Antibiotik Kloramfenikol PENELAAH PUSTAKA

ekstrak yeast, laktosa, sukrosa, sodium chloride, phenol red, brilliant green dan agar. Karakteristik koloni Salmonella pada media ini adalah berwarna merah muda hingga merah atau bening hingga buram dengan lingkaran merah muda sampai merah Bridson, 2006. 4. Selenite Broth Selenite Broth merupakan suatu media pengkaya yang digunakan untuk mengisolasi Salmonella yang berasal dari feses maupun produk makanan. Media ini mengandung pepton, laktosa dan natrium fosfat yang merupakan nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan Salmonella. Salmonella dapat tumbuh baik dalam media ini, yang ditandai dengan adanya kekeruhan pada media Salenite Broth Bridson, 2006.

H. Antibiotik Kloramfenikol

Kloramfenikol merupakan suatu antibiotik spektrum luas yang berasal dari beberapa jenis Streptomyces misalnya S.venezuelae, S. phaeochromogenes var. chloromyceticus dan S. amiyamensis. Kloramfenikol merupakan antibiotik bakteriostatik berspektrum luas yang aktif terhadap organisme-organisme aerobik dan anaerobik gram positif maupun negatif. Kloramfenikol efektif terhadap Streptococcus pneumonia, Streptococcus pyogenes, Streptococcus viridans, Haemophilus, Nisseria, Bacillus spp, Listeria, Bartonella, Brucella, Chlamydia, Mycoplasma, Rickettsia, Treponema, dan kuman anaerob seperti Bacillus fragilities. Sebagian besar bakteri Gram positif dihambat pada konsentrasi 1-10 µgmL, sementara Gram negatif dihambat pada konsentrasi 0,2-5 µgmL Katzung, 2004. Mekanisme kerja kloramfenikol sebagai anti bakteri stereospesifik, karena hanya satu stereoisomer yang memiliki aktivitas anti bakteri, yaitu D- treo-isomer. Mekanisme kerja kloramfenikol melalui penghambatan terhadap biosentesis protein pada siklus pemanjangan rantai asam amino, yaitu dengan menghambat pembentukan ikatan peptida. Kloramfenikol akan berikatan secara reversible dengan unit ribosom 50-S, sehingga mencegah ikatan antara asam amino dengan ribosom, akibatnya terjadi hambatan pembentukan ikatan peptide dan biosintesis protein. Obat ini berikatan secara spesifik dengan akseptor tempat ikatan awal dari amino asil t-RNA atau bagian peptidil, yang merupakan tempat ikatan kritis untuk perpanjangan rantai peptida. Kloramfenikol umumnya bersifat bakteriostatik, namun pada konsentrasi tinggi dapat bersifat bakterisidal terhadap bakteri-bakteri tertentu Susanti, 2009.

