Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika materi pembagian menggunakan media papan pembagian pada kelas III SD Negeri Denggung tahun pelajaran 2015/2016.

(1)

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI PEMBAGIAN MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN PEMBAGIAN PADA KELAS III SD

NEGERI DENGGUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Witantri Anggraini (121134168)

Universitas Sanata Dharma 2016

Keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas III SD Negeri Denggung belum mencapai KKM karena guru belum menggunakan media pembelajaran yang dapat membantu pemahaman siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan upaya penggunaan papan pembagian untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika materi pembagian pada kelas III SD Negeri Denggung tahun pelajaran 2015/2016, (2) meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran Matematika materi pembagian menggunakan media papan pembagian pada kelas III SD Negeri Denggung tahun pelajaran 2015/2016, (3) meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika materi pembagian menggunakan media papan pembagian pada kelas III SD Negeri Denggung tahun pelajaran 2015/2016.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus dilakukan 2 kali pertemuan. Pembelajaran di setiap pertemuan dilakukan dengan menggunakan media papan pembagian. Data keaktifan belajar siswa diperoleh dari lembar observasi yang diisi oleh observer selama proses pembelajaran berlangsung. Data hasil prestasi belajar siswa diperoleh dari lembar kerja siswa dan hasil evaluasi di setiap akhir siklus.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keaktifan dan prestasi belajar siswa meningkat selama proses pembelajaran melalui penggunaan media papan pembagian. Keaktifan siswa turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya, pada kondisi awal 20%, siklus I 31%, dan siklus II 48%. Keaktifan siswa terlibat dalam pemecahan masalah, pada kondisi awal 20%, siklus I 48%, dan siklus II 48%. Keaktifan siswa bertanya pada siswa lain atau kepada guru jika tidak memahami persoalan yang dihadapinya, pada kondisi awal 20%, siklus I 41% dan siklus II 45%. Keaktifan siswa berusaha mencari informasi yang diperoleh untuk pemecahan masalah, pada kondisi awal 20%, siklus 34%, dan siklus II 49%. Keaktifan siswa melaksanakan diskusi kelompok, pada kondisi awal 10%, siklus I 45%, dan siklus II 48%. Peningkatan prestasi belajar siswa yang mencapai KKM, pada kondisi awal 29%, siklus I 55%, dan siklus II 79%. Peningkatan prestasi belajar dari siklus I ke siklus II sebesar 24%.

Kata kunci: keaktifan belajar siswa, prestasi belajar siswa, media papan pembagian


(2)

ABSTRACT

IMPROVEMENT OF STUDENT LEARNING ACTIVENESS AND ACHIEVEMENTS IN MATHEMATIC SUBJECT MATERIAL DIVISION

USING DIVISION BOARD TO THIRD GRADE OF DENGGUNG ELEMENTARY SCHOOL IN THE 2014/2015 ACADEMIC YEAR

Witantri Anggraini (121134168) Sanata Dharma University

2016

Learning activeness and achievements of third grade students in SD Negeri denggung had not reach the minimal completement criteria because teachers had not use concrete learning materials to help increas students' comprehension. The purpose of this research is to : (1) describe the efforts of using division board to enhance activeness and learning achievements of the third grade students in SD negeri denggung. (2) enhance students' activeness towards Math subject spesifically the division subject using the division board, (3) enhance learning achievement towards Math specifically the division subject using the division board.

This research is a classroom action research that is done within 2 cycles with 2 meetings in each cycle. Learning process in each meeting is done by using the same division board. Datas of students' activeness in learning were gathered using observation sheets filled by the researcher during the whole process of learning activity. Datas of students' achievements were gahered from the students' worksheets and evaluation results in each cycle.

Results of the research shows that activeness and learning achievement both increase during the learning process by using concrete learning material which is the division board. Students' activeness in doing their assignments increase from 20% during the initial condition to 31% during the first cycle and finally 48 during the second cycle. Students' activeness in problem solving increase from 20% during the initial condition to 48% during the first and second cycle. Students' willingness to as their teachers or other students when there are any confusion increase from 20% in the initial condition to 41% in the first cycle and finally 45% during the second cycle. Students' activeness trying to get informations for problem solving increase from 20% during the initial condition to 34% during the first cycle and 49% during the second cycle. Students' activeness in group discussions increase from 10% during the initial condition to 45% during the first cycle and 48% in second cycle. Learning achievements increase from 29% during the initial condition to 55% in the first cycle and 79% in the second cycle

Keywords: student learning activeness, student learning achievement, division board


(3)

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR

SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI

PEMBAGIAN MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN

PEMBAGIAN PADA KELAS III SD NEGERI DENGGUNG

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Witantri Anggraini NIM: 121134168

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2016


(4)

i

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR

SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI

PEMBAGIAN MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN

PEMBAGIAN PADA KELAS III SD NEGERI DENGGUNG

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Witantri Anggraini NIM: 121134168

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2016


(5)

(6)

(7)

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini peneliti persembahkan untuk:

Allah Swt. yang selalu memberikan kemudahan, kelancaran, dan kekuatan

hati yang sangat luar biasa.

Bapak dan Ibu tercinta yang tiada lelah memberikan semangat,

mendoakanku, memberikan segala upaya hidup untukku hingga aku bisa menempuh pendidikan sampai jenjang S-1 ini .

Kakak pertama, Rohmi Wijaya yang selalu memberikan kerelaan waktu.  Kakak kedua, Arumi Sukamti yang selalu menyempatkan waktu untuk

mendengarkan curahan hati dan memberikan motivasi.

Kakak Naray dan Dedek Lubna yang mejadikan suasana rumah ramai dan

menjadikan kebosanan skripsi menjadi keceriaan kembali.

Bu Dosen Ika dan Bu Dosen Hana yang dengan sabar membimbing hingga

skripsi ini berjalan dengan lancar dan selesai.

Seluruh staff sekretariat PGSD (Mas Ipin, Pak Her, Bu Tri, Mas Andi, Mas

Tyo) yang telah memberikan pelayanan terbaiknya.

Teman-teman MM-Group (Uti, Memel, Ririn, Nonox, Krispin) yang selalu

menemami perjalanan pahit manisnya hidup menjadi mahasiswa PGSD USD.


(8)

v

Dyah Ardianasari yang telah memberikan motivasi banyak dalam hidup. Bu guru Ari Trisnawati dan bu guru Sri Suharyati yang telah memberikan

nasihat-nasihat menjadi guru SD yang penuh totalitas.

Siswa kelas III B SD Negeri Denggung yang telah bekerja sama dengan baik

selama penelitian.

 Kamseupay dan UFY yang telah memberikan warna pengalaman hidup luar biasa dan teknisi laptop yang handal.


(9)

vi

MOTTO

Untuk tersenyum ketika segala hal yang kita lalui berjalan dengan lancar dan sesuai harapan itu memang mudah, tetapi butuh kecerdasan, keberanian, dan kekuatan hati yang besar untuk tetap tersenyum ketika kesulitan, kesedihan, dan kegagalan


(10)

vii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan atau daftar referensi, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 27 Januari 2016 Penulis


(11)

viii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Witantri Anggraini

Nomor Mahasiswa : 121134168

Demi pengembangkan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: PENINGKATAN

KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN MATEMATIKA MATERI PEMBAGIAN MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN PEMBAGIAN PADA KELAS III SD NEGERI DENGGUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 27 Januari 2016 Yang menyatakan,


(12)

ix ABSTRAK

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI PEMBAGIAN MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN PEMBAGIAN PADA KELAS III SD

NEGERI DENGGUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Witantri Anggraini (121134168)

Universitas Sanata Dharma 2016

Keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas III SD Negeri Denggung belum mencapai KKM karena guru belum menggunakan media pembelajaran yang dapat membantu pemahaman siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan upaya penggunaan papan pembagian untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika materi pembagian pada kelas III SD Negeri Denggung tahun pelajaran 2015/2016, (2) meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran Matematika materi pembagian menggunakan media papan pembagian pada kelas III SD Negeri Denggung tahun pelajaran 2015/2016, (3) meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika materi pembagian menggunakan media papan pembagian pada kelas III SD Negeri Denggung tahun pelajaran 2015/2016.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus dilakukan 2 kali pertemuan. Pembelajaran di setiap pertemuan dilakukan dengan menggunakan media papan pembagian. Data keaktifan belajar siswa diperoleh dari lembar observasi yang diisi oleh observer selama proses pembelajaran berlangsung. Data hasil prestasi belajar siswa diperoleh dari lembar kerja siswa dan hasil evaluasi di setiap akhir siklus.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keaktifan dan prestasi belajar siswa meningkat selama proses pembelajaran melalui penggunaan media papan pembagian. Keaktifan siswa turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya, pada kondisi awal 20%, siklus I 31%, dan siklus II 48%. Keaktifan siswa terlibat dalam pemecahan masalah, pada kondisi awal 20%, siklus I 48%, dan siklus II 48%. Keaktifan siswa bertanya pada siswa lain atau kepada guru jika tidak memahami persoalan yang dihadapinya, pada kondisi awal 20%, siklus I 41% dan siklus II 45%. Keaktifan siswa berusaha mencari informasi yang diperoleh untuk pemecahan masalah, pada kondisi awal 20%, siklus 34%, dan siklus II 49%. Keaktifan siswa melaksanakan diskusi kelompok, pada kondisi awal 10%, siklus I 45%, dan siklus II 48%. Peningkatan prestasi belajar siswa yang mencapai KKM, pada kondisi awal 29%, siklus I 55%, dan siklus II 79%. Peningkatan prestasi belajar dari siklus I ke siklus II sebesar 24%.

