225
RUBRIK PENILAIAN PSIKOMOTORIK
KELOMPOK Membuat Bagan BPUPKI
Membuat Bagan PPKI Membuat Bagan Perumusan Dasar
Negara TOTAL
SKOR Berurutan
Jelas Lengkap
Berurutan Jelas
Lengkap Berurutan
Jelas Lengkap
Kelompok 1 Kelompok 2
Kelompok 3 Kelompok 4
KELOMPOK Membuat Bagan Tokoh yang Berperan Dalam Mempersiapkan Kemerdekaan
TOTAL SKOR
Berurutan Jelas
Lengkap
Kelompok 1 Kelompok 2
Kelompok 3 Kelompok 4
Kelompok 5 Kelompok 6
226
RUBRIK PENILAIAN AFEKTIF Kelompok
Komentar Membuat Bagan BPUPKI
Komentar Membuat Bagan PPKI
Komentar Membuat Bagan Perumusan Dasar Negara
Kelompok 1 Kelompok 2
Kelompok 3 Kelompok 4
KELOMPOK Refleksi sikap menghargai jasa dan peranan tokoh pejuang
Kelompok 1 Kelompok 2
Kelompok 3 Kelompok 4
Kelompok 5 Kelompok 6
KETERANGAN : RENTANG NILAI 1-5
RUBRIK PENILAIAN PSIKOMOTORIK Untuk kolom berurutan
1 = Tidak urut sama sekali 2= Urutan terbalik
3= Urutan salah dua 4= Urutan salah satu
5= Berurutan Untuk kolom kejelasan
1= Semua tulisan tidak bisa dibaca dan tidak rapi 2= Tulisan sebagian tidak bisa dibaca dan tidak rapi
3= Tulisan rapi tapi tidak bisa dibaca 4= Tulisan bisa dibaca tapi tidak rapi
5= Tulisan bisa dibaca dan rapi Untuk kolom kelengkapan
1= Tidak ada informasi yang ditulis 2= Informasi tidak lengkap dan tidak singkat dan tidak padat
3= Informasi tidak lengkap tapi singkat dan padat 4= Semua informasi ditulis tetapi tidak singkat dan padat
5= Semua informasi ditulis dengan singkat dan padat
RUBRIK PENILAIAN AFEKTIF komentar
5. = Memberi komentar pada semua kelompok dan komentar benar
4. = Memberi komentar pada 3 atau lebih kelompok dan komentar benar
3. = Memberi komentar pada kurang dari tiga dan komentar benar
2. = Memberi komentar tapi 2 atau kurang komentar salah
1. = Memberi komentar dan komentar salah semua
Hasil refleksi
5. = Menyebutkan minimal 6 cara untuk menghargai jasa dan peranan para
tokoh pejuang dalam mempersiapkan kemerdekaan dengan benar 4.
= Menyebutkan minimal 3 cara untuk menghargai jasa dan peranan para tokoh pejuang dalam mempersiapkan kemerdekaan dengan benar
3. =Menyebutkan 2 cara untuk menghargai jasa dan peranan para tokoh pejuang
dalam mempersiapkan kemerdekaan dengan benar 2.
= Menyebutkan 1 cara untuk menghargai jasa dan peranan para tokoh pejuang dalam mempersiapkan kemerdekaan dengan benar
1. = Tidak menyebutkan cara untuk menghargai jasa dan peranan para tokoh
pejuang dalam mempersiapkan kemerdekaan
LEMBAR KOMENTAR UNTUK TEMAN Kelompok penilai
: KET: Pada kolom kelompok mu, tidak perlu diisi.
Kelompok Bagan Komentar pesan saran kritik
Kelompok 1
BPUPKI PPKI
Kelompok 2
BPUPKI PPKI
LEMBAR KOMENTAR UNTUK TEMAN Kelompok penilai
: KET: Pada kolom kelompok mu, tidak perlu diisi.
Kelompok Bagan
Komentar pesan saran kritik
Kelompok 1
Perumusan Dasar
Negara Kelompok
2 Perumusan
Dasar Negara
Kelompok 3
Perumusan Dasar
Negara Kelompok
4 Perumusan
Dasar Negara
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP
SIKLUS II
Satuan Pendidikan : SD Negeri Denggung
Kelas : VB
Semester : II Dua
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Alokasi Waktu : 3 kali pertemuan 6 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia.
B. Kompetensi Dasar
2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan C.
