Para Pihak dalam Perjanjian Sewa Guna Usaha

memberikannya kepada lessee atau pemakai aktiva yang di-lease berupa pembayaran sewa yang lebih rendah. 5. Keuntungan Pajak Tujuan perpajakan, perusahaan dapat mengkapitalisasi dan mendepresiasi aktiva lease. Hasilnya perusahaan melakukan pengurangan di muka alih- alih diakhir dan sekaligus mengurangi pajaknya. 6. Pembiayaan di Luar Neraca Off Balance Sheet Financing Beberapa lease tidak mengakibatkan bertambahnya utang pada neraca atau mempengaruhi rasio keuangan, tetapi dapat menambah kemampuan perusahaan untuk melakukan pinjaman.

F. Prosedur Permohonan Sewa Guna Usaha

Setiap permohonan yang diajukan oleh pihak lessee haruslah langsung kepihak lessor, baik secara lisan maupun tertulis, kemudian oleh pihak lessor akan dipelajari secara seksama sehingga pada akhirnya nanti tidak akan merugikan pihak lessor akibat terjadi kesalahan analisis. Menurut Kasmir 2005 : 264, prosedur permohonan fasilitas sewa guna usaha oleh lessee kepada lessor secara umum sebagai berikut: 1. Pihak lessee mengajukan permohonan untuk memperoleh fasilitas suatu barang modal baik secara lisan maupun tertulis. 2. Pihak lessor akan meneliti maksud dan tujuan permohonan lessee. Kelengkapan dokumen- dokumen yang disyaratkan: a. Mengajukan permohonan secara tertulis kepada pihak sewa guna usaha, yang berisikan maksud dan tujuan mengajukan secara sewa guna usaha serta cara pembayarannya. b. Akte pendirian perusahaan jika lessee berbentuk PT atau yayasan. c. KTP atau kartu keluaga jika lessee berbentuk perseorangan. d. Laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi tiga tahun terakhir jika lessee berbentuk PT e. Slip gaji dan bukti penghasilan lainnya jika lessee berbentuk perseorangan. f. NPWP Nomor Pokok Wajib Pajak baik perseorangan maupun perusahaan. 3. Jika dokumen sudah lengkap, maka pihak lessor memberikan informasi tentang persyaratan dalam perjanjian kontrak antara lessee dengan lessor, termasuk hak dan kewajibannya. 4. Pihak lessor akan mengadakan penelitian dan analisis terhadap informasi dan data yang diberikan lessee. 5. Mengukur kemampuan nasabah membayar dan kemauan untuk membayar dengan disertakan kebenaran informasi dan data yang ada dilapangan. 6. Jika permohonan lessee telah diterima oleh pihak lessor, maka pihak lessor mengadakan pertemuan dengan pihak lessee, untuk membahas tentang persyaratan yang harus dipenuhi antara lain penandatanganan surat perjanjian serta biaya- biaya yang harus dibayar oleh lessee. 7. Pihak lessee membayar sejumlah kewajibannya dan mendatangani surat perjanjian antara lessee dengan lessor. 8. Pihak lessor melakukan pemesanan kepada supplier sesuai dengan barang yang diinginkan lessee dan membayar sesuai dengan perjanjian dengan pihak supplier. 9. Pihak lessor juga menghubungi serta membayar premi asuransi yang sudah disetor lessee sebelumnya kepada pihak lessor. 10. Pihak supplier mengirim barang sesuai dengan surat pesanan dan surat bukti pembayaran yang telah dilakukan oleh lessor. 11. Pihak lessor juga mengirim polis asuransi kepada lessee setelah diterbitkan oleh pihak lessor atas nama lessee.

G. Sanksi–sanksi

Menurut Kasmir 2005: 267, sanksi- sanksi yang diberikan pihak lessor kepada lessee, apabila lessee tidak memenuhi kewajibannya kepada pihak lessor sesuai perjanjian yang telah disepakati adalah sebagai berikut: 1. Berupa teguran lisan supaya segera melunasi. 2. Jika teguran lisan tidak direspon, maka akan diberikan teguran tertulis. 3. Dikenakan denda sesuai perjanjian. 4. Penyitaan barang yang dipegang oleh lessee.

H. Klasifikasi Sewa Guna Usaha untuk Lessee

Menurut Juan 2012: 379, terdapat klasifikasi sebagai sewa pembiayaan: 1. Sewa mengalihkan kepemilikan asset kepada lessee pada akhir masa sewa. 2. Lessee memiliki opsi untuk membeli asset pada harga yang diperkirakan cukup rendah dibandingkan nilai wajar pada tanggal opsi mulai dapat dilaksanakan, sehingga pada awal sewa dapat dipastikan bahwa opsi tersebut akan dilaksanakan. 3. Masa sewa adalah untuk sebagian besar umur ekonomik asset meskipun hak milik tidak dialihkan. 4. Pada awal sewa, nilai kini dari jumlah pembayaran sewa minimum secara substansial mendekati seluruh nilai wajar asset sewaan. 5. Asset sewaan bersifat khusus dan hanya lessee yang dapat menggunakannya tanpa perlu modifikasi secara material.

I. Pengakuan Sewa Guna Usaha

1. Finance Lease Menurut PSAK No. 30 2014: 30.6, pengakuan sewa finance lease adalah: 1. Pada awal masa sewa, lessee mengakui sewa finance lease sebagai asset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan sebesar nilai wajar asset sewaan atau sebagai nilai kini dari pembayaran sewa