Kata kunci: keaktifan belajar siswa, prestasi belajar siswa, media papan pembagian


(13)

x ABSTRACT

IMPROVEMENT OF STUDENT LEARNING ACTIVENESS AND ACHIEVEMENTS IN MATHEMATIC SUBJECT MATERIAL DIVISION

USING DIVISION BOARD TO THIRD GRADE OF DENGGUNG ELEMENTARY SCHOOL IN THE 2014/2015 ACADEMIC YEAR

Witantri Anggraini (121134168) Sanata Dharma University

2016

Learning activeness and achievements of third grade students in SD Negeri denggung had not reach the minimal completement criteria because teachers had not use concrete learning materials to help increas students' comprehension. The purpose of this research is to : (1) describe the efforts of using division board to enhance activeness and learning achievements of the third grade students in SD negeri denggung. (2) enhance students' activeness towards Math subject spesifically the division subject using the division board, (3) enhance learning achievement towards Math specifically the division subject using the division board.

This research is a classroom action research that is done within 2 cycles with 2 meetings in each cycle. Learning process in each meeting is done by using the same division board. Datas of students' activeness in learning were gathered using observation sheets filled by the researcher during the whole process of learning activity. Datas of students' achievements were gahered from the students' worksheets and evaluation results in each cycle.

Results of the research shows that activeness and learning achievement both increase during the learning process by using concrete learning material which is the division board. Students' activeness in doing their assignments increase from 20% during the initial condition to 31% during the first cycle and finally 48 during the second cycle. Students' activeness in problem solving increase from 20% during the initial condition to 48% during the first and second cycle. Students' willingness to as their teachers or other students when there are any confusion increase from 20% in the initial condition to 41% in the first cycle and finally 45% during the second cycle. Students' activeness trying to get informations for problem solving increase from 20% during the initial condition to 34% during the first cycle and 49% during the second cycle. Students' activeness in group discussions increase from 10% during the initial condition to 45% during the first cycle and 48% in second cycle. Learning achievements increase from 29% during the initial condition to 55% in the first cycle and 79% in the second cycle

Keywords: student learning activeness, student learning achievement, division board


(14)

xi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt atas karunia-Nya yang

tiada henti dilimpahkan, sehingga skripsi berjudul “Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika Materi Pembagian Menggunakan Media Papan Pembagian pada Kelas III SD Negeri Denggung Tahun Pelajaran 2015/2016” dapat berjalan lancar. Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana dengan program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Penulis berharap dengan selesainya skripsi ini nantinya dapat berguna bagi dunia pendidikan. Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. G. Ari Nugrahanta, SJ., S.S., BST., M.A. Kaprodi PGSD yang telah membantu kelancaran dalam penelitian.

3. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. Wakaprodi PGSD.

4. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd. dosen pembimbing I yang dengan penuh kesabaran telah memberikan bimbingan dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Andri Anugrahana, S.Pd., M.Pd. dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu untuk membimbing dan memotivasi hingga skripsi ini selesai.


(15)

xii

6. Bapak dan Ibu karyawan sekretariat prodi PGSD yang telah membantu proses kelancaran perkuliahan di kampus.

7. Kedua orang tua penulis yang telah memberikan dukungan moral dan material.

8. Dra. Sri Susilowati, M.Pd. Kepala SD Negeri Denggung yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian di SD Negeri Denggung. 9. Sri Suharyati, S.Pd.SD. guru kelas III B SD Negeri Denggung yang telah

mengijinkan dan membantu penulis melakukan penelitian di kelas III B SD Negeri Denggung.

10. Ari Trisnawati, S.Pd. guru pamong PPL yang telah membantu kelancaran PPL dan penelitian untuk skripsi.

11. Seluruh guru, karyawan, dan siswa SD Negeri Denggung yang telah membantu proses penelitian.

12. Teman-teman kuliah dan PPL yang telah memberikan bantuan dalam penelitian.

Terima kasih juga penulis ucapkan kepada pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharap kritik dan saran membangun dari semua pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan dunia pendidikan.

Penulis


(16)

xiii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... vi

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... viii

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT ... x

KATA PENGANTAR ... xi

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Pembatasan Masalah ... 5

C. Perumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Batasan Pengertian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II LANDASAN TEORI ... 9

A. Kajian Pustaka ... 9

1. Keaktifan Belajar Siswa ... 9

2. Prestasi Belajar Siswa ... 11

3. Matematika ... 17

4. Materi Matematika Pembagian ... 18

5. Media Pembelajaran ... 20

6. Papan Pembagian ... 21

B. Penelitian yang Relevan ... 27

C. Kerangka Berpikir ... 30

D. Hipotesis Tindakan ... 31

BAB III METODE PENELITIAN ... 32

A. Jenis Penelitian ... 32

B. Setting Penelitian ... 33

C. Persiapan ... 35

D. Rencana Setiap Siklus ... 36

E. Teknik Pengumpulan Data ... 44

F. Instrumen Penelitian ... 45

G. Teknik Pengujian Instrumen ... 49

H. Teknik Analisis Data ... 66

I. Indikator Ketercapaian ... 67


(17)

xiv

A. Hasil Penelitian ... 70

1. Deskripsi Tindakan ... 70

2. Hasil keaktifan belajar siswa ... 77

3. Hasil prestasi belajar siswa ... 98

B. Pembahasan ... 111

1. Perbandingan keaktifan belajar siswa selama proses pembelajaran siklus I dan siklus II ... 111

2. Perbandingan prestasi belajar siswa siklus I dan siklus II ... 126

BAB V PENUTUP ... 136

A. Kesimpulan ... 136

B. Keterbatasan Penelitian ... 138

C. Saran ... 138

DAFTAR REFERENSI ... 139


(18)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pedoman Wawancara ... 46

Tabel 3.2 Kisi-kisi pengamatan keaktifan belajar siswa ... 46

Tabel 3.3 Kisi-kisi soal evaluasi siklus I ... 47

Tabel 3.4 Kisi-kisi soal evaluasi siklus II ... 48

Tabel 3.5 Hasil validasi silabus ... 50

Tabel 3.6 Hasil validasi rencana pelaksanaan pembelajaran ... 51

Tabel 3.7 Hasil validasi lembar kerja siswa ... 52

Tabel 3.8 Hasil validasi materi ajar ... 53

Tabel 3.9 Hasil validasi soal evaluasi ... 54

Tabel 3.10 Hasil validasi media pembelajaran ... 55

Tabel 3.11 Hasil validasi lembar pengamatan keaktifan belajar siswa ... 56

Tabel 3.12 Hasil validasi soal evaluasi siklus I ... 58

Tabel 3.13 Kisi-kisi soal evaluasi siklus I sesudah validasi ... 59

Tabel 3.14 Hasil validasi soal evaluasi siklus II ... 60

Tabel 3.15 Kisi-kisi soal evaluasi siklus II sesudah validasi ... 61

Tabel 3.16 Kualifikasi reliabilitas ... 62

Tabel 3.17 Reliability Statistics soal evaluasi siklus I ... 63

Tabel 3.18 Reliability Statistics soal evaluasi siklus II ... 64

Tabel 3.19 Kualifikasi IK ... 65

Tabel 3.20 Indikator ketercapaian ... 68

Tabel 4.1 Rangkuman keaktifan belajar siswa pertemuan pertama siklus I ... 79

Tabel 4.2 Rangkuman keaktifan belajar siswa pertemuan kedua siklus I ... 82

Tabel 4.3 Rangkuman keaktifan belajar siswa dari seluruh pertemuan siklus I ... 85

Tabel 4.4 Rangkuman keaktifan belajar siswa pertemuan pertama siklus II ... 89

Tabel 4.5 Rangkuman keaktifan belajar siswa pertemuan kedua siklus II ... 92

Tabel 4.6 Rangkuman keaktifan belajar siswa dari seluruh pertemuan siklus II ... 95

Tabel 4.7 Prestasi belajar siswa pertemuan pertama siklus I ... 99

Tabel 4.8 Prestasi belajar siswa pertemuan kedua siklus I ... 100

Tabel 4.9 Rangkuman prestasi belajar siswa siklus I ... 102

Tabel 4.10 Prestasi belajar siswa pertemuan pertama siklus II ... 105

Tabel 4.11 Prestasi belajar siswa pertemuan kedua siklus II ... 106

Tabel 4.12 Rangkuman prestasi belajar siswa siklus II ... 107

Tabel 4.13 Rangkuman keaktifan belajar siswa pada indikator pertama ... 112

Tabel 4.14 Rangkuman keaktifan belajar siswa pada indikator kedua ... 115

Tabel 4.15 Rangkuman keaktifan belajar siswa pada indikator ketiga ... 117

Tabel 4.16 Rangkuman keaktifan belajar siswa pada indikator keempat ... 120

Tabel 4.17 Rangkuman keaktifan belajar siswa pada indikator kelima ... 122

Tabel 4.18 Rangkuman penilaian LKS siklus I dan siklus II ... 127

Tabel 4.19 Nilai evaluasi siklus I dan siklus II ... 130

Tabel 4.20 Rangkuman hasil prestasi belajar siswa siklus I dan siklus II ... 132


(19)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Papan pembagian ... 8

Gambar 2.1 Contoh soal konsep pembagian ... 19

Gambar 2.2 Contoh cara penyelesaian pembagian bilangan dua angka dengan bilangan satu angka dengan cara bersusun panjang ... 19

Gambar 2.3 Contoh cara penyelesaian pembagian bilangan dua angka dengan bilangan satu angka dengan cara bersusun pendek ... 19

Gambar 2.4 Contoh cara penyelesaian pembagian bilangan dua angka dengan bilangan satu angka dengan cara bersusun pendek ... 20

