27
Berdasarkan penjabaran sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa sumberdaya coping adalah sumberdaya yang dapat dimanfaatkan dalam
penanganan stres secara efektif yang dipergunakan untuk meminimalkan mengurangi hal-hal yang membahayakan dari situasi dan kondisi lingkungan,
menyesuaikan diri terhadap kejadian-kejadian negatif yang dijumpai dalam kehidupan nyata, mempertahankan citra diri yang positif, mempertahankan
keseimbangan emosional serta meneruskan hubungan yang memuaskan bagi orang lain.
7. Strategi Coping Stres
Sejumlah peneliti mengatakan bahwa respon coping yang diberikan individu memegang peran yang sangat penting dalam menentukan makna dan
pengaruh dari kejadian-kejadian dalam hidupnya yang dapat menimbulkan stres. Salah seorang ahli, yaitu Folkman dan Lazarus, 1984 mengemukakan
pentingnya mempelajari peran individu dalam menilai stressor, dan bagaimana individu tersebut aktif bertahan untuk melawan ancaman atau bahaya yang
diasosiasikan dengan stressor. Selain itu Klauer dan Filipp dalam Schwarzer, 1989 mengidentifikasikan lima strategi coping yang digunakan sebagai
dimensi dalam sebuah analisis fakor: 1 Mencari integrasi sosial, 2 refleksi atau mediasi, 3 meminimalkan ancaman, 4 berpaling pada agama, 5
mencari informasi. Carver, Sceiser, dan Weintraub dalam Buari, 2000
menggolongkan srtategi coping menjadi tigabelas bentuk yang terdiri atas lima PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
bentuk strategi coping yang tergolong dalam Problem Focused Coping PFC dan delapan bentuk strategi coping yang tergolong dalam Emotion Focused
Coping EFC.
a. Problem-Focused Coping: yaitu strategi ya ng mencoba untuk
menghadapi dan menangani langsung tuntutan dari situasi atau upaya untuk mengubah situasi tersebut strategi yang tergolong dalam
Problem Focused Coping meliputi:
1 Active coping atau coping aktif, merupakan salah satu bentuk
coping yang ditandai dengan adanya langkah nyata yang dilakukan
individu untuk menyelesaikan atau menghadapi masalah, berjuang untuk menyelesaikan masalah serta adanya keputusan untuk
mengambil langkah yang bijaksana sebagai pemecahan masalah. 2
Planning atau membuat perencanaan, merupakan bentuk coping yang ditandai dengan adanya usaha untuk memikirkan cara yang
dapat dilakukan untuk menghadapi stressor atau dapat juga berupa usaha untuk membuat rencana penyelesaian masalah.
3 Suppression of competing activities atau menekan aktifitas
tandingan, merupakan salah satu bentuk coping yang ditandai dengan adanya usaha individu untuk mengurangi perhatian dari
aktivitas lain sehingga individu dapat lebih memfokuskan diri pada permasalahan yang sedang dihadapi.
4 Restraint coping atau menunggu waktu yang tepat untuk
bertindak, merupakan salah satu bentuk coping yang ditandai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
dengan usaha individu untuk menunggu waktu dan kesempatan yang tepat untuk bertindak. Individu berusaha untuk menahan diri
dan tidak tergesa- gesa dalam bertindak. 5
Seeking social support for instrumental reason atau mencari dukungan sosial untuk alasan instrumental, merupakan salah satu
bentuk coping yang terwujud dalam usaha individu untuk mencari saran, bantuan dan informasi dari orang lain yang dapat digunakan
untuk menyelesaikan masalah.
b. Emotion-focused coping: dimana individu melibatkan usaha-usaha
untuk mengatur emosinya dalam rangka menyesuaikan diri dengan dampak yang akan diitmbulkan oleh suatu kondisi atau situasi yang
penuh tekanan. Strategi yang tergolong dalam Emotion-focused coping meliputi:
1 Seeking social support for emotional reason atau mencari
dukungan sosial untuk alasan emosional, merupakan salah satu bentuk coping yang ditandai dengan adanya usaha individu untuk
mencari dukungan moral, simpati dan pemahaman dari orang lain. 2
Positive reinterpretation atau penilaian kembali secara positif, ditandai dengan adanya usaha untuk memaknai semua kejadian
yang dialami sebagai suatu kenyataan ya ng harus dihadapi. 3
Acceptance atau penerimaan, diartikan sebagai adanya sikap untuk menerima kejadian dan peristiwa sebagai suatu kenyataan yang
harus dihadapi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
4 Denial atau penyangkalan, merupakan usaha individu untuk
menolak atau menyangkal kejadian sebagai sebuah kenyataan yang harus dihadapi.
5 Turning to religion atau berpaling pada agama, merupakan salah
satu bentuk coping yang ditandai oleh adanya usaha untuk mencari kenyamanan dan rasa aman dengan cara berpaling pada agama.
Biasanya diwujudkan dalam doa, meminta bantuan pada Tuhan dan adanya sikap pasrah pada Tuhan.
