Analisis Hasil METODOLOGI PENELITIAN

Gejala – gejala yang diamati dalam pengujian dengan metode HET- CAM adalah hemorrhage pendarahan, lysis disintegrasi pembuluh darah, serta coagulation denaturasi protein ekstravaskuler dan intravaskuler. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan kemudian dimasukkan ke dalam persamaan Irritation Score IS: � = 301 − 300 5 + 301 − � 300 7 + 301 − � 300 9 Deshmukh dkk., 2012. Hasil IS yang diperoleh kemudian dapat dilihat pada tabel IV untuk mengetahui terjadi iritasi pada senyawa uji. Tabel IV. Indeks iritasi primer uji HET-CAM Irritation Score Kategori 0-0,9 Tidak mengiritasi 1-4,9 Sedikit mengiritasi 5-8,9 Cukup mengiritasi 9-21 Sangat mengiritasi Cazedey, Carvalho, Foirentino, Gremiao, dan Salgado, 2009

H. Analisis Hasil

Penelitian ini akan mendapatkan data sifat dan stabilitas fisik krim kemudian dianalisis dengan menggunakan metode desain faktorial 2 faktor dan 2 level untuk mengetahui nilai efek dari Tween 80, gliserin dan interaksinya kedua faktor yaitu Tween 80 sebagai emulsifying agent dan gliserin sebagai humektan. Analisis statistik untuk melihat signifikansi dari setiap faktor dan interaksi dalam mempengaruhi respon dapat diperoleh dari hasil pengolahan data menggunakan software R 3.1.1 dengan berbagai uji statistik yang dilakukan yaitu: Shapiro- Wilk Test, Levene’s Test dilanjutkan dengan uji ANAVA apabila uji statistik parametrik terpenuhi. Namun apabila tidak memenuhi persyaratan uji parametrik, maka dilanjutkan dengan uji Kruskal-Wallis dengan post hoc Wilcoxon. Persamaan y = F1 + FaA + FbB + FabAB diperoleh dengan menggunakan software Design Expert 9.0.4, dari persamaan yang diperoleh kemudian dapat dibuat grafik counter plot dan dari penggabungan grafik tersebut dapat dilihat superimposed counter plot untuk mengetahui komposisi optimum dari Tween 80 dan gliserin pada level yang diteliti. 28

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Identifikasi dan Pembuatan Ekstrak Batang Jarak Cina

Jarak cina yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari Desa Gondang, Kebonarum, Klaten. Batang jarak cina diambil dari satu daerah yang sama dengan maksud untuk meminimalisir faktor pengacau seperti kondisi tanah, suhu dan kelembaban yang mungkin akan berpengaruh dalam penelitian. Sebelum digunakan untuk penelitian, Jarak cina perlu dipastikan kebenaran spesiesnya dengan melakukan determinasi. Determinasi dilakukan untuk mengetahui ciri-ciri morfologi dari jarak cina. Determinasi dilakukan di Bagian Biologi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta dan didapatkan hasil bahwa tanaman yang digunakan dalam penelitian adalah benar jarak cina Jatropha multifida L. seperti terkaji dalam lampiran 1. Batang jarak cina yang dikumpulkan memiliki kondisi yang masih segar, berwarna hijau kecoklatan. Batang jarak cina yang telah dikumpulkan kemudian dicuci dan dibersihkan terlebih dahulu untuk menghilangkan kotoran seperti serangga, debu serta benda-benda asing yang masih menempel pada batang jarak cina yang dapat mengganggu hasil penelitian. Batang jarak cina tersebut diserut tipis dan selanjutnya dijemur sampai kering di bawah sinar matahari, namun sebelumnya ditutup terlebih dahulu dengan kain berwarna hitam untuk menghindarkan paparan langsung sinar matahari yang akan menyebabkan batang menjadi terlalu kering.

Dokumen yang terkait

Optimasi sodium carboxymethyl cellulose sebagai gelling agent dan gliserin sebagai humektan dalam sediaan gel anti-aging ekstrak spirulina platensis menggunakan aplikasi desain faktorial.

0 4 117

Optimasi tween 80 sebagai emulsifying agent dan carbopol 940 sebagai gelling agent dalam sediaan emulgel sunscreen ekstrak lidah buaya (aloe barbadensis Mill.) dengan metode desain faktorial.

0 11 108

Pengaruh Tween 80 sebagai emulsifying agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sediaan krim ekstrak daun Jambu Biji (Psidium Guajava L.) dengan aplikasi desain faktorial.

1 7 100

Pengaruh tween 80 sebagai emulsifying agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sediaan krim ekstrak batang Jarak Cina (Jatropha.

3 5 121

Pengaruh Tween 80 sebagai emulsifying agent dan sorbitol sebagai humektan dalam sediaan krim ekstrak daun Jambu Biji (Psidium Guajava L.) dengan aplikasi desain faktoria.

3 23 118

Pengaruh TWEEN 80 sebagai emulsifying agent dan sorbitol sebagai humektan dalam sediaan krim ekstrak etanol batang Jarak Cina (Jatropha multifida L.) dengan aplikasi desain faktorial.

7 26 109

Optimasi komposisi tween 80 dan span 80 sebagai emulsifying agent dalam formula emulgel anti-aging ekstrak teh hijau [Camelia sinensis [L.]O.K]: Aplikasi desain faktorial.

0 2 132

Optimasi komposisi tween 80 dan span 80 sebagai emulsifying agent dalam formula emulgel anti-aging ekstrak teh hijau [Camelia sinensis [L.]O.K]: Aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 130

Optimasi tween 80 dan span 80 sebagai emulsifying agent serta carbopol sebagai gelling agent dalam sediaan emulgel photoprotector ekstrak teh hijau (Camellia sinensis L.) : aplikasi desain faktorial - USD Repository

2 4 132

Optimasi komposisi cetyl alcohol sebagai emulsifying agent dan gliserin sebagai humectant dalam krim sunscreen ekstrak kental apel merah (Pyrus malus L.) : aplikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 118