Pertanyaan penelitian Studi kasus mengenai strategi coping stres pada penderita HIV/AIDS di Yogyakarta.

45

D. Pertanyaan penelitian

Penelitian ini, dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai strategi coping stres atau mengetahui upaya apa saja yang subyek lakukan untuk mengurangi dampak stres yang ditimbulkan dari status yang disandang subjek sebagai penderita HIVAIDS. 46

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Dalam penelitian ini, peneliti hanya melakukan analisis berdasarkan pemahaman tentang argumen maupun deskripsi yang diberikan oleh subyek penelitian tanpa melakukan pengukuran dengan angka-angka. Penelitian kualitatif lebih menekankan pada dinamika dan proses. Penelitian ini merupakan penelitian dengan konteks alamiah yang memfokuskan pada variasi pengalaman subyek penelitian. Menurut Arikunto dalam Rineka cipta, 1991, mengungkapkan bahwa penelitian kasus berisi tentang sebuah unit terpisah yang tunggal seperti sebuah keluarga, sebuah kelompok atau satuan rumah tangga. Studi kasus mencoba menggambarkan subyek penelitian di dalam keseluruhan tingkah laku, yakni tingkah laku itu sendiri beserta hal- hal yang melingkunginya, hubungan antara tingkah laku dengan riwayat timbulnya tingkah laku, demikian pula yang berkaitan dengan tingkah laku tersebut. Di dalam studi kasus, peneliti mencoba untuk mencermati individu atau sebuah unit secara mendalam. Peneliti mencoba menemukan semua variabel penting yang melatarbelakangi timbulnya serta perkembangan variabel tersebut. Manfaat dari studi kasus adalah adanya kemungkinan pandangan umum bahwa individu merupakan totalitas dengan lingkungannya. Bukan hanya perilaku yang diamati sekarang saja yang harus diinterpretasikan dari individu tetapi juga masa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47 lalunya, lingkungannya, emosinya, jalan pikirannya dan lain hal yang berhubungan dengan perilaku tersebut Moelong, 2000. Menurut Patton dalam Purwandari, 1998 , studi kasus sangat bermanfaat ketika peneliti merasa perlu memahami suatu kasus spesifik, orang – orang tertentu, kelompok dengan karakteristik tertentu, ataupun situasi unik secara mendalam. Desain studi kasus case study dengan pendekatan kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini, memungkinkan peneliti untuk menggali secara lebih mendalam keadaan, perasaan-perasaan, serta berbagai bentuk strategi coping stres pada penderita HIVAIDS. Strategi coping yang ingin diungkap adalah strategi coping yang digunakan subjek untuk menghadapi stres atau dampak- dampak yang muncul saat subyek terinfeksi HIVAIDS. B.Batasan Istilah Strategi coping yang dimaksud dalam penelitian ini adalah segala upaya yang dilakukan oleh subyek, baik secara psikologis maupun perilaku yang dimaksudkan untuk menguasai, toleransi, mengurangi atau meminimalkan stres pada orang yang terinfeksi HIVAIDS. Adapun macam- macam strategi coping yang digunakan subyek untuk mengatasi stres yang dialaminya, yaitu :

a. Problem-Focused Coping: individu yang mencoba untuk menghadapi dan

menangani langsung tuntutan dari situasi atau upaya untuk mengubah situasi tersebut 48