Gambar 2.5 Papan pembagian ... 21

Gambar 2.6 Manik-manik ... 22

Gambar 2.7 Dadu pembagi ... 22

Gambar 2.8 Langkah meletakkan dadu pembagi ... 22

Gambar 2.9 Langkah meletakkan manik-manik pada papan pembagian ... 23

Gambar 2.10 Hasil pembagian ... 23

Gambar 2.11 Papan pembagian ... 24

Gambar 2.12 Dadu pembagi ... 24

Gambar 2.13 Manik-manik ... 24

Gambar 2.14 Contoh soal ... 25

Gambar 2.15 Langkah meletakkan dadu pembagi ... 25

Gambar 2.16 Langkah meletakkan manik-manik ... 25

Gambar 2.17 Langkah menuliskan bentuk pengurangan berulang pada lembar soal ... 26

Gambar 2.18 Langkah mengambil kembali manik-manik lalu melanjutkan menghitung l sampai 108 ... 26

Gambar 2.19 Hasil pembagian ... 27

Gambar 3.1 Penelitian tindakan model Kurt Lewin ... 33

Gambar 4.1 Hasil capaian keaktifan belajar siswa siklus I ... 43

Gambar 4.2 Hasil capaian keaktifan belajar siswa siklus II ... 97

Gambar 4.3 Persentase KKM siswa siklus I ... 104

Gambar 4.4 Persentase KKM siswa siklus II ... 110

Gambar 4.5 Persentase kekatifan belajar siswa siklus I dan siklus II ... 125


(20)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat penelitian ... 142

Lampiran 2. Silabus pembelajaran ... 144

Lampiran 3. RPP Siklus I pertemuan 1 ... 157

Lampiran 4. LKS Siklus I pertemuan 1 ... 173

Lampiran 5. RPP Siklus I pertemuan 2 ... 184

Lampiran 6. LKS Siklus I pertemuan 2 ... 196

Lampiran 7. RPP Siklus II pertemuan 1 ... 209

Lampiran 8. LKS Siklus II pertemuan 1 ... 220

Lampiran 9. RPP Siklus II pertemuan 2 ... 232

Lampiran 10. LKS Siklus II pertemuan 2 ... 240

Lampiran 11. Instrumen validasi desain pembelajaran oleh Dosen ... 253

Lampiran 12. Instrumen validasi keaktifan belajar siswa oleh Dosen ... 257

Lampiran 13. Instrumen validasi desain pembelajaran oleh Guru 1 ... 258

Lampiran 14. Instrumen validasi desain pembelajaran oleh Guru 2 ... 262

Lampiran 15. Soal evaluasi Siklus I sebelum validasi ... 266

Lampiran 16. Soal evaluasi Siklus II sebelum validasi ... 275

Lampiran 17. Soal evaluasi Siklus I setelah validasi ... 283

Lampiran 18. Soal evaluasi Siklus II setelah validasi ... 288

Lampiran 19. Lembar observasi keaktifan ... 293

Lampiran 20. Analisis butir soal Siklus I ... 308

Lampiran 21. Analisis butir soal Siklus II ... 310

Lampiran 22. Penghitungan soal Siklus I menggunakan SPSS 23 ... 312

Lampiran 23. Penghitungan soal Siklus II menggunakan SPSS 23 ... 318

Lampiran 24. Penghitungan Indeks Kesukaran Soal Siklus I ... 324

Lampiran 25. Penghitungan Indeks Kesukaran Soal Siklus II ... 325

Lampiran 26. Hasil LKS Siklus I pertemuan 1 ... 326

Lampiran 27. Hasil LKS Siklus I pertemuan 2 ... 328

Lampiran 28. Hasil LKS Siklus II pertemuan 1 ... 331

Lampiran 29. Hasil LKS Siklus II pertemuan 2 ... 333

Lampiran 30. Foto-foto kegiatan ... 336


(21)

1 BAB I PENDAHULUAN

Pada bab I ini, peneliti akan membahas tentang latar belakang, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan pengertian, dan manfaat penelitian.

A. Latar Belakang

Pendidikan menurut UU No. 20 tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (Badan Standar Nasional Pendidikan, 2013). Pendidikan sangat penting untuk meningkatkan sumber daya manusia (Lestari, 2013), sehingga guru sebagai agen pendidikan perlu meningkatkan proses pembelajaran. Di sisi lain, disadari bahwa masih sulit untuk meningkatkan proses pembelajaran di Sekolah Dasar.

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran di Sekolah Dasar yang menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) termasuk ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin, dan memajukan daya pikir manusia (Badan Standar Nasional Pendidikan, 2006). BSNP juga memaparkan bahwa mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari Sekolah


(22)

2

Dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Hal tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.

Sesuai dengan UU No. 20 tahun 2003 di atas dapat dicermati bahwa dalam proses pembelajaran siswa harus aktif. Menurut Sudjana (2010) siswa dikatakan aktif jika (1) turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya, (2) terlibat dalam pemecahan masalah, (3) bertanya pada siswa lain atau kepada guru jika tidak memahami persoalan yang dihadapinya, (4) berusaha mencari berbagai informasi yang diperoleh untuk pemecahan masalah, dan (5) melaksanakan diskusi kelompok.

Berdasarkan observasi yang dilakukan pada tanggal 5 Mei 2015 di kelas III SD Negeri Denggung belum terlihat keaktifan sesuai dengan indikator keaktifan yang telah dijabarkan di atas. Terdapat 20% dari keseluruhan siswa yang turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya. Indikator keaktifan yang kedua di mana siswa terlibat dalam pemecahan masalah, hanya ada 20% siswa yang mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Ketika guru menjelaskan materi, hanya 20% siswa di kelas yang bertanya, padahal sesuai dengan indikator keaktifan ketiga menurut Sudjana, siswa dikatakan aktif jika bertanya pada siswa lain atau kepada guru apabila siswa tersebut tidak memahami persoalan yang dihadapi. Siswa pun hanya diam ketika guru bertanya. Hanya ada enam siswa yang mampu menjawab pertanyaan guru.


(23)

Ketika guru meminta siswa untuk mengerjakan soal, siswa tidak mencoba untuk mencari informasi yang dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan. Persentase siswa yang berusaha mencari berbagai informasi hanya 20% dari keseluruhan siswa. Siswa justru memainkan pensil atau barang-barang yang ada di dekatnya. Masalah lain yang muncul selama pembelajaran berlangsung yaitu guru tidak memfasilitasi siswa untuk bertanya. Guru juga tidak memfasilitasi siswa untuk berdiskusi dengan siswa lain atau dapat dikatakan bahwa metode yang digunakan guru terkesan seperti ceramah. Padahal untuk menjadikan siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran, guru seharusnya memberikan fasilitas yang dapat menunjang terwujudnya keaktifan belajar siswa. Peneliti hanya melihat 10% (3 siswa) yang melaksanakan diskusi untuk menyelesaikan masalah dalam pengerjaan soal. Melihat hal tersebut, siswa tidak melaksanakan diskusi kelompok untuk menunjang keaktifan belajar siswa.

Prestasi belajar siswa kelas III SD Negeri Denggung pada mata pelajaran Matematika materi pembagian pun masih rendah. Hal tersebut sesuai dengan wawancara yang dilakukan dengan Ibu Sri Suharyati, S.Pd. SD, selaku guru kelas III. Dari wawancara yang dilakukan dengan guru kelas III, bahwa hasil tugas dan ulangan harian pada materi pembagian masih rendah. Hal itu ditandai dengan ketidaktercapaian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di mana untuk KKM Matematika adalah 71. Dari jumlah keseluruhan siswa kelas III yang berjumlah 28 anak, hanya 29% (8 siswa) yang telah mencapai KKM


(24)

4

dan 71% (20 siswa) yang belum mencapai KKM. Rata-rata nilai kelas diperoleh hasil 54,29.

Dari masalah tersebut, peneliti memandang perlu adanya langkah alternatif untuk mengatasi masalah keaktifan dan prestasi belajar siswa. Selama observasi yang dilakukan pada tanggal 5 Mei 2015, siswa cenderung kurang dapat mencakup materi yang diberikan guru karena tidak dibantu dengan media yang dapat digunakan untuk menyampaikan materi. Media pembelajaran dipandang menjadi salah satu alternatif yang sesuai untuk mengatasi masalah tersebut. Menurut Answar dan Usman (2002) media adalah suatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. Jenis media pembelajaran berdasarkan perkembangan teknologi yang dikemukakan oleh Arsyad (2007) terdapat empat antara lain (1) media hasil teknologi cetak, (2) media hasil teknologi audio-visual, (3) media hasil teknologi yang berdasarkan komputer, dan (4) media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer. Jenis media yang digunakan peneliti yaitu media hasil teknologi cetak. Media yang dimaksud adalah papan pembagian. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahayu (2014) bahwa media papan pembagian memiliki dampak hasil belajar siswa dengan kenaikan 78,06%.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika Materi Pembagian Menggunakan Media Papan Pembagian pada Kelas III SD Negeri Denggung Tahun Pelajaran 2015/2016.


(25)

B. Pembatasan Masalah

Dari penjelasan yang telah dipaparkan oleh peneliti pada latar belakang masalah, maka penelitian ini dibatasi pada masalah keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika. Keaktifan belajar yang akan diteliti yaitu berdasarkan indikator keaktifan, diantaranya (1) turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya, (2) terlibat dalam pemecahan masalah, (3) bertanya pada siswa lain atau kepada guru jika tidak memahami persoalan yang dihadapinya, (4) berusaha mencari berbagai informasi yang diperoleh untuk pemecahan masalah, dan (5) melaksanakan diskusi kelompok.

