digunakan  sebagai  pengawet  pada  formulasi  sediaan  krim  ekstrak  batang jarak  cina.  Konsentrasi  metil  paraben  yang  digunakan  untuk  formulasi
sediaan topikal 0,02 – 0,3 Rowe dkk., 2006.
6.  Butylated hydroxytoluene BHT
Gambar 7. Struktur Butylated hydroxytoluene BHT Rowe dkk., 2006
BHT gambar 7 memiliki bentuk kristal putih atau kuning muda dan berbau  seperti  fenol.  Butylated  hydroxytoluene  BHT  digunakan  sebagai
antioksidan  pada  formulasi  sediaan  krim  ekstrak  batang  jarak  cina  yang dapat  menunda  atau  mencegah  timbulnya  bau.  Konsentrasi  BHT  yang
digunakan  pada  formulasi  sediaan  topical  yakni  sebesar  0,0075 –  0,1
Rowe dkk., 2006.
E.  Stabilitas Krim
Suatu  emulsi  dapat  dikatakan  stabil  apabila  emulsi  tersebut  dapat mempertahankan  distribusi  halus  dan  teratur  dari  fase  terdispersi  yang
terjadi dalam jangka waktu yang lama Voigt, 1994.
Beberapa bentuk ketidakstabilan sediaan krim antara lain: 1.  Creaming
Creaming  merupakan  fenomena  terbentuknya  dua  lapisan  emulsi yang memiliki viskositas yang berbeda. Creaming bersifat reversible, yang
artinya dengan penggojokan perlahan-lahan akan dapat terdispersi kembali Ansel, 1989.
2.  Koalesen Koalesen yaitu pecahnya emulsi karena lapisan film yang meliputi
partikel  rusak  dan  butir  minyak  akan  koalesen  menyatu.  Sifatnya irreversible,  yang  artinya  dengan  penggojokan  tidak  dapat  terdispersi
kembali Aulton, 2002. 3.  Inversi
Inversi ialah suatu  peristiwa  pembalikan tipe emulsi  dari satu  tipe ke  tipe  yang  lain  atau  dapat  dikatakan  sebagai  peristiwa  berubahnya  tipe
emulsi  WO  menjadi  OW  atau  sebaliknya  dan  sifatnya  irreversible Anief, 2005.
Uji-uji  yang  dapat  dilakukan  untuk  mengetahui  sifat  fisik  krim antara lain:
1.  Viskositas Viskositas  adalah  suatu  pernyataan  mengenai  tahanan  dari  suatu
cairan  untuk  mengalir  Martin,  Swarbick,  dan  Cammarata,  1993.  Uji viskositas ini bertujuan untuk  mengetahui tingkat  kekentalan dari sediaan
krim.  Uji  viskositas  dilakukan  mengunakan  alat  viscotester.  Sediaan
dimasukkan dalam cup, kemudian spindel dimasukkan ke dalam cup. Alat di  nyalakan  hingga  spindel  berputar  mengukur  viskositas  pada  sediaan
dan  jarum  penunjuk  akan  menunjukkan  suatu  angka.  Angka  tersebut merupakan nilai viskositas sediaan Voigt, 1984.
2.  Daya sebar Daya  sebar  adalah  kemampuan  penyebaran  krim  pada  kulit.
Pengujian  ini  ditujukan  untuk  mengetahui  kecepatan  penyebaran  krim pada  kulit.  Uji  daya  sebar  dilakukan  dengan  cara  sejumlah  krim  di
letakkan di atas kaca yang berskala. Kemudian bagian atasnya diberi kaca yang  sama,  diberi  beban,  dan  didiamkan  selama  1  menit.  Diameter
penyebaran diukur saat sediaan berhenti menyebar dengan waktu tertentu secara teratur Voigt, 1984.
3.  Mikromeritik Mikromeritik  adalah  suatu  cabang  ilmu  pengetahuan  yang
mempelajari khusus tentang ukuran suatu partikel, dimana ukuran partikel ini  cukup  kecil.  Satuan  ukuran  partikel  yang  sering  digunakan  dalam
pengujian  mikromeritik  adalah  mikrometer  µm  yang  sering  disebut micron Martin dkk., 1993.
F.  Desain Faktorial