-MR2011 tanggal 13 Oktober 2011 tentang Pembentukan
Anggota Susunan Tim ALCO, CPC dan RMC bank bjb.
Adapun terkait Susunan Anggota ALCO bank bjb berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 580SKDIR-MR2011 tanggal 13 Oktober
2011. Adapun susunan Tim ALCO sebagai berikut :
Susunan Tim Asset Liability Committee ALCO Penanggung Jawab : Direksi
Ketua : 1. Direktur Treasury Internasional
2. Direktur Komersial 3. Direktur Konsumer
Sekretaris : 1. Pemimpin Divisi Treasury
2. Pemimpin Divisi Manajemen Risiko Anggota
1.
Pemimpin Divisi Korporasi Komersial 2. Pemimpin Divisi Konsumer
3. Pemimpin Divisi Mikro 4. Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis
5. Pemimpin Unit Card Center 6. Pemimpin Unit Electronic Banking
7. Pemimpin Divisi Keuangan Akuntasi 8. Pemimpin Divisi Internasional
9. Pemimpin Divisi Institutional Banking 10. Pemimpin Divisi Credit Risk Reviewer
11. Pemimpin Divisi Jaringan Pengembangan Layanan Anggota Non Permanen:
1. Pemimpin Divisi Teknologi Informasi 2. Pemimpin Divisi Umum
3. Pemimpin Divisi Kepatuhan Hukum
40 4.
Pemimpin Divisi Corporate Secretary 5. Pemimpin Divisi Sumber Daya Manusia
6. Pemimpin Divisi Layanan Operasional 7. Pemimpin Divisi Pendidikan Pelatihan
8.
Pemimpin Divisi Change Management Office 9. Pemimpin Divisi Audit Internal
10. Pemimpin Divisi Manajemen Anak Perusahaan 11. Pemimpin Kantor Wilayah
Susunan Tim Staff Suppoting Group SSG – ALCO
Ketua SSG ALCO : Pemimpin Divisi Treasury
Wakil Ketua 1. Pemimpin Divisi Korporasi Komersial
2. Pemimpin Divisi Konsumer 3. Pemimpin Divisi Manajemen Risiko
Sekretaris 1. Pemimpin Group Manajemen Likuiditas ALM
2. Pemimpin Group Risiko Likuiditas Pasar 3. Pemimpin Group Komersial
Anggota 1. Pemimpin Divisi Mikro
2. Pemimpin Unit Card Center 3. Pemimpin Unit Electronic Banking
4. Pemimpin Divisi Internasional 5. Pemimpin Divisi Institutional Banking
6. Pemimpin Divisi Credit Risk Reviewer 7. Pemimpin Divisi Keuangan Akuntasi
8. Pemimpin Divisi Perencanaan Strategis 9. Pemimpin Group Perencanaan Strategis
10. Pemimpin Group Korporasi 11. Pemimpin Group Ritel Divisi Mikro
12. Pemimpin Group Treasury Trading 13. Pemimpin Group Trade Finance Services
14. Pemimpin Group Operational TI 15. Pemimpin Group Likuiditas
16. Pemimpin Group Akutansi Manajemen 17. Pemimpin Group Risiko Kredit
18. Pemimpin Group Risiko Operasional 19. Pemimpin Group Business Legal
20. Pemimpin Group Hubungan Investor 21. Pemimpin Group KPR Business Process
22. Pemimpin Group Pengembangan Produk Prosedur, Divisi Mikro
41
23. Pemimpin Group Pengembangan Produk Prosedur, Divisi Korporasi Komersial
24. Pemimpin Group Pengembangan Produk Prosedur, Divisi Konsumer
Tugas – Tugas Pokok Tim ALCO Asset Liability Committee:
1. Bertanggung jawab atas pencapaian rentabilitas bank sesuai dengan target keuntungan laba, pertumbuhan neraca dan beberapa ukuran
rentabilitas yang telah ditetapkan dalam anggaran ; 2. Melakukan rapat secara berkala minimum sebulan sekali untuk
menilai, merencanakan
dan mengambil
langkah berupa
kebijaksanaan dan action plan untuk mengejar target rencana kerja dan anggaran dengan realisasi yang terjadi serta usulan
kemungkinan perubahan anggaran ;
3. Merumuskan dan memutuskan pricing strategy yang meliputi : a. Credit Pricing Based Lending Rate, Time Deposit, Deposit on
Call, dll b. Deposit Pricing Demand Deposit, Time Deposit, Deposit on Call,
dll c. Pricing Produk dan Jasa Bank Lainnya.
4. Melakukan rapat secara berkala untuk menilai, mengevaluasi performance Bank yang berkaitan dengan posisi gap management,
Batas Maksimum Pemberian Kredit BMPK dan Posisi Devisa Netto PDN ;
5. Mengevaluasi posisi risiko suku bunga bank dan strategi Bank untuk memastikan bahwa hasil risk taking position Bank telah konsisten
dengan tujuan pengelolaan risiko suku bunga; 6. Melakukan review secara periodik posisi likuiditas bank dan
merumuskan besarnya
persentase likuiditas
yang akan
dipertahankan oleh bank ; 7. Melakukan review secara periodik posisi alokasi penempatan dana
bank pada aktiva yang menghasilkan earning assets dan merumuskan pada alokasi dana pada earning assets yang optimal ;
8. Melakukan review secara periodik posisi sumber dana bank dan merumuskan komposisi jenis-jenis sumber dana yang menghasilkan
Cost of Fund yang optimal ; 9. Melakukan review secara periodik posisi dan exposure penempatan
dana di pasar uang antara bank dengan menetapkan limit global besarnya aset bank pada penempatan dana di pasar uang ;
42
10. Melakukan review dan merencanakan secara periodik posisi kualitas Porfolio perkreditan, juga menetapkan besarnya posisi Loan to
Deposit Ratio LDR yang akan diambil bank ; 11. Melakukan pembahasan mengenai posisi permodalan bank dalam
upaya mencapai posisi Capital Adequacy Ratio CAR yang ditentukan oleh Bank Indonesia dengan melaksanakan capital
planning yang cermat ;
12. Melakukan review pembahasan mengenai posisialokasi dana pada penyertaan dan investasi bank pada surat-surat berharga, serta pada
jumlah yang optimal atas harta tetap dan inventaris kantor ; 13. Mereview deviasi antara hasil actual dengan proyeksi anggaran dan
rencana bisnis bank ; 14. Menyampaikan
informasi kepada
Direksi mengenai
setiap perkembangan ketentuan dan peraturan terkait yang mempengaruhi
strategi dan kebijakan bank ; 15. Melaksanakan rapat-rapat lainnya yang diisyaratkan oleh perubahan-
perubahan yang terjadi di pasar ataupun perubahan-perubahan dari segi regulasi pemerntahan yang terjadi secara tiba-tiba.
Adapun ketentuan tim ALCO adalah : 1. Anggota ALCO terdiri dari anggota permanen dan non permanen.
2. Setiap anggota permanen mempunyai satu hak suara dalam proses
pengambilan keputusan melalui voting, sedangkan anggota non permanen tidak mempunyai hak suara.
3. Hasil akhir proses voting merupakan suatu usulan tim ALCO yang nantinya keputusan akhir ada dalam rapat Direksi.
d. Information Technology Steering Committee ITSC