Materi pada mata pelajaran Matematika SD begitu banyak, maka penelitian ini lebih fokus pada materi pembagian kelas III SD dengan Standar Kompetensi 1. Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka, dan Kompetensi Dasar 1.3 Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga angka.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah, peneliti merumuskan masalah dalam penelitian sebagai berikut

1. Bagaimana upaya penggunaan media papan pembagian untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika materi pembagian pada kelas III SD Negeri Denggung tahun pelajaran 2015/2016?


(26)

6

2. Apakah penggunaan media papan pembagian dapat meningkatkan keaktifan siswa pada mata pelajaran Matematika materi pembagian pada kelas III SD Negeri Denggung tahun pelajaran 2015/2016?

3. Apakah penggunaan media papan pembagian dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika materi pembagian pada kelas III SD Negeri Denggung tahun pelajaran 2015/2016?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini antara lain:

1. Mendeskripsikan upaya penggunaan papan pembagian untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika materi pembagian pada kelas III SD Negeri Denggung tahun pelajaran 2015/2016.

2. Untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran Matematika materi pembagian menggunakan media papan pembagian pada kelas III SD Negeri Denggung tahun pelajaran 2015/2016.

3. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika materi pembagian menggunakan media papan pembagian pada kelas III SD Negeri Denggung tahun pelajaran 2015/2016.

E. Batasan Pengertian

Agar tidak menimbulkan pertanyaan atau kesalahpahaman dalam tafsiran istilah yang dikemukakan peneliti, maka berikut batasan pengertiannya:


(27)

1. Matematika adalah ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia.

2. Keaktifan siswa dalam belajar merupakan segala kegiatan yang bersifat fisik maupun non fisik siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar yang optimal sehingga dapat menciptakan suasana kelas menjadi kondusif. Keaktifan belajar siswa ditandai dengan (1) turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya, (2) terlibat dalam pemecahan masalah, (3) bertanya pada siswa lain atau kepada guru jika tidak memahami persoalan yang dihadapinya, (4) berusaha mencari berbagai informasi yang diperoleh untuk pemecahan masalah, dan (5) melaksanakan diskusi kelompok. 3. Prestasi belajar merupakan hasil dari suatu kegiatan yang telah dilakukan

baik secara individu maupun kelompok. Prestasi belajar yang rendah ditandai nilai akhir matematika materi pembagian yang tidak mecapai KKM. Pestasi belajar siswa diperoleh dari nilai lembar kerja siswa dan soal evaluasi.

4. Media pembelajaran merupakan wadah dari pesan yang oleh sumber atau penyalurnya ingin diteruskan kepada sasaran yaitu penerima pesan tersebut.

5. Media papan pembagian merupakan salah satu media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran Matematika materi pembagian untuk memudahkan guru dalam menyampaikan materi kepada siswa.


(28)

8

6. Siswa SD adalah siswa kelas III SD yang bersekolah di SD Negeri Denggung semester gasal tahun pelajaran 2015/2016 yang menjadi subjek penelitian.

7. Pembagian adalah bentuk pengurangan berulang.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Secara teoritis hasil penelitian ini dapat menambah wawasan tentang salah satu media pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Matematika.

2. Secara praktis:

a. Untuk guru, penelitian ini merupakan salah satu contoh media pembelajaran yang dapat dikembangkan untuk mata pelajaran lain. b. Untuk perpustakaan Universitas Sanata Dharma, laporan penelitian

ini dapat menambah satu bacaan yang dapat dimanfaatkan sebagai contoh penelitian tindakan kelas, terutama bagi yang masih mengalami kesulitan dalam melakukan penelitian tindakan kelas dan belum berani memulainya, sedangkan bagi yang sudah biasa melakukan dapat dijadikan sebagai bahan pembanding.


(29)

9 BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab II ini, peneliti akan membahas tentang kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka berfikir, dan hipotesis tindakan.

A. Kajian Pustaka

Dalam kajian pustaka ini, peneliti akan memaparkan tentang keaktifan belajar siswa, prestasi belajar siswa, matematika, materi matematika pembagian, media pembelajaran, dan papan pembagian.

1. Keaktifan belajar siswa

Keaktifan berasal dari kata “aktif” yang artinya selalu berusaha, bekerja, dan belajar dengan sungguh-sungguh supaya mendapat kemajuan atau prestasi yang gemilang (Salim dan Yeni, 1991). Selanjutnya teori kognitif Gage dan Berliner (dalam Dimyati dan Mudjiono, 2006) menjelaskan bahwa belajar menunjukan adanya jiwa yang sangat aktif, jiwa mengolah informasi yang kita terima, tidak sekedar menyimpannya saja tanpa mengadakan transformasi. Berdasarkan teori tersebut, anak mempunyai sifat aktif, konstruktif dan mampu merencanakan sesuatu. Selain itu, anak juga mampu mencari, menemukan, dan menggunakan pengetahuan yang diperolehnya. Menurut Natawijaya (2005) belajar aktif adalah suatu sistem belajar mengajar yang menekankan keaktifan siswa secara fisik, mental, intelektual dan emosional guna memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.


(30)

10

Dari pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa keaktifan belajar siswa adalah kegiatan mengolah informasi yang telah diperoleh dengan informasi yang telah diketahui, dengan melibatkan fisik, mental, dan emosional secara sungguh-sungguh untuk memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.

Terdapat lima indikator keaktifan beserta cirinya menurut Sudjana (2010), yaitu: (1) turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya, misalnya siswa mendengarkan, memperhatikan, dan mengerjakan soal; (2) terlibat dalam pemecahan masalah, yaitu siswa ikut aktif dalam menyelesaikan masalah yang sedang dibahas dalam kelas, misalnya ketika guru memberi masalah atau soal siswa ikut membahas; (3) bertanya pada siswa lain/kepada guru jika tidak memahami persoalan yang dihadapinya, yaitu jika tidak memahami materi atau penjelasan dari guru hendaknya siswa melontarkan pertanyaan, baik pada guru atau siswa lain; (4) berusaha mencari berbagai informasi yang diperoleh untuk pemecahan masalah, yaitu berusaha mencari informasi atau cara yang bisa digunakan dalam menyelesaikan suatu masalah atau soal; (5) melaksanakan diskusi kelompok, yaitu melakukan kerja sama dengan teman diskusi untuk menyelesaikan masalah atau soal.

Kelima indikator keaktifan berdasarkan Sudjana (2010) tersebut digunakan dalam penelitian ini. Peneliti menyatakannya ke dalam lima indikator keaktifan yaitu (1) turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya, (2) terlibat dalam pemecahan masalah, (3) bertanya pada siswa


(31)

lain atau kepada guru jika tidak memahami persoalan yang dihadapinya, (4) berusaha mencari berbagai informasi yang diperoleh untuk pemecahan masalah, dan (5) melaksanakan diskusi kelompok.

2. Prestasi belajar siswa

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, prestasi adalah hasil yang telah dicapai. Selanjutnya prestasi menurut Djamarah (1994) adalah semua yang telah diciptakan, hasil pekerjaan, dan hasil yang meneyenagkan hati yang diperoleh dari keuletan kerja. Sedangkan prestasi belajar menurut Harahap dalam Djamarah (1994) menyatakan bahwa prestasi adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan siswa pada materi yang diberikan pada siswa. Berdasarkan beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang dilakukan baik secara mandiri maupun kelompok yang telah dikerjakan, diciptakan, dan menyenangkan hati yang diperoleh melalui bekerja.

Selanjutnya, pengertian belajar menurut Gage (dalam Dahar, 1989) adalah suatu proses di mana suatu organisma berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Slameto (2003) mendefinisikan bahwa belajar adalah usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan belajar menurut Muhibbinsyah (2000) adalah seluruh tahapan perubahan tingkah laku seseorang yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi


(32)

12

dengan lingkungan yang melibatkan sikap kognitif. Dari ketiga pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses seluruh tahapan perubahan tingkah laku seseorang sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungannya.

Selanjutnya Winkel (dalam Sunarto, 1996) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar maupun kemampuan siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai bobot yang dicapainya. Adapun Supriyono (1990) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (internal) maupun dari luar (eksternal) seseorang.

Berdasarkan kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah kecakapan nyata yang dapat diukur dari ranah pengetahuan, sikap, dan keterampilan sebagai interaksi aktif antara subjek belajar dan objek belajar selama proses belajar mengajar berlangsung untuk mencapai hasil belajar.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut Slameto (2008) antara lain faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa. Berikut dijelaskan secara rinci faktor-faktor tersebut.


(33)

a. Faktor internal

Faktor internal ini terbagi menjadi lima, antara lain: 1) Kematangan fisik dan mental

Pendidikan akan diterima dengan baik jika muatan pendidikan yang diberikan tersebut sesuai dengan tingkat kematangan fisik dan mental. Jika tidak dilakukan sesuai dengan tingkat kematangan fisik dan mental, maka pendidikan tersebut tidak akan berhasil, bahkan dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan siswa. 2) Kecerdasan atau intelegensi

Kecerdasan atau intelegensi adalah kapasitas umum dari seorang individu yang dapat dilihat dari kesanggupan pikirannya dalam mengatasi tuntutan kebutuhan yang baru (Purwanto, 1990). Tingkat intelegensi setiap orang berbeda-beda, di mana seseorang yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi tentu akan lebih mudah untuk memahami suatu materi dibandingkan dengan seseorang yang tingkat intelegensinya rendah.

3) Pengetahuan dan keterampilan

Purwanto (1990) mengemukakan bahwa pengetahuan yang dimiliki seseorang akan mempengaruhi sikap dan tindakannya sehari-hari. Selain itu, Purwanto (1990) menjelaskan bahwa tingkat kecakapan dan keterampilan yang dimiliki seseorang juga akan mempengaruhi kualitas hasil yang diperoleh dari sesuatu yang telah dikerjakannya. Dari penjelasan tersebut, tentu tingkat


(34)

14

pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki siswa akan mempengaruhi tingkat prestasi siswa tersebut.

