11
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Coping Stres
1. Pengertian stres
Secara umum stres adalah reaksi fisiologis dan psikologis yang terjadi jika seseorang merasakan ketidakseimbangan antara tuntutan yang dihadapi
dengan kemampuannya untuk mengatasi tuntutan tersebut Cranwell- ward dalam Iswinarti dan Haditono,1999
Pendapat ini sejalan dengan yang dinyatakan oleh Novaco 1994, dkk bahwa stres muncul pada saat terjadi ketidakseimbangan antara tuntutan
lingkungan dan kemampuan individu untuk melakukan respon yang adekuat terhadap tuntutan tersebut. Tuntutan tersebut menurut Spielberger dalam
Spielberger Sarason,1986 berasal dari lingkup eksternal yang mengenai seseorang, misalnya objek-objek dalam lingkungan atau suatu stimulus yang
berbahaya. Menurut Douglas 1991, stres terjadi ketika seseorang tidak dapat
mengatasi problem yang disebabkan oleh tekanan yang dialaminya. Tryer 1980 menyatakan bahwa stres yang terjadi dalam tubuh individu
tergantung kemampuan penyesuaian diri yang dimiliki. Handoyo 2001 menyatakan bahwa stres pada tingkat tertentu merupakan stimulasi yang baik
bagi seseorang untuk berkembang, namun apabila tingkatnya sangat tinggi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
dan seseorang tidak mampu lagi menghadapinya, stres menjadi awal malapetaka.
Bernard dalam Handoyo,2001 membagi stres menjadi Eustress, yaitu stres yang memberi pengaruh ya ng baik, dan distress, yaitu stres yang
memberi pengaruh yang menyakitkan. Pembagian ini senada dengan yang dikemukakan oleh Robbins 1989 dimana stres yang positif akan
menawarkan perolehan yang potensial, dan sebaliknya, stres yang akan menyebabkan terganggunya produktifitas sehingga dapat mengganggu
kehidupan seseorang. Stres muncul lantaran lingkungan memberikan stimulus yang negatif,
sehingga timbullah perasaan takut, cemas dan marah, serta perasaan tidak mampu untuk menerima apa yang akan terjadi pada dirinya. Didalam
menjalankan aktifitasnya, individu terkadang dihinggapi aneka macam perasaan yang membuat merasa tertekan. Bahkan terkadang individu merasa
takut terhadap apa yang belum diketahuinya secara pasti dan jelas. Individu tersebut merasa takut gagal untuk melakukan suatu tindakan Santrock,
1996. Hal, kejadian, peristiwa, orang keadaan dan lingkungan yang dirasa
mengancam atau merugikan disebut stressor. Jika dipandang dari segi luar dan hal-hal yang menjadi sumber stres, stres dimengerti sebagai rangsangan
stimulus . Orang yang mengalami stres, dapat memusatkan perhatian pada
tanggapan response terhadap hal-hal yang dinilai mendatangkan stres. Tanggapan orang terhadap sumber stres dapat mendatangkan stres.
13
Tanggapan orang terhadap sumber stres dapat menggejala pada psikologis dan fisiologis. Tanggapan itu disebut strain, yaitu tekanan atau tegangan.
Kenyataannya orang yang mengalami stres secara psikologis menderita tekanan dan ketegangan yang membuat pola berpikir, emosi, dan perilakunya
kacau, menjadi gugup dan gelisah Santrock, 1996. Karakteristik lain, selain intensitas yang menjadikan suatu situasi,
peristiwa lebih atau kurang menimbulkan stres adalah lamanya atau jangka waktu terjadinya penyebab stres tersebut, terduganya atau tidaknya suatu
peristiwa, besar atau kecilnya kontrol seseorang atas peristiwa tersebut dan lamanya dampak peristiwa yang dirasakan oleh seseorang.
Dari pandangan di atas, diketahui bahwa stres merupakan suatu bentuk respon yang muncul akibat hal tertentu, dimana seseorang tidak dapat
mengatasi problem yang disebabkan oleh tekanan yang dialaminya, yaitu adanya ketidakseimbangan antara tuntutan lingkungan dengan kemampuan
seseorang.
2. Sumber stres