Indikator Pencapaian Kompetensi Pertemuan pertama
Kognitif 2.2.1
Menyebutkan tokoh yang berperan dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui pertempuran
2.2.2 Menjelaskan proses mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui
pertempuran 2.2.3
Menyebutkan tanggal terjadinya pertempuran dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia
Afektif
2.2.4 Bertanggungjawab dalam mengerjakan tugas membuat bagan usaha
mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui pertempuran Psikomotorik
2.2.5 Membuat bagan usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia
melalui pertempuran
Pertemuan kedua
Kognitif 2.2.6
Menyebutkan isi perjanjian perdamaian Indonesia dengan sekutu 2.2.7
Menyebutkan tanggal perjanjian perdamaian 2.2.8
Menjelaskan proses terjadinya agresi militer Belanda 2.2.9
Menyebutkan tokoh yang berperan dalam usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui perdamaian
Afektif 2.2.10
Bertanggungjawab dalam mengerjakan tugas membuat bagan usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui perdamaian
Psikomotorik 2.2.11
Membuat bagan usaha mempertahankan kemerdekaan melalui perdamaian
D. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan pertama
Kognitif
2.2.1 Siswa dapat menyebutkan 2 tokoh yang berperan dalam perjuangan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui pertempuran dengan benar tanpa melihat buku
2.2.2 Siswa dapat menjelaskan 2 proses mempertahankan kemerdekaan
Indonesia melalui pertempuran dengan benar tanpa melihat buku 2.2.3
Siswa dapat menyebutkan 2 tanggal kejadian pertempuran dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia dengan benar tanpa melihat
buku Afektif
2.2.4 Siswa dapat bertanggungjawab dalam mengerjakan tugas membuat
bagan usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui pertempuran bersama kelompok
Psikomotorik 2.2.5
Siswa dapat membuat sebuah bagan usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui pertempuran dengan lengkap dan
benar dalam kelompok
Pertemuan kedua
Kognitif 2.2.6
Siswa dapat menyebutkan 2 isi perjanjian perdamaian Indonesia dengan sekutu dengan benar tanpa melihat buku
2.2.7 Siswa dapat menyebutkan 2 tanggal perjanjian perdamaian dengan
benar tanpa melihat buku
2.2.8 Siswa dapat menjelaskan 3 proses terjadinya agresi militer Belanda
dengan benar tanpa melihat buku 2.2.9
Siswa dapat menyebutkan 2 tokoh yang berperan dalam usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui perdamaian dengan
benar tanpa melihat buku Afektif
2.2.10 Siswa dapat bertanggungjawab dalam mengerjakan tugas membuat
bagan usaha mempertahankan kemerdekaan melalui perdamaian dalam kelompok
Psikomotorik 2.2.11
Siswa dapat membuat sebuah bagan usaha mempertahankan kemerdakaan Indonesia melalui perdamaian denganlengkap dan benar
dalam kelompok
E. Materi Ajar
Pertemuan pertama
Mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui pertempuran
Pertemuan kedua
Mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui perdamaian
F. Metode pembelajaran:
Tanya Jawab Penugasan
Ceramah
G. Kegiatan Pembelajaran:
i. Pertemuan pertama
a. Pendahuluan 10 menit
Do’a.
Absensi.
Motivasi : menyanyikan lagu “Halo-halo Bandung” Apersepsi: menghubungkan lagu dengan materi yang akan
diajarkan. Menyampaikan tujuan pembelajaran tentang usaha dalam
mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui pertempuran
b. Kegiatan Inti
Eksplorasi 7 menit
Siswa melihat bagan materi usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang akan dipelajari
Siswa mendapat penjelasan tentang usaha mempertahankan kemerdekaan dengan media visual powerpoint
Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang tentang usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia
Elaborasi 43 menit
siswa dibagi menjadi kelompok 9 kelompok, 1 kelompok
terdiri dari 4-5 siswa
Siswa mendapat penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan yaitu mengerjakan LKS tentang usaha
mempertahankan kemerdekaan melalui pertempuran
Siswa mendapat lembar kerja siswa tentang usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui
pertempuran
Siswa mengerjakan LKS yang telah dibagikan Setelah selesai LKS dikumpulkan kepada guru
LKS dicek bersama-sama
Konfirmasi 5 menit
Guru dan siswa Tanya jawab tentang materi yang belum dipahami siswa.
Mengulang kembali materi yang belum dikuasai siswa. Siswa dibantu guru menyimpulkan materi.
c. Penutupan 5 menit
Siswa dibantu guru melakukan refleksi Guru menyampaikan tindak lanjut untuk belajar lebih banyak
tentang materi yang telah dipelajari, mempersiapkan untuk drama pada pertemuan selanjutnya, dan membaca materi usaha
mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui perdamaian Salam penutup
ii. Pertemuan kedua
a. Pembukaan 5 menit
Do’a.
