Pengertian Badan Usaha Milik Negara BUMN

2.3.Sumber Peneliti 2.3.1. Kompetensi Sumber Daya Manusia di PT. Telkom 1. Direktori Kompetensi Pengelolaan SDM berasaskan Competency Based Human Resources Management CBHRM yang merupakan suatu sistem pengelolaan SDM berbasis kompetensi. CBHRM merupakan kombinasi dari keterampilan, pengetahuan, sikap, dan perilaku skill, knowladge, attitude and behavior yang dimiliki pegawai agar dapat melaksanakan tugas dan peran pada posisi yang diduduki secara produktif dan profesional. Oleh karena esensi CBHRM adalah value driven strategies, maka aspek personal qualities mendapat perhatian khusus di dalam pengelolaannya, disamping perhatian terhadap skill dan knowledge. Sistem CBHRM menjadikan kompetensi sebagai pijakan yang mampu mengintegrasikan proses-proses SDM mulai dari proses perencanaan SDM, rekrutasi dan seleksi, pelatihan dan pengembangan, manajemen kinerja, iklim organisasi, sistem imbal jasa dan penghargaan sampai pada proses pengembangan karir. Gambar 2.1. COMPETENCY BASED HUMAN RESOURCES MANAGEMENT CBHRM Kompetensi terdiri dari Core Competencies untuk semua pegawai dan Specific Competensies. Core Competencies terdiri atas 9 sembilan macam kompetensi, yaitu Customer Orientation, Information Technology, Telecommunication Knowledge, Achievement Orientation, Communication, Innovation and Process Improvement, Teamwork, Adaptability and Diversity Management, and Self Development. Kesembilan Core Competencies tersebut disingkat CITA-CITA-S, sedangkan Specific Competensies terdiri atas Personal Quality dan Skill Knowledge. Definisi dari Customer Orientation adalah memberikan layanan yang bernilai tambah dan lebih dari yang diharapkan pelanggan eksternalinternal. Key indicator meliputi : 1. Memperlihatkan sikap yang cepat tanggap dan empati dalam melayani dan mengenali kebutuhan pelanggan; 2. Menindaklanjuti penyelesaian masalah pelanggan sesuai batas kewenangannya; 3. Menyediakan berbagai sumber daya untuk memberikan pelayanan yang lebih baik; 4. Membina hubungan baik dengan pelanggan;

5. Memberikan alternatif pemecahan masalah yang sesuai dengan tuntutan

dan kebutuhan pelanggan; 6. Mengembangkan cara-cara untuk meningkatkan kualitas pelayanan. 2.4.Kerangka Berpikir Berdasarkan hasil uraian landasan teori, maka dapat ditarik sebuah kerangka berpikir bahwa PT. TELKOM dalam rangka meningkatkan kualitas kinerja pegawai PT. TELKOM khususnya pada Unit Pelayanan Surabaya Timur maka mengutamakan kuantitas dimana meliputi mengutamakan kualitas kinerja dimana meliputi ketepatan dan kualitas pekerjaan, tingkat kemampuan dalam bekerja, kemampuan menganalisis datainformasi, kemampuankegagalan menggunakan peralatan dan kemampuan mengevaluasi keluhan pelanggan. Dengan mengutamakan kualitas maka kita dapat melihat kinerja yang maksimal dan memuaskan pengguna jasa PT. TELKOM serta dapat memberikan keuntungan pada PT. TELKOM. Kerangka berfikir tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 2.2. Kerangka Berpikir Pelaksanaan Kinerja Pegawai Unit Pelayanan Surabaya Timur Memperlihatkan sikap yang cepat tanggap dan empati dalam melayani dan mengenali kebutuhan pelanggan Menindak lanjuti penyelesaian masalah pelanggan sesuai batas kewenangannya Memberikan alternatif pemecahan masalah yang sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan pelanggan Menyediakan berbagai sumber daya untuk memberikan pelayanan yang lebih baik Membina hubungan baik dengan pelanggan Mengembangk an cara-cara untuk meningkatkan kualitas pelayanan Peningkatan Kinerja Pelayanan PT. TELKOM. Tbk DIVRE V JATIM Sumber: Teori yang diolah

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam melakukan penelitian diperlukan suatu metode penelitian yang mana disesuaikan dengan pokok permasalahan yang akan diteliti. Dengan metode penelitian akan didapatkan data informasi yang mendukung analisa dalam penelitian ini. Selain itu juga akan menjadi jelas dan terfokus ruang lingkup penelitiannya. Menurut Usman dalam Akbar 2001 : 42 bahwa metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah yang sistematis. Jadi metode penelitian adalah suatu prosedur atau cara dalam melakukan penelitian yang dilakukan secara sistematis agar dapat memperoleh hasil yang objektif dan dapat di pertanggung jawabkan secara ilmiah.

3.1. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif, karena peneliti ingin mendapatkan gambaran tentang kinerja pegawai PT. TELKOM pada Unit Pelayanan Surabaya Timur. Menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong 2005 : 4 menyatakan sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Menurut mereka, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut berubah sesuai dengan 32 perkembangan masalah penelitian di lapangan. Hal tersebut sesuai dengan sifat pendekatan kualitatif yang lentur, yang mengikuti pola pikir yang bersifat empirical inductive, dimana segala sesuatu dalam penelitian ini ditentukan dari hasil akhir pengumpulan data yang mencerminkan keadaan yang sebenamya di lapangan. Fokus dalam penelitian ini yaitu kinerja pegawai, yang menjadi sasaran kajian adalah kinerja pelayanan pelanggan customer service, yang meliputi: 1. Memperlihatkan sikap yang cepat tanggap dan empati dalam melayani dan mengenali kebutuhan pelanggan; 2. Menindaklanjuti penyelesaian masalah pelanggan sesuai batas kewenangannya;

3. Menyediakan berbagai sumber daya untuk memberikan pelayanan yang

lebih baik; 4. Membina hubungan baik dengan pelanggan; 5. Memberikan alternatif pemecahan masalah yang sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan pelanggan; 6. Mengembangkan cara-cara untuk meningkatkan kualitas pelayanan.

3.2. Lokasi Penelitian

Pemilihan lokasi penelitian ini ditentukan atau didasarkan pada memperoleh data yang akurat atau mendekati kebenaran sesuai dengan fokus penelitian. Penelitian ini dilaksanakan karena, kinerja pegawai PT. TELKOM khususnya di Unit Pelayanan Surabaya Timur masih kurang atau harus