50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini peneliti akan menguraikan: Penjelasan dari hasil penelitian mencakup dua hal yaitu: 1 menjelaskan prosedur pengembanga prototipe, dan
2 mendeskripsikan kualitas prototipe. Selanjutnya peneliti akan membahas berkaitan dengan kualitas produk yang peneliti hasilkan. Semuanya itu akan
peneliti uraikan berikut ini.
4.1 HASIL PENELITIAN 4.1.1 Prosedur Pengembangan Prototipe Buku Cerita Tradisi Nyadran dalam
Konteks Pendidikan Karakter Kebangsaan
Prototipe buku cerita dan mewarnai berjudul “Nyadran” disusun dengan mengadopsi enam tahap dari 10 langkah penelitian Sugiyono. Langkah-langkah
yang dilakukan peneliti sebagai berikut: 4.1.1.1
Potensi dan Masalah
Potensi yang peneliti soroti adalah mengenai tradisi nyadran. Tradisi nyadran adalah rangkaian upacara adat yang sudah menjadi tradisi masyarakat
jawa dan biasa dilakukan pada bulan Ruwah menjelang bulan puasa Harwati, 2010: 25. Pada dasarnya nyadran atau sadranan merupakan bukti kesadaran
manusia terhadap adanya kehidupan dan kematian. Bagi masyarakat jawa, menghormati arwah leluhur mereka yang sudah meninggal sangat dijunjung
tinggi, karena itulah upacara ini memiliki tujuan untuk menghormati dan mendoakan leluhur yang telah meninggal.
51
Masalah yang peneliti dapatkan adalah anak-anak di daerah Kulonprogo kurang memahami tentang tradisi nydaran tersebut. Hal ini berdasarkan hasil
wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap empat anak usia 9-11 tahun di Kulonprogo. Kemudian saat melakukan analisis kebutuhan dengan menyebar
kuesioner kepada anak kelas IV di SD Jatisarono, Kulonprogo sejumlah 23 anak. Analisis kebutuhan dilakukan dengan membagikan lembar kuesioner. Pembagian
lembar kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui apakah anak usia 9-10 tahun memahami tradisi nyadran dan apakah anak-anak membutuhkan sebuah buku
cerita tentang tradisi nyadran dalam meningkatkan pengembangan karakter bangsa. Anak-anak adalah generasi penerus bangsa yang memiliki tanggungjawab
untuk melestarikan tradisi bangsa salah satunya tradisi nyadran. Hal ini mendorong peneliti sebagai calon guru SD untuk membuat buku cerita tentang
tradisi nydaran dengan tujuan menanamkan pendidikan karakter sejak dini dengan memahami tradisi nyadran.
4.1.1.2 Pengumpulan Data
Peneliti mendapatkan data dengan melakukan wawancara dan penyebaran kuesioner. Wawancara dilakukan peneliti untuk mendapatkan data awal mengenai
pemahaman anak. Berikut ini adalah hasil dari wawancara yang peneliti lakukan. Hasil dari wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti kepada empat orang
anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar, tiga anak pertama yang diwawancarai peneliti tidak tahu sama sekali mengenai upacara nyadran.
Sedangkan satu anak lainnya hanya mengetahui upacara nyadran adalah acara untuk membersihkan makam. Peneliti memperkuat data dengan mewawancari dua
52
orang dewasa, dan hasilnya mereka cukup mengetahui mengenai tradisi nyadran. Namun, hanya sekitar pengertian dan tujuan. Hasil wawancara yang dilakukan
peneliti terhadap keempat anak dan dua orang dewasa tersebut di dapatkan data bahwa anak-anak kurang mengetahui arti dan tujuan tradisi nyadran. Para orang
tua kurang menanamkan pemahaman akan tradisi-tradisi Jawa yang kita miliki khususnya tradisi nyadran terhadap anak sejak dini.