4) Minat dan motivasi

Motivasi belajar adalah kekuatan atau tenaga yang memberikan dorongan kepada kegiatan siswa sedangkan minat adalah ketertarikan pada sesuatu yang mampu melahirkan dan mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu agar bisa mendapatkannya (Kusuma, 1973). Minat dan motivasi menjadi hal yang penting dalam perolehan prestasi belajar siswa karena merupakan sumber kekuatan yang akan mendorong siswa untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan prestasi belajarnya.

5) Karakteristik pribadi

Setiap manusia mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Terdapat manusia yang mempunyai karakteristik baik, seperti rajin, kerja keras, tekun, ulet, dan disiplin, akan tetapi terdapat juga manusia yang mempunyai karakteristik tidak baik, seperti malas, lebih suka mengharapkan bantuan orang lain, pemarah, tidak disiplin. Dari hal tersebut, jika siswa mempunyai karakteristik baik, maka siswa cenderung prestasi belajar siswa akan baik juga, begitu pun sebaliknya jika karakteristik yang dimiliki siswa itu tidak baik, maka prestasi belajar siswa cenderung rendah.

Kelima faktor internal di atas berdasarkan Slameto (2008) dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa.


(35)

b. Faktor eksternal

Faktor eksternal dibagi menjadi tiga yaitu: 1) Faktor keluarga

Keluarga merupakan unit sosial yang relatif kecil yang bersifat permanen serta merupakan penyusun utama terbentuknya masyarakat luas. Pertumbuhan dan perkembangan seseorang diawali dari lingkungan keluarga, sehingga keluarga menjadi akar terbentuknya pribadi seseorang. Keluarga yang harmonis, maka akan membentuk anggota keluarga dengan karakteristik yang baik, sedangkan keluarga yang tidak harmonis, maka karakteristik pribadi anggotanya tidak akan terbentuk secara baik. Sering dijumpai siswa yang berasal dari keluarga yang tidak harmonis mempunyai prestasi belajar yang rendah, sebaliknya siswa yang berasal dari keluarga yang harmonis, prestasi belajarnya cenderung baik.

2) Guru

Guru merupakan salah satu komponen utama dalam proses belajar mengajar. Guru membantu peserta didik dalam memahami materi yang dipelajari, sehingga guru dapat mempengaruhi tingkat prestasi belajar anak. Hal tersebut dapat melalui:

a) Metode pembelajaran yang diterapkan

Jika metode pembelajaran yang diterapkan guru sesuai dengan materi yang disampaikan dan sesuai dengan tingkat


(36)

16

perkembangan siswa, maka siswa akan memahami materi yang dipelajari. Hal tersebut dapat mempengaruhi tingkat prestasi belajar siswa, yaitu prestasi belajar siswa baik, namun sebaliknya, jika metode pembelajaran yang diterapkan guru tidak sesuai dengan materi yang disampaikan dan tidak sesuai dengan tingkat perkembangan siswa, maka siswa akan sulit memahami materi yang dipelajari. Hal tersebut dapat membuat prestasi belajar siswa rendah.

b) Aspek keteladanan

Guru merupakan figur utama bagi siswa yang senantiasa akan diperhatikan bahkan ditiru oleh siswa. Oleh sebab itu, guru sebaiknya berperilaku yang baik atau menjadi contoh yang baik bagi siswanya.

3) Sarana dan prasarana pendidikan

Sarana dan prasarana seperti ruang kelas, meja, kursi buku pelajaran yang mendukung tentunya akan berdampak positif pada proses belajar mengajar, sehingga prestasi belajar siswa akan baik pula. Terdapat dua aspek yang perlu diperhatikan berkaitan dengan sarana dan prasarana pendidikan, yaitu aspek kualitas dan aspek kuantitas. Aspek kualitas ini dilihat dari mutu sarana dan prasarana pendidikan di mana hendaknya dibuat dengan mutu yang baik, sehingga tidak menghambat proses belajar mengajar atau pun dapat menimbulkan bencana. Sedangkan aspek kuantitas ini dilihat dari


(37)

jumlah ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan yang ada harus memenuhi seluruh siswa.

Slameto (2008) memaparkan bahwa ketiga faktor eksternal di atas dapat mempengaruhi tinggi rendahnya hasil prestasi belajar siswa. 3. Matematika

Istilah matematika berasal dari bahasa Yunani, mathein atau manthenein yang berarti mempelajari. Berdasarkan Nasution (dalam Subarinah, 2006) kata Matematika diduga erat hubungannya dengan kata sansekerta, medha atau widya yang artinya kepandaian, ketahuan atau intelegensia.

Prihandoko (2006) mengemukakan matematika merupakan ilmu dasar yang sudah menjadi alat untuk mempelajari ilmu-ilmu lain. Dari hal tersebut penguasaan terhadap matematika mutlak diperlukan dan konsep-konsep matematika harus dipahami dengan betul dan benar sejak dini. Selajutnya Prihandoko (2006) juga menjelaskan bahwa konsep-konsep dalam matematika merupakan suatu rangkaian sebab akibat. Suatu konsep disusun berdasarkan konsep-konsep sebelumnya, dan akan menjadi dasar bagi konsep-konsep selanjutnya, sehingga pemahaman yang salah terhadap suatu konsep, akan berakibat pada kesalahan pemahaman terhadap konsep-konsep selanjutnya.

Menurut BSNP (2006) ruang lingkup mata pelajaran matematika pada satuan pendidikan SD/MI meliputi 3 aspek yaitu (1) bilangan, (2) geometri dan pengukuran, serta (3) pengolahan data. Tujuan mata pelajaran


(38)

18

matematika menurut BSNP (2006) yaitu agar peserta didik mempunyai kemampuan untuk (1) memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep, dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah; (2) menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika; (3) memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh; (4) mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah; (5) memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

4. Materi matematika pembagian

Kompetensi matematika yang digunakan dalam penelitian ini adalah

standar kompetensi 1 “melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka” pada kompetensi dasar 1.3 “melakukan perkalian yang hasilnya

bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga angka”. Berikut materi pembagian pada kelas 3 SD.


(39)

a. Konsep pembagian: pembagian sebagai pengurangan berulang

Gambar 2.1 Contoh soal konsep pembagian Sumber: Fajariyah dan Defi, 2008

b. Membagi bilangan dua angka dengan bilangan satu angka 1) Pembagian dengan cara bersusun panjang

Gambar 2.2 Contoh cara penyelesaian pembagian bilangan dua angka dengan bilangan satu angka dengan cara bersusun panjang

Sumber: Fajariyah dan Defi, 2008 2) Pembagian dengan cara bersusun pendek

Gambar 2.3 Contoh cara penyelesaian pembagian bilangan dua angka dengan bilangan satu angka dengan cara bersusun pendek


(40)

20

c. Membagi bilangan tiga angka dengan bilangan satu angka Pembagian dengan cara bersusun panjang

Gambar 2.4 Contoh cara penyelesaian pembagian bilangan dua angka dengan bilangan satu angka dengan cara bersusun pendek

Sumber: Fajariyah dan Defi, 2008 5. Media pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau penghantar (Arsyad, 2007). Sedangkan Gagne dan Briggs (dalam Arsyad, 2007) menjelaskan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, antara lain buku, tape recorder, kaset, video kamera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer. Dari pegertian tersebur, media pembelajaran dapat didefinisikan sebagai sebuah alat yang membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran.

Dalam proses belajar mengajar, Arsyad (2007) mengemukakan bahwa ada dua unsur yang amat penting, yaitu metode mengajar dan media pembelajaran. Hal tersebut karena media pembelajaran berfungsi sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan


(41)

lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. Selain itu, media pembelajaran juga mengandung dan membawa pesan atau informasi kepada penerima yaitu siswa.

Jenis media pembelajaran berdasarkan perkembangan teknologi yang dikemukakan oleh Arsyad (2007) terdapat empat antara lain (1) media hasil teknologi cetak, (2) media hasil teknologi audio-visual, (3) media hasil teknologi yang berdasarkan komputer, dan (4) media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer.

6. Papan pembagian

Papan pembagian merupakan salah satu media pembelajaran berbasis cetakan dan visual. Papan pembagian ini terdiri dari papan, manik-manik, dan dadu pembagi.

Langkah-langkah dalam menggunakan papan pembagian untuk melakukan pembagian bilangan dua angka dengan bilangan satu angka, yaitu:

a. Menyiapkan papan pembagian beserta manik-manik juga dadu pembaginya.


(42)

22

b. Analisislah soal pembagian yang akan dikerjakan menggunakan papan pembagian

Analisislah mana angka sebagai pambagi dan mana angka sebagai angka yang akan dibagi.

Misalnya, 15 : 3 = …

Angka 15 sebagai angka yang dibagi, sedangkan angka 3 sebagai angka pembagi.

c. Letakkan dadu pembagi 1, 2, dan 3 pada lajur horisontal. Gambar 2.6 Manik-manik

Gambar 2.7 Dadu pembagi


(43)

d. Ambillah manik-manik lalu letakkan pada lubang-lubang di bawah lajur dadu angka 1, 2, dan 3 sambil menghitung sebanyak 15 manik-manik. Jangan meletakkan manik-manik melebihi lajur dadu angka 3.

e. Lihatlah lajur angka vertikal, manik-manik tersebut mencapai angka 5. Sehingga, 15 : 3 = 5

Langkah-langkah dalam menggunakan papan pembagian untuk melakukan pembagian bilangan tiga angka dengan bilangan satu angka, yaitu:

a. Menyiapkan papan pembagian beserta manik-manik juga dadu pembaginya.

