e. Bakteri baku sebagai standar pembanding adalah Salmonella typhii ATCC
14028.
2. Alat
Alat-alat yang digunakan adalah Autoklaf KT-40 ALP, Oven, Inkubator, Vortex, Mikroskop, Stomacher Seward, Pipet tetes, Pipet volume,
Mikropipet, Tabung reaksi, Plastik steril, Tabung Durham, Cawan petri, Beaker glass, Gelas ukur, Neraca analitik, Erlenmeyer, Jarum ose, Hot Plate and
magnetic stirrer.
D. Tata Cara Penelitian
1. Pemilihan dan pengumpulan jamu beras kencur
Berdasarkan survey yang dilakukan oleh peneliti pada bulan Maret 2015, terdapat tiga penjual jamu di Pasar Sambilegi. Sampel diambil dari tiap penjual
jamu, sehingga jumlah sampel yang didapatkan sebanyak tiga sampel jamu beras kencur. Pengambilan sampel di tiap penjual jamu hanya dilakukan satu kali saja
dan dilakukan tiga kali replikasi pada tiap sampel. Pengambilan sampel dilakukan pada hari senin pukul 07.00 pagi. Jamu beras kencur yang dijual oleh penjual jamu
kemudian dipindahkan kedalam botol steril dan dibawa ke Balai Laboratorium Kesehatan Propinsi daerah Yogyakarta dan dilakukan pengujian yang meliputi uji
Angka Kapang Khamir dan Identifikasi Salmonella spp.
2. Penyiapan sampel uji
Kemasan jamu yang akan dibuka dibersihkan dengan kapas beralkohol 70 kemudian dibuka secara aseptis di dekat nyala api bunsen.
3. Persiapan dan Homogenasi Sampel
Secara aseptis, sampel diambil sebanyak 25 ml, dimasukkan ke dalam plastik steril kemudian ditambahkan 225 ml larutan pengencer Pepton Dilution
Fluid PDF sehingga diperoleh pengenceran 10
-1
. Homogenisasi menggunakan stomacher dengan kecepatan 300 rpm selama 30 detik.
4. Pengenceran sampel
Tabung reaksi disiapkan sebanyak 3 buah, masing – masing tabung
reaksi diisi dengan 9 ml Pepton Dilution Fluid PDF. Sebanyak 1 ml pengenceran 10
-1
dari hasil homogenisasi pada persiapan sampel dipipet dan dimasukkan ke dalam tabung pertama yang telah berisi 9 ml PDF hingga
diperoleh pengenceran 10
-2
kemudian dihomogenisasi. Selanjutnya dibuat pengenceran 10
-3
dan 10
-4
untuk pengujian AKK.
5. Uji Angka Kapang Khamir AKK
a. Pembuatan larutan kloramfenikol Sebanyak 1 gram kloramfenikol ditimbang, kemudian dilarutkan dalam 100
ml aquadest steril. b. Pembuatan media Potato Dextrose Agar PDA
Sebanyak 39 gram serbuk Potato Dextrose Agar dimasukkan kedalam Erlenmeyer ditambahkan 900 ml aquadest, kemudian dilarutkan
dengan pemanasan menggunakan hot plate dan diaduk hingga merata dengan magnetic stirrer. Kemudian ditambahkan kloramfenikol 1g100 mL kedalam
media dicampur hingga merata. Sterilisasi dengan autoklaf selama 15 menit pada suhu 121
C. c. Uji AKK
Satu milliliter dari masing-masing pengenceran sampel dipipet dan dituangkan ke dalam cawan petri steril secara duplo menggunakan
micropipet. Media PDA sebanyak 15 ml dituangkan kedalam ke dalam cawan petri yang sebelumnya telah ditambah dengan larutan kloramfenikol,
kemudian cawan petri digoyang sembari diputar sehingga suspensi merata dan biarkan membeku. Setelah membeku, cawan petri diinkubasi secara
terbalik pada suhu 25 C. Pengamatan dilakukan setiap hari sampai hari ke-
5. Koloni kapangkhamir dihitung setelah 5 hari. Uji sterilitas media dilakukan dengan menuangkan media PDA
dalam cawan petri steril dan dibiarkan memadat. Uji sterilitas pengencer dilakukan dengan cara menuangkan media PDA dan 1 ml pengencer
Peptone Dilution Fluid lalu dibiarkan memadat.
6. Uji Identifikasi Salmonella spp pada jamu beras kencur