51
3. Strategi Coping stres
a. Bagaimana subyek mengelola perasaan itu.
b. Bagaimana cara subyek mengatasi permasalahan yang timbul akibat
adanya status subyek sebagai ODHA. c.
Mengapa subyek memilih cara tersebut. d.
Apa saja yang dirasakan membantu atau menyulitkan dalam penanganan masalah tersebut.
e. Bagaimana harapan dan keinginan subyek ke depan.
Wawancara selain dilakukan terhadap subyek, penelitian juga dilakukan terhadap orang-orang yang dekat dengan subyek significant others yang
mengetahui peristiwa yang dialami subyek. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan data-data yang digunakan sebagai cross-check atas informasi yang telah diberikan
subyek. Data-data dari informasi lain meliputi latar belakang subyek, kegiatan yang menjadi rutinitas subyek, perubahan yang sempat dialami subyek setelah
menyandang status ODHA.
E. Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini akan dilakukan analisis thematic atas transkrip wawancara. Hasil dari analisis ini berupa tema-tema khusus yang mendiskripsikan
tentang berbagai strategi coping yang dilakukan subyek, stres yang dialami subyek saat terinfeksi HIVAIDS atau dampak stres yang muncul akibat status
yang disandang subjek sebagai penderita HIVAIDS. Analisis data kualitatif dala m penelitian ini dilakukan dengan langkah- langkah sebagai berikut:
1. Organisasi Data
Pengolahan dan analisis data sesungguhnya dimulai dengan meng- organisasikan data. Dengan data kualitatif yang sangat beragam dan banyak,
52
menjadi kewajiban peneliti untuk mengorganisasikan datanya dengan rapi, sistematis dan selengkap mungkin. Organisasi data yang sistematis
memungkinkan peneliti untuk; memperoleh kualitas data yang baik, mendokumentasikan analisis yang dilakukan, menyimpan data analisis yang
berkaitan dengan penyelesaian penelitian Higlen dan Finley, 1996 dalam poerwandari,1998. Data-data yang akan diorganisasikan dalam penelitian ini
antara lain; a.Data mentah catatan lapangan, kaset, atau catatan hasil wawancara,.
b.Data yang sudah diproses berupa transkrip wawancara, catatan refleksi penelitian.
c.Catatan pencarian dan penemuan yang disusun untuk memudahkan pencarian berbagai kategori data.
d.Penjabaran kode dan kategori secara luas melalui skema.
2.Pengkodean koding Pengkodean dilakukan untuk mengorganisasikan dan menstimasikan
data secara lengkap dan mendetail sehingga data dapat memunculkan gambaran tentang topik yang pelajari Poerwandari, 1998. Pengkodean yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah pengkodean terbuka open coding yaitu pengkodean yang berkaitan dengan pemberian nama dan pengelompokan
fenomena melalui pemeriksaan data yang cermat. Pengkodean ini dilakukan dengan cara analisis baris per baris, per kalimat atau paragraf. Cara ini
memerlukan pengujian frase demi frase dan bahkan terkadang kata demi kata Strauss dan Cobin, 2003. Langkah- langkah yang dilakukan meliputi:
53
1. Menyusun transkrip wawancara, catatan lapangan atau observasi,
dengan memberikan kolom kosong yang cukup di sebelah kanan atau kiri transkrip. Kolom ini digunakan untuk membubuhkan kode dan
catatan-catatan tertentu di atas transkrip tersebut. 2.
Memberikan penomoran secara urut pada baris transkrip wawancara, catatan lapangan.
3. Peneliti memberi nama untuk masing-masing berkas dengan kode
tertentu yang dapat mewakili berkas tersebut. Terdapat tiga kode yang digunakan dalam penelitian ini. Terdapat tiga kode yang digunakan
dalam penelitian ini : a.
Pengkodean transkrip wawancara subjek, yaitu : Subjek ke:- , wawancara ke-, baris ke-, contoh :S1. W1. 9 Subjek pertama,
wawancara pertama baris 9. b.
Pengkodean transkrip wawancara significant others, yaitu : subjek ke-, wawancara significant others ke-, baris ke-, contoh : S1.
WSO1.6 subjek pertama, wawancara significant others pertama, baris 6.
c. Pengkodean observasi, yaitu : Observasi subjek ke-, observasi ke-,
baris ke-, contoh : S1.O1.14 observasi subjek pertama, observasi pertama, baris 14.
Kode diberikan pada masing- masing tema yang muncul, yaitu meliputi bentuk strategi coping yang digunakan. Adapun kode-kode yang
digunakan adalah sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Table 3.2. Bentuk Coping Stres
BENTUK-BENTUK COPING STRES PFC
Pfc.Ac Pfc.p
Pfc.Sca Pfc
. Rc Pfc. Scsir
EFC Efc
. Scser Efc
.Pr Efc
. A Efc. D
Efc. Tr Efc. FoVe
Efc. Bd Efc. Md
Problem Focused Coping Problem Focused Coping. Active Coping
Problem Focused Coping. Planiing Problem Focused Coping. Suppression of competing
Activities Problem Focused Coping. Restraint coping
Problem Focused Coping. Seekingsocial support for instrumental reason
Emotional Focused Coping Emotional Focused Coping. Seekingsocial support for
emotional reason Emotional Focused Coping.positive reinterpretation
Emotional Focused Coping.Acceptance Emotional Focused Coping. Denial
Emotional Focused Coping.Turning to religion Emotional Focused Coping.focusing on and venting
emotions Emotional Focused Coping.Behavioral disengagement
Emotional Focused Coping.Mental disengagement
F. Pemeriksaan Kesahihan dan Keabsahan Data