Coping stres Coping Stres

22

5. Coping stres

Lazarus 1984 menge mukakan suatu cara yang dilakukan untuk mengatasi situasi atau problem yang dianggap sebagai tantangan, ketidakadilan atau merugikan maupun sebagai ancaman disebut sebagai coping. Selain itu lazarus juga mendefinisikan coping adalah usaha yang berorientasi pada tindakan intrapsikis untuk mengendalikan atau menguasai, menerima, melemahkan serta memperkecil pengaruh lingkungan, tuntutan internal dan konflik tersebut melampaui kemampuan seseorang. Coping stres adalah cara yang digunakan individu dalam menghadapi atau mengatasi masalah dan juga merupakan usaha kognitif dan behavioral dari individu untuk memodifikasi, menahan atau menghilangkan stressor yang mengancam mereka. Ketika berhadapan dengan situasi yang menimbulkan stres, individu akan mencoba beradaptasi, mekanisme coping dalam diri individu tersebut akan mulai berperan. Cara inilah yang menentukan besar kecilnya dampak stres tersebut. Usaha coping yang dilakukan, baik itu yang berfungsi untuk meredakan emosi maupun yang berfungsi untuk memecahkan masalah, pada dasarnya keduanya mengarah pada beberapa tujuan. Menurut Folkman dan Lazarus, 1984 tujuan umum dari coping adalah; mengurangi hal- hal yang membahayakan dari situasi dan kondisi lingkungan, menyesuaikan diri terhadap kejadian-kejadian negatif yang dijumpai dalam kehidupan nyata, mempertahankan citra diri yang positif, mempertahankan keseimbangan emosional serta meneruskan hubungan yang memuaskan bagi orang lain. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23 Mekanisme coping akan segera berperan ketika individu mulai mencoba beradaptasi terhadap situasi yang menimbulkan stres. Selye dalam Passer dan Smith, 2004, mengemukakan mengenai tiga fase coping terhadap rangsangan dalam diri manusia, yaitu: a. Fase Alarm Ketika suatu kejadian yang tidak biasa muncul, keluaran output energi akan mengalami penurunan untuk jangka waktu yang pendek, yaitu ketika kejadian tersebut dicerna oleh pikiran seseorang. b. Fase Adaptasi Selanjutnya, keluaran energi tersebut meningkat melebihi batas normal, ketika seseorang berusaha mengatasi situasi tersebut, maka individu tersebut akan mengalami keterbangkitan yang semakin kuat. Respon adaptasi pada meliputi menghindar atau melarikan diri, melakukan perlawanan, supresi emosi, terpaku atau belajar. c. Fase Kelelahan Pada akhinya energi yang tersedia pada individu berkurang dan kemampuannya untuk berfungsi secara efektif menurun. Pada fase inilah ketegangan emosional dan fisik dapat mengakibatkan gangguan kesehatan yang lebih parah. Menurut pandangan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa strategi coping adalah usaha yang berorientasi pada tindakan intrapsikis untuk mengendalikan atau menguasai, menerima, melemahkan serta memperkecil pengaruh. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24

6. Sumberdaya Coping