(1) (2)

Gambar 2.9 Langkah meletakkan manik-manik pada papan pembagian


(44)

24

b. Analisislah soal pembagian yang akan dikerjakan menggunakan papan pembagian.

Analisislah mana angka sebagai pambagi dan mana angka sebagai angka yang akan dibagi.

Gambar 2.11 Papan pembagian

Gambar 2.12 Dadu pembagi


(45)

Misalnya, 108 : 9 = …

Angka 108 sebagai angka yang dibagi, sedangkan angka 9 sebagai angka pembagi.

c. Letakkan dadu 1, 2, 3, 4, 4, 6, 7, 8 dan 9 pada lajur horisontal.

d. Ambillah manik-manik lalu letakkan pada lalu letakkan pada lubang-lubang di bawah lajur dadu angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9 sambil menghitung sebanyak 108 manik. Jangan meletakkan manik-manik melebihi lajur dadu angka 9.

Gambar 2.15 Langkah meletakkan dadu pembagi

Gambar 2.16 Langkah meletakkan manik-manik Gambar 2.14 Contoh soal


(46)

26

e. Tulislah bentuk pengurangan berulang pada lembar soal.

f. Setelah papan penuh, ambillah kembali manik-manik, lalu mulai melanjutkan menghitung lagi sampai 108.

Gambar 2.18 Langkah mengambil kembali manik-manik lalu melanjutkan menghitung l sampai 108

Gambar 2.17 Langkah menuliskan bentuk pengurangan berulang pada lembar soal

(1) (2)

(3) (4)


(47)

g. Lanjutkan menulis bentuk pengurangan berulang pada lembar soal, hingga diperoleh jawaban.

Jadi, jawaban dari 108 : 9 = 12

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Metasari (2014) bertujuan untuk mengetahui persepsi guru dan siswa atas penggunaan alat peraga matematika berbasis Montessori pada pembelajaran pembagian bilangan dua angka di kelas II SD N Percobaan 3 Pakem semester genap tahun ajaran 2013/2014. Penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai Maret 2014. Jenis penelitian yang digunakan yaitu paradigma kualitatif dengan subjek penelitiannya tiga orang siswa kelas II dan seorang guru SD N Percobaan 3 Pakem. Masalah yang diambil yaitu kesulitan anak untuk memahami materi Matematika. Peneliti mengembangkan alat peraga Montessori di mana alat peraga Montessori merupakan alat peraga yang dirancang untuk mengkonstruksikan pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki menjadi suatu konsep baru. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik


(48)

28

analisis data dilakukan menggunakan langkah-langkah (1) tahap pengodean, (2) tahap analisis tematik, dan (3) tahap interpretasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat peraga memberikan pengalaman yang positif terhadap guru dan persepsi siswa atas penggunaan alat baik. Relevansi penelitian yang dilakukan oleh Metasari (2014) dengan penelitian saya yaitu mengajarkan materi pembagian Matematika menggunakan alat peraga atau media pembelajaran.

Penelitian yang dilakukan oleh Rahayu tahun 2014 bertujuan untuk mengembangkan alat peraga Matematika untuk pembagian bilangan dua angka berbasis Montessori. Penelitian dilakukan dari bulan September 2013 sampai Mei 2014 dengan subjek penelitiannya yaitu sekelompok siswa kelas II dan guru kelas II SD K Pugeran Yogyakarta. Masalah yang diambil yaitu perlunya suatu pembelajaran yang inovatif karena seringnya sistem pendidikan dan kurikulum yang berubah-ubah. Peneliti mengembangakan alat peraga Matematika untuk pembagian berbasis Montessori karena alat peraga tersebut dapat membantu siswa untuk mempelajari materi yang sifatnya abstrak menuju konkret. Penelitian ini menggunakan metode pengembangan (R & D). Prosedur penelitian dan pengembangan alat peraga berbasis metode Montessori melalui lima tahap, yaitu (1) kajian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, (2) analisis kebutuhan, (3) produksi alat peraga, (4) pembuatan instrumen penelitian, dan (5) validasi alat peraga, sehingga dihasilkan prototipe alat peraga matematika untuk pembagian bilangan dua angka berbasis metode Montessori di kelas II SD. Hasil penelitian


(49)

menunjukkan bahwa (1) alat peraga Montessori yang dikembangkan memiliki lima ciri yaitu menarik, bergradasi, auto-correction, auto-education, dan kontekstual; (2) alat peraga papan pembagian bilangan dua angka memiliki

kualitas “sangat baik” dengan skor rerata validasi produk oleh pakar

pembelajaran Matematika, pakar pembelajaran Montessori, guru kelas II, dan

siswa kelas II sebesar “3,74” dan (3) alat peraga yang dikembangkan memiliki

dampak hasil belajar siswa dengan kenaikan 78,06% dan siswa memiliki minat belajar menggunakan alat peraga. Alat peraga juga dapat diproduksi secara masal. Relevansi penelitian ini dengan penelitian saya yaitu alat peraga yang digunakan pada mata pelajaran Matematika materi pembagian.

Penelitian yang dilakukan tahun 2013 oleh Mawarsih bertujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan media visual berupa kertas dapat meningkatkan prestasi belajar tentang menghitung keliling bangun datar gabungan pada mata pelajaran Matematika siswa kelas IV SD K Ganjuran tahun 2011/2012. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitiannya siswa kelas IV SD K Ganjuran. Penelitian dilakukan pada bulan September sampai November 2011. Masalah yang diambil yaitu rendahnya prestasi belajar siswa yang dilihat dari nilai rata-rata kelas mata pelajaran Matematika 59,52, di mana KKM yaitu 65. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan pre-test, ulangan, dan observasi. Data yang diperoleh dianalisis dan dikaji dengan teknik membandingkan peningkatan jumlah siswa yang memenuhi KKM dari siklus I dan siklus II. Teknik analisis data didapat dari hasil evaluasi akhir siswa, lalu peneliti


(50)

30

mencari banyaknya siswa yang telah mencapai KKM pada siklus I dan II. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media visual di kelas IV SD K Ganjuran dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika pada siswa kelas IV. Hal tersebut terbukti dari siswa yang mencapai KKM pada siklus I sebesar 66,67% di mana kondisi awal hanya 48%, dan pada siklus II sebesar 76,19%, sehingga dapat ditarik kesimpulan peningkatan banyaknya siswa yang mencapai KKM sebesar 9,52%. Skor rata-rata kelas sebelum tindakan yaitu 59,52, setelah tindakan pada siklus I yaitu 68,09 dan siklus II yaitu 75,95. Relevansi penelitian ini dengan penelitian saya yaitu merupakan penelitian tindakan kelas, dan objek penelitiannya prestasi belajar, di mana peneliti menggunakan alat peraga untuk meningkatkan prestasi belajar.

C. Kerangka Berpikir

Suatu kegiatan akan terlaksana dengan baik dan maksimal jika disusun dan dikemas dalam suatu kerangka berfikir. Masalah tentang rendahnya keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika materi pembagian ini karena guru tidak memfasilitasi siswa dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar. Guru hanya menggunakan metode ceramah tanpa ada media pembelajaran yang mendukung. Media pembelajaran hanya buku saja. Padahal untuk memudahkan siswa dalam memahami materi Matematika yang abstrak, perlu adanya media yang mendukung untuk menjadikan materi yang abstrak menjadi kongkrit. Media pembelajaran yang baik, maka akan memberikan pesan yang kuat pada penerimanya, yaitu siswa.


(51)

Peneliti memilih jenis media pembelajaran hasil teknologi cetak yaitu papan pembagian karena media ini mudah dalam menggunakannya dan mudah serta dapat dibuat dalam jumlah yang banyak. Siswa dapat menggunakan media tersebut untuk meningkatkan keaktifan dan memahami konsep pembagian yang nantinya akan meningkatkan prestasi belajar Matematika pada materi pembagian.

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir, hipotesis tindakan dalam penelitian ini yaitu:

1. Penggunaan papan pembagian untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika materi pembagian pada kelas III SD Negeri Denggung tahun pelajaran 2015/2016 dengan langkah-langkah (a) memperkenalkan papan pembagian, (b) menjelaskan cara penggunaan, (c) mempraktikkan penggunaan, (d) mengaplikasikannya dalam soal.

2. Penggunaan media papan pembagian untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran Matematika materi pembagian pada kelas III SD Negeri Denggung tahun pelajaran 2015/2016.

3. Penggunaan media papan pembagian untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika materi pembagian pada kelas III SD Negeri Denggung tahun pelajaran 2015/2016.


(52)

32 BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab III ini, peneliti akan membahas tentang jenis penelitian, setting penelitian, rencana setiap siklus, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik pengujian instrumen, dan teknik analisis data.

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas atau sering disebut dengan PTK. Aqib (2009) dalam bukunya yang berjudul Pengembangan Profesi Guru dan Pengawas Sekolah dengan Penelitian Tindakan Kelas/Sekolah menyatakan bahwa penelitian tindakan dapat dipandang sebagai tindak lanjut dari penelitian deskriptif maupun eksperimen. PTK sendiri menurut Aqib (2009) merupakan bagian dari salah satu penelitian tindakan yang tujuannya spesifik yang berkaitan dengan kelas. Lalu Aqib (2009) mendefinisikan bahwa PTK adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di dalam kelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik pembelajaran. Peneliti menggunakan model Kurt Lewin sebagai pedoman dalam merancang dan melaksanakan penellitian tindakan kelas ini. Pada model Kurt Lewin ada empat hal yang harus dilakukan dalam proses penelitian tindakan yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Berikut ini gambar proses penelitian tindakan model Kurt Lewin:


(53)

Perencanaan adalah proses menentukan program perbaikan yang berasal dari ide atau gagasan peneliti. Tindakan adalah perlakuan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah disusun oleh peneliti. Observasi adalah pengamatan yang dilakukan untuk melihat keefektivan dari tindakan yang dilakukan. Observasi ini dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang kelemahan dari tindakan yang telah dilakukan. Lalu melakukan refleksi yaitu kegiatan analisis tentang hasil observasi yang dilakukan, sehingga dapat memunculkan rencana baru.