Pemerolehan data ke dua, peneliti menyebarkan kuesioner pada 23 anak kelas 4 di SD N Jatisarono pada tanggal 26 November 2015. Data yang peneliti
dapatkan adalah: 1 78 anak tidak mengetahui bahwa upacara tradisi nyadran adalah rangkaian upacara adat yang sudah menjadi tradisi masyarakat Jawa dan
biasa dilakukan pada bulan Ruwah atau menjelang bulan puasa. 2 39 anak tidak mengetahui bahwa setelah acara besik selesai, dilanjutkan dengan acara
menabur bunga dan berdoa di makam yang sudah dibersihkan. 3 43 anak tidak mengetahui bahwa acara terakhir dalam upacara nyadran adalah bakdan. Bakdan
yaitu acara menjalin persaudaraan yang dilakukan anak muda kepada orang tua. 4 Kemudian 87 anak memilih buku tentang tadisi upacara nyadran sebaiknya
berupa buku cerita bergambar. Berikut hasil data kuesioner pra penelitian untuk
anak yang disajikan dalam bentuk tabel 10.
Tabel 10. Data Presentase Kuesioner Pra Penelitian untuk Anak
No. Pernyataan
Jawaban Probandus
Persentase Ya
Tidak Ya
Tidak 1.
Upacara tradisi nyadran adalah rangkaian upacara adat yang sudah
menjadi tradisi masyarakat Jawa dan biasa dilakukan pada bulan
Ruwah atau menjelang bulan puasa.
5 18
22 78
53
2.
Nyadran merupakan kegiatan ziarah ke makam para sanak saudara dan
mendoakan mereka.
18 5
78 22
3.
Tujuan dari tradisi upacara nyadran yaitu untuk mendoakan kakek, nenek,
dan saudara yang telah meninggal. Tidak hanya itu, tujuan lainnya adalah
menjalin persaudaraan yang baik dengan teman-teman dan keluarga
yang masih hidup
21 2
91 9
4.
Tradisi Upacara nyadran mengingatkan kita untuk bersyukur
atas hidup yang diberikan Tuhan dan juga supaya kita berfikir untuk
menyehatkan jiwa dan kesadaran kita.
15 8
65 35
5.
Tradisi Upacara nyadran diawali dengan acara besik, yaitu kegiatan
membersihkan makam dengan sapu, cangkul, atau dengan alat yang lain
secara bersama-samagotong royong.
17 6
74 26
6.
Setelah acara besik selesai, dilanjutkan dengan acara menabur
bunga dan berdoa di makam yang sudah dibersihkan.
14 9
61 39
7.
Setelah selesai menabur bunga dan berdoa, dilanjutkan dengan acara
Kendurenan. Kendurenan adalah acara bertukar makanan yang dibawa dari
rumah masing-masing dan berdoa secara bersama-sama.
19 4
83 17
8.
Acara terakhir dalam upacara Nyadran adalah Bakdan. Bakdan
yaitu acara menjalin persaudaraan yang dilakukan anak muda kepada
orang tua.
13 10
57 43
9.
Saya perlu buku yang berisi penjelasan tentang Tradisi Upacara nyadran.
23 100
10.
Buku tentang Tadisi Upacara nyadran sebaiknya berupa buku
cerita bergambar.
20 3
87 13
Peneliti memilih aitem nomor 1, 6, 8, dan 9 untuk menunjukkan bahwa penelitian ini relevan untuk diteliti. Data tersebut menjadi acuan bagi peneliti
54
untuk melakukan penelitian dan pengembangan dalam menyusun buku cerita d tentang tradisi nyadran. Peneliti mengharapkan Buku cerita nyadran dapat
membantu anak-anak di Yogyakarta khususnya Kulonprogo supaya menyadari pentingnya melestarikan nyadran sedini mungkin.
4.1.1.3 Desain Produk
Peneliti menyusun prototipe buku cerita dimulai pada sketsa awal dengan judul nyadran. Langkah awal yang peneliti lakukan adalah membuat cerita singkat
dengan memperhatikan bahasa yang akan mudah dipahami oleh anak. Setelah cerita sudah jadi, peneliti mulai membuat sketsa awal gambar yang akan
digunakan sebagai ilustrasi isi cerita. Gambar tersebut berjumlah tujuh gambar dalam ukuran A5.
