Pendidikan Karakter Kebangsaan Pendidikan Karakter Kebangsaan .1. Pendidikan

17 tercermin dalam kesadaran, pemahaman, rasa, karsa, dan perilaku berbangsa dan bernegara sebagai hasil olah pikir, olah hati, olah rasa dan karsa, serta olah raga seseorang atau sekelompok orang. Karakter bangsa Indonesia akan menentukan perilaku kolektif kebangsaan Indonesia yang khas baik yang tecermin dalam kesadaran, pemahaman, rasa, karsa, dan perilaku berbangsa dan bernegara Indonesia yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila, norma UUD 1945, keberagaman dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika, dan komitmen terhadap NKRI. Peneliti menyimpulkan bahwa karakterkebangsaan adalah sifat- sifat khas yang dimiliki oleh setiap orang untuk menjalani kehidupannya dan sifak khas yang berlandaskan Pancasila, norma UUD 1945, keberagaman dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika, dan komitmen terhadap NKRI.

2.1.2.4. Pendidikan Karakter Kebangsaan

Suyanto dalam Kurniawan, 2013: 31 merumuskan pendidikan karakter sebagai pendidikan budipekerti plus, yaitu yang melibatkan aspek pengetahuan cognitive, perasaan feeling, dan tindakan action. Sementara itu, Agus Wibowo dalam Kurniawan, 2013: 31 mendefinisikan karakter sebagai pendidikan yang menanamkan yang mengembangkan karakter-karakter luhur kepada anak didik sehingga mereka memiliki karakter luhur tersebut, menerapkan dan mempraktikan dalam kehidupannya, entah dalam keluarga, sebagai anggota masyarakat dan warga negara. Berdasarkan totalitas psikologis dan sosio kultural pendidikan karakter dalam Listyarti, 2012: 8 dapat dikelompokkan menjadi olah hati, olah pikir, olah rasa karsa, dan olah raga. Diperkuat oleh Pemerintah Republik Indonesia 2010: 28 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18 dalam karakter bangsa, mengartikan pendidikan karakter kebangsaan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana serta proses pemberdayaan potensi dan pembudayaan peserta didik guna pembangun karakter pribadi danatau kelompok yang khas – baik yang tercermin dalam kesadaran, pemahaman, rasa, karsa, dan perilaku berbangsa dan bernegara sebagai hasil keterpaduan empat bagian yakni olah hati, olah pikir, olah raga, serta olah rasa dan karsa. Yang pertama adalah olah hati, berkenaan dengan perasaan sikap dan keyakinan keimanan. Kedua olah pikir, berkenaan dengan proses nalar guna mencari dan menggunakan pengetahuan secara kritis, kreatif, dan inovatif. Pernyataan ini diperkuat oleh Iskandar 2009: 86-87 kemampaun berpikir merupakan kegiatan penalaran yang reflektif, kritis, dan kreatif, yang berorientasi pada suatu proses intelektual yang melibatkan pembentukan konsep conceptualizing, aplikasi, analisis, menilai informasi yang terkumpul sintesis atau dihasilkan melalui pengamatan, pengalaman, refleksi, komunikasi sebagai landasan kepada suatu keyakinan kepercayaan dan tindakan. Ketiga olah raga, berkenaan dengan proses persepsi, kesiapan, peniruan, manipulasi, dan penciptaan aktivitas baru disertai sportivitas. Serta yang keempat adalah olah rasa dan karsa, berkenaan dengan kemauan dan kreativitas yang tercernin dalam kepedulian, pencitraan, dan penciptaan kebaruan. Pendidikan karakter kebangsaan adalah Upaya membentuk keperibadian atas empat keterpaduan olah hati, olah pikir, olah raga, serta olah rasa dan karsa yang terarah dalam kegiatan berbangsa dan bernegara. 19 2.1.3 Buku Cerita Anak 2.1.3.1 Hakekat Buku Cerita Anak