B. Setting Penelitian

Setting penelitian ini meliputi tempat penelitian, subjek penelitian, objek penelitian, dan waktu penelitian. Berikut ini penjabarannya:

1. Tempat penelitian

Penelitian dilakukan di SD Negeri Denggung yang beralamat di Jalan Candi Gebang, Bangunrejo, Tridadi, Sleman, Sleman, Yogyakarta.

Refleksi

Gambar 3.1 Penelitian tindakan model Kurt Lewin Sumber: Sanjaya, 2009

Perencanaan

Tindakan


(54)

34

2. Subjek penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas III SD Negeri Denggung yang berjumlah 29 siswa yang terdiri dari 18 siswa putra dan 11 siswa putri.

3. Objek penelitian

Peneliti menggunakan dua objek penelitian yaitu keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika. Keaktifan yang akan diamati meliputi siswa turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya, terlibat dalam pemecahan masalah, bertanya pada siswa lain atau kepada guru jika tidak memahami persoalan yang dihadapinya, berusaha mencari berbagai informasi yang diperoleh untuk pemecahan masalah, dan melaksanakan diskusi kelompok. Sedangkan prestasi belajar yang diambil

peneliti yaitu standar kompetensi 1 “melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka” pada kompetensi dasar 1.3 “melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga angka”.

4. Waktu Penelitian

5. Penelitian dilakukan selama bulan Mei 2015 sampai Januari 2016 pada semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016 SD Negeri Denggung. Penelitian dilakukan selama tujuh bulan. Penelitian diawali dengan penyusunan proposal sesuai dengan hasil observasi masalah yang dihadapi di SD Negeri Denggung pada bulan Mei. Lalu penyusunan instrumen pada bulan Agustus yang dilanjutkan validasi instrumen pada bulan Septemer. Setelah melakukan validasi instrumen lalu melaksanankan pembelajaran


(55)

siklus I pada bulan Oktober kemudian melakukan refleksi dari hasil pembelajaran siklus I untuk melaksanakan pembelajaran siklus II. Pembelajaran siklus II masih dilaksanakan juga pada bulan Oktober. Dari hasil pembelajaran siklus I dan II lalu peneliti melakukan analisis data yang dilakukan pada bulan November. Selanjutnya peneliti menyusun laporan pada bulan Desember. Setelah itu, peneliti melakukan revisi laporan dan yang terakhir mempublikasikan laporan pada bulan Januari 2016.

C. Persiapan

Sebelum melakukan penelitian, perlu adanya persiapan yang baik yang dilakukan peneliti yaitu 1) melakukan ijin penelitian di SD Negeri Denggung, 2) melakukan observasi pembelajaran Matematika pada kelas III SD Negeri Denggung, 3) melakukan wawancara pada guru kelas III untuk mengetahui lebih lanjut masalah keaktifan dan prestasi belajar yang dialami siswa, 4) mengidentifikasi masalah dari hasil observasi dan wawancara, 5) menyusun proposal penelitian, 6) mengkaji standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, serta materi ajar, 7) menyusun instrumen pembelajaran yang meliputi silabus, RPP, LKS, serta instrumen penelitian, dan 8) membuat media pembelajaran.


(56)

36

D. Rencana Setiap Siklus

Rencana setiap siklus disusun oleh peneliti sesuai dengan penelitian tindakan model Kurt Lewin, yang meliputi perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

1. Perencanaan

Perencanaan yang dilakukan setiap siklus anatara lain perangkat pembelajaran dan instrumen peneliatian. Perangkat pembelajaran meliputi pembuatan silabus, penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pembuatan Lembar Kerja Siswa (LKS), dan soal evaluasi. Pada instrumen penelitian, peneliti menyiapkan lembar observasi untuk mengetahui keaktifan siswa selama pembelajaran. Untuk prestasi belajar siswa, peneliti menyiapkan lembar kerja siswa dan soal evaluasi yang diberikan di setiap akhir siklus.

2. Pelaksanaan a. Siklus I

1) Pertemuan 1

Pembelajaran pada pertemuan 1 ini membahas tentang tema kegiatan. Pada tema kegiatan ini peneliti mengintegrasikan mata pelajaran Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Soaial, dan Matematika. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan I meliputi: Eksplorasi

a) Guru meminta siswa untuk berpasangan.


(57)

c) Secara bergantian siswa membaca nyaring dari teks yang telah disediakan.

d) Siswa menilai teman yang sedang membaca nyaring secara bergantian dalam kelompok kecil tersebut.

e) Guru membagi kelas menjadi 4 kelompok. f) Guru meminta 4 siswa untuk maju ke depan.

g) Empat siswa tersebut mendemonstrasikan operasi hitung pembagian dengan cara salah satu siswa membagi sama banyak permen kepada ketiga temannya.

h) Siswa yang lain memperhatikan empat siswa yang sedang mendemonstrasikan operasi hitung pembagian dengan cara salah satu siswa membagi sama banyak permen kepada ketiga temannya di depan kelas.

i) Siswa mencoba mengemukakan pendapat tentang empat siswa yang sedang mendemonstrasikan operasi hitung pembagian dengan cara salah satu siswa membagi sama banyak permen kepada ketiga temannya di depan kelas.

j) Guru memperkenalkan media papan pembagian pada siswa. k) Guru membagikan papan pembagian pada setiap kelompok. l) Guru mendemonstrasikan contoh cara penggunaan media


(58)

38

m) Siswa mengikuti instruksi guru dalam mendemonstrasikan cara penggunaan media dengan cara mengikuti apa yang dilakukan oleh guru.

n) Guru memberikan soal pembagian bilangan dua angka dengan bilangan satu angka pada siswa.

o) Siswa mengerjakan soal menggunakan media papan pembagian.

Elaborasi

p) Siswa mengerjakan soal-soal di LKS.

q) Siswa berdiskusi untuk merumuskan pengertian lingkungan. r) Siswa bediskusi menyebutkan contoh-contoh dari lingkungan

alam dan buatan.

s) Siswa berdiskusi tentang manfaat adanya lngkungan alam dan buatan.

Konfirmasi

t) Guru menjelaskan tentang membaca nyaring. u) Guru berkeliling mengecek setiap kelompok kecil.

v) Guru memberi contoh cara membaca nyaring yang benar. w) Guru melakukan tanya jawab untuk membantu pemahaman

siswa tentang pembagian. 2) Pertemuan 2

Pembelajaran pada pertemuan 2 ini membahas tentang tema kegiatan. Pada tema kegiatan ini peneliti mengintegrasikan mata


(59)

pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, Pendidikan Kewarganegaraan, dan Matematika. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan 2 meliputi:

Eksplorasi

a) Guru meminta siswa untuk mencari teman sebagai pasangan. b) Siswa membaca dan menghafalkan serta memahami makna

dari Sumpah Pemuda.

c) Siswa mengamati gambar dan membaca cerita tentang makhluk hidup dan makhluk tak hidup.

d) Guru melakukan tanya jawab tentang pembagian.

e) Guru menanyakan tentang materi pembagian yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.

f) Guru meminta siswa mengerjakan soal pembagian yang disajikan dalam bentuk soal cerita dengan bantuan media papan pembagian.

g) Guru meminta mengerjakan soal cerita lagi dengan bantuan media papan pembagian.

Elaborasi

h) Siswa menuliskan makna Sumpah Pemuda.

i) Siswa menuliskan ciri makhluk hidup dan makhluk tak hidup. j) Siswa mengerjakan soal evaluasi.


(60)

40

Konfirmasi

k) Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya jika tidak paham dengan materi yang dipelajari.

l) Guru dan siswa membahas soal cerita pembagian matematika. b. Siklus II

1) Pertemuan 1

Pembelajaran pada pertemuan 1 ini membahas tentang tema kegiatan. Pada tema kegiatan ini peneliti mengintegrasikan mata pelajaran Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Sosial, dan Matematika. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan 1 meliputi: Eksplorasi

a) Guru memberikan bacaan cerita “Rumah Nenek Hapsari”. b) Guru meminta siswa untuk membaca cerita tersebut dengan

intensif atau sungguh-sungguh agar memahami isinya.

c) Guru juga mengarahkan siswa agar mencatat hal-hal yang penting dari cerita tersebut.

d) Setelah 5 menit, guru mengambil kembali teks yang diberikan kepada siswa.

e) Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui pemahaman siswa tentang cerita tersebut.

f) Guru memberikan waktu pada siswa untuk menjawab pertanyaan tersebut tanpa melihat teks tetapi boleh membuka catatan dari teks jika membuatnya.


(61)

g) Guru melakukan tanya jawab kepada siswa tentang membaca intensif.

h) Guru melanjutkan tanya jawab tentang isi teks dengan mengintegrasikan materi IPS yaitu kerja sama.

i) Guru membagi kelas menjadi 6 kelompok. j) Pemilihan kelompok dilakukan oleh guru kelas.

k) Setiap kelompok mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. l) Guru membagi kelas menjadi 4 kelompok.

m) Siswa memperhatikan guru dalam menjelaskan cara menggunakan papan pembagian untuk menghitung pembagian bilangan tiga angka dengan bilangan satu angka.

