Desain Faktorial Ekstraksi PENELAAHAN PUSTAKA

dimasukkan dalam cup, kemudian spindel dimasukkan ke dalam cup. Alat di nyalakan hingga spindel berputar mengukur viskositas pada sediaan dan jarum penunjuk akan menunjukkan suatu angka. Angka tersebut merupakan nilai viskositas sediaan Voigt, 1984. 2. Daya sebar Daya sebar adalah kemampuan penyebaran krim pada kulit. Pengujian ini ditujukan untuk mengetahui kecepatan penyebaran krim pada kulit. Uji daya sebar dilakukan dengan cara sejumlah krim di letakkan di atas kaca yang berskala. Kemudian bagian atasnya diberi kaca yang sama, diberi beban, dan didiamkan selama 1 menit. Diameter penyebaran diukur saat sediaan berhenti menyebar dengan waktu tertentu secara teratur Voigt, 1984. 3. Mikromeritik Mikromeritik adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari khusus tentang ukuran suatu partikel, dimana ukuran partikel ini cukup kecil. Satuan ukuran partikel yang sering digunakan dalam pengujian mikromeritik adalah mikrometer µm yang sering disebut micron Martin dkk., 1993.

F. Desain Faktorial

Desain Faktorial melibatkan dua atau lebih variabel bebas. Desain faktorial merupakan desain yang digunakan untuk mengevaluasi efek dari faktor yang dipelajari serta interaksi antara faktor-faktor tersebut. Penelitian desain faktorial yang paling sederhana adalah penelitian dengan dua faktor dan dua level. Desain faktorial dua faktor dan dua level diperlukan empat percobaan 2 n = 4, dengan 2 menunjukkan level dan n menunjukkan jumlah faktor Dwiastuti, 2010. Tabel I. Rancangan desain faktorial dengan dua faktor dan dua level Formula Faktor A Faktor B Interaksi F1 - - - Fa + - - Fb - + + Fab + + + - = level rendah + = level tinggi Keterangan : Formula 1 : Formula dengan faktor A pada level rendah, dan formula dengan faktor B pada level rendah Formula a : Formula dengan faktor A pada level tinggi, dan formula dengan faktor B pada level rendah Formula b : Formula dengan faktor A pada level rendah, dan formula dengan faktor B pada level tinggi Formula ab : Formula dengan faktor A pada level tinggi, dan formula dengan faktor B pada level tinggi Maka berlaku rumus : y = b + b 1 X A + b 2 X B + b 12 X A X B Keterangan : y : respon hasil atau sifat yang diamati X A X B : level faktor A dan faktor B b , b 1 , b 2 , b 12 : koefisien, dapat dihitung dari hasil percobaan Bolton, 1997.

G. Ekstraksi

Ekstraksi adalah penarikan kandungan kimia yang terdapat dalam suatu tanaman dengan menggunakan suatu pelarut. Hasil dari ekstraksi disebut ekstrak. Maserasi adalah cara ekstraksi yang paling sederhana. Bahan simplisia yang dihaluskan sesuai dengan syarat farmakope umumnya terpotong-terpotong atau berupa serbuk kasar disatukan dengan bahan pengekstraksi. Selanjutnya rendaman tersebut disimpan pada kondisi terlindung cahaya langsung mencegah reaksi yang dikatalis cahaya atau perubahan warna dan dikocok berulang-ulang kira-kira 3 kali sehari. Semakin besar perbandingan simplisia terhadap cairan pengekstraksi, akan semakin banyak hasil yang diperoleh Voigt, 1994.

H. HET-CAM

Dokumen yang terkait

Optimasi sodium carboxymethyl cellulose sebagai gelling agent dan gliserin sebagai humektan dalam sediaan gel anti-aging ekstrak spirulina platensis menggunakan aplikasi desain faktorial.

0 4 117

Optimasi tween 80 sebagai emulsifying agent dan carbopol 940 sebagai gelling agent dalam sediaan emulgel sunscreen ekstrak lidah buaya (aloe barbadensis Mill.) dengan metode desain faktorial.

0 11 108

Pengaruh Tween 80 sebagai emulsifying agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sediaan krim ekstrak daun Jambu Biji (Psidium Guajava L.) dengan aplikasi desain faktorial.

1 7 100

Pengaruh tween 80 sebagai emulsifying agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sediaan krim ekstrak batang Jarak Cina (Jatropha.

3 5 121

Pengaruh Tween 80 sebagai emulsifying agent dan sorbitol sebagai humektan dalam sediaan krim ekstrak daun Jambu Biji (Psidium Guajava L.) dengan aplikasi desain faktoria.

3 23 118

Pengaruh TWEEN 80 sebagai emulsifying agent dan sorbitol sebagai humektan dalam sediaan krim ekstrak etanol batang Jarak Cina (Jatropha multifida L.) dengan aplikasi desain faktorial.

7 26 109

Optimasi komposisi tween 80 dan span 80 sebagai emulsifying agent dalam formula emulgel anti-aging ekstrak teh hijau [Camelia sinensis [L.]O.K]: Aplikasi desain faktorial.

0 2 132

Optimasi komposisi tween 80 dan span 80 sebagai emulsifying agent dalam formula emulgel anti-aging ekstrak teh hijau [Camelia sinensis [L.]O.K]: Aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 130

Optimasi tween 80 dan span 80 sebagai emulsifying agent serta carbopol sebagai gelling agent dalam sediaan emulgel photoprotector ekstrak teh hijau (Camellia sinensis L.) : aplikasi desain faktorial - USD Repository

2 4 132

Optimasi komposisi cetyl alcohol sebagai emulsifying agent dan gliserin sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak kental apel merah (Pyrus malus L.) : aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 118