2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini terbatas pada masalah akuntansi sewa guna usaha perusahaan PT. Rahayu Putra Persada
D. Data yang Digunakan
Dokumen terkait dengan sewa guna usaha, diantaranya biaya sewa, bunga, kontrak sewa guna usaha.
Pencatatan penjurnalan yang dilakukan oleh perusahaan Laporan Keuangan yang dilakukan oleh perusahaan Neraca dan
Laporan Rugi Laba Data – data lain yang mendukung penelitian ini
E. Teknik Pengumpulan Data
Pada teknik pengumpulan data yang akan digunakan oleh peneliti sebagai berikut:
a. Metode Dokumentasi
Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara meneliti, mengumpulkan
data mengenai
sejarah perusahaan
dan perkembangannya, serta pencatatan pembayaran kendaraan secara
sewa guna usaha. b.
Metode Wawancara Metode ini dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab secara
langsung dengan pihak- pihak yang terkait, untuk memperoleh informasi terkait sewa guna usaha, di mana berupa prosedur sewa
guna usaha, pencatatan sewa guna usaha, pelaporan sewa guna usaha.
F. Teknik Analisis Data
Untuk menjawab rumusan masalah digunakan langkah- langkah sebagai berikut:
1. Membandingkan akuntansi sewa guna usaha perusahaan dengan
PSAK No. 30 2014: 30.6-30.7, yang terdiri dari : a.
Pengakuan
Finance Lease
1. Pada awal masa sewa, lessee mengakui sewa sebagai
asset dan liabilitas di awal masa sewa sebesar nilai terendah antara nilai wajar asset sewaan atau sebesar
nilai kini dari pembayaran sewa minimum. 2.
Transaksi dan kejadian lain dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas keuangannya, dan tidak
selalu mengikuti bentuk hukumnya. Secara substansi dan realitas keuangan lessee memperoleh manfaat ekonomik
dari penggunaan asset sewaan tersebut selama sebagian besar umur ekonomiknya. Menanggung kewajiban untuk
membayar hak tersebut sejumlah, pada awal sewa, yang mendekati nilai wajar dari asset dan beban keuangan.
Jurnal transaksi sewa finance lease: a.
Pada saat pengakuan awal, yaitu asset dan kewajiban sewa pada awal perjanjian
b. Menbayar biaya- biaya saat perjanjian sewa guna
usaha c.
Membayar angsuran sewa guna usaha d.
Opsi pembelian e.
Depresiasi asset sewa guna usaha f.
Pencatatan penutup akun sewa guna usaha
Operating Lease
Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban atas pembayaran sewa dengan dasar garis lurus selama
masa sewa, kecuali terdapat sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat asset yang dinikmati.
Jurnal transaksi sewa operating lease: a.
Jurnal pada tiap pembayaran sewa. b.
Pengukuran
Finance Lease
1. Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian
yang merupakan beban keuangan dan pengurangan liabilitas.
2. Finance lease menimbulkan beban penyusutan untuk
asset tersusutkan dan beban keuangan pada setiap periode akuntansi. Jumlah tersusut dari asset sewaan
dialokasikan pada setiap periode akuntansi selama perkiraan masa penggunaan.
Operating Lease
Pada dasarnya, nilai beban sewa diukur berdasarkan jumlah pembayaran sewa yang dilakukan oleh lessee.
Namun, terkadang lessee mendapatkan insetif tertentu dari lessor
agar bersedia melaksanakan perjanjian sewa. Insetif dapat berupa pembayaran tunai di muka kepada lessee atau
potongan pembayaran sewa. c. Pengungkapan
Finance Lease
1. Aktiva yang disewagunausaha dilaporkan sebagai bagian aktiva tetap dalam kelompok tersendiri. Kewajiban sewa guna usaha
yang bersangkutan harus disajikan terpisah dari kewajiban lainnya.
2.Pengungkapan yang layak harus dicantumkan dalam catatan laporan keuangan mengenai hal-hal sebagai berikut:
a. Jumlah pembayaran sewa guna usaha yang harus dibayar paling tidak untuk 2 dua tahun berikutnya.
b. Penyusutan aktiva yang disewaguna usahakan yang dibebankan dalam tahun berjalan.
c. Jaminan yang diberikan sehubungan dengan transaksi sewa guna usaha.
d.Keuntungan atau kerugian yang ditangguhkan beserta amortisasinya sehubungan dengan transaksi sale and
leaseback. e. Ikatan- ikatan penting yang dipersyaratkan dalam perjanjian
sewa guna usaha. Selain itu PSAK No. 30, mensyaratkan lessee minimal
mengungkapkan asset sewaan, analisis liabilitas sewa guna usaha, dan penjelasan umum tentang perjanjian sewa guna usaha.
1. Jumlah neto nilai tercatat untuk setiap kelompok asset pada
tanggal pelaporan. 2.
Rekonsililiasi antara pembayaran sewa minimum pada tanggal pelaporan dan nilai kininya. Selain itu, entitas
mengungkapan total pembayaran sewa minimum masa depan pada akhir periode pelaporan, dan nilai kininya untuk setiap
periode berikut: a.
Sampai dengan satu tahun b.
Lebih dari satu tahun sampai lima tahun c.
Lebih dari lima tahun 3.
Rental kontinjen yang diakui sebagai beban pada periode. 4.
Total perkiraan penerimaan pembayaran minimum sewa- lanjut masa depan dari kontrak sewa- lanjut yang tidak dapat
dibatalkan pada akhir periode pelaporan.