b. Emotion-focused coping: individu melibatkan usaha-usaha untuk mengatur

emosinya dalam rangka menyesuaikan diri dengan dampak yang akan ditimbulkan oleh suatu kondisi atau situasi yang penuh tekanan. Strategi coping pada subyek dapat diketahui melalui pengambilan data yang berupa wawancara sesuai dengan guide yang telah disusun peneliti serta observasi dari perilaku subyek saat melakukan wawancara. C.Subyek Penelitian Penelitian kualitatif pengambilan sampel disesuaikan dengan tujuan penelitian. Ukuran sampel yang dihubungi disesuaikan dengan kriteria tertentu yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian Poerwandari, 1998 . Fenomena ODHA merupakan kelompok yang tepat untuk memperoleh gambaran coping yang digunakan oleh penderita HIVAIDS untuk menguasai stres yang dialaminya. Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Orang yang telah terinfeksi HIVAIDS. 2. Kategori usia yang dipakai adalah sesuai dengan usia yang rawan terinfeksi HIVAIDS, yaitu 20-28 tahun. 3. Subjek penelitian diperoleh peneliti secara personal dimana hubungan peneliti dengan subyek sangat dekat. Identitas subjek seperti nama, tempat tinggal, alamat asal, pekerjaan, nama orang tua, dan sebagian besar nama tokoh-tokoh yang banyak terkait dalam kehidupan subjek akan disamarkan untuk menjaga kerahasiaan subjek. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49 D.Metode Pengumpulan Data Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan 2 metode yang memungkinkan peneliti untuk mampu menggali secara lebih mendalam berbagai bentuk strategi coping stres yang digunakan oleh subjek yang telah terinfeksi HIVAIDS. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara. Wawancara adalah percakapan dan tanya jawab yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Wawancara kualitatif dilakukan dengan maksud memperoleh pengetahuan tentang makna subyektif yang dipahami individu berkenaan dengan topik yang diteliti, dan bermaksud melakukan eksplorasi terhadap isu tersebut, suatu hal yang tidak dapat dilakukan melalui pendekatan lain Banister dalam Poerwandari,1998 . Wawancara dilakukan secara langsung kepada orang yang sudah terinfeksi HIVAIDS sebagai subyek penelitian untuk memperoleh keakuratan data sekaligus menjaga kerahasiaan subyek. Metode wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah semi terstruktur, yang merupakan perpaduan antara wawancara terstruktur dengan wawancara non terstruktur. Wawancara dilakukan dengan menggunakan suatu panduan atau daftar pertanyaan yang akan diajukan dan dapat digunakan untuk menemukan informasi yang bukan baku atau informasi tunggal dan berbeda dalam hal waktu bertanya dan cara memberi respon, yaitu jauh lebih bebas iramanya Moelong, 2000. 50 Informasi yang ingin digali atau menjadi pedoman wawancara terhadap penderita HIVAIDS dilakukan dengan menggunakan panduan pertanyaan, yaitu wawancara mengenai : a. Data pendahuluan yang meliputi; identitas subyek, sejarah terinfeksi, relasi subyek, dan kegiatan yang dilakukan sebelum dan sesudah subyek terinfeksi. b. Dampak yang dirasakan subjek saat menyandang status sebagai penderita HIVAIDS sebagai sumber stres. c. Berbagai bentuk tindakan dan usaha apa saja yang dilakukan subyek dalam mengurangi stres yang dialaminya atau dampak stres saat subyek menyandang statusnya sebagai ODHA. Pedoman wawancara disusun berdasarkan aspek yang menjadi fokus dalam penelitian ini, seperti terdapat dalam tabel berikut: Tabel 3.1. Pedoman Wawancara 1. Latar belakang subyek a. Identitas subyek usia, pekerjaan subjek b. Sejarah terinfeksi HIVAIDS c. Bagaimana relasi subyek dalam keluarga d. Bagaimana pergaulan subyek. e. Kegiatan-kegiatan apa saja yang dilakukan subyek sebelum dan sesudah subyek terinfeksi HIVAIDS. 2. Stresor atau dampak yang dialami subyek a. Bagaimana perasaan subyek saat mengetahui bahwa subyek terinfeksi HIV b. Bagaimana subyek memandang dirinya c. Apakah tes status ODHA yang dialaminya membawa perubahan bagi subyek secara fisik, kesehatan, ekonomi, apa saja perubahan itu. d. Bagaimana sikap orang terhadap subyek atas peristiwa tersebut, bagaimanakah reaksi lingkungan yang terjadi pada teman atau keluarga. e. Dan lain-lain, misal: bagaimana subjek menanggapi reaksi dari lingkungan terhadap status subjek sebagai ODHA? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51 3. Strategi Coping stres a. Bagaimana subyek mengelola perasaan itu. b. Bagaimana cara subyek mengatasi permasalahan yang timbul akibat adanya status subyek sebagai ODHA. c. Mengapa subyek memilih cara tersebut. d. Apa saja yang dirasakan membantu atau menyulitkan dalam penanganan masalah tersebut. e. Bagaimana harapan dan keinginan subyek ke depan. Wawancara selain dilakukan terhadap subyek, penelitian juga dilakukan terhadap orang-orang yang dekat dengan subyek significant others yang mengetahui peristiwa yang dialami subyek. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan data-data yang digunakan sebagai cross-check atas informasi yang telah diberikan subyek. Data-data dari informasi lain meliputi latar belakang subyek, kegiatan yang menjadi rutinitas subyek, perubahan yang sempat dialami subyek setelah menyandang status ODHA.

E. Metode Analisis Data