Metode - Metode Penilaian Kinerja Prestasi Kerja

5. Metode perbandingan kelompok Merupakan suatu metode yang dilakukan dengan membandingkan seorang pegawai dengan rekan sekerjanya, yang dilakukan oleh atasan dengan beberapa teknik seperti peningkatan ranking method, pengelompokan pads klasifikasi yang sudah ditentukan force distribution, pemberian poin atau angka point allocation method, dan metode perbandingan dengan pegawai lain paired comparison. 2.2.10. Evaluasi Penilaian Kinerja Beberapa pendekatan dalam evaluasi penilaian kinerja menurut Hariandja 2002:214 dalam bukunya yang bedudul Manajemen Sumber Daya Manusia, yaitu antara lain : 1. Evaluation Interview Adalah memberikan umpan batik tentang unjuk kerja masa lalu dan potensi masa depan. 2. Tell and sell Approach Adalah menggambarkan keadaan unjuk keda pegawai dan meyakinkan pegawai untuk berperilaku lebih baik. 3. Tell and Listen Method Adalah memberikan kesempatan kepada pegawai untuk memberikan alasan, mempertahankan apa yang sudah dilakukan dan mencoba mengatasi reaksi ini dengan membimbing pegawai untuk berperilaku lebih baik. 4. Problem Solving Approach Adalah mengidentifikasi berbagai problem yang dihadapai pegawai dalam pekerjaannya melalui pelatihan, coaching, dan counceling. Berdasarkan dari pendapat diatas, maka menurut Sastrohadiwiryo 2003:235 dalam bukunya Manajemen Tenaga Kerja Indonesia bahwa untuk dapat menentukan kinerja prestasi kerja pegawai atau karyawan ada beberupa faktor, yaitu meliputi : a. Kesetiaan, yaitu meliputi tekad dan kesanggupan melaksanakan dan menaati pekerjaan dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. b. Prestasi kerja, yaitu kinerja yang dicapai dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya. c. Tanggung jawab, adalah kesanggupan seorang tenaga kerja dalam menyelesaikan tugas dan pekedaan yang diserahkan dengan sebaik- baiknya. d. Ketaatan, yaitu kesanggupan seorang tenaga kerja untuk mentaati ketetapan, peraturan perundang-undangan dan tidak melanggar larangan yang ditetapkan, baik secara tertulis maupun tidak tertulis. e. Kejujuran, merupakan ketulusan hati dalam melaksanakan tugas dan mampu untuk tidak menyalah gunakan wewenang. f. Kerjasama, adalah kemampuan bekerja sama dengan orang lain dalam menyelesaikan tugas yang telah ditetapkan. g. Prakarsa, adalah kemampuan mengambil keputusan tanpa menunggu perintah dan bimbingan dari atasan. h. Kepemimpinan, merupakan kemampuan untuk meyakinkan orang lain sehingga dapat melaksanakan tugas pokok.

2.2.11. Pengertian Badan Usaha Milik Negara BUMN

Menurut Undang - Undang Republik Indonesia No. 19 Tahun 2003, Badan Usaha Milik Negara BUMN adalah badan usaha atau anak perusahaan BUMN yang seluruh atau sebagian modalnya dimiliki oleh Negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Negara yang dipisahkan. Manajernya sangat dipengaruhi oleh pemerintah dan menjadi saran kebijakan yang biasanya cenderung bersifat politis atau menyangkut kesejahteraan masyarakat, hajat hidup orang banyak, dan pemerataan hasil pembangunan. Keputusan Menteri Keuangan No.74KMK.001989, tentang Badan Usaha Milik Negara adalah Badan Usaha yang sebagian sahamnya dimiliki oleh Negara tetapi statusnya disamakan dengan BUMN, yaitu: 1. BUMN patungan antara pemerintah dan pemerintah daerah. 2. BUMN patungan antara pemerintah dengan BUMN lain. 3. Badan Usaha Patungan BUMN dengan swasta nasional atau asing dimana Negara memiliki saham mayoritas minimal 51. 2.3.Sumber Peneliti 2.3.1. Kompetensi Sumber Daya Manusia di PT. Telkom 1. Direktori Kompetensi Pengelolaan SDM berasaskan Competency Based Human Resources Management CBHRM yang merupakan suatu sistem pengelolaan SDM berbasis kompetensi. CBHRM merupakan kombinasi dari keterampilan, pengetahuan, sikap, dan perilaku skill, knowladge, attitude and behavior yang dimiliki pegawai agar dapat melaksanakan tugas dan peran pada posisi yang diduduki secara produktif dan profesional. Oleh karena esensi CBHRM adalah value driven strategies, maka aspek personal qualities mendapat perhatian khusus di dalam pengelolaannya, disamping perhatian terhadap skill dan knowledge. Sistem CBHRM menjadikan kompetensi sebagai pijakan yang mampu mengintegrasikan proses-proses SDM mulai dari proses perencanaan SDM, rekrutasi dan seleksi, pelatihan dan pengembangan, manajemen kinerja, iklim organisasi, sistem imbal jasa dan penghargaan sampai pada proses pengembangan karir.