GAMBAR SKETSA
Gambar 1 Gambar 2
55
Gambar 3 Gambar 4
Gambar 1. Sketsa Awal
Sketsa yang sudah jadi peneliti ubah total dikarenakan tokoh utama tidak menggambarkan secara akurat “anak jawa”. Peneliti membuat tiga tokoh baru
dalam format JPG dengan berbagai penambahan warna dengan aplikasi Corel Draw.
Cover Halaman 1
56
Halaman 2 Halaman 3
Halaman 4 Halaman 5
Halaman 6 Halaman 7
57
Halaman 8 Halaman 9
Halaman 10
Gambar 2. Urutan isi prototipe buku cerita tradisi nyadran
Setelah sketsa sudah dimodifikasi, peneliti menyusun buku cerita yang terdiri dari cover buku, kata pengantar, delapan kumpulan gambar kegiatan tradisi
nyadran beserta ceritanya, dan daftar pustaka. Pada cover buku memuat gambar ketiga tokoh utama yang ada dalam cerita. Halaman selanjutnya yaitu kata
pengantar mengenai tradisi nyadran. Halaman selanjutnya berisi penjelasan sepuluh gambar serta cerita tentang tradisi nyadran dengan tiga orang tokoh yaitu
Lisa, Tono, dan Mbah Marto. Gambar 1 memuat tokoh utama dalam cerita yang bernama Lisa, Lisa sedang bersiap untuk pergi memancing. Gambar 2 memuat
Lisa bertemu dengan Tono dan pergi mincing bersama. Gambar 3 memuat gambar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Kekecewaan Lisa dan Tono yang tidak mendapatkan ikan. Gambar 4 memuat gambar pertemuan Lisa dan Tono dengan Mbah Marto serta terkuaknya alas an
tidak didapatnya ikan di sungai. Gambar 5 memuat gambar Mbah Marto menceritakan tradisi nyadran dan mengajak mereka berdua untuk ikut serta.
Gambar 6 memuat Tono dan Lisa ikut tata cara awal dalam upacara nyadran yang dinamakan Besik. Gambar 7 memuat Lisa dan Tono berdoa di makam dan
menaburkan bunga. Gambar 8 memuat Mbah Marto mengingatkan Lisa untuk esok hari mengikuti acara selanjutnya yaitu Kendurenan. Gambar 9 memuat Lisa
dan Tono mengikuti acara Kendurenan bersama seluruh warga desa di area makam. Gambar 10 memuat Lisa dan Tono bersilahturahmi kepada Mbah Marto.
Setelah berisi sepuluh gambar, peneliti memberikan daftar pustaka sebagai sumber yang digunakan peneliti dalam menyusun buku cerita tersebut.
4.1.1.4 Validasi desain
Validasi desain dilakukan satu kali oleh seorang ahli pskologi FKIP jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Sanata Dharma. Hasil
validasi prototipe produk dari validator adalah sangat tidak layak. Berdasarkan berbagai catatan terlampir yang diberikan oleh dosen ahli validator. Peneliti
harus merombak total produk yang sudah di buat sesuai dengan berbagai kritik dan saran yang diberikan oleh dosen ahli. Setelah direvisi dan diajukan kembali,
prototype mendapatkan nilai 88,5 yang berarti prototype layak digunakan. Peneliti juga mengajukan validasi oleh seorang ahli sejarah jurusan sejarah murni di
Universitas Sanata Dharma dan prototipe mendapatkan nilai 94 yang berarti prototype sangat layak digunakan.
59
Perhitungan kelayakan kelayakan prototype: Nilai kelayakan prototype
= 31 35 x 100 = 88,5
Tabel 11. Hasil validasi prototipe ahli psikologi
No Item yang dinilai
Skor Saran
1 2
4 5
1. Bahasa
c. Bahasa sesuai dengan kaidah
penulisan yang baik dan benar. √
Perhatikan penulisan
yang tepat d.
Susunan kalimat dapat dipahami oleh anak-anak.
√ 2.
Format penulisan
c.