Absensi. Apersepsi: mengulang materi yang telah lalu tentang usaha
mempertahankan kemerdekaan Indonesia melaui pertempuran. Menyampaikan tujuan pembelajaran tentang usaha
mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui perdamaian
b. Inti
Eksplorasi 7 menit
Guru dan siswa tanya jawab tentang tokoh-tokoh yang terlibat dalam usaha mempertahankan kemerdekaan
Indonesia melalui perdamaian Siswa mendapat penjelasan tentang usaha mempertahankan
kemerdekaan melalui perdamaian
Elaborasi 43 menit Siswa berkumpul ke dalam kelompoknya
Siswa mendapat penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan yaitu membuat bagan usaha mempertahankan
kemerdekaan melalui perdamaian
Bagan dicek bersama-sama Setelah selesai hasil pekerjaan siswa dikumpulkan kepada
guru Konfirmasi 5 menit
Guru dan siswa tanya jawab tentang materi yang belum dipahami siswa.
Mengulang kembali materi yang belum dikuasai siswa. Siswa dibantu guru menyimpulkan materi.
c. Penutupan 5 menit
Siswa dibantu guru melakukan refleksi.
Guru menyampaikan tindak lanjut untuk belajar lebih
banyak tentang materi yang telah dipelajari dan pertemuan selanjutnya adalah ulangan harian
Salam penutup
iii. Pertemuan ketiga
a. Pembukaan 10 menit
Do’a.
Absensi.
Motivasi : menyanyikan lagu “disini senang-disana senang”
Apersepsi: mengulang materi yang telah lalu tentang usaha
dalam mempertahankan kemerdekaan indonesia
Menyampaikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan yaitu ulangan harian
b. Inti50 menit
Mengerjakan soal evaluasi
c. Penutupan 10 menit
Siswa dibantu guru melakukan refleksi.
Guru menyampaikan tindak lanjut untuk belajar lebih banyak tentang materi yang telah dipelajari dan materi selanjutnya
tentang usaha mempertahankan kemerdekaan melalui diplomasi Salam penutup
H. Penilaian hasil belajar
Pertemuan pertama Indikator
Jenis Teknik Bentuk
Instrume n
Conto h Soal
2.2.1 Menyebutkan tokoh
yang berperan dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan
Indonesia melalui pertempuran Tes
Tes tulis Pilihan
Ganda Soal
Evaluasi
Terla mpir
2.2.2 Menjelaskan proses
mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui pertempuran
Tes Tes tulis
Pilihan Ganda
Soal Evaluasi
2.2.3 Menyebutkan tanggal
terjadinya pertempuran dalam mempertahankan kemerdekaan
Indonesia Tes
Tes tulis Pilihan
Ganda Soal
Evaluasi
2.2.4 Bertanggungjawab
dalam mengerjakan tugas membuat bagan usaha
mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui pertempuran
Non Tes
Penugasan Portofo
lio Rubrik
Penilaian
2.2.5 Membuat bagan usaha
mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui pertempuran
Non Tes
Penugasan Produk Rubrik
Penilaian
Pertemuan kedua Indikator
Jeni s
Teknik Bentuk Instrume
nt Conto
h Soal 2.2.6.
Menyebutkan isi perjanjian perdamaian Indonesia
dengan sekutu Tes
Tes tulis Pilihan
Ganda Soal
Evaluasi dan LKS
Terla mpir
2.2.7 Menyebutkan tanggal
perjanjian perdamaian Tes
Tes tulis Pilihan
Ganda Soal
Evaluasi dan LKS
2.2.10. Menjelaskan proses
terjadinya agresi militer Belanda Tes
Tes tulis Pilihan
Ganda Soal
Evaluasi
dan LKS 2.2.11.