6 Focusing on and venting emotions atau berfokus pada emosi dan
penyaluran emosi, merupakan salah satu bentuk coping yang ditandai dengan adanya usaha untuk meningkatkan kesadaran akan
adanya tekanan emosional dan secara bersamaan melakukan upaya untuk menyalurkan atau meluapkan perasaan tersebut.
7 Behavioral disengagement atau pelepasan secara perilaku,
merupakan salah satu bentuk coping yang ditandai dengan adanya penurunan usaha untuk menghadapi stressor menyerah pada
situasi yang dialami. Bentuk coping ini juga dikenal dengan istilah putus asa.
8 Mental Disengagement atau pelepasan secara mental, merupakan
usaha individu untuk mengalihkan perhatian dari permasalahan yang dialami dengan melakukan aktivitas lain seperti berkhayal
atau tidur. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Lazarus dan Folkman, 1984 lebih mengembangkan aspek strategi coping
tersebut menjadi: 1
Cautiousness atau kehati-hatian, yaitu strategi yang mempertimbangkan beberapa alternatif pemecahan masalah dan
selali bersikap hati-hati sebelum bertindak. 2
Instrumental Action merupakan bentuk strategi yang selalu membuat perencanaan penyelesaian secara logis.
3 Negotiation adalah bentuk strategi yang mencoba menyelesaikan
masalahnya dengan cara melakukan pendekatan terhadap sumber masalah.
4 Escapism atau pelarian dari masalah adalah bentuk strategi yang
selalu menghindari masalah dengan cara berkhayal, makan, minum- minuman dan merokok.
5 Minimisation atau menganggap kecil adalah bentuk strategi yang
menganggap bahwa masalah itu tidak ada. 6
Self blame atau menyalahkan diri sendiri adalah bentuk strategi yang menyalahkan dan menghukum diri sendiri serta menyesali
apa yang sudah terjadi. 7
Seeking meaning atau pencarian makna kegagalan yang dialaminya bagi dirinya serta melihat segi-segi yang penting dalam
kehidupan, seperti mencoba untuk menemukan jawaban masalah melalui kepercayaan yang dianutnya.
32
Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan penjabaran sebelumnya adalah strategi coping yang dipakai dalam penelitian ini adalah
strategi coping yang dikemukakan oleh Carver, Sceiser, dan Weintraub yang mengelola stres ke dalam dua kelompok besar seperti Problem-Focused
Coping , dan Emotion-Focused Coping.
8 . Faktor yang Mempengaruhi Strategi Coping Stres
Cara individu menangani situasi yang mengandung tekanan ditentukan oleh sumber daya individu yang meliputi kesehatan fisik atau energi,
keterampilan memecahkan masalah, keterampilan sosial dan dukungan sosial dan materi seperti yang dikemukakan passer Smith 2004.
a. Kesehatan Fisik
Kesehatan merupakan hal yang penting, karena selama dalam usaha mengatasi stres individu dituntut untuk mengerahkan tenaga yang
cukup besar b.
Keyakinan atau pandangan positif Keyakinan menjadi sumber daya psikologis yang sangat penting,
seperti keyakinan akan nasib eksternal locus of control yang mengerahkan individu pada penilaian ketidakberdayaan helplessness
yang akan menurunkan kemampuan strategi coping tipe yaitu: problem-solving focused coping
c. Keterampilan Memecahkan masalah
33
Keterampilan ini meliputi kemampuan untuk mencari informasi, menganalisa situasi, mengidentifikasi masalah dengan tujuan untuk
menghasilkan alternatif tindakan, kemudian mempertimbangkan alternatif tersebut sehubungan dengan hasil yang ingin dicapai, dan
pada akhirnya melaksanakan rencana dengan melakukan suatu tindakan yang tepat.
d. Keterampilan sosial
Keterampilan ini meliputi kemampuan untuk berkomunikasi dan bertingkah laku dengan cara-cara yang sesuai dengan nilai-nilai sosial
yang berlaku di masyarakat. e.
Dukungan sosial Dukungan ini meliputi dukungan pemenuhan kebutuhan informasi dan
emosional pada diri individu yang diberikan oleh orang tua, anggota keluarga lain, saudara, teman, dan lingkungan masyarakat sekitarnya.
f. Materi
Dukungan ini meliputi sumber daya daya berupa uang, barang barang atau layanan yang biasanya dapat dibeli.
Berdasarkan beberapa kategori strategi coping yang dikemukakan di atas, terlihat bahwa sesungguhnya usaha coping yang dilakukan tidak harus
selalu mengarah pada penyelesaian masalah secara tuntas. Yang lebih penting dari itu adalah bagaimana dengan usaha coping yang dilakukan individu dalam
menghadapi stres, individu tersebut dapat bertahan untuk tidak terlalu larut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
dalam masalah yang dihadapinya, maka penelitian ini akan memakai salah satu strategi coping dari penelitian Carver, Sceiser, dan Weintraub.
B. Penderita HIVAIDS 1. Pengertian HIVAIDS