tumbuhan tinggi yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri, cytotoxic, antiviral, anti-inflamasi, dan antiprotozoa. Selain tipe labdane, tipe marine diterpenoida
merupakan salah satu diterpenoida alami dari biota laut yang pontensial untuk obat anti-inflamasi. Biota laut yang menghasilkan marine diterpenoida adalah
spons Axinella sp. Hasil penelitian Jia et al, 2006 menunjukkan bahwa hasil ekstrak karang
lunak jenis Sinularia sp. yang mempunyai kandungan senyawa terpenoida diantaranya diterpen dan steroida yang juga mempunyai aktivitas sebagai
antikanker, antiinflamatori, dan antialergi. Aktivitas antibakteri, antifungi, antitumor, dan neurotoksik ditunjukkan oleh hasil penelitian Sawant et al., 2006
bahwa hasil ekstrak karang lunak jenis Sarcophyton sp. banyak mengandung senyawa bioaktif steroida dan terpenoida. Menurut Heras dan Hortelano 2009,
tipe labdane dari golongan tepenoid yang diisolasi dari spons merupakan metabolit sekunder dari biota laut yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri,
sitotoksik, antiviral, anti-inflamasi, dan antiprotozoa. Maier et al., 2007 dan Guo et al., 2009 juga menjelaskan bahwa, streroidal glikosid atau sulfated steroidaal
oliglikosid asterosaponin merupakan metabolit utama dari bintang laut yang memiliki potensi aktivitas biologis yang berguna sebagai sitotoksik, hemolisis,
sitostatis, antikanker, antibakterial, antiviral dan antifungi. Sterol adalah triterpena yang kerangka dasarnya sistem cincin siklopentana
perhidrofenantrena. Tiga senyawa yang biasa disebut fitosterol mungkin terdapat pada setiap tumbuhan tingkat tinggi yaitu sitosterol, stigmasterol, dan kampesterol
Sirait, 2007. Menurut Santalova et al., 2004, sterol yang diisolasi dari spons Rhizochalina incrustata memiliki aktivitas sebagai sitotoksik dan hemolisis.
2.6.3 Flavonoida
Flavonoida adalah senyawa yang terdiri atas C6-C3-C6 Sirait, 2007. Flavonoida terdapat dalam tumbuhan sebagai campuran, jarang sekali dijumpai
hanya flavonoida tunggal dalam jaringan tumbuhan. Flavonoida umumnya terdapat pada tumbuhan sebagai glikosida. Flavonoida diklasifikasikan menjadi
flavon, flavonol, flavanon, flavanonol, isoflavon, calkon, dihidrokalkon, auron, antosianidin, katekin, flavan-3,4-diol Harborne, 1987. Flavonoida dapat berguna
bagi kehidupan manusia. Flavon dalam dosis kecil bekerja sebagai stimulant pada
Universitas Sumatera Utara
jantung, hesperidin mempengaruhi pembuluh darah kapiler. Flavon yang terhidroksilasi bekerja sebagai diurematik dan sebagai antioksidan pada lemak
Sirait, 2007. Flavonoida yang terkandung dalam biota laut memiliki banyak manfaat. Menurut Gavin dan Durako 2012, biota laut seperti lamun Halophila
johnsonii yang telah diisolasi memiliki senyawa aktif sitosolik flavonoida yang dapat berfungsi sebagai antioksidan. Menurut Cushnie dan Lamb 2005
flavonoida merupakan golongan yang penting karena memiliki spektrum aktivitas antimikroba yang berasal dari produk alami untuk dijadikan obat. Flavonoida juga
memiliki aktivitas sebagai antifungi dan antiviral.
2.6.4 Saponin
Saponin adalah glikosida dan sterol yang telah terdeteksi pada lebih dari 90 suku tumbuhan. Saponin juga merupakan senyawa aktif permukaan dan
bersifat seperti sabun. Saponin dapat dideteksi berdasarkan kemampuannya membentuk busa dan menghemolisis sel darah. Pencarian saponin dalam
tumbuhan telah dirangsang oleh kebutuhan terhadap sumber sapogenin yang mudah diperoleh dan dapat diubah dalam laboratorium menjadi sterol hewan yang
berkhasiat penting Harborne, 1987. Saponin sebagian besar bereaksi netral larut dalam air, beberapa ada yang bereaksi dengan asam sukar larut dalam air,
sebagian besar ada yang bereaksi dengan basa. Saponin dapat membentuk senyawa kompleks dengan kolesterol. Saponin dapat bersifat toksik terhadap ikan
dan binatang berdarah dingin lainnya. Saponin yang beracun disebut sapotoksin. Saponin dapat menyebabkan stimulasi pada jaringan tertentu misalnya pada epitel
hidung, bronkus, ginjal, dan sebagainya. Stimulasi pada ginjal diperkirakan menimbulkan efek diuretika Sirait, 2007.
Menurut Chludil et al., 2000, bintang laut memiliki komponen bioaktif berupa saponin. Saponin yang diisolasi dari bintang laut Anasterias minuta
memiliki kemampuan sebagai sitotoksik, hemolisis, antifungi, dan antiviral. Isolasi dan purifikasi dari ekstrak bintang laut ini menghasilkan steroidaal glikosid
yang memiliki kemampuan sebagai antifungi. Wang et al., 2003 menyatakan, isolasi bintang laut Certonardoa semiregularis memiliki senyawa aktif saponin
certonardosides yang memiliki aktivitas sebagai sitotoksik dan antimikrobial.
Universitas Sumatera Utara
2.6.5 Fenol Hidrokarbon