Sesuai dengan kaidah penulisan buku cerita.
√
d.
Menggunakan kepustakaan yang sesuai dengan teori kebudayaan
Jawa yaitu nyadran yang diintegrasikan dengan pendidikan
karakter kebangsaan. √
3. Isi
d. Memuat cerita tentang salah satu
tradisi Jawa. √
e. Memuat nilai-nilai pendidikan
karakter yang terdapat dalam cerita tentang tradisi nyadran
√ Tambahkan deskripsi
makanannya f.
Memuat gambar-gambar yang berkaitan dengan alur cerita tentang
tradisi nyadran √
Total Skor 31
Skor Maksimal 35
60
Perhitungan kelayakan kelayakan prototype: Nilai kelayakan prototype
= 33 35 x 100 = 94
Tabel 12. Hasil validasi prototipe ahli sejarah
No Item yang dinilai
Skor Saran
1 2
4 5
1. Bahasa
e. Bahasa sesuai dengan kaidah
penulisan yang baik dan benar. √
f. Susunan kalimat dapat dipahami
oleh anak-anak. √
2. Format penulisan
e.
Sesuai dengan kaidah penulisan buku cerita.
√
f.
Menggunakan kepustakaan yang sesuai dengan teori kebudayaan
Jawa yaitu nyadran yang diintegrasikan dengan pendidikan
karakter kebangsaan. √
3. Isi
g. Memuat cerita tentang salah satu
tradisi Jawa. √
h. Memuat nilai-nilai pendidikan
karakter yang terdapat dalam cerita tentang tradisi nyadran
√ i.
Memuat gambar-gambar yang berkaitan dengan alur cerita tentang
tradisi nyadran √
Total Skor 33
Skor Maksimal 35
61
4.1.1.5 Revisi Desain
Peneliti melakukan revisi desain pertama, yaitu: pertama, membuat cerita ulang mengenai tradisi nyadran. Kedua, peneliti bekerja sama dengan seorang
guru seni untuk membuat gambar ilustrasi cerita. Ketiga, peneliti memperbaiki berbagai kalimat sesuai dengan EYD dan menambahkan deskripsi makanan.
Berikut adalah revisi yang telah peneliti lakukan.
Halaman 1 Halaman 2
Halaman 3 Halaman 4
62
Halaman 5 Halaman 6
Halaman 7 Halaman 8
Halaman 9 Halaman 10
Halaman 11 Halaman 12
63
Halaman 13 Halaman 14
Halaman 15 Cover
Gambar 3. Revisi Tahap Satu
Peneliti melakukan revisi desain tahap dua, yaitu: Peneliti memperbaiki berbagai kalimat sesuai dengan EYD dan menambahkan deskripsi makanan.
Berikut adalah revisi yang telah peneliti lakukan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Gambar 4. Revisi Tahap Dua
65
4.1.1.6 Uji Coba
Uji coba produk peneliti pada tanggal 5 Febuari 2016 di SD N Jatisarono, Kulonprogo, Yogyakarta. Peneliti memilih uji coba produk di SD N Jatisarono
karena peneliti ingin mendapatkan data yang akurat mengenai pemahaman anak mengenai nyadran. Peneliti sebelumnya juga melakukan uji kuesioner di SD ini
dan dengan kelas yang sama pula yaitu kelas 4. Karena itulah keakuratan dapat dilihat dari sebelum membaca buku dan sesudah membaca buku mengenai tradisi
nyadran ini. Uji coba produk dikemas dalam acara yang santai dengan menyelipkan games untuk lebih mengenal dan mencairkan suasana.
4.1.1.6.1 Uji Coba Produk tanggal 5 Febuari 2016 di SD N Jatisarono,
Kulonprogo, Yogyakarta.
