BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah studi kasus, yaitu penelitian yang mendalam tentang sesuatu objek atau subjek pada area yang terbatas. Dengan demikian
hasil hanyalah berlaku pada kasus dimana objek dan subjek yang diteliti dan tidak dapat digeneralisasikan pada kasus lain.
A. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah guru-guru yang akan dimintai informasi atau guru
sebagai sumber informasi yaitu guru SMA di Kabupaten Sleman. 1. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah persepsi guru terhadap UU RI No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, tingkat pendidikan, status guru, golongan jabatan
dan kultur sekolah.
A. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian Waktu untuk penelitian ini yaitu pada bulan November-Desember 2006
1. Tempat Penelitian Tempat yang digunakan untuk penelitian yaitu SMA N I Mlati, SMA N I
Godean, SMA N I Minggir, SMA N I Seyegan, SMA Muh. Seyegan, SMA Muh. Gamping, SMA Muh. Mlati, MAN Godean, SMA Ma’arif
Tempel, SMA St. Mikael, SMA Dr. Wahidin dan SMA Proklamasi.
D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya
0. Variabel Tingkat Pendidikan Guru Tingkat pendidikan guru adalah jenjang pendidikan formal terakhir yang
dicapai oleh guru. Pemberian skor dalam variabel ini adalah sebagai berikut:
- ≤
D2 skor 1
- D3 skor 2
- D4S1 skor 3
- S2 skor 4
0. Variabel Status Guru Status guru adalah kedudukan guru dilihat dari prototipenya dalam suatu
sistem sosial sekolah. Pemberian skor dalam variabel ini adalah sebagai berikut:
- Guru Negeri PNS skor 4
- Guru Tetap Yayasan skor 3
- Guru Tidak Tetap Yayasan skor 2 - Guru HonorerBantu
skor 1
1. Variabel Golongan Jabatan Guru Golongan jabatan guru adalah jabatan seorang guru yang didapat
berdasarkan pada ijasah pendidikan formal terakhir guru. Pemberian skor dalam variabel ini adalah sebagai berikut:
- IIa skor 1 - IIIa skor 5
- IVa skor 9 - IIb skor 2
- IIIb skor 6 - IVb skor 10
- IIc skor 3 - IIIc skor 7
- IVc skor 11 - IId skor 4
- IIId skor 8 - IVd skor 12
2. Variabel kultur sekolah Kultur sekolah adalah suatu nilai yang dianut oleh sekolah yang
mempengaruhi tumbuh dan berkembangnya guru di sekolah. Dimensi kultur sekolah mencakup power distance, collectivism vs individualism,
femininity vs masculinity dan uncertainty avoidance . Berikut ini disajikan
tabel operasionalnya: No
Dimensi Indikator
No Item
1. Power
Distance a. Perbedaan kekuasaan antara atasan dan
bawahan b. Tingkat pengawasan
c. Sistem penggajian d. Hubungan antara atasan dan bawahan
didukung inisiatif atasan 1
2 3
4
2. Collectivism
vs a. Dasar hubungan atasan dan bawahan
b. Sistem manajemen kerja yang dianut 9
10 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Individualism c. Pemberian gaji didasarkan pada
keterampilan dan aturan. 11
3. Femininity
Vs Masculinity
a. Guru mampu mengatasi masalah b. Atasan tegas, yakin dan penuh inisiatif
c. Mempunyai filosofi hidup untuk bekerja d. Memecahkan masalah dengan musyawarah
5 6
7 8
4. Uncertainty
Avoidance a. Anggota sekolah yang suka bekerja keras
b. Waktu adalah uang c. Penghargaan terhadap ide dan sikap
d. Motivasi dengan keamanan dan
penghargaan atau rasa memiliki e. Ketelitian dan ketepatan waktu datang
dengan alamiah 12
13 14
15
16
Pengukuran variabel kultur sekolah didasarkan pada indikator- indikatornya. Masing- masing indikatornya dijabarkan dalam bentuk
pernyataan yang dinyatakan dalam empat skala Likert, yaitu sangat setuju SS =4, setuju S =3, tidak setuju TS = 2 dan sangat tidak setuju
STS= 1
3. Variabel Persepsi Guru Terhadap Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
Persepsi guru terhadap undang- undang tentang guru dan dosen adalah proses dalam diri guru untuk mengetahui adanya undang-undang Republik
Indonesia No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, menginterprestasikan undang- undang Republik Indonesia No. 14 tahun
2005 tentang guru dan dosen dan mengevaluasi undang-undang Republik Indonesia No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen khususnya tentang
guru yaitu menyangkut kualifikasi, kompetensi, sertifikasi, hak dan kewajiban guru. Berikut ini disajikan tabel operasionalisasinya.
