62
Tabel 4.3 Deskripsi Responden Menurut Status Pekerjaan
Status Guru PNS
GTY GTT
G. Kontrak Nama Sekolah
L P
L P
L P
L P
Juml.
1.SMA N I Mlati 5
19 3
1 28
2. SMA N I Godean 10
15 1
2 28
3. SMA N I Minggir 9
19 28
4. SMA N I Seyegan 10
12 1
1 1
3 28
5. SMA Muh. Seyegan 6
10 1
1 3
3 1
3 28
6. SMA Muh. Gamping 8
4 2
1 3
6 2
2 28
7. SMA Muh. Mlati 4
10 3
5 5
1 28
8. MAN Godean 14
10 2
2 28
9. SMA Ma’arif 7
9 3
1 6
3 28
10. SMA St. Mikael 10
10 2
3 2
1 28
11. SMA Dr. Wahidin 10
5 1
1 7
4 28
12. SMA Proklamasi 8
11 5
1 1
2 28
JUMLAH 101
134 11
10 33
25 6
16 336
Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa responden penelitian berstatus pegawai negeri sipil PNS ada 235 orang 101 laki- laki dan 134
perempuan, guru tetap yayasan ada 21 orang 11 laki- laki dan 10 perempuan, guru tidak tetap ada 58 orang 33 laki- laki dan 25
perempuan dan yang berstatus guru bantuguru kontrak ada 22 orang 6 laki- laki dan 16 perempuan. Dengan demikian sebagian besar responden
penelitian berstatus pegawai negeri sipil PNS. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Golongan Jabatan
Tabel 4. 4 Deskripsi Responden Menurut Golongan Jabatan
Golongan Jabatan IIc
IId IIIa
IIIb IIIc
IIId IVa
IVb Nama Sekolah
L P
L P
L P
L P
L P
L P
L P
L P
Juml L
P
1.SMA N I Mlati 2
1 3
7 6
5 1
25 2
1 2. SMA N I Godean
2 1
3 2
7 9
24 4
3. SMA N I Minggir 1
1 2
4 7
5 8
28 4. SMA N I Seyegan
1 1
1 2
4 8
6 23
1 4
5. SMA Muh. Seyegan 1
1 2
1 1
2 4
4 4
20 4
4 6. SMA Muh. Gampng
1 1
2 5
3 4
2 18
4 6
7. SMA Muh. Mlati 1
2 1
1 3
4 3
2 17
6 5
8. MAN Godean 5
3 2
3 5
1 3
3 25
1 2
9. SMA Ma’arif 1
3 1
8 4
2 19
6 3
10. SMA St. Mikael 2
5 1
2 2
2 6
6 1
27 1
11. SMA Dr. Wahidin 1
2 1
5 3
9 2
23 1
4 12. SMA Proklamasi
1 1
1 4
6 6
19 6
3
JUMLAH 1
1 2
12 14
8 2
14 15
31 55
65 47
1 268
31 37
Jumlah guru yang tidak memiliki golongan jabatan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa responden penelitian mempunyai golongan IIc dengan jabatan pengatur ada 2 orang 1 laki-
laki dan 1 perempuan, golongan IId jabatan pengatur tingkat I ada 2 orang 0 laki- laki dan 2 perempuan, golongan IIIa jabatan penata muda
ada 26 orang 12 laki- laki dan 14 perempuan, golongan IIIb jabatan penata muda tingkat I ada 10 orang 8 laki- laki dan 2 perempuan,
golongan IIIc jabatan penata ada 29 orang 14 laki- laki dan 15 peremp uan, golongan IIId jabatan penata tingkat I ada 86 orang 31 laki-
laki dan 55 perempuan, golongan IVa jabatan pembina ada 112 orang 65 laki- laki dan 47 perempuan dan golongan IVb jabatan pembina
tingkat I ada I orang 1 laki- laki dan 0 perempuan. Dengan demikian sebagian besar responden penelitian mempunyai golongan IVa dengan
jabatan pembina.
a. Kultur Sekolah 1
Power Distance Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 35 guru atau 10,42
berasal dari sekolah dengan power distance sangat kecil, ada 147 guru atau 43,75 berasal dari sekolah dengan power distance kecil, ada 66
guru atau 19,64 berasal dari sekolah dengan power distance sedang, ada 53 guru atau 15,77 berasal dari sekolah dengan power distance
besar dan ada 35 guru atau 10,42 berasal dari sekolah dengan power PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
distance sangat besar lampiran 5; hal 168. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar responden berasal dari sekolah dengan power distance kecil. Hal ini didukung hasil perhitungan nilai
mean 11,62; median 12,00 dan modus 12 lampiran 5, hal 167.
1 Collectivism vs Individualism
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 93 guru atau 27,68 berasal dari sekolah dengan dimensi sangat individualis, ada 87 guru
atau 25,89 berasal dari sekolah dengan dimensi individualis, ada 84 guru atau 25 berasal dari sekolah dengan dimensi cukup
individualis, ada 56 guru atau 16,67 berasal dari sekolah dengan dimensi kolektif dan ada 16 guru atau 4,76 guru yang berasal dari
sekolah dengan dimensi sangat kolektif lampiran 5; hal 168. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berasal
dari sekolah dengan dimensi collectivism vs individualism yang individualis. Hal ini didukung hasil perhitungan nilai mean 8,62;
median 9,00 dan modus 8 lampiran 5, hal 167. 1
Femininity vs Masculinity Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 149 guru atau
44,35 berasal dari sekolah dengan dimensi sangat maskulin, ada 138 guru atau 41,07 berasal dari sekolah dengan dimensi maskulin, ada
30 guru atau 8,93 berasal dari sekolah dengan dimensi sedang, ada 11 guru atau 3,27 berasal dari sekolah dengan dimensi feminin dan
ada 8 guru atau 2,38 yang berasal dari sekolah dengan dimensi
sangat feminin lampiran 5, hal 168. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar responden berasal dari sekolah dengan dimensi sangat maskulin. Hal ini didukung hasil perhitungan
nilai mean 13,30, median 13,00 dan modus 12 lampiran 5, hal 167. 1 Uncertainty Avoidance
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 107 guru atau 31,85 berasal dari sekolah dengan uncertainty avoidance sangat
kuat, ada 129 guru atau 38,39 berasal dari sekolah dengan uncertainty avoidance
kuat, ada 61 guru atau 18,15 berasal dari sekolah dengan uncertainty avoidance cukup kuat, ada 29 guru atau
8,63 berasal dari sekolah dengan uncertainty avoidance lemah dan ada 10 guru atau 2,98 berasal dari sekolah dengan uncertainty
avoidance sangat lemah lampiran 5, hal 161. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar responden berasal dari sekolah dengan uncertainty avoidance kuat. Hal ini didukung hasil
perhitungan nilai mean 14,88, median 15,00 dan modus 14 lampiran 5, hal 168.
Tabel 4. 5 Deskripsi Responden Menurut Kultur Sekolah
Skor Frekuensi
Persentase Intepretasi Penilaian
55 – 64 48 – 54
43 – 47 38 – 42
16 – 37 91
157 75
9 4
27,08 46,73
22,32 2,68
1,19 Sangat Kondusif
Kondusif Cukup Kondusif
Tidak Kondusif Sangat Tidak Kondusif
Jumlah 336
100
Sumber : Data Penelitian Tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa responden penelitian
terkategorikan sangat kondusif ada 91 orang atau 27,08; kondusif ada 157 orang atau 46,73; cukup kondusif ada 75 orang atau
22,32; tidak kondusif ada 9 orang atau 2,68 dan sangat tidak kondusif ada 4 orang atau 1,19. Dengan demikian sebagian besar
responden penelitian masuk dalam kategori kultur sekolah yang kondusif. Hal ini didukung hasil perhitungan nilai mean 48,43; median
48,00 dan modus 48 lampiran 5; hal 167
a. Persepsi Guru terhadap Undang-Undang RI No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
Persepsi guru terhadap Undang- undang RI No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen dapat dijelaskan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 4.6 Persepsi Guru Terhadap Undang-undang RI No.14 Tahun 2005 Tentang
Guru dan Dosen Skor
Frekuensi Persentase
Intepretasi Penilaian
185 – 216 161 – 184
145 – 160 129 – 144
54 – 128 128
145 35
24 4
38,09 43,15
10,42
7,14 1,19
Sangat Positif Positif
Cukup Positif Negatif
Sangat Negatif Jumlah
336 100
Sumber : Data Penelitian
Tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa persepsi guru terhadap Undang- Undang RI No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen pada guru- guru di
Kabupaten Sleman terkategorikan sangat positif sebanyak 128 guru atau 38,09. Guru yang mempunyai persepsi positif sebanyak 145 guru atau
43,15. Guru yang mempunyai persepsi cukup positif sebanyak 35 guru atau 10,42. Guru yang mempunyai persepsi negatif sebanyak 24 guru
atau 7,14. Dan guru yang mempunyai persepsi sangat negatif sebanyak 4 guru atau 1,19 . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar responden penelitian berpersepsi positif. Hal ini didukung hasil perhitungan nilai mean 178,43; median 177,00 dan modus 162 lampiran
5; hal 168.
a. Persepsi Guru terhadap Undang-Undang RI No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen ditinjau dari Tingkat Pendidikan.
Tabel 4.7 Persepsi Guru Terhadap Undang-undang RI No.14 Tahun 2005
Tentang Guru Dan Dosen Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan D2
D3 S1
S2 Total
Kriteria Juml
Juml Juml
Juml Juml
Sangat Positif Positif
Cukup Positif Negatif
Sangat Negatif -
- -
2 1
- -
- 0,59
0,29 -
- 15
20 3
- -
4,46 5,95
0,89 128
126 20
2 -
38,09 37,50
5,95 0,59
- -
19 -
- -
- 5,65
- -
- 128
145 35
24 4
38,09 43,15
10,42 7,14
1,19 Jumlah
3 0,88
38 11,31
276 89,88
19 5,65
336 100
Sumber : Data Penelitian Tabel 4.7 menunjukkan bahwa ditinjau dari tingkat pendidikan dapat
diuraikan sebagai berikut: 1 D2 ada sebanyak 2 guru 0,59 memiliki persepsi negatif dan 1 guru 0,29 memiliki persepsi sangat negatif; 2
D3 ada sebanyak 15 guru 4,46 memiliki persepsi cukup positif, ada 20 guru 5,95 memiliki persepsi negatif dan ada 3 guru 0,89 memiliki
persepsi sangat negatif; 3 S1 ada sebanyak 128 guru 38,09 memiliki persepsi sangat positif, ada 126 guru 37,50 memiliki persepsi positif,
ada 20 guru 5,95 memiliki persepsi cukup positif dan ada 2 guru 0,59 memiliki persepsi negatif; 4 S2 ada 19 guru 5,65 memiliki
persepsi positif. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Persepsi Guru terhadap Undang-Undang RI No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen ditinjau dari Status Guru
Tabel 4.8 Persepsi Guru Terhadap Undang-Undang RI No.14 Tahun 2005
Tentang Guru Dan Dosen Ditinjau Dari Status Guru
Status guru PNS
GTY GTT
GB Total
Kriteria Jml
Jml Jml
Jml Jml
Sangat Positif 120
35,71 4
1,19 2
0,59 2
- 128
38,09 Positif
110 32,74
1 0,29
34 10,12
- -
145 43,15
Cukup Positif 5
1,49 2
0,59 20
5,95 8
2,38 35
10,42 Negatif
- -
12 3,57
2 0,59
10 2,98
24 7,14
Sangat Negatif -
- 2
0,59 -
- 2
0,59 4
1,19 JUMLAH
235 69,95
21 6,25
58 17,26
22 6,54
336 100
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa ditinjau dari status guru dapat diuraikan sebagai berikut: 1 PNS, ada sebanyak 120 guru 35,71
memiliki persepsi sangat positif, ada 110 guru 32,74 memiliki persepsi positif dan ada 5 guru 1,49 memiliki persepsi cukup positif; 2 GTY,
ada sebanyak 4 guru 1,19 memiliki persepsi sangat positif, ada 1 guru 0,29 memiliki persepsi positif, ada 2 guru 0,59 memiliki persepsi
cukup positif, ada 12 guru 3,57 memiliki persepsi negatif dan ada 2 guru 0,59 memiliki persepsi sangat negatif; 3 GTT, ada sebanyak ada
2 guru 0,59 memiliki persepsi sangat positif, ada 34 guru 10,12 memiliki persepsi positif, ada 20 guru 5,95memiliki persepsi cukup
positif dan 2 guru 0,59 memiliki persepsi negatif; 4 GB, ada sebanyak 2 guru 0,59 memiliki persepsi positif, ada 8 guru 2,38 memiliki
persepsi cukup positif, ada 10 guru 2,98 memiliki persepsi negatif dan ada 2 guru 0,59 memiliki persepsi sangat negatif.
a. Persepsi Guru terhadap Undang-Undang RI No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen ditinjau dari Golongan Jabatan
Tabel 4.9 Persepsi Guru Terhadap Undang-Undang RI No.14 Tahun 2005
Tentang Guru Dan Dosen Ditinjau Dari Golongan Jabatan
Golongan Guru IIc
IId IIIa
IIIb IIIc
IIId IVa
IVb Total
Kriteria Jml
Jml Jml
Jml Jml
Jml Jml
Jml jml
Sangat Positif
2 0,75
2 0,75
9 3,36
- -
10 3,73
36 13,43
68 25,37
1 0,37
128 58,97
Positif -
- -
- 9
3,36 8
2,99 9
3,36 45
16,79 42
15,67 -
- 113
34,7 Cukup
Positif -
- -
- 7
2,61 2
0,75 10
3,73 4
1,49 1
0,37 -
- 34
12,69 Negatif
- -
- -
1 0,37
- -
- -
1 0,37
1 0,37
- -
3 1,11
Sngat Negatif
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- Jumlah
2 0,75
2 0,75
26 9,70
10 3,74
29
10,82
86 32,09
112 41,78
1 0,37 268
79,76
68 guru atau 20,24 tidak mempunyai golongan jabatan.
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa ditinjau dari golongan jabatan dapat diuraikan sebagai berikut: 1 IIc, ada sebanyak 2 guru 0,75 dan
memiliki persepsi sangat positif; 2 IId, ada sebanyak 2 guru 0,75 memiliki persepsi sangat positif; 3 IIIa, ada sebanyak 9 guru 3,36
memiliki persepsi sangat positif, ada 9 guru 3,36 memiliki persepsi positif, ada 7 guru 2,61memiliki persepsi cukup positif, ada 1 guru
0,37 memiliki persepsi negatif; 4 IIIb, ada sebanyak 8 guru 2,99 memiliki persepsi positif, ada 2 guru 0,75 memiliki persepsi cukup
positif; 5 IIIc, ada sebanyak 10 guru 3,73 memiliki persepsi sangat positif, ada 9 guru 3,36 memiliki persepsi positif dan ada 10 guru
0,373 memilikin persepsi cukup positif; 6 IIId, ada sebanyak 56 guru 20,90 memiliki persepsi sangat positif, ada 25 guru 9,33 memiliki
persepsi positif, ada 4 guru 1,49 memiliki persepsi cukup positif dan ada 1 guru 0,37 memiliki persepsi negatif; 7 IVa, ada sebanyak 68
guru 25,37 yang memiliki persepsi sangat positif, ada 42 guru 15,67 memiliki persepsi positif, ada 1 guru 0,37 memiliki persepsi cukup
positif, ada 1 guru 0,37 memiliki persepsi negatif; 8 IVb ada sebanyak 1 guru 0,37 memiliki persepsi sangat positif.
a. Persepsi Gur u terhadap Undang-Undang RI No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen ditinjau dari Kultur Sekolah
Tabel 4 10 Persepsi Guru Terhadap Undang-Undang RI No.14 Tahun 2005
Tentang Guru Dan Dosen Ditinjau Dari Kultur Sekolah
Kultur sekolah Total
Kriteria Sangat
kondusif Kondusif
Cukup kondusif
Tidak Kondusif
Sgt tdk Kondusif
Juml Sangat Positif
Positif Cukup Positif
Negatif Sangat Negatif
42 30
15 3
1 12,50
8,93 4,46
0,89 0,30
45 95
10 5
2 13,39
28,27 2,98
1,48 0,59
41 20
8 6
- 12,20
5,95 2,38
1,79 -
- -
- 8
1 -
- -
2,38 0,30
- -
2 2
- -
- 0,59
0,59 -
128 145
35 24
4 38,09
43,15 10,42
7,14 1,19
Jumlah 91
27,08 157
46,73 75
31,83 9
2,68 4
1,19 336
100
Sumber : Data penelitian Tabel 4.10 menunjukkan bahwa ditinjau dari kultur sekolah dapat
diuraikan sebagai berikut: 1 sangat kondusif, ada sebanyak 42 guru 12,50 memiliki persepsi sangat positif, ada 30 guru 8,93 memiliki
persepsi positif, ada 15 guru 4,46 memiliki persepsi cukup positif, ada 3 guru 0,89 memiliki persepsi negatif dan ada 1 guru 0,30
memiliki persepsi sangat negatif; 2 kondusif, ada sebanyak 45 guru 13,39 memiliki persepsi sangat positif, ada 95 guru 28,27
memiliki persepsi positif, ada 10 guru 2,98 memiliki persepsi cukup positif ada 5 guru 1,48 memiliki persepsi negatif dan ada 2 guru
0,59 memiliki persepsi sangat negatif; 3 cukup kondusif, ada sebanyak 41 guru 12,20 memiliki persepsi sangat positif, ada 20 guru
5,95 memiliki persepsi positif, ada 8 guru 2,38 memiliki persepsi cukup positif dan ada 6 guru 1,79 memiliki persepsi negatif; 4 tidak
kondusif, ada sebanyak 8 guru 2,38 memiliki persepsi negatif, dan ada 1 guru 0,30 memiliki persepsi sangat negatif; 5 sangat tidak
kondusif, ada sebanyak 2 guru 0,59 memiliki persepsi cukup positif dan ada 2 guru 0,59 memiliki persepsi negatif.
B. Analisis Data