Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan

2. Faktor Motivasi Motivasi terbentuk dan sikap attitude seorang pegawai dalam rnenghadapi situasi situation kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakan diri pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi. Sikap mental merupakan kondisi mental yang mendorong diri pegawai untuk berusaha mencapai prestasi kerja secara maksimal. Sikap mental seorang pegawai harus sikap mental yang siap secara psikofisik, artinya seorang pegawai harus siap mental, mampu secara fisik, memahami tujuan utama dan target kerja yang akan dicapai, mampu memenfaatkan, dan menciptakan situasi kerja. Menurut pendapat David C. McClelland yang di kutip oleh Mangkunegara 2004;68 bahwa “ada hubungan yang positif antara motif yang berprestasi dengan pencapaian kerja”. Motif berprestasi adalah dorongan dalam diri pegawai untuk melakukan suatu kegiatan atau tugas dengan sebaik-baiknya agar mampu mencapai prestasi kerja kinerja dengan predikat terpuji Berdasarkan pendapat McClelland tersebut, karyawan akan mampu mencapai kinerja maksimal jika ia memiliki motif berprestasi tinggi, motif berprestasi yang perlu dimiliki karyawan harus ditumbuhkan dari dalam diri sendri selain dari lingkungan kerja. Hal ini karena motif berprestasi yang ditumbuhkan dari dalam diri sendiri akan membentuk suatu kekuatan diri dan jika situasi lingkungan kerja turut menunjang maka pencapaian kinerja akan lebih mudah. Menurut Mahmudi 2005:21 faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja adalah: 1. Faktor Personal individu, meliputi pengetahuan, keterampilan, kemampuan, kepercyaan diri, motivasi dan komitmen yang dimiliki oleh setiap individu. 2. Faktor Kepemimpinan, meliputi kualitas dalam memberikan dorongan, semangat dan arahan, dan dukungan yang diberikan manajer dan tim leader. 3. Faktor Tim, meliputi kepercayaan terhadap sesama anggota tim, kekompakan dan keeratan sesama anggota tim. 4. Faktor Sistem, meliputi sistem kerja, fasilitas kerja, infrastruktur yang diberikan oleh organisasi, proses organisasi, dan kultur kinerja organisasi. 5. Faktor Kontekstual, meliputi tekanan dan perubahan lingkungan eksternal dan internal.

2.2.6. Tingkat dan Sumber Kinerja

Dalam kinerja terdapat lima aspek yang dijadikan ukuran dalam mengadakan pengkajian tingkat kinerja seseorang. Hal ini berdasarkan pendapat T.R. Mitchell yang dikutip oleh Sedarmayanti 2001;51, yang menyatakan bahwa kinerja meliputi beberapa aspek : Quality of Work, Promptness, Initiative, Capability, Communication. Selain itu menurut dikutip oleh Sedarmayanti 2001;2005, menyatakan bahwa beberapa organisasi untuk mengetahui tingkat kinerja dan sumber utama yang tidak efektif adalah menurut tabel berikut: Tabel 2.1 Beberapa Faktor untuk Mengetahui Tingkat Kinerja Faktor Organisasi Faktor Individu Faktor Sosial A. SELAMA BEKERJA - Keterlambatan - Kehadiran - Pelatihan - Penurunan produktivitas - Peningkatan tanggung jawab kepengawasan - Kekeliruan dan ketidak efisenan B. DI LUAR PEKERJAAN - Kehilangan investasi - Samangat - Recruitment - Seleksi dan penempatan - Kekurangan biaya - Perombakan rencana - Kompensasi sebenarnya - Pengaruh karir - Pengaruh kemampuan - Pengaruh sosial - Pengaruh keluarga - Pengaruh psikologis - Ketidak puasan klien - Hubungan masyarakat - Kredibilitas dan abilitas sistem untuk memberikan pelayanan efektif - Kekurangan dalam hal kualitas pelayanan pendidikan - Hasil gagal diproleh sesuai dengan standar Sumber: Sedarmayanti 2001;52