15
2.1.2 Pendidikan Karakter Kebangsaan 2.1.2.1. Pendidikan
Ahmad D. dalam Kurniawan, 2013: 26 merumuskan pendidikan sebagai bimbingan atau didikan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan anak
didik, baik jasmani maupun rohan, menuju terbentuknya kepribadian yang utama. Ahmad Tafsir dalam Kurniawan, 2013: 26 mendefinisikan pendidikan sebagai
pengembangan pribadi mencakup pada olah diri, lingkungan, dan orang lain dalam semua aspeknya Jasmani dan rohani.
Ki Hajar Dewantara seperti dikutip Abu Ahmadi dan Nur Ukhbiyati dalam Kurniawan, 2013: 27 mendefinisikan pendidikan sebagai tuntunan segala
kekuatan kodrat yang ada pada anak agar mereka kelak menjadi manusia dan anggota masyarakat yang dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya. Sejalan dengan pendapat ahli diatas, H. Mangun Budianto dalam Kurniawan, 2013: 27 mengartikan pendidikan adalah upaya
mempersiapkan dan menumbuhkan anak didik atau individu manusia yang prosesnya berlangsung secara terus menerus sejak lahir sampai ia meninggal
dunia. Berdasarkan berbagai pendapat ahli di atas, peneliti mendapatkan kesimpulan bahwa pendidikan adalah upaya pengembangan potensi diri untuk
membentuk kepribadian.
2.1.2.2. Arti Karakter
Kamus Bahasa Indonesia dalam Listyarti, 2012: 8 karakter diartikan sebagai sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang
dari yang lain; watak; tabiat. Lebih dalam asal usul karakter, S. M. Dumandi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
dalam Adisusilo, 2012: 76 mengatakan bahwa watak atau karakter berasal dari kata Yunani “Charassein”, yang berarti barang atau alat untuk menggores, yang
dikemudian hari dipahami sebagai stempelcap, sifat-sifat yang melekat pada seseorang. Ahli pendidikan nilai Darmiyati Zuchdi dalam Adisusilo, 2012: 28
memaknai watak karakter sebagai seperangkat sifat-sifat yang selalu dikagumi sebagai tanda-tanda kebaikan, kebijakan, dan kematangan moral seseorang.
Sedangkan karakter secara koheren menurut Pemerintah Republik Indonesia 2010:07 yaitu memancar dari hasil olah pikir, olah hati, olah raga, serta olah
rasa dan karsa seseorang atau sekelompok orang. Karakter merupakan ciri khas seseorang atau sekelompok orang yang mengandung nilai, kemampuan,
kapasitas moral, dan ketegaran dalam menghadapi kesulitan dan tantangan Lurens Bagas dalam Kurniawan, 2013: 28 mendefinisikan karakter
sebagai nama dari jumlah seluruh ciri pribadi yang mencakup perilaku, kebiasan, kesukaan, ketidak sukaan, kemampuan, kecenderungan, potensi, nilai-nilai, dan
pola-pola pikiran. Sedangkan Suyanto dalam Kurniawan, 2013: 28 mendefinisikan karakter sebagai cara berfikir dan perilaku yang menjadi ciri khas
tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara. Peneliti memperoleh kesimpulan bahwa karakter
merupakan sifat-sifat khas setiap orang untuk menjalani kehidupannya dan sifak khas itulah yang membedakannya dari orang yang lainnya.
2.1.2.3. Karakter Kebangsaan
Pengertian karakter bangsa menurut Pemerintah Republik Indonesia 2010: 07 adalah kualitas perilaku kolektif kebangsaan yang khas baik yang
17
tercermin dalam kesadaran, pemahaman, rasa, karsa, dan perilaku berbangsa dan bernegara sebagai hasil olah pikir, olah hati, olah rasa dan karsa, serta
olah raga seseorang atau sekelompok orang. Karakter bangsa Indonesia akan menentukan perilaku kolektif kebangsaan Indonesia yang khas baik yang
tecermin dalam kesadaran, pemahaman, rasa, karsa, dan perilaku berbangsa dan bernegara Indonesia yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila, norma UUD
1945, keberagaman dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika, dan komitmen terhadap NKRI. Peneliti menyimpulkan bahwa karakterkebangsaan adalah sifat-
sifat khas yang dimiliki oleh setiap orang untuk menjalani kehidupannya dan sifak khas yang berlandaskan Pancasila, norma UUD 1945, keberagaman dengan
prinsip Bhinneka Tunggal Ika, dan komitmen terhadap NKRI.
2.1.2.4. Pendidikan Karakter Kebangsaan