Elaborasi

n) Setiap siswa dalam kelompok mengerjakan soal dan boleh berdiskusi dengan teman sekelompok untuk menjawab pertanyaan.

o) Guru meminta setiap kelompok untuk membacakan 1 bagian jawaban (misalnya soal tentang gotong royong saja).

p) Siswa menirukan cara menggunakan papan pembagian untuk menghitung soal pembagian bilangan 3 angka dengan bilangan 1 angka.

q) Siswa mengerjakan soal pembagian bilangan 3 angka dengan bilangan 1 angka.


(62)

42

Konfirmasi

r) Guru memberikan konfirmasi terhadap jawaban siswa. s) Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya. t) Siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya.

2) Pertemuan 2

Pembelajaran pada pertemuan 2 ini membahas tentang tema kegiatan. Pada tema kegiatan ini peneliti mengintegrasikan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Matematika. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan 2 meliputi:

Eksplorasi

a) Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang lingkungan di sekitar siswa yang mencerminkan lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat.

b) Guru menjelaskan cara mengerjakan soal cerita pembagian bilangan 3 angka dengan bilangan 1 angka menggunakan papan pembagian.

Elaborasi

c) Siswa mengamati gambar pada LKS.

d) Siswa menjelaskan gambar dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan.

e) Guru membagi kelas menjadi 4 kelompok.

f) Setiap kelompok mendiskusikan perbedaan antara lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat.


(63)

g) Siswa mengerjakan soal cerita pembagian bilangan 3 angka dengan bilangan 1 angka menggunakan papan pembagian. h) Siswa mengerjakan soal evaluasi.

Konfirmasi

i) Guru memberikan konfirmasi terhadap jawaban siswa. j) Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya. k) Siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya.

3. Observasi

Observasi atau pengamatan dilakukan oleh guru kelas III selama proses pembelajaran. Observasi dilakukan untuk melihat keaktifan belajar siswa selama pembelajaran. Guru kelas III mengisi lembar observasi yang telah disusun. Peneliti juga mendokumentasikan kegiatan-kegiatan selama proses pembelajaran menggunakan kamera.

4. Refleksi

Refleksi dilakukan oleh pengamat untuk melihat ketercapaian indikator selama proses belajar mengajar. Peneliti menganalisis hasil observasi dan juga melihat permasalahan yang muncul, lalu menacri solusi untuk mengatasinya.

Jika pada siklus I belum berhasil mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan, maka dilanjutkan ke siklus II. Jika pada siklus I telah tercapai indikator keberhasilannya, maka penelitian tetap akan dilanjutkan ke siklus II untuk lebih memantapkan hasil penelitian.


(64)

44

E. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu kognitif yang ditunjukkan dengan prestasi belajar siswa dan afektif yang ditunjukkan dengan keaktifan belajar siswa. Oleh sebab itu, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang meliputi wawancara, observasi/pengamatan, dan dokumentasi.

1. Wawancara

Arifin (2009) berpendapat bahwa wawancara merupakan salah satu bentuk alat evaluasi jenis non-tes yang dilakukan melalui percakapan dan tanya jawab, baik langsung maupun tidak langsung. Peneliti melakukan wawancara langsung dengan guru kelas III untuk memperoleh informasi tentang proses kegiatan pembelajaran. Tujuannya adalah untuk mengetahui kesulitan materi yang dialami siswa kelas III serta strategi yang digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran Matematika di kelas. Hal tersebut dapat menjadi acuan peneliti untuk melakukan tindak lanjut yang akan dilakukan dalam penelitian. Peneliti menggunakan bentuk pertanyaan tak berstruktur. Oleh sebab itu, dalam pedoman wawancara hanya memuat pertanyaan secara garis besar yang akan ditanyakan kepada guru kelas.

2. Observasi/pengamatan

Observasi/pengamatan adalah pencatatan suatu obyek yang difokuskan pada perilaku tertentu (Daryanto, 2011). Observer dalam penelitian ini


(65)

adalah guru kelas III. Observasi ini dilakukan mengamati perilaku siswa yang memenuhi indikator keaktifan dalam pembelajaran.

3. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data tentang keaktifan dan prestasi belajar siswa dari hasil observasi. Data tentang keaktifan siswa diperoleh dari lembar keaktifan siswa. Data mengenai prestasi belajar siswa diperoleh dari lembar kerja siswa dan hasil evaluasi siswa yang diberikan setiap akhir siklus.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian digunakan sebagai alat pengumpul data. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara, lembar observasi/pengamatan, dan soal evaluasi. Pedoman wawancara digunakan untuk memperoleh informasi kondisi awal keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas III SD Negeri Denggung. Lembar observasi/pengamatan digunakan untuk mengamati keaktifan belajar siswa selama pembelajaran. Sedangkan soal evaluasi digunakan untuk melihat pencapaian prestasi belajar siswa.

1. Pedoman wawancara

Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas III untuk memperoleh informasi tentang kesulitan materi Matematika yang dialami dan metode yang dilakukan guru kelas. Pedoman wawancara yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1.


(66)

46

Tabel 3.1 Pedoman Wawancara

No. Garis Besar Pertanyaan Wawancara

1 Berapa jumlah siswa kelas III?

2 Bagaimana proses pembelajaran Matematika kelas III?

3 Apakah ada materi Matematika yang dirasa sulit bagi siswa kelas III? 4 Metode apa yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar?

5 Apakah ada media pembelajaran yang dapat digunakan siswa untuk membantu memahami materi/konsep?

6 Apakah siswa difasilitasi agar mereka aktif belajar selama pembelajaran?

Tabel 3.1 menjelaskan secara garis besar pedoman wawancara yang akan digunakan peneliti untuk mengetahui proses pembelajaran Matematika yang pernah berlangsung di kelas III. Terdapat enam pertanyaan yang digunakan peneliti.

2. Lembar observasi/pengamatan

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan suatu obyek yang difokuskan pada perilaku tertentu. Observasi dilakukan oleh guru kelas III. Pengamatan dilakukan dengan mengisi lembar observasi untuk setiap siswa yang melakukan aktivitas sesuai dengan indikator keaktifan. Peneliti mengambil lima indikator keaktifan dari Sudjana (2010), kemudian membuat kisi-kisi keaktifan belajar siswa yang dapat dilihat pada tabel 3.2.

Tabel 3.2 Kisi-kisi pengamatan keaktifan belajar siswa

No Indikator Keaktifan Deskriptor

1 Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya

- Mendengarkan ketika guru menjelaskan.

2 Terlibat dalam pemecahan masalah - Mengerjakan soal yang diberikan oleh guru.

3 Bertanya pada siswa lain/kepada guru jika tidak memahami persoalan yang dihadapinya

- Bertanya kepada guru jika tidak memahami soal/materi. - Bertanya pada siswa lain jika


(67)

No Indikator Keaktifan Deskriptor

mengalami masalah dalam mengerjakan soal.

4 Berusaha mencari berbagai informasi yang diperoleh untuk pemecahan masalah

- Mencari cara untuk menjawab pertanyaan dari berbagai sumber.

5 Melaksanakan diskusi kelompok - Memberikan masukan pendapat ketika diskusi kelompok.

- Ikut menyelesaikan tugas/soal yang diberikan pada kelompok.

Dari tabel 3.2 tersebut dapat dijelaskan bahwa pengataman keaktifan siswa dilihat dari 5 indikator keaktifan yang dideskripsikan menjadi beberapa kegiatan yang lebih spesifik.

3. Tes Objektif

Tes objektif adalah tes yang pemeriksaannya dilakukan secara objektif (Arikunto, 2005). Peneliti mengambil jenis tes objektif berupa tes pilihan ganda. Tes pilihan ganda dapat digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan siswa secara kogntif. Pada tabel 3.3 di bawah ini merupakan kisi-kisi siklus I yang digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa melalui tes soal pilihan ganda.

Tabel 3.3 Kisi-kisi soal evaluasi siklus I

Indikator Nomor Soal

1. Menemukan konsep pembagian 1, 2, 6, 8, 11, 15, 18 2. Melakukan pembagian bilangan 2 angka

dengan bilangan 1 angka

3, 4, 5, 7, 9, 10, 12, 13, 14, 16, 17, 20, 23, 26, 29, 30, 32,

33, 35, 37, 39 3. Menyelesaikan masalah pembagian

bilangan 2 angka dengan bilangan 1 angka

19, 21, 22, 24, 25, 27, 28, 31, 34, 36, 38, 40


(1)

(2)

(3)

(4)

Kegiatan siswa mendemonstrasikan konsep pembagian

Kegiatan guru mengenalkan media papan pembagian pada siswa

Kegiatan guru menjelaskan langkah-langkah menggunakan media papan pembagian


(5)

(6)

Witantri Anggraini lahir di Kulon Progo pada tanggal 9 Desember 1993. Anak ketiga dari Bapak Cahyono Raharjo ini mengawali pendidikan di SD Negeri Kulur lulus tahun 2006. Kemudian peneliti melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 1 Wates lulus tahun 2009, lalu masuk di SMA Negeri 1 Pengasih lulus tahun 2012. Setelah lulus SMA, peneliti melanjutkan pendidikannya di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Selama kuliah, peneliti mendapatkan banyak ilmu pengetahuan baru dan pengalaman. Kegiatan di luar perkuliahan pun diikuti seperti kepanitiaan, seminar,

dan workshop. Peneliti lulus pada tahun 2016 dengan judul skripsi “peningkatan

keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi pembagian menggunakan media papan pembagian pada kelas III SD Negeri Denggung tahun pelajaran 2015/2016.”