Menyebutkan tokoh yang berperan dalam usaha
mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui perdamaian
Tes Tes tulis
Pilihan Ganda
Soal Evaluasi
dan LKS
2.2.12. Bertanggungjawab dalam
mengerjakan tugas membuat bagan usaha mempertahankan
kemerdekaan Indonesia melalui perdamaian
Non Tes
penugasan Portofo
lio Rubrik
penilaian
2.2.13. Membuat bagan usaha
mempertahankan kemerdekaan melalui perdamaian
Non Tes
penugasan Portofo
lio Rubrik
penilaian Skor total kognitif = 24
Nilai kognitif = jumlah skor : 24 x 100
Skor total afektif = 20 Nilai afektif
= Jumlah Skor: 20 x 100 Skor total psikomotorik = 20
Nilai psikomotorik= Jumlah Skor: 20 x 100 NA = nilai kognitif x 50+nilai afektif x 25+nilai psikomorik x 25
I. Alat dan Sumber Belajar
Alat dan bahan:
Berbagai macam gambar yang berhubungan dengan peristiwa usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia
Bagan usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara
keseluruhan dalam bentuk power point
Kertas Manila
Alat tulis spidol, pensil, pulpen, penggaris
Media power point
Materi ajar di power point PERTEMUAN PERTAMA
PERTEMUAN KEDUA
PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN
Ada dua bentuk perjuangan mempertahakan kemerdekaan, yaitu perjuangan fisik dan perjuangan diplomasi. Perjuangan fisik dilakukan
dengan cara bertempur melawan musuh. Perjuangan diplomasi dilakukan dengan cara menggalang dukungan dari negara-negara lain dan lewat
perundingan-perundingan.
Pertempuran Mempertahankan Kemerdekaan Setelah Jepang menyerah, Sekutu masuk Indonesia untuk mengambil
alih kekuasaan. Pasukan Sekutu diboncengi Belanda. Belanda yang ingin menguasai Indonesia lagi. Rakyat Indonesia tidak senang Belanda kembali
ke bumi pertiwi. Terjadilah pertempuran-pertempuran. Pertempuran terjadi di Surabaya, Ambarawa, Bandung, Palembang, Bali, Medan, dan
kota-kota lainnya. Mari kita pelajari beberapa pertempuran ini
a. Pertempuran 10 november 1945 di Surabaya
Tentara Sekutu mendarat di Surabaya pada tanggal 25 Oktober 1945. Komandan pasukan Sekutu yang mendarat di Surabaya adalah Brigjen
A.W.S Mallaby. Awalnya, pemerintah dan rakyat Indonesia menyambut kedatangan tentara Sekutu dengan tangan terbuka. Namun, Sekutu
mengabaikan uluran tangan tersebut.
Pada tanggal 26 Oktober 1945, Sekutu menyerbu penjara Kalisosok.
Mereka berhasil membebaskan Kolonel Huiyer. Kolonel Huiyer ialah seorang perwira angkatan laut Belanda yang ditawan Jepang. Rakyat yang
marah kemudian menyerang pos-pos sekutu pada tanggal 28 Oktober 1945 hingga pasukan Sekutu terjepit.
Pada tanggal 29 Oktober 1945, para pemuda menguasai tempat-tempat yang telah dikuasai Sekutu. Komandan Sekutu menghubungi Presiden
Sukarno untuk menyelamatkan pasukan Inggris dari bahaya kehancuran. Presiden Sukarno bersama Moh. Hatta, Amir Syarifudin, dan Jenderal D.C.
Hawthorn tiba di Surabaya untuk menenangkan keadaan. Akhirnya, dicapai kesepakatan untuk menghentikan tembak-menembak. Namun, pada sore
harinya terjadi pertempuran di Jembatan Merah. Dalam peristiwa itu, Brigjen Mallaby tewas.
Menanggapi peristiwa ini, pimpinan Sekutu di Surabaya mengeluarkan ultimatum. Isi ultimatum itu adalah:
“Semua pemimpin dan para pemuda Indonesia harus menyerahkan senjatanya di tempat-tempat yang telah ditentukan, kemudian
menyerahkan diri dengan mengangkat tangan selambat-lambatnya pukul
06.00 tanggal 10 November 1945. Jika sampai batas waktunya tidak menyerahkan senjata, maka Surabaya akan diserang dari darat, laut, dan
udara”. Batas waktu itu tidak pedulikan rakyat hingga terjadi pertempuran
Sura-baya pada tanggal 10 November 1945. Dalam pertempuran yang berjalan sampai awal bulan Desember 1945 itu telah gugur beribu-ribu
pejuang. Perjuangan rakyat Surabaya ini mencerminkan tekad perjuangan seluruh rakyat Indonesia. Untuk memperingatinya, pemerintah menetapkan
tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan.
b. Pertempuran Ambarawa
“Pertempuran Ambarawa” diawali oleh mendaratnya tentara Sekutu di
bawah pimpinan Brigadir Jenderal Bethel di Semarang. Tentara Sekutu mendarat di Semarang pada tanggal 20 Oktober 1945. Tujuan kedatangan
mereka adalah untuk mengurus tawanan perang dan tentara Jepang di Jawa Tengah. Kedatangan Sekutu semula disambut baik oleh rakyat
Semarang. Pihak Sekutu pun berjanji untuk tidak mengganggu kedaulatan Republik Indonesia.