Variabel Sub Variabel
Indikator Item
1. Kualifikasi 1. Berpendidikan tinggi program sarjana
1 2. Kompetensi
1. Kompetensi Pedagogik
2. Kompetensi Kepribadian
3. Kompetensi Profesional
4. Kompetensi Sosial
1. Kemampuan guru membuat rencana pembelajaran 2. Kemampuan guru menerapkan metode pembelajaran
3. Kemampuan guru dalam mengevaluasi pembelajaran 4. Perilaku guru menjadi teladan atau contoh bagi peserta didik
5. Kemampuan guru menjelaskan materi pelajaran 6. Kemampuan guru menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan materi pelajaran
7. Guru mempunyai wawasan tambahan selain dari buku berkaitan dengan materi pelajaran 8. Kemampuan guru berkomunikasi dan berinteraksi dengan siswa berkaitan dengan materi pelajaran
9. Kemampuan guru berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesama guru berkaitan dengan profesi 10. Kemampuan guru berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang tuawali berkaitan dengan
perkembangan peserta didik 11. Kemampuan guru berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat berkaitan dalam
kehidupan bermasyarakat 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
3. Sertifikasi 1. Penyelenggara
2. Objektif 3. Transparan
4. Akuntabel 5. Kesempatan
1. Sertifikasi dilaksanakan oleh perguruan tinggi yang ditunjuk oleh pemerintah 2. Sertifikasi harus menjelaskan keadaan yang sebenarnya guru
3. Uji sertifikasi harus terbuka 4. Uji sertifikasi harus dapat dipertanggungjawabkan oleh guru yang memilikinya
5. Setiap guru yang mempunyai sertifikasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diangkat 13
14 15
16 17
yang sama untuk diangkat
menjadi guru pada satuan
pendidikan tertentu
6. Anggaran menjadi guru pada satuan pendidikan tertentu
6 .Pemerintah berkewajiban menyediakan anggaran untuk peningkatan kualifikasi akademik dan sertifikasi pendidik
18 4. Hak dan
kewajiban 1. Hak
1. Pendapatan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup guru dan keluarga secara wajar baik sandang pangan, papan, kesehatan, pendidikan, rekreasi dan jaminan kesejahteraan hari tua
2. Berhak mendapatkan kenaikan pangkat berdasarkan prestasi kerja 3. Mendapatkan perlindungan dalam melaksanakan tugas berkaitan dengan kekayaan intelektual
4. Guru berhak memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi 5. Guru berhak memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran untuk menunjang tugasnya
6. Mempunyai kebebasan dalam penilaian sesuai dengan kaidah pendidikan, kode etik guru dan peraturan perundang-undangan
7. Memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam melaksanakan tugas 8. Memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi
9. Memiliki kesempatan untuk berperan dalam penentuan kebijakan pendidikan 10. Memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam bidangnya
11. Guru berhak memperoleh penghasilan yang ditetapkan berdasarkan pangkat, golongan dan masa 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
kerja 12. Guru berhak memperoleh tambahan penghasilan sebagai komponen kesejahteraan yang
ditentukan berdasarkan tanggungan keluarga 13. Guru berhak memperoleh tunjangan yang diberikan kepada guru yan memiliki sertifikat pendidik
sebagai penghargaan atas profesionalitasnya 14. Guru berhak memperoleh tunjangan sebagai kompensasi atas kesulitan hidup yang dihadapi
dalam melaksanakan tugas didaerah khusus 15. Guru berhak memperoleh tambahan kesejahteraan dalam bentuk asuransi, pelayanan kesehatan,
atau bentuk kesejahteraan lain 16. Guru yang diangkat oleh pemerintah atau pemerintah daerah diberi gaji sesuai dengan peraturan
perundang-undangan 17. Guru yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan masyarakat diberi gaji
berdasarkan perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama 18. Guru berhak memperoleh tunjangan profesi setelah guru memiliki sertifikasi
19. Guru berhak memperoleh tunjangan profesi sebesar satu kali gaji pokok 20. Tunjungan profesi dialokasikan dalam APBN danatau APBD
21. Guru yang diangkat oleh pemerintah berhak atas tunjangan fungsional 22. Guru yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan masyarakat berhak
memperoleh tunjangan fungsional yang disubsidi oleh pemerintah. 23. Tunjangan fungsional dan subsidi tunjangan fungsional dialokasikan dalam APBN danatau
APBD 30
31 32
33 34
35 36
37 38
39 40
41
2. Kewajiban 24. Guru yang bertugas didaerah khusus berhak mendapatkan tunjangan khusus dari pemerintah.
25. Guru berhak memperoleh tunjangan khusus sebesar satu kali gaji pokok guru 26. Guru yang ditempatkan didaerah khusus berhak memperoleh rumah dinas yang disediakan oleh
pemerintah 27. Guru memperoleh tambahan kesejahteraan seperti tunjangan pendidikan, asuransi pendidikan,
beasiswa dan penghargaan 28. Putra-putri guru berhak mendapatkan kemudahan dalam hal pendidikan, pelayanan kesehatan
dan bentuk kesejahteraan lain. 29. Pemerintah menjamin terwujudnya maslahat tambahan
30. Guru wajib membuat rencana pembelajaran 31. Guru wajib melaksanakan kegiatan belajar mengajar
32. Guru wajib mengadakan tes untuk menilai dan mengevaluasi pembelajaran 33. Guru wajib meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara
berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni 34. Guru wajib bertindak objektif dan tidak diskriminatif
35. Guru wajib menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum dan kode etik guru serta nilai-nilai agama dan etika
36. Guru wajib memupuk persatuan dan kesatuan bangsa 42
43 44
45 46
47 48
49 50
51 52
53 54
Pengukuran variabel persepsi guru terhadap undang-undang didasarkan pada indikator- indikatornya. Masing- masing indikator dijabarkan dalam bentuk pernyataan yang dinyatakan dalam empat skala Likert, yaitu sangat setuju SS = 4; setuju S = 3; tidak setuju
TS = 2; dan sangat tidak setuju STS =1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Populasi dan Sampel