Buku cerita peneliti uji coba pada siswa kelas 4 di SD N Jatisarono pada tanggal 5 Febuari 2016. Peneliti memulai uji coba pukul 09.00-11.00 sesuai
dengan kesempatan yang diberikan oleh pihak sekolah. Acara diawali dengan memperkanalkan identitas peneliti. Namun, ternyata siswa masih mengingat
peneliti karena sebelumnya sudah pernah datang untuk menyebar kuesioner. Perkenalan dilakukan dengan singkat, kemudian peneliti melakukan sedikit games
yaitu senam otak dengan meggunakan jadr kelingking dan ibu jari pada tangan kanan dan kiri. Acara dilanjutkan dengan mengkondisikan siswa secara
berpasang-pasngan dan peneliti membagikan prototype buku yang berjudul nyadran pada setiap pasangan. Peneliti memberikankesempatan untuk membaca
dan memahami cerita dalam prototype buku cerita nyadran sekitar 20 menit. Selesai membaca peneliti membagikan lembar refleksi untuk diisi sesuai dengan
66
pemahaman siswa setelah membaca buku cerita nyadran. Selama siswa mengerjakan refleksi peneliti membagikan pensil warna kepada setiap pasangan.
Setelah selesai peneliti memberikan instruksi untuk menggambarkan pemahaman anak dalm bentuk berupa gambar. Acara terakhir yaitu peneliti membagikan
kenang-kenangan kepada seluruh siswa yang berjumlah 23 anak.
Gambar 5. Kegiatan uji coba produk di SD N Jatisarono, Kulonprogo, Yogyakarta.
4.1.1.6.2 Deskripsi Kualitas Prototipe Buku Buku Cerita dan Mewarnai
Tradisi Nyadran dalam Konteks Pendidikan Karakter Kebangsaan
Peneliti membagikan lembar refleksi kepada anak berusia 9-11 tahun. Lembar refleksi telah diisi dan dikembalikan oleh seluruh siswa kelas 4 di SD N
Jatisarono, Kulonprogo, Yogyakarta. Lembar refleksi yang dikerjakan siswa dan yang dikembalikan berjumlah sama yaitu 23 lembar. Berikut merupakan tabel
analisis instrumen tentang pemahaman anak tentang tradisi nyadran melalui buku cerita.
67
Tabel 13. Hasil Rekapitulasi Refleksi Anak
Pernyataan Jawaban
Probandus Persentase
Ya Tidak
Ya Tidak
Setelah membaca buku nyadran, saya memahami:
1. Tujuan nyadran untuk
menghormati leluhur dan saudara yang sudah meninggal.
23 100
2. Tradisi nyadran dapat menjadi
ajakan untuk mendoakan arwah leluhur, supaya diampuni segala
dosanya.
22 1
96 4
3. Perlunya peran seluruh masyarakat
untuk bersama-sama membersihkan area makam
22 1
96 4
4. Seluruh masyarakat bergotong
royong untuk membersihkan area makam
22 1
96 4
5. Masyarakat berdoa disamping
makam dan menaburkan bunga di makam
22 1
96 4
6. Berdoa bersama sebelum menyantap
makanan dalam upacara kendurenan
23 100
7. Seluruh masyarakat berkumpul untuk
menyantap bersama makanan yang telah dibawa dari rumah masing-
masing
23 100
8. Acara selanjutnya adalah
silahturahmi yang dilakukan anak muda kepada orang yang lebih tua
23 100
9. Buku cerita nyadran membantu
saya mengenal arti dari tradisi nyadran.
23 100
10. Buku cerita nyadran mendorong saya
untuk menghormati tradisi nyadran.
23 100
Dilihat dari tabel hasil analisis, peneliti mendapatkan data bahwa: 1 100 anak memahami tujuan nyadran untuk menghormati leluhur dan saudara
yang sudah meninggal, 2 96 anak mengetahui adanya kegiatan yang dilakukan masyarakat yaitu berdoa disamping makam dan menaburkan bunga di makam, 3
100 anak mengetahui acara terakhir dalam upacara nyadran adalah bakdan, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
yaitu silahturahmi yang dilakukan anak muda kepada orang yang lebih tua dan 3 100 anak menyatakan bahwa buku cerita nyadran membantu saya mengenal arti
dari tradisi nyadran. Berdasarkan hal tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa prototipe yang dibuat telah layak digunakan.
4.2 PEMBAHASAN