Tetapi bentrokan bersenjata mulai timbul. Penyebabnya adalah tentara
Sekutu diboncengi NICA. NICA adalah singkatan dari Netherlands Indies Civil Administration, yaitu pemerintahan peralihan Belanda.
Pertempuran dilakukan dari tanggal 20 November-15 desember 1945. Setelah diadakan perundingan antara Presiden Sukarno dengan Brigadir
Jenderal Bethel, tentara Sekutu kemudian meninggalkan Magelang menuju Ambarawa pada tanggal 21 November 1945. Para pejuang Indonesia yang
dipimpin Letnan Kolonel M. Sarbini mengejar pasukan Sekutu yang mundur ke Ambarawa. Pada saat mundur, pasukan Sekutu mencoba menduduki dua
desa di sekitar Ambarawa. Dalam pertempuran untuk membebaskan kedua desa tersebut, Letnan Kolonel Isdiman gugur. Letnan Kolonel Isdiman
adalah Komandan Resimen Banyumas.
Dengan gugurnya Letnan Kolonel Isdiman, Kolonel Sudirman turun langsung ke medan pertempuran Ambarawa. Kolonel Sudirman adalah
Panglima Divisi Banyumas. Kehadiran Kolonel Sudirman memberi semangat baru bagi pejuang Indonesia. Pada tanggal 12 Desember 1945 pasukan
Indonesia melancarkan serangan serentak ke Ambarawa. Pada tanggal 15 Desember 1945 pasukan Sekutu berhasil dipukul mundur ke Semarang.
Untuk memperingatinya maka tanggal 15 desember disebut sebagai hari infantri.
c. Medan area
Pasukan Inggris di bawah pimpinan Brigadir Jenderal T.E.D. Kelly mendarat di Medan pada tanggal 9 Oktober 1945. Mereka menduduki
beberapa hotel di Medan. Pasukan Inggris bertugas untuk membebaskan tentara Belanda yang ditawan Jepang. Ternyata kelompok tawanan itu
dibentuk menjadi “Medan Batalyon KNIL”. Mereka ini bersikap congkak.
Pada tanggal 13 Oktober 1945 terjadi insiden. Seorang anggota NICA menginjak-injak bendera merah putih yang dirampas dari seorang pemuda.
Pemuda-pemuda Indonesia marah. Terjadilah pertempuran. Dalam peristiwa itu banyak orang Belanda terluka.
Pada tanggal 1 Desember 1945 pihak Inggris memasang papan-papan
pengumuman bertuliskan “Fixed Boundaries Medan Area.” Dengan cara itu, Inggris menetapkan secara sepihak batas-batas kekuasaan mereka. Sejak
saat itulah dikenal istilah Pertempuran Medan Area. Jenderal T.E.D Kelly kembali mengancam para pemuda agar menyerahkan senjata. Siapa yang
melanggar akan ditembak mati. Namun, para pemuda Indonesia tidak menggubris ancaman tersebut. Perlawanan terhadap Inggris dan Belanda
terus berlanjut sampai Agresi Militer Belanda I pada bulan Juli 1947.
d. Bandung Lautan Api
Pada bulan Oktober 1945,tentara Sekutu memasuki Kota Bandung.
Tentara NICA membonceng tentara Sekutu. NICA berkeinginan mengembalikan kekuasaan Belanda di Indonesia. Para pejuang mengadakan
perlawanan terhadap tentara Sekutu dan Belanda. Pada tanggal 21 November 1945, tentara Sekutu mengeluarkan ultimatum peringatan
pertama agar kota Bandung bagian utara dikosongkan oleh pihak Indonesia selambat-lambatnya tanggal 29 November 1945. Para pejuang kita harus
menyerahkan senjata yang dirampas dari tentara Jepang. Alasannya untuk menjaga keamanan. Apabila tidak diindahkan, tentara Sekutu akan
menyerang habis-habisan. Peringatan ini tidak dihiraukan oleh para pejuang Indonesia.
Sejak saat itu sering terjadi bentrokan senjata dan bandung utara direbut oleh sekutu. Pada tanggal 23 Maret 1946 tentara Sekutu
mengeluarkan ultimatum kedua. Mereka menuntut agar semua masyarakat dan para pejuang TRI Tentara Republik Indonesia mengosongkan kota
Bandung bagian selatan.
Demi keselamatan rakyat, pemerintah Pusat memerintahkan para pejuang la-innya mundur dan mengosongkan Bandung Selatan. Tokoh-tokoh
pejuang, seperti Aruji Kartawinata, Suryadarma, dan Kolonel Abdul Harris Nasution yang menjadi Panglima TRI waktu itu segera bermusyawarah.