I. Identifikasi Salmonella spp.

Uji identifikasi Salmonella spp. adalah serangkaian uji biokimia berdasarkan karakteristik Salmonella spp. Uji identifikasi menggunakan media dan reagen khusus seperti, uji fermentasi gula – gula glukosa, laktosa, manitol, maltosa, sukrosa, uji sitrat, uji Sulfur Indol Motility SIM, uji MR-VP dan uji katalase Soemarno, 2000. 1. Uji fermentasi gula – gula glukosa, laktosa, manitol, maltosa dan sukrosa Uji fermentasi gula – gula bertujuan untuk mengetahui kemampuan bakteri dalam menguraikan gula – gula spesifik yang mencerminkan sifat bakteri dan dapat digunakan sebagai salah satu cara identifikasi bakteri. Fermentasi merupakan proses oksidasi biologi dalam keadaan anaerob dimana yang bertindak sebagai substrat adalah karbohidrat. Hasil dari fermentasi berbeda – beda tergantung dari jenis bakterinya. Uji fermentasi karbohidrat dilihat dari pembentukan asam yang ditunjukkan dengan adanya perubahan warna medium dari merah menjadi kuning dan terbentuknya gas yang terjebak dalam tabung durham Nugraheni, 2010. Bakteri Salmonella spp. adalah bakteri yang mampu memfermentasikan gula – gula spesifik seperti glukosa, manitol, maltosa. Namun, Salmonella spp. tidak bisa memfermentasikan laktosa dan sakarosa Soemarno, 2000. 2. Uji Sitrat Uji sitrat bertujuan untuk mengetahui penggunaan sitrat sebagai satu – satunya sumber karbon dan energi terutama untuk bakteri gram negatif golongan Enterobacter. Uji ini menggunakan media Simmon’s Citrate Agar yang merupakan medium sintetik dengan Na sitrat sebagai satu – satunya sumber karbon, NH 4 sebagai sumber N, dan indikator pH Brom Thymol Blue. Apabila bakteri mampu menggunakan sitrat, maka akan terjadi peningkatan pH dan warna medium dari hijau menjadi biru. Bakteri Salmonella mampu menggunakan sitrat sebagai sumber karbon yang ditunjukkan dengan perubahan warna medium menjadi warna biru Williams, 2013. 3. Uji Sulfur Indol Motility SIM Uji ini meliputi tiga parameter pengamatan, yaitu uji pembentukan sulfur H 2 S, uji pembentukan indol dari hasil penguraian asam amino, dan pengamatan pergerakan pertumbuhan bakteri dalam media tabung. Media yang digunakan adalah media SIM dengan komposisi sebagai berikut : Ferrous ammonium sulphate, Peptone, Tryptone, Sodium thiosulphate, Nutrient agar. Kandungan Ferrous ammonium sulphate dan Sodium thiosulphate digunakan untuk uji sulfur, kandungan Nutrient agar digunakan untuk uji motilitas sedangkan uji Indol perlu penambahan reagen kovacs Shields, 2013. Uji sulfur bertujuan untuk mengetahui kemampuan bakteri dalam menguraikan asam amino menjadi sulfur. Sulfur dihasilkan oleh beberapa jenis mikroba melalui pemecahan asam amino yang mengandung unsur belerang. Hasil positif apabila H 2 S bereaksi dengan senyawa – senyawa ini yang ditandai dengan terbentuknya logam sulfit yang berwarna hitam. Hasil negatif tidak terbentuk logam sulfit yang berwarna hitam karena bakteri yang berada dalam medium tidak mampu menghidrolisis logam – logam berat yang terkandung dalam medium Nugraheni, 2010. Menurut Holt dkk 2000, bakteri Salmonella spp. mampu menghasilkan residu sulfur yang ditunjukkan dengan terbentuknya warna hitam pada medium. Uji indol adalah produksi indol dari triptofan yang merupakan salah satu tes diagnostik untuk mengidentifikasi bakteri enterik. Uji indol ditambahkan dengan reagen kovacks yang ditambahkan setelah pengamatan moitilitas sehingga tidak mengganggu pengamatan motilitas pada media uji. Reagen kovacks terdiri dari amyl alcohol, para-dimethylminobenzaldehyde, dan concentrated hydrochloric acid. Hasil positif ditandai dengan terbentuknya warna merah pada permukaan media. Menurut Radji 2010 Salmonella spp. memberikan hasil negatif pada reaksi indol. Uji motilitas digunakan untuk mengidentifikasi bakteri berdasarkan penyebaran koloni. Adanya kandungan Nutrient agar semisolid dalam media SIM memungkinakan bakteri yang memiliki flagel melakukan pergerakan dalam media. Salmonella spp. memiliki flagel peritrik yang terdapat di seluruh pemukaan tubuhnya. Pertumbuhan bakteri yang tidak hanya tumbuh pada bekas tusukan atau menyebar pada media, maka bakteri yang diidentifikasi tersebut adalah golongan Enterobacter termasuk Salmonella spp. Holt dkk, 2000. 4. Uji Katalase Uji katalase digunakan untuk mengetahui aktivitas katalase pada bakteri yang diuji. Bakteri yang memerlukan oksigen menghasilkan hidrogen peroksida H 2 O 2 yang beracun bagi bakteri sendiri. Namun bakteri tetap dapat hidup dikarenakan menghasilkan enzim katalase yang dapat mengubah H 2 O 2 menjadi H 2 O dan O 2. Hasil positif ditunjukkan dengan terbentuknya buih Reiner, 2013.

J. Landasan Teori

Dokumen yang terkait

IDENTIFIKASI CEMARAN BACILLUS DAN KHAMIR PADA JAMU GENDONG ”BERAS KENCUR DAN KUNIR ASAM ” Identifikasi Cemaran Bacillus Dan Khamir Pada Jamu Gendong Beras Kencur Dan Kunir Asam Di Pasar Gede Kota Solo.

0 9 11

IDENTIFIKASI CEMARAN BACILLUS DAN KHAMIR PADA JAMU GENDONG ”BERAS KENCUR DAN KUNIR ASAM ” Identifikasi Cemaran Bacillus Dan Khamir Pada Jamu Gendong Beras Kencur Dan Kunir Asam Di Pasar Gede Kota Solo.

0 2 14

Uji angka kapang/khamir (akk) dan angka lempeng total (alt) pada jamu gendong temulawak di pasar Tarumanegara Magelang.

1 9 106

Uji Angka Kapang/Khamir (AKK) dan identifikasi Salmonella spp pada jamu pahitan brotowali yang diproduksi oleh penjual jamu gendong di Kelurahan Tonggalan Klaten Tengah.

2 5 90

Uji angka kapang/khamir (AKK) dan angka lempeng total (ALT) pada jamu gendong temulawak di Pasar Tradisional Klaten.

5 37 99

Uji angka lempeng total dan identifikasi escherichia coli dalam jamu gendong beras kencur yang dijual di Pasar Sambilegi Wilayah Maguwoharjo Kecamatan Depok Kabupaten Sleman Yogyakarta.

2 10 134

Uji angka lempeng total [ALT] dalam jamu gendong beras kencur yang beredar di 3 pasar di Kotamadya Yogyakarta.

11 73 100

Uji angka kapang/khamir dalam jamu gendong beras kencur yang beredar di 3 pasar di Kotamadya Yogyakarta - USD Repository

0 0 94

Uji Angka Kapang/Khamir (AKK), Angka Lempeng Total (ALT), dan identifikasi Salmonella pada jamu Uyup-Uyup yang diproduksi oleh penjual jamu racik X di Yogyakarta - USD Repository

0 3 89

Uji Angka Kapang/Khamir (AKK), Angka Lempeng Total (ALT), dan identifikasi salmonella pada jamu cekok yang diproduksi penjual jamu racik ``x`` di Yogyakarta - USD Repository

0 1 99