Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan

20 d. Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan e. Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja. f. Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat. g. Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. h. Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru. Pemberdayaan profesi guru atau pemberdayaan profesi dosen diselenggarakan melalui pengembangan diri yang dilakukan secara demokratis, berkeadilan, tidak diskriminatif dan berkelanjutan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, kemajemukan bangsa dan kode etik profesi.

B. Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan

Dosen Dipandang dari sudut kekuatan hukumnya, undang-undang adalah sumber hukum yang terpenting dan terutama. Undang-undang adalah peraturan yang ditetapkan oleh presiden dengan persetujuan bukan disahkan Dewan Perwakilan Rakyat Iman Soepomo, 1972:20. Undang-Undang No. 14 tahun 2005 ini merupakan undang- 21 undang yang mengatur tentang guru dan dosen. Di dalam undang-undang tentang guru dan dosen ini berisi beberapa bab. Salah satu bab diantaranya yang akan dibahas adalah bab yang ke IV yaitu guru. Bab ini mempunyai sembilan bagian, namun penulis membatasi hanya pada bagian pertama yaitu kualifikasi, kompetensi dan sertifikasi, bagian kedua yaitu hak dan kewajiban. Isi dari pasal-pasal yang akan dibahas adalah sebagai berikut : 1. Bagian Kesatu : Kualifikasi, Kompetensi dan Sertifikasi Seorang guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Yang dimaksud dengan sehat jasmani dan rohani adalah kondisi kesehatan fisik mental yang memungkinkan guru dapat melaksanakan tugas dengan baik. Kondisi kesehatan fisik dan mental tersebut ditujukan kepada penyandang cacat. Sedangkan kualifikasi akademik dapat diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana atau program diploma empat. Kompetensi guru itu sendiri dapat diperoleh melalui pendidikan profesi, antara lain : a. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik. b. Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik. 22 c. Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pelajaran luas dan mendalam. d. Kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orang tuawali peserta didik dan masyarakat sekitar. Sertifikat pendidik diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi, yang dilaksanakan secara objektif, transparan dan akuntabel. Semua orang yang telah memperoleh sertifikat pendidik memiliki kesempatan yang sama untuk diangkat menjadi guru pada satuan pendidikan tertentu. 2. Bagian Kedua : Hak dan Kewajiban Dalam melaksanakan tugas profesionalnya, guru berhak memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum yaitu pendapatan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup guru dan keluarga secara wajar, baik sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan, rekreasi dan jaminan hari tua serta jaminan kesejahteraan sosial. Selain itu juga berhak mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja; memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan intelektual; memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi; memperoleh dan memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran untuk menunjang kelancaraan tugas keprofesionalan; PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23 memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan ikut menentukan kelulusan, penghargaan danatau sanksi kepada peserta didik sesuai dengan kaidah pendidikan, kode etik guru dan peraturan perundang-undangan; memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam melaksanakan tugas; memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi; memiliki kesempatan untuk berperan dalam penentuan kebijakan pendidikan; memperoleh kesempatan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualifikasi akademik dan kompetensi; danatau memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam bidangnya. Di sisi lain, guru juga berkewajiban untuk merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran; meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni; bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras dan kondisi fisik tertentu atau latar belakang keluarga dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran; menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum dan kode etik guru serta nilai-nilai agama dan etika; dan memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa. 24

